Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN AUDITOR

INDEPENDEN

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI NIVERISTAS ANDALAS
Laporan Auditor Independen
Laporan auditor independen (LA) adalah
laporan yang mengkomunikasikan hasil audit
kepada pengguna laporan keuangan.
LA harus menyatakan opini apakah laporan
keuangan entitas dalam semua hal material telah
disajikan secara wajar sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di Indonesia.
Jika berdasarkan hasil auditnya auditor tidak
dapat memberikan unqulified opinion, maka
sesuai dengan ISA 705 ia harus memodifikasi
opininya.
Opini auditor sebelum tahun 1994
Ada dua bentuk laporan auditor independen
sebelum tahun 1994:
Short form auditor report
Long form auditor report
Short form report
Adalah laporan auditor yang berisikan
paragraf ruang lingkup dan opini.
Long form report
Adalah laporan auditor selain ruang
lingkup audit dan opini auditor, juga
disertai dengan data tambahan di dalam
laporan keuangan auditan, misalnya analisis
keuangan, kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Laporan auditor standar
sebelum 1994
Kepada Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT X

Kami telah memeriksa neraca PT X tanggal 31 Desember 1990 dan


1989 dan laporan laba rugi terkait, laporan perubahan saldo laba
ditahan dan laporan perubahan posisi keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut. Pengujian kami lakukan sesuai
dengan standar auditing yang berlaku umum (norma pemeriksaan
akuntan yang berlaku umum), karenanya mencakup pengujian
terhadap catatan akuntansi dan prosedur audit lain yang dianggap
perlu sesuai keadaan.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut diatas telah


menyajkan secara wajar posisi keuangan PT X per 31 Desember
1990 dan 1989, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan untuk
tahu yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum yang diterapkan secara konsisten.
Opini auditor sebelum tahun 1994
Laporan auditor independen (short form
report) sebelum tahun 1994, terdiri dari:
1. Alamat yang dituju,
2. Paragraf ruang lingkup,
3. Paragraf opini,
4. Nama KAP dan AP
5. Tempat dan tanggal dikeluarkan laporan
Laporan auditor tahun 1994-2012
Laporan auditor independen tahun 1994
2012 terdiri dari komponen:
1. Judul laporan
2. Alamat yang dituju
3. Paragraf pendahuluan
4. Paragraf ruang lingkup
5. Paragraf opini
6. Nama KAP dan nama AP
7. Nomor izin AP
8. Tempat dan tanggal dikeluarkan laporan
Laporan auditor standar 1994-2012
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Pemegang Saham, Komisaaris dan Direksi PT XY

Kami telah mengaudit neraca PT XY tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta laporan laba
rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen, tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit
kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan
Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan
audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaiian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaiian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami
yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebutkan di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT XY tanggal 31 Desember
2011 dan 2010, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
. Judul
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN laporan

Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Alamat


Direksi PT XY yang dituju

Kami telah mengaudit neraca PT XY tanggal


Paragraf
31 Desember 2011 dan 2010 serta laporan pendahu-
laba rugi, laporan arus kas dan laporan luan
perubahan ekuitas untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen, tanggung jawab kami terletak
pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Paragraf
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami ruang
merencanakan dan melaksanakan audit agar lingkup
kami memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar
pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-
jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Audit juga meliputi penilaiian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaiian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang
.kami sebutkan di atas menyajikan secara wajar, Paragraf
dalam semua hal yang material, posisi keuangan ruang
PT XY tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta opini
hasil usaha dan arus kas untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

