dan seringkali pada keadaan awal tidak dikenali sebagai SLE.Hal ini dapat terjadi karena manifestasi klinik penyakit SLE ini seringkali tidak terjadi secara bersamaan. Gejala Konstitusional Kelelahan Keluhan umum yang dijumpai pada pasien SLE dan biasanya mendahului berbagai manifestasi klinis Penurunan Berat Badan Penurunan berat badan ini dapat disebabkan oleh menurunnya nafsu makan atau diakibatkan gejala gastrointestinal. Demam Demam akibat SLE tidak disertai menggigil. Lain-lain dapat terjadi sebelum atau seiring dengan aktivitas penyakitnya seperti rambut rontok,hilangnya nafsu makan,pembesaran kelenjar getah bening,bengkak,sakit kepala,mual dan muntah. Manifestasi Muskuloskeletal Keluhan muskuloskeletal merupakan manifestasi klinik yang paling sering dijumpai pada pasien SLE nyeri otot(mialgia) nyeri sendi(atralgia) artritis dimana tampak jelas bukti inflamasi sendi Manifestasi Kulit Lesi muko-kutaneus yang tampak sebagai bagian SLE dapat berupa reaksi fotosenstivitas,diskoid LE(DLE),subacute cutaneus lupus erythematosus(SCLE),lupus profunda/panniculitis,alopecia,lesi vaskular berupa eritema periungual,livedo reticularis,teleangiestasia,fenomena raynauds atau vaskulitis atau bercak yang menonjol berwarna putih perak dan dapat pula berupa bercak eritema pada palatum mole dan durum,bercak atrofis,eritema atau depigmentasi pada bibir. Manifestasi Paru Radang interstitial parenkim paru (pneumonitis), emboli paru, hipertensi pulmonum, perdarahan paru atau shrinking lung syndrome Pneumonitis lupus dapat terjadi secara akut atau berlanjut menjadi kronik Manifestasi Kardiologis Perikardium,miokardium,endokarium ataupun pembuluh darah koroner dapat terlibat Perikarditis harus dicurigai apabila dijumpai adanya keluhan nyeri substernal, fricton rub, gambaran silhouette sign foto dada Penyakit jantung koroner dapat dijumpai pada pasien SLE dan bermanifestasi sebagai angina pektoris,infark miokard atau gagal jantung kongestif Valvulitis, gangguan konduksi serta hipertensi merupakan komplikasi lain Manifestasi Renal Keterlibatan ginjal dijumpai pada 40-75% penderita yang sebagian besar terjadi setelah 5 tahun menderita SLE Gejala atau tanda keterlibatan renal pada umumnya tidak tampak sebelum terjadi kegagalan ginjal atau sindroma nefrotik Pemeriksaan terhadap protein urin >500 mg/24 jam atau 3+ semi kuantitatif Manifestasi Gastrointestinal Secara klinis tampak adanya keluhan penyakit pada esofagus,mesentric vasculitis, inflamatory bowel disease (IBS),pankreatitis dan penyakit hati. Disfagia merupakan keluhan yang biasanya menonjol pada saat pasien dalam keadaan tertekan dan sifatnya episodik Keluhan dispepsia lebih banyak dijumpai pada yang memakai glukokortikoid. Hepatomegali merupakan pembesaran organ yang banyak dijumpai pda SLE, disertai dengan peningkatan serum SGOT/SGPT ataupun fosfatase alkali dan LDH. Manifestasi Hemik-Limfatik Limfadenopati baik menyeluruh ataupun terlokalisir sering dijumpai pada pasien SLE, dengan karekteristik tidak nyeri tekan,lunak dan ukuran bervariasi sampai 3-4cm. Splenomegali yang biasanya disertai oleh pembesaran hati. Anemia dapat dijumpai pada suatu periode dalam perkembangan penyakit SLE Diklasifikasikan sebagai anemia yang diperanatarai prose imun dan non-imun Pada anemia yang bukan diperantarai prose imun di antaranya berupa anemia karena penyakit kronis,defisiensi besi,sickle cell anemia dan anemia sideroblastik Diagnosis Keterangan: a. Klasi ikasi ini terdiri dari 11 kriteria dimana diagnosis harus memenuhi 4 dari 11 kriteria tersebut yang terjadi secara bersamaan atau dengan tenggang waktu. b. Modifikasi kriteria ini dilakukan pada tahun 1997.
Bila dijumpai 4 atau lebih kriteria diatas, diagnosis SLE memiliki
sensitifitas 85% dan spesifisitas 95%. Sedangkan bila hanya 3 kriteria dan salah satunya ANA positif, maka sangat mungkin SLE dan diagnosis bergantung pada pengamatan klinis. Bila hasil tes ANA negatif, maka kemungkinan bukan SLE. Apabila hanya tes ANA positif dan manifestasi klinis lain tidak ada, maka belum tentu SLE, dan observasi jangka panjang diperlukan. Pemeriksaan Penunjang Minimal Lain yang Diperlukan untuk Diagnosis dan Monitoring 1. Hemoglobin, lekosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)* 2. Urin rutin dan mikroskopik, protein kwantitatif 24 jam, dan bila diperlukan kreatinin urin. 3. Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, proil lipid)* 4. PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid 5. Serologi ANA, anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)) 6. Foto polos thorax Pemeriksaan Serologi pada SLE - Test ANA merupakan test yang sensitif, namun tidak spesifik untuk SLE - Test ANA dikerjakan hanya jika terdapat kecurigaan terhadap SLE - Test Anti dsDNA positif menunjang diagnosis SLE, namun jika negatif tidak menyingkirkan diagnosis SLE Derajat Penyakit SLE Kriteria untuk dikatakan SLE ringan adalah: 1. Secara klinis tenang 2. Tidak terdapat tanda atau gejala yang mengancam nyawa 3. Fungsi organ normal atau stabil, yaitu: ginjal, paru, jantung, gastrointestinal, susunan saraf pusat, sendi, hematologi dan kulit. Contoh SLE dengan manifestasi arthritis dan kulit.
Penyakit SLE dengan tingkat keparahan sedang manakala
ditemukan: 1. Nefritis ringan sampai sedang ( Lupus nefritis kelas I dan II) 2. Trombositopenia (trombosit 20-50x103/mm3) 3. Serositis mayor Penyakit SLE berat atau mengancam nyawa apabila ditemukan keadaan sebagaimana tercantum di bawah ini, yaitu: a. Jantung: endokarditis Libman-Sacks, vaskulitis arteri koronaria, miokarditis, tamponade jantung, hipertensi maligna. b. Paru-paru: hipertensi pulmonal, perdarahan paru, pneumonitis, emboli paru, infark paru, fibrosis interstisial, shrinking lung. c. Gastrointestinal: pankreatitis, vaskulitis mesenterika. d. Ginjal: nefritis proliferatif dan atau membranous. e. Kulit: vaskulitis berat, ruam difus disertai ulkus atau melepuh (blister). f. Neurologi: kejang, acute confusional state, koma, stroke, mielopati transversa, mononeuritis, polineuritis, neuritis optik, psikosis, sindroma demielinasi. g. Hematologi: anemia hemolitik, neutropenia (leukosit <1.000/mm3), trombositopenia < 20.000/mm3 , purpura trombotik trombositopenia, trombosis vena atau arteri.