dijaga, inilah hal-hal yang akan kamu pelajari : 1. Etiket melamar kerja 2. Menjadi karyawan baru 3. Bertelepon di kantor 4. Memanfaatkan fasilitas kantor 5. Meminta kenaikan gaji 6. Mengundurkan diri dari pekerjaan 1. Etiket Melamar Kerja Melamar kerja adalah bagian terpenting untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Begitu melihat iklan lowongan di koran atau iklan poster yang ditempel di pinggir jalan dan kamu merasa tertarik, segera layangkan surat lamaran. Biasanya surat lamaran disertai CV (curriculum vitae) alias daftar riwayat hidup kamu. Disitu kamu bisa menulis semua hal yang menarik tentang dirimu, termasuk keterampilan dan pengalaman yang kungkin dibutuhkan oleh bidang pekerjaan yang akan kamu lamar. Tips membuat surat lamaran dan CV Cantumkan data selengkap mungkin agar kesan pertamamu baik dimata calon bosmu. Juga cantumkan data sejujur mungkin sebab data itu akan dicek kembali kebenarannya. Ketiklah dengan rapi di atas kertas (ukuran kuarto atau A4). Kecuali bila kamu diminta menulis dengan tangan, tulislah dengan tangan secara rapi. Periksalah apakah ada kesalahan ketik atau eja, apakah alamat dan nama orang yang dituju sudah benar. Dalam CV, pastikan kamu mencantumkan hal-hal berikut: 1. Data pribadi kamu 2. Pendidikan formal dan nonformal yang sudah dan sedang kamu jalani 3. Pengalaman organisasi, pengalaman kerja dan hobi (atau salah satunya) yang akan menegaskan bahwa kamu cocok menempati posisi yang dilamar 4. Jangan lupa sisipkan kartu nama (atau tulis nomor kontakmu di setiap halaman surat lamaran dan CV) Tips menghadapi wawancara kerja Setelah mengajukan surat lamaran dan CV, kalau calon bosmu tertarik, kamu akan dipanggil untuk interview alias wawancara kerja. Tips berikut akan membantu kamu lebih siap menghadapi wawancara. Sebelum wawancara: 1. Buat persiapan. Kuasai semua informasi yang berkaitan tentang dirimu (yang tercantum dalam CV) sehingga saat kamu tidak ragu menjawab atau kelihatan berpikir mengingat- ingat. 2. Berlatilah wawancara dengan orangtua atau guru dan minta tanggapan dari mereka. Minta mereka membantu memberi jawaban untuk pertanyaan yang umum diajukan dalam wawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dalam wawancara kerja: Apa kekuatan dan kelemahan dirimu? Apa saja minat dan hobimu? Gaji dan manfaat seperti apa yang kamu inginkan? Kenapa kamu keluar dari pekerjaanmu yang terdahulu? Dimana kamu melihat dirimu lima tahun kedepan? Kenapa kamu tertarik bekerja di sini? Keterampilan khusus apa yang bisa kamu berikan ke dalam pekerjaan? 3. Siapkan pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu ajukan nanti kepada si pewawancara. Ketika wawancara: 1. Datang lebih awal (10-15 menit sebelum wawancara dimulai) 2. Berpakaian pantas 3. Bawalah bolpoin bertinta hitam atau biru untuk berjaga-jaga 4. Pasang wajah ceria dan senyum 5. Jabatlah tangan dengan mantap 6. Saat wawancara, pastikan kamu: Serius tapi santai, rileks dan tidak tegang Tunjukkan antusiasme dan semangat untuk menunjukkan kamu benar-benar serius ingin bekerja Saat menjawab pertanyaan, bicaralah dengan jelas dan to the point. Tatap mata si pewawancara, jangan ragu-ragu atau malu-malu Postur tubuh sangat penting, duduklah tegak, jangan makan permen. 7. Jadilah dirimu yang terbaik dan jangan berbohong atau dibuat-buat 8. Ucapkan terima kasih dengan tulus 2. Menjadi karyawan baru Menjadi karyawan baru tentu bisa bikin kamu grogi dan bingung. Kamu bertemu dengan orang-orang baru, bos baru, teman-teman baru dan beberapa peraturan yang belum pernah kamu tahu sebelumnya. Nah, ikuti tips berikut: Saat memasuki tempat kerja yang baru, sapalah orang-orang dan perkenalkan dirimu Berpakaian pantas, boleh modis tapi sederhana Ikuti peraturan dan kebiasaan yang berlaku Bekerjalah dengan sepenuh hati Bergaulah dengan semua orang di kantor dan berusahalah ramah dan sopan di depan semuanya. Etiket bekerja Sekarang kamu sudah resmi menjadi karyawan dan sudah