AHMAD, AHMADI & REKAN


Nama
KAP dan
AP
Ahmad Muhammad
Register Akuntan Publik No. AP.101
Temapat
Padang, 20 Maret 2016 & tanggal
Laporan Auditor Standar setelah
tahun 2012 (ISA)
LA bentuk stadar adalah LA dengan opini unqulified.
LA memuat unsur-unsur berikut:
1. Judul laporan
2. Pihak yang dituju:
3. Paragraf pendahuluan
4. Pargagraf tanggung jawab manajemen
5. Paragraf tanggung jawab auditor
6. Paragraf ruang lingkup
7. Pragraf Opini
8. Nama KAP dan Auditor (tanda tangan)
9. Nomor nomor registrasi auditor
10. Tempat dan tanggal dikeluarkannya LA
Paragraf Pendahuluan (ISA 700.23)
Mengidentifikasi entitas yang laporan
keuangannya diaudit,
Menyatakan bahwa laporan keuangan telah
diaudit,
Mengidentifikasi judul setiap laporan yang
menjadi bagian dari laporan keuangan,
Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelas lainnya,
Menyebutkan tanggal atau periode yang
dicakup oleh setiap laporan yang menjadi
bagian dari laporan keuangan.
Paragraf Tanggung Jawab
Manajemen
Laporan auditor harus menjelaskan tanggung
jawab manajemen atas penyusunan laporan
keuangan. Deskripsi tersebut harus mencakup
suatu penjelasan bahwa manajemen bertanggung
jawab untuk menyusun laporan keuangan sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, dan atas pengendalian internal yang
dipandang perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusunan laporan keuangan
yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik
yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan (ISA 700.26).
Paragraf Tanggung Jawab Auditor
Laporan auditor harus menyatakan bahwa tanggung
jawab auditor adalah untuk menyatakan suatu opini
atas laporan keuangan berdasarkan audit. (ISA
700.29).
Laporan auditor harus menyatakan bahwa audit
dilaksanakan berdasarkan standar audit yang
ditetapkan oleh IAPI. Laporan auditor juga harus
menjelaskan bahwa standar tersebut mengharuskan
auditor untuk mematuhi ketentuan etika dan
bahwa auditor merencanakan dan melaksanakan
audit untuk memperoleh keyakin memadai tentang
apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan
penyajian material (ISA 700.30).
Paragraf Tanggung Jawab Auditor
Laporan auditor harus menggambarkan suatu audit dengan
menyatakan bahwa:
(a) Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaiian atas risiko kesalahan penyajian
material baik yang disebabkan oleh kesalahan maupun
kecurangan.
(b) Pertimbangan terhadap pengendalian internal dalam
penilaiian risiko dan merancang prosedur audit
(c) Auditor harus menyatakan suatu frasa bahwa pertimbangan
auditor atas pengendalian internal bukan untuk
menyatakan suatu pendapat atas keefektivitasan
pengendalian internal, dan
(d) Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepata
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi
akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan.
Paragraf Opini Auditor
Laporan auditor harus mencakup suatu bagian
dengan judul Opini
Ketika menyatakan suatu opini tanpa
modifikasian atas laporan keuangan yang
disusun berdasarkan kerangka penyajian wajar,
laporan auditor harus menggunakan frasa
berikut:
Laporan keuangan menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, ..............sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
Laporan Auditor Standar
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi


PT Kita-Kita

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Kita-Kita


terlampir yang terdiri dari laporan posisi keuangan
tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Laporan auditor standar
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan


Keuangan
Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan dan
penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan
atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material,
baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.
Laporan auditor standar

Tanggung Jawab Auditor


Tanggungjawab kami adalah untuk menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan
audit kami. Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika
serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah
laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian
material.
Laporan auditor standar
Tanggung Jawab Auditor (lainjutan-paragraf ruang lingkup)
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh
bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaiian atas risiko kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaiian risiko tersebut,
auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan
dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas
untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisi,
tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan
dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup
dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
Laporan auditor standar
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT Kita-Kita tanggal 31
Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
Laporan auditor standar

AHMAD, ABADI, AKUR & REKAN

tanda tangan auditor

Muhammad Abadi Dunya


Register Akuntan Publik No. AP. XXXX

Padang, 30 Maret 2015


Perkembangan Opini Auditor
s/d 1994 1994- Setelah
No. Isi 2012 2012
1 Judul laporan -
2 Alamat yang dituju
3 Pagraf pendahuluan -
4 Paragraf ruang lingkup *)
5 Paragraf tjg jawab manajemen - -
6 Paragraf tjg jawab auditor - -
7 Paragraf opini
8 Nama KAP dan nama AP
9 Nomor izin AP -
10 Tempat dan tanggal laporan
Modifikasi LA (ISA 705)
Modifikasi LA adalah LA selain beropini wajar tanpa
pengecualian (unqulified opinion).
Pemodifikasian LA diberikan, jika auditor
berkesimpulain dari auditnya bahwa:
a. Atas dasar bukti audit yang diperolehnya bahwa
laporan keuangan secara keseluruhan tidak
bebas dari kesalahan penajian material, atau
b. Auditor tidak berhasil memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan
bahwa laporan keuangan secara keseluruhan
bebas dari salah saji material.
Kondisi penerbitan laporan auditor
standar
Laporan keuangan telah disajikan secara lengkap;
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan
(disclosure),
Bukti audit telah dikumpulkan dan auditor telah
menjalainkan audit sesuai dengan standar auditing,
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan
standar akuntansi, termasuk kecukupan
pengungkapan (disclosure), dan
Tidak terdapat kondisi yang mengharuskan
penambahan paragraf penjelas atau modifikasi kata-
kata dalam laporan.
Tipe Modifikasi LA

