Anda di halaman 1dari 17

Penatalaksanaan Diet Pada

Dislipidemia

Oleh

dr. IFIQ BUDIYAN NAZAR


PENATALAKSANAAN DIET
PADA DISLIPIDEMIA

GAMBARAN UMUM
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme
lipid yang ditandai oleh kelainan (peningkatan
maupun penurunan) fraksi lipid dalam plasma
* Kenaikan kadar kolesterol total.
* Kenaikan kolesterol low density lipoprotein
(LDL).
* Kenaikan kadar trigliserida
* Penurunan kadar kolesterol high density
lipoprotein (HDL).
Peningkatan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL dan trigliserida darah
merupakan predisposisi terhadap terjadinya
aterosklerosis atau penyakit jantung koroner
(PJK)

Asam lemak jenuh, kolesterol dan kegemukan


mempunyai pengaruh kurang baik terhadap
kadar lipid darah yang berkaitan dengan PJK

Trigliserida dalam tubuh berasal dari lemak


makanan atau hasil dari perubahan unsur-
unsur energi yang berlebihan di dalam tubuh
TUJUAN DIET

Menurunkan kadar lipid darah dan


mempertahankannya pada batas
normal serta meningkatkan status
gizi optimal, dengan cara:
Menurunkan BB bila kegemukan
Mengubah jenis dan asupan lemak
makanan
Menurunkan asupan kolesterol makanan
Meningkatkan asupan karbohidrat
kompleks dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana
Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya
non farmakologis

Pedoman klinik untuk menghubungkan profil lipid


dengan resiko terjadinya PJK

Diinginkan Diwaspadai Berbahay


mg/dl mg/dl a
mg/dl
Kolesterol < 200 200-239 240
total
Kolesterol LDL < 130 130-159 160
Kolesterol HDL > 45 35-45 < 35

Trigliserida < 200 200-399 400


SYARAT DIET
1. 1. Energi sesuai kebutuhan
2. 2. Lemak sedang < 30% dari energi total
Lemak jenuh untuk diet dislipidemia
tahap I <10%, tahap II <7%
Lemak tak jenuh ganda dan tunggal
untuk diet dislipidemia tahap I
maupun II : 10-15%
Kolesterol <300 mg untuk diet
dislipidemia tahap I dan <200 mg
untuk diet dislipidemia tahap II
SYARAT DIET

3. Protein cukup, 10 20 %. Sumber protein


hewani terutama berupa ikan, yang
banyak mengandung lemak omega-3.
Sumber protein nabati lebih dianjurkan
4. Karbohidrat sedang, 50 -60%
5. Serat tinggi,terutama serat larut air : apel,
beras tumbuk/merah, havermout dan
kacang-kacangan
6. Vitamin dan mineral cukup
MACAM DIET

Ada dua macam diet dislipidemia, tahap I dan II.


Tahap I mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih
tinggi dari pada tahap II.

Bagi yang kegemukan, kaji dahulu riwayat berat badan,


usaha penurunan BB dan sikap yang berhubungan
dengan makanan.

Apabila pasien sudah sesuai dengan diet tahap I


langsung diberikan diet tahap II.
KEBERHASILAN DIET

Nilai kadar kolesterol darah setelah 4-6 minggu


dan 3 bulan.
Jika setelah 3 bulan diet tahap I tak tercapai,
dinilai penerimaan dan kepatuhan pasien terhadap
diet ini.
Meski pasien patuh dengan diet tahap I, namun
tujuan tak tercapai pada waktu yang telah
ditentukan, alihkan ke tahap II.
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA
(dalam satuan penukar)
Tahap I

Bahan Makanan 1200 1600 2000 2500


kkal kkal kkal kkal
Nasi 2,5 3,5 5,5 6,5
Ikan 2 3 3 4
Daging 0,5 1 1 1,5
Tempe 3,5 4 4 5,5
Sayuran 2 3 3 3
Buah 3 3 3 4
Minyak kelapa 2,5 4 5 6
sawit
Gula 1 1 1 1
Susu - - 1 2
NILAI GIZI, DIET
DISLIPIDEMIA TAHAP I

1200 1600 2000 2500


kkal kkal kkal kkal
Energi (kkal) 1201 1602,5 2002.5 2477.52

Protein (g) 47 65 73 95

Lemak(g) 29.5 43 48 62

Lemak jenuh (g) 12.4 13.3 14.35 16.15

Kolesterol (mg) 173.8 140 135 192.5

Karbohidrat (g) 179.7 229 309 371.5


Serat(g) 22.1 23 23 25.5
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA
(dalam satuan penukar)
Tahap II

Bahan makanan 1200 kkal 1600 2000 2500


kkal kkal kkal
Nasi 2,5 4 5,5 6,5
Ikan 2 2 2 4
Daging 1 1,5 1,5 1,5
Tempe 3 3 4 5
Sayuran 2 3 3 3
Buah 3 3 3 4
Minyak jagung 3 3 5 6
gula 1 1 1 1
Susu - - 1 2
NILAI GIZI, DIET
DISLIPIDEMIA TAHAP II

1200 kkal 1600 2000 2500


kkal kkal kkal
Energi (kkal) 1217 1576 1976 2451

Protein (g) 51.5 64 72 94


Lemak(g) 34 43 48 62
Lemak jenuh 4.5 5.3 6.0 7.75
(g)
Kolesterol 121 133.7 133.8 168.8
(mg)
Karbohidrat 176 223.2 303.2 365.7
(g) 44 23 23 26.4
Serat (g)
KETERANGAN

Penggunaan telur sebagai pengganti daging :


diet tahap I : 3 butir/minggu
diet tahap II : 1 butir/minggu

Penggunaan minyak :
diet tahap I : boleh menggunankan lemak jenuh
diet tahap II : hanya menggunakan minyak tidak
jenuh

Penggunaan susu :
diet tahap I : susu penuh/full cream
diet tahap II : susu skim/non fat
Bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak
dianjurkan

BM Dianjurkan Tidak dianjurkan


Sumber Beras, pasta, Produk makanan
Karbo Hidrat makaroni, roti jadi :
tinggi serat, Pie, cake, croissant,
sereal, ubi, pastries, krakers
kentang, kue berlemak dan kue-
buatan sendiri kue berlemak lain
dengan sedikit
Sumber minyak
protein Daging gemuk,
hewani Ikan,unggas tanpa kambing, babi,
kulit, daging Jeroan, otak, sosis,
kurus, putih telur, kuning telur
susu skim,yoghut (terbatas)
dan keju rendah
Bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak
dianjurkan

BM Dianjurkan Tidak dianjurkan


Sumber Tempe, tahu dan Dimasak dengan
protein kacang-kacangan santan dan
nabati. digoreng dengan
minyak jenuh
Buah dan sayuran
Buah dan dalam bentuk Sayuran dimasak
sayur segar dan jus dengan mentega,
keju, kelapa, santan
dan minyak kelapa;
buah kaleng dan
yang dikeringkan
menggunakan gula

Anda mungkin juga menyukai