berkenalan dengan bos dan teman-teman kerja yang baru. Saatnya untuk bekerja! Apa saja yang harus diperhatikan? Inilah dia: Ketahui apa yang diharapkan dan disyaratkan darimu. Dapatkan deskripsi kerja (job description) dan jangan ragu bertanya untuk menjadapat penjelasan. Bicarakan dengan teman kerja yang lebih berpengalaman. Ketahui keterbatasanmu, termasuk hak-hak dan wewenangmu dan jangan melangkah keluar dari batas- batas itu. Misalnya, kamu bertugas dibagian mengetik jangan sekali-kali ikut campur di bagian produksi, kecuali kalau diminta bantuan. Buatlah keputusan-keputusan yang bijaksana dan mintalah nasihat dari senior di kantor yang kamu percaya Jagalah selalu sikap penuh tanggung jawab dan bisa diandalkan. Laporka segala kemajuan kerjamu. Tepat waktu, bekerja cepat tapi cermat. Bersikap fleksibel dan terbuka pada perubahan. Mampu mengambil tugas-tugas yang baru, yang lebih berat atau yang lebih ringan. Tunjukkan sikap ceria dan penyenangkan. Bersikaplah penuh perhatian, tenggang rasa dan peduli pada orang lain di tempat kerjamu. Belajarlah dari setiap pengalaman. Akui kesalahan dengan lapang dada. Terima kekecewaan dari bosmu dan segera berikan solusi segala masalah yang telah kamu sebabkan Akui dan hargai bakat-bakat orang lain. Mintalah bantuan bila kamu memerlukannya. Bersikap sopan santun. Bersikap tegas dan tulus/jujur, tapi tidak agresif dan berlebihan. Perlakukan bosmu dan semua teman-teman kerjamu seperti kamu ingin diperlakukan. Selalu ucapkan kata-kata sopan, tolong, terima kasih, maaf dan permisi. 3. Bertelepon di kantor Menelepon di kantor ada etiketnya. Berbeda dengan ponsel atau telepon rumah, kamu harus lebih hati-hati menggunakan fasilitas telepon di kantor. Salah-salah bisa mengundang kemarahan bos atau rekan-rekan sekerjamu. Aturan umum: 1. Terapkan etiket bertelepon yang sudah dibahas di Bab 1 dan 2 2. Gunakan telepon kantor hanya untuk urusan kantor 3. Jangan gunakan telepon untuk menghubungi teman atau kerabat di luar kota 4. Bicaralah dengan jelas, jangan bergumam atau berteriak keras. Saat menelepon Sebelum mengangkat gagang telepon, tulislah nomor telepon dan poin-poin yang akan kamu sampaikan di selembar kertas. Ini untuk mencegahmu melantur dan lupa menyampaikan hal- hal penting. Sapalah si penerima telepon dan perkenalkan namamu dan dari mana, lalu beritahu nama jelas orang yang kamu tuju. Lakukan pembicaraan sesingkat dan sejelas mungkin, karena bisa jadi si penerima sedang sibuk bekerja. Jangan biarkan rekan sekerjamu mengantre gara- gara kamu kelamaan memakai telepon Saat menerima telepon Segera angkat gagang telepon, jangan sampai pesawat berdering hingga lebih dari 3 kali. Ucapkan Selamat pagi/siang/sore plus nama kamu dan nama perusahaan tempatmu bekerja dengan jelas. Bicaralah dengan ramah dan tersenyum, jangan sampai suaramu terdengar judes, malas atau galak Saat mengakhiri pembicaraan, biarkan si penelepon menutup teleponnya dulu baru kemudian kamu menutup telepon. Jangan sekali-kali membanting telepon dalam keadaan apapun. Ingat itu bukan teleponmu dan disekitarmu mungkin ada yang sedang melihat kelakuanmu. Menerima telepon untuk orang lain Tanyakan keterangan si penelopon, misalnya siapa dan dari mana, lalu segera sambungkan atau berikan kepada yang berkepentingan. Mintalah dengan sopan si penelepon untuk menunggu sebentar dan informasikan padanya bahwa telepon akan dialihkan. Beritahu orang yang dituju bahwa ada telepon untuknya dan berikan keterangan dari si penelepon Bila orang yang dituju sedang tidak ada atau sedang online, informasikan kepada si penelepon dan tawarkan bantuan atau tanyakan apakah ada pesan. Catatlah setiap pesan telepon yang masuk. Catatlah: Nama si penelepon Asal perusahaan Nomor telepon si penelepon Tanggal dan jam pembicaraan Isi pesan yang ditinggalkan Ulangi apakah catatan itu sudah benar. Jangan biarkan penelepon menunggu terlalu lama dan jangan mentranfer telepon lebih dari dua kali karena si penelepon akan merasa sedang di pingpong Segera sampaikan setiap pesan telepon yang masuk kepada orang yang dituju. 