Qualified
Opion

Modifikasi Adverse
LA Opion

Disclaimer
Opion
Modifikasi LA
Dalam menentukan tipe opini modifikasi yang
akan diberikan, auditor perlu mempertimbang-
kan dampak dari salah saji laporan keuangan
secara keseluruhan, apakah dampak salah saji
material tersebut bersifat pervasif atau tidak.
Modifikasi LA
Pervasif dalam kontek salah saji material berkaitan dengan
dampak (baik nyata maupun potensi) salah saji pada
laporan keuangan yang tidak terdeteksi karena tidak
berhasilnya auditor mengumpulkan bukti audit yang cukup
dan tepat.
Dampak pervasif pada laporan keuangan adalah dampak
yang menurut auditor:
a. Tidak terbatas pada unsur, akun atau item tertentu dalam
laporan keuangan,
b. Jika dampaknya terbatas, salah saji merupakan unsur yang
besar/sangat material dalam laporan keuangan,
c. Dalam hubungannya dengan pengungakapan, merupakan
sesuatu yang sangat fundamental bagi pengguna dalam
memahami laporan keuangan.
Modifikasi Laporan Auditor
Masalah yang Pedapat Auditor Mengenai Dampak
menyebabkan atau Kemungkinan Dampak
perlunya Mengenai dari Masalah Salah Saji
modifikasi LA pada Laporan Keuangan
Laporan keuangan Qualified Opinion Adverse Opinion
mengandung salah (WDP) (TW)
saji material
Auditor tidak Qualified Opinion Disclaimer Opinion
memperoleh bukti (WDP) (TMO)
audit yang cukup
dan tepat
Modifikasi Laporan Auditor
Ketika auditor memodifikasi opini atas laporan
keuangan, auditor diharuskan mencantumkan (SA 700)
suatu paragraf yang menjelaskan tentang hal-hal yang
menyebabkan modifikasi tersebut, dengan judul Basis
untuk Opini Wajar dengan Pengecualian; Basis untuk
Opini Tidak Wajar; atau
Basis untuk Opini Tidak Memberikan Pendapat.
Paragraf tersebut ditempatkan sebelum paragraf
opini terhadap laporan keuangan.
Paragraf opini harus diberi judul sesuai dengan tipe
opini yang diberikan, misalainya Opini Tidak Wajar.
Qualified Opinion
Opini wajar dengan pengecualian diberikan jika:
(a) auditor setelah memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat menyimpulkan bahwa salah saji,
sendiri-sendiri atau digabungkan, adalah material,
tetapi tidak bersifat pervasif untuk laporan
keuangan,atau
(b) auditor tidak berhasil memperoleh bukti yang
cukup dan tepat yang dijadikan dasar
memberikan opini, tetapi ia menyimpulkan
bahwa dampak salah saji yang tidak ditemukan
mungkin material tetapi tidak bersifat pervasif.
Contoh Opini WDP
Kepada Yth.,
Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT Biang Kelaina

Kami telah
menguadit.........................................................

