Disusun Oleh:
Eva Ardelia Sari
1810221038
Pembimbing :
dr. Andi Elizar Asriyani, M. Kes, Sp.M
Oleh:
Pembimbing,
1
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan ini puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT karena atas rahmat dan nikmat-Nya laporan kasus yang berjudul “Hipertensi
Okular dan Katarak Imatur” dapat terselesaikan.
Penulis ucapkan terima kasih kepada dr. Andi Elizar Asriyani, M. Kes,
Sp.M selaku pembimbing selama penulis menjalani kepaniteraan klinik mata di
RSUD Pasar minggu serta teman-teman yang saling membantu dan mendukung.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan laporan kasus
ini, oleh karena itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga laporan
kasus yang disusun penulis ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan di
masa yang akan datang.
Penulis
2
BAB I
STATUS PASIEN
I.2 Anamnesa
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 15 April 2019 di
Poliklinik Mata RSUD Pasar Minggu.
A. Keluhan Utama
Mata terasa tidak nyaman sejak 5 hari yang lalu.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli mata RSUD Pasar Minggu pada hari Senin 15 April
2019 dengan keluhan rasa tidak nyaman pada kedua mata sejak 5 hari yang lalu.
Keluhan dirasa pertama kali saat bangun dari tidur. Keluhan awalnya dimulai
dari mata sebelah kanan kemudian diikuti dengan mata sebelah kiri. Pasien
mengatakan bahwa mata seperti terganjal oleh kotoran tetapi tidak
mengeluarkan belek atau kotoran. Pasien menyangkal rasa gatal pada mata
tetapi rasa tidak nyaman pada mata ini membuat pasien kerapkali
menggosokkan mata sehingga mata kini juga sering berair. Selain rasa tidak
nyaman, pasien juga terkadang mengeluhkan pandangan menjadi berkabut
dirasakan sudah 1 minggu yang lalu tetapi tidak sampai mengganggu aktivitas.
Pandangan berkabut ini dirasakan paling sering apabila pasien melihat benda di
luar ruangan yang bercahaya terang. Pasien menyangkal rasa silau maupun
penglihatan ganda. Pasien juga menyangkal rasa sakit kepala atau pusing
berputar. Tidak ada mual dan muntah.
3
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit dengan keluhan serupa (-)
Riwayat sakit mata (-)
Riwayat trauma pada mata atau kepala (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat diabetes (-)
Riwayat hipertensi (-)
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-)
Riwayat sakit mata di keluarga (+) Ibu memiliki riwayat katarak
Riwayat alergi (-)
Riwayat diabetes (-)
Riwayat hipertensi dan stroke (+)
E. Riwayat Pengobatan
Riwayat memakai kortikosteroid (-)
Pasien belum pernah berobat sebelumnya (-)
Riwayat operasi mata (-)
F. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi membaca sejak
muda. Pasien memakai kacamata penglihatan jauh sudah lebih dari 10 tahun
yang lalu. Kebutuhan ekonomi sehari-hari cukup.