4. Memanfaatkan fasilitas kantor Di tempat kerja yang baru, kamu mungkin mendapat fasilitas yang baik, misalnya: meja, kursi, komputer dan telepon. Tapi jangan asal menggunakan. Kamu harus tetap memperhatikan etiket, yaitu: Jangan sekali-kali mengambil barang-barang kantor untuk dibawa pulang, meskipun itu hanya bolpoin atau selembar kertas. Kalau mau meminjam, minta izin dulu dan segera kembalikan. Gunakan fasilitas kantor hanya untuk keperluan kantor. Kalaupun untuk keperluan pribadi, mintalah izin lebih dulu dan jangan keseringan. Rawatlah fasilitas dengan baik. Bersihkan dari debu dan kotoran, matikan kalau sudah tidak dipakai, bereskan begitu urusan selesai, laporkan bila ada kerusakan, dsb. Meskipun bukan milik pribadi, kelancaran kerjamu sangat bergantung pada fasilitas itu. Jagalah kebersihan ruang bersama, seperti toilet, ruang duduk, dapur kotor. Ini demi kenyamanan kamu juga. Bila ada teman yang melanggar etiket, ingatlah dia dengan cara yang halus dan sopan. Bicara baik-baik secara empat mata dan kalau tidak bisa, mintalah bantuan orang yang berwenang. Hati-hati jangan sampai kamu dicap si pengadu. 5. Meminta kenaikan gaji Ketika gajimu hanya cukup untuk ongkos transport atau bahkan kurang sehingga harus nombok, kamu bisa saja meminta kenaikan gaji. Wah, kedengarannya seram tuh. Bagaimana kalau bos marah saat diminta kenaikan gaji?. Tenang, asalkan tahu etiketnya semua akan berlangsung lancar. Ikuti tips berikut: Pikirkan dulu apakah gaji yang kamu terima sudah sesuai dengan tanggung jawab pekerjaanmu. Renungkan prestasi apa saja yang sudah kamu capai di tempat kerja sehingga membuat kamu layak meminta gaji lebih Hitung dulu, apa benar gajimu sekecil itu sehingga hanya pas-pasan untuk transpor atau bahkan kurang? Jangan-jangan bukan gajinya yang kurang tapi kamu memang boros dalam hal pengeluaran. Jika ternyata kamu merasa benar-benar harus meminta kenaikan gaji, lakukan dengan cara yang sopan yaitu: Bicaralah baik-baik dengan bos Siapkan apa yang akan kamu katakan dan bagaimana cara mengatakannya Bicaralah di ruang tertutup secara empat mata, jangan sampai terdengar orang lain selain kamu dan bos kamu. Pasang tampang ceria dan senyum Kalau semua alasan yang tepat sudah kamu utarakan, tapi bos menolaknya tidak perlu putus asa. 6. Mengundurkan diri dari pekerjaan Kamu tidak betah bekerja di tempat yang sekarang atau ingin pindah kerja ke tempat lain? Kamu boleh saja mengundurkan diri namun jangan asal berhenti. Seperti memulainya, kamu harus mengakhirinya dengan baik karena siapa tahu suatu saat nanti atau ketika liburan mendatang, kamu bisa kembali bekerja di tempat itu? Etiket harus tetap dijaga demi nama baik kamu di masa mendatang. Inilah tips untuk mengundurkan diri (resign) yang baik: Jangan mendadak. Beritahu bosmu seminggu atau sebulan sebelumnya bahwa kamu akan berhenti agar bos tidak kaget dan dia bisa bersiap-siap mencari karyawan pengganti Beritahu pengunduran dirimu dua kali yakni lewat surat dan secara langsung. Kamu bisa memberikan surat itu kepada bos ketika kalian bendak berbicara empat mata Berikan alasan yang tepat kenapa kamu berhenti. Tidak perlu terlalu mendetail. Ucapkan terima kasih kepada bos atas bantuan dan kebaikannya selama ini padamu. Mintalah surat rekomendasi dari bos tentang prestasi kerjamu selama ini. Itu akan berguna untuk melamar kerja lagi suatu saat nanti. Beritahu teman-teman kerjamu bahwa kamu akan berhenti. Jangan pernah menjelek-jelekkan perusahaan atau orang-orangnya. Ingat, bagaimanapun kamu pernah menjadi bagian dari mereka. Ucapkan terima kasih kepada teman-teman kerjamu dan katakan bahwa bersama mereka adalah saat-saat yang menyenangkan. SEKIAN & TERIMA KASIH
Apotek Nawi Sejahtera Didirikan Untuk Memberikan Pelayanan Kefarmasian Kepada Masyarakat Secara Menyeluruh Sehingga Tercapai Masyarakat Yang Sehat Dan Sejahtera