Tanggung Jawab Manajemen


............................................................................................
Tanggung Jawab Auditor
...........................................................................................
Qualified Opinion
Basis Opini Wajar Dengan Pengecualian
Sebagaimana dijelaskan dalam catatan 8 atas laporan keuangan
terlampir, perusahaan tidak menyajikan persediaan per 31
Desember 2014 sebesar nilaiii terendah antara biaya
perolehan dengan nilaii realisasi neto, tetapi berdasarkan biaya
perolehan, yang merupakan penyimpangan dari standar
akuntansi keuangan di Indonesia. Catatan akuntansi
perusahaan menunjukkan, jika seandainya persediaan dinilaiii
dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilaii
realisasi neto, suatu beban penurunan nilaii persediaan sebesar
Rp XXX harus diakui. Oleh karena itu harga pokok penjualain
untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 menjadi
lebih tinggi sebesar jumlah tersebut, dan beban pajak
penghasilain badan serta laba bersih akan berkurang masing-
masing sejumlah Rp XXX dan Rp YYY, dan total ekuitas per
31 Desember 2014 berkurang sebesar Rp ZZZ.
Qualified Opinion
Opini Wajar dengan Pengecualian
Menurut opini kami, kecuali untuk dampak hal
yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk
Opini Wajar dengan Pengecualian, laporan
keuangan terlampir menyajikan secara wajar
dalam semua hal yang material, posisi keuangan
PT Biang Kelaina tanggal 31 Desember 2014,
serta kinerja keuagan dan arus kasnya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
Adverse Opinion
Opini tidak wajar diberikan ketika auditor,
setelah memperoleh bukti yang cukup dan
tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan
penyajian, baik secara individual maupun
secara agregasi, adalah material dan pervasif
terhadap laporan keuangan.
Adverse Opinion
Pemegang saham, Dewan Komisari dan Direksi
PT Biang Kelaina

Kami telah menguadit ...................................................

Tanggung Jawab Manajemen


............................................................................................
Tanggung Jawab Auditor
...........................................................................................
Contoh Opini Tidak Wajar
Kepada Yth.,
Pemegang saham, Dewan Komisari dan Direksi
PT Biang Kelaina

Kami telah
menguadit.........................................................

Tanggung Jawab Manajemen


............................................................................................
Tanggung Jawab Auditor
...........................................................................................
Contoh Opini WDP
Basis Opini Tidak Wajar
Sebagaimana dijelaskan dalam catatan 8 atas laporan keuangan
terlampir, perusahaan tidak mengkonsolidasi laporan keuangan PT
Mitra Asalain, suatu entitas anak yang diakuisisi perusahaan pada
tahun 2014, karena perusahaan belum dapat memastikan nilaii wajar
aset dan liabilitas material tertentu PT Mitra Asalain pada tanggal
akuisisi. Oleh karena itu, investasi tersebut dicatat sebesar biaya
perolehannya. Menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia,
laporan keuangan PT Mitra Asalain seharusnya dikonsolidasikan oleh
perusahaan, karena PT Mitra Asalain dikendalikan oleh perusahaan.
Seandainya laporan keuangan PT Mitra Asalain dikonsolidasikan oleh
perusahaan, banyak unsur dalam laporan keuangan terlampir akan
terpengaruh secara material. Dampak terhadap laporan keuangan
konsolidasian terlampir sebagai akibat tidak dikonsolidasikannya
laporan keuangan PT Mitra Asalain belum ditentukan.
Contoh Opini Tidak wajar
Opini Tidak Wajar
Menurut opini kami, karena signifikansi dari hal
yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk
Opini Tidak Wajar, laporan keuangan
konsolidasian terlampir tidak menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan konsolidasian PT Biang Kelaina
dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014,
serta kinerja keuangan dan arus kas
konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Opini Tidak Menyatakan Pendapat
Auditor tidak boleh menyatakan pendapat
ketika auditor:
a. Auditor tidak dapat memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat yang
mendasari opini, dan
b. Auditor menyimpulkan bahwa
kemungkinan dampak kesalahan penyajian
yang tidak terdeteksi terhadap laporan
keuangan, jika ada, dapat bersifat material
dan perpavasif.
Opini Tidak Menyatakan Pendapat
c. Dalam kondisi yang sangat jarang yang
melibatkan banyak ketidakpastian, auditor
menyimpulkan bahwa, meskipun telah
memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat tentang setiap ketidakpastan tersebut,
auditor tidak dapat merumuskan suatu opini
atas laporan keuangan karena interaksi yang
potensial dari ketidakpastian tersebut dan
kemungkinan dampak kumulatif dari
ketidakpastian tersebut terhadap laporan
keuangan.
Disclaimer opinion
Kepada Yth.,
Pemegang saham, Dewan Komisari dan Direksi
PT Biang Kelaina

Kami telah
menguadit.........................................................

