Manajemen Trauma Termis Mata
Manajemen Trauma Termis Mata
Bagian Mata
RSUD solok
solok
2015
PENDAHULUAN
Trauma termis mata
kasus emergensi
ketepatan pemeriksaan dan manajemen
perpindahan energi panas
Insiden
ocular burn di AS 7-10% dari trauma
mata
laki-laki > wanita
usia rata-rata 35 th
ETIOLOGI
Logam panas
Benda panas non logam
Cairan panas
Uap panas
Ledakan bom dan kebakaran
Patofisiologi
Benda Panas
denaturasi dan koagulasi protein sel
kerusakan pembuluh darah iskemia
limbus
kematian sel aktivasi sel-sel radang
inflamasi
GEJALA KLINIS
A. PALPEBRA :
sebagian besar mengenai palpebra
B. KONJUNGTIVA DAN KORNEA
Gejala Klinis
A. Palpebra
Stadium dibagi 3 :
std.1 hanya mengenai epidermis
gejala : nyeri, edema sedang dan
kemerahan
std. 2 mengenai epidermis dan dermis
gejala: nyeri, kulit melepuh dengan
warna kemerahan
std. 3 mengenai epidermis, dermis & jar Sub kutan
gejala: warna hitam atau putih
tidak ada rasa sakit
GEJALA KLINIS
B. Konjungtiva & Kornea
Penyebab : air dan uap panas
Kerusakan terbatas pada epitel
Berat perforasi kornea
KLASIFIKASI
Pertama kali dibuat oleh Ballent
Stadium II :
Kornea udem & kabur (detail iris masih terlihat)
Iskemia limbus < 1/3
Prognosis baik, kadang-kadang sikatrik ringan
pada stroma anterior
Gejala klinis : nyeri, fotopobia, lakrimasi,
kemosis konjungtiva, daerah iskemia terlihat
pucat dan memutih
Klasifikasi
Stadium III :
Epitel hilang total
Udem & Kekeruhan stroma detail iris & pupil
kabur
Iskemia 1/3-1/2 limbus
Prognosis sedang
Gejala klinis : mata kabur, nyeri, fluoresen epitel
hilang total, kemosis konjungtiva, daerah iskemik
pucat dan memutih.
KLASIFIKASI
Stadium IV :
Kornea opak iris & pupil tdk terlihat
Iskemia > limbus
Prognosis jelek
Gejala klinis : visus sangat mrnurun, kornea
opak, konjungtiva kemosis hebat, daerah
iskemia luas.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Dua HS (2001)
B. Ocular Surface
Tujuan : 1. Merangsang epitelisasi
2. Memperbaiki kerusakan
kornea
3. Menekan inflamasi
Manajemen
Medikamentosa :
a. Antibiotika :
- Mencegah infeksi sekunder
- Gentamisin 0,3% ed atau Eritromisin salf
- Ahli lain : AB spektrum luas
b. Kortikosteroid :
- Menekan inflamasi & mencegah sikatrik
- Prednison ed 1% atau Deksametason 0,1%
- Pemakaian kortikosteroid masih kontroversi
penghancuran kolagen stroma perforasi
sklera dan kornea
Manajemen
c. Sikloplegik :
- trauma termis berat
- tujuan : mengurangi spasme siliar
& mengurangi sakit
d. Serum autolog & serum tali pusat
- fase akut maupun kronis
- tujuan : merangsang epitelisasi
Manajemen
e. Lubrikan :
melindungi permukaan kornea &
mencegah simblefaron
f. Verban tekan :
mempercepat epitelisasi
Manajemen
OPERATIF
a. Tenoplasti :
Dilakukan pd trauma termis akut
dan sangat berat
tujuan : - memperbaiki vaskulariasi
konjungtiva
- vaskularisai limbus
- mencegah nekrosis
segmen anterior
Manajemen
b. Transplantasi amnion :
-keuntungan :
- mudah didapat
- tahan dalam penyimpanan
- efek anti mikroba
- aktifitas anti fibroblas
- merangsang pertumbuhan dan
migrasi sel-sel epitel normal
Manajemen
c. Transplantasi Limbus
- jenis : - transplantasi limbus autologus
- transplantasi limbus allograft
- dapat dilakukan segera atau sudah tenang
Manajemen
d. Keratoplasti
- Kekeruhan & sikatrik kornea menetap
- Fase kronis
- Jenis : Penetrating keratoplasti & deep
lamelar keratoplasti
- Sugito J & Bando J : Recovery & perbaikan visus
sama
Manajemen
Tsubota K :
Insiden reject dan graft failure >> pada penetrating
keratoplasti
Sugito :
Siklosporin 20 mg/kg bb selama 4 minggu dan
Prednison tetes mata tiap jam , 3 minggu.