4
Mata : Konjungtiva anemis (-)
THT : Sekret (-)
Thoraks : Simetris antara kanan dan kiri
1) Jantung : BJ 1 – BJ 2 reguler, tidak ada murmur atau
gallop
2) Paru : Suara dasar vesikuler (+) di kedua lapang
paru, tidak ada rhonki maupun wheezing
Abdomen : Supel, datar, bising usus (+), tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas : Edema (-), CRT <2detik, akral hangat (+)
B. Status Oftalmologi
KETERANGAN OD OS
1. VISUS
- Visus 20/100 20/50
- Koreksi - -
2. KEDUDUKAN BOLA MATA
- Ukuran Normal Normal
- Eksoftalmus - -
- Endoftalmus - -
- Deviasi - -
- Pergerakan bola mata + + +
+ + +
+ + +
Duksi
Baik Baik
Versi
Baik Baik
3. SUPERSILIA
- Warna Hitam Hitam
- Simetris Simetris Simetris
4. PALPEBRA SUPERIOR DAN INFERIOR
- Edema - -
- Nyeri tekan - -
5
- Ektropion - -
- Entropion - -
- Retraksi - -
- Blefarospasme - -
- Trikiasis - -
- Sikatriks - -
- Punctum lakrimal Terbuka Terbuka
- Fissure palpebral ± 8mm ± 8mm
- Lagoftalmus - -
- Tes anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
5. KONJUNGTIVA SUPERIOR DAN INFERIOR
- Hiperemis - -
- Folikel - -
- Papil - -
- Sikatriks - -
- Hordeolum - -
- Kalazion - -
6. KONJUNGTIVA BULBI
6
- Permukaan Rata Rata
- Ukuran Normal Normal
- Sensibilitas - -
- Infiltrat - -
- Sikatriks - -
- Ulkus - -
- Perforasi - -
- Arcus senilis + +
- Edema - -
- Test Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
9. BILIK MATA DEPAN
- Kedalaman Cukup Cukup
- Kejernihan Jernih Jernih
- Hifema - -
- Hipopion - -
10. IRIS
- Warna Coklat Coklat
- Kripta - -
- Sinekia - -
- Kolobama - -
11. PUPIL
7
13. BADAN KACA
- Batas - -
- Warna - -
- Ekskavasio - -
- Rasio arteri : vena - -
- C/D rasio Normal <0.5 Normal <0.5
- Eksudat - -
- Perdarahan - -
- Sikatriks - -
- Ablasio - -
15. PALPASI
- Nyeri tekan - -
- Masa tumor - -
- Tensi Occuli N+1 N+1
- Tonometry 25 25
16. KAMPUS VISI
- Tes Konfrontasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
I.6 Penatalaksanaan
Sodium and potassium chloride ed 4x1 ODS
Penghambat beta-adrenergik ed 3x1 ODS
8
I.7 Pemeriksaan Penunjang Anjuran
Lab darah lengkap
B – ultrasonography
I.9 Progonosis
Ad vitam : ad bonam (ODS)
Ad functionam : dubia (ODS)
Ad sanationam : dubia ad bonam (ODS)
9
BAB II
PEMBAHASAN
10
okular adalah tekanan intraokular melebihi 21 mmHg. Selain itu, lensa nampak
agak keruh dan dengan pemeriksaan shadow test menunjukkan hasil (+) terdapat
bayangan berbentuk bulat sabit pada mata kanan. Shadow test dapat menunjukkan
jenis katarak yaitu katarak jenis nuclear. Pada pemeriksaan lampu slitlamp katarak
yang terjadi pada pasien dikategorikan sebagai katarak imatur.
Pada pasien ini diberikan tatalaksana untuk menurunkan tekanan intraokular
terlebih dahulu yaitu menggunakan golongan obat penurun produksi aqueous
humor yaitu agen penghambat beta adrenergik yang diberikan sebanyak 3x1 untuk
mata kanan dan kiri. Obat ini diberikan dengan tujuan menurunkan produksi
aueous. Selain itu, pasien diberikan pula tetes mata hiperosmotik yang
mengandung natrium dan kalium klorida sebanyak 4x1 untuk mata kanan dan kiri.
Hal ini ditujukan pula untuk menurunkan tekanan intrakranial dengan cara
osmosis. Setelah dipastikan tekanan intraokuler turun, baru direncanakan untuk
terapi katarak. Pengobatan terhadap katarak bertujuan untuk memperbaiki fungsi
penglihatan. Pemberian obat-obatan belum dapat memberikan hasil yang
memuaskan untuk pengobatan terhadap katarak sehingga terapi definitifnya yakni
dilakukan terapi operasi katarak. Teknik yang digunakan berupa teknik bedah
ekstrakapsular dengan implantasi lensa intraokuler (ECCE + IOL). Teknik
dilakukan dengan mengeluarkan seluruh lensa yang keruh setelah membuka kapsul
anterior dan meninggalkan kapsul lensa posterior yang akan menjadi tempat
implantasi IOL selanjutnya. Teknik ini dapat dilakukan dengan mesin
fakoemulsifikasi ataupun dengan manual.
11
BAB III
KESIMPULAN
12