Tanggung Jawab Manajemen


............................................................................................
Tanggung Jawab Auditor
...........................................................................................
Disclaimer Opinion
Basis Opini Tidak Menyatakan Pendapat
Sebagaimana dijelaskan dalam catatan 8 atas laporan
keuangan terlampir, saldo investasi Perusahaan pada ventura
bersama XYZ tanggal 31 Desember 2014 berjumah Rp
XXXX yang merupakan 85% dari aset bersih Perusahaan.
Kami tidak diberikan akses terhadap manajemen dan
auditor independen XYZ, termasuk dokumentasi audit
auditor independen XYZ. Sebagai akibatnya, kami tidak
dapat menentukan apakah diperlukan penyesuaian terhadap
bagian proporsional Perusahaan atas aset XYZ yang
dikendalikan oleh Perusahaan secara bersama, bagian
proporsional liabilitas XYZ untuk mana Perusahaan
bertanggung jawab secara bersama, bagian proporsional
Perusahaan atas pendapatan dan beban tahun berjalain
XYZ, dan unsur-unsur yang membentuk laporan perubahan
ekutas dan laporan arus kas.
Disclaimer opinion

Opini Tidak Menyatakan Pendapat


Karena signifikansi dari hal yang dijelaskan
dalam paragraf Basis untuk Opini Tidak
Menyatakan Pendapat, kami tidak dapat
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit.
Oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan PT Biang Kelaina
tanggal 31 Desember 2014, dan utuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut terlampir.
Modifikasi laporan auditor dengan
paragraf penjelas: Paragraf Penekanan
Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain
Auditor kemungkinan juga akan memodifikasi
laporan auditor, jika terdapat suatu hal yang
harus menjadi penekanan atau hal lain yang
perlu menarik perhatian pengguna laporan,
sehingga suatu hal yang ditekankan atau hal lain
tersebut perlu disajikan dalam satu paragraf.
Jadi dua hal penting yang mungkin perlu
dijelaskan, yakni: penekanan pada suatu hal
dan/atau hal lain.
Paragraf Penekanan Suatu Hal

Paragraf penekanan suatu hal


Adalah suatu paragraf yang tercantum dalam
laporan auditor yang mengacu pada suatu hal
yang telah diungkapkan dengan tepat dalam
laporan keuangan, yang menurut pertimbangan
auditor, sedemikian penting bahwa hal tersebut
adalah fundamental bagi pemahaman pengguna
laporan keuangan atas laporan keuangan.
Paragraf Penekanan Suatu Hal
Paragraf penekanan suatu hal dalam laporan auditor
dicantumkan bila auditor telah memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat bahwa tidak terdapat kesalahan penyajian
aterial atas hal tersebut dalam laporan keuangan. Paragraf
tersebut harus mengacu hanya pada informasi yang
diungkapkan dalam laporan keuangan.
Ketika auditor mencantumkan paragraf penekanan suatu hal,
maka auditor harus:
a. Meletakan pragraf tsb setelah paragraf opini,
b. Menggunakan judul Penekanan Suatu Hal
c. Mencantumkan dalam paragraf tsb suatu pengacuan yang
jelas tentang hal yang ditekankan dan acuan pada catatan
atas laporan keuangan yang relevan tempat hal tersebut
diungkapka dalam laporan keuangan, dan
d. Mengindikasikan bahwa opini auditor tidak dimodifikasi
sehubunga dengan hal yang ditekankan tersebut.
Penerapan Paragraf Penekanan Suatu
Hal dalam Laporan Auditor

1. Contoh kondisi dimana auditor perlu mempertimbangkan untuk


mencantumkan paragraf penekanan suatu hal:
- Suatu ketidakpastian yang berhubungan dengan hasil masa datang
atas perkara litigasi yang tidak biasa, atau tindakan yang akan
dilakukan oleh regulator;
- Penerapan dini (jika diizinkan) suatu standar akuntansi baru yang
berdampak pervasif terhadap laporan keuangan sebelm tanggal
efektif berlakunya;
- Suatu bencana alam besar yang telah atau masih beranjut yang
mempunyai dampak signifikan terhadap posisi keuangan.
2. Penggunaan penekanan paragraf suatu hal hanya untuk hal-hal yang
telah diungkapkan dalam laporan keuangan.Oleh karena itu penjelasan
dalam paragraf ini tidak perlu berlebihan, bahkan melebihi
pengungkapan didalam laporan keuangan.
3. Pencantuman paragraf penekanan suatu hal dalam laporan auditor
tidak mempengaruhi opini auditor.
Penerapan Paragraf Penekanan Suatu
Hal dalam Laporan Auditor

Jika auditor akan mencantuman suatu paragraf


penekanan suatu hal dalam laporannya, maka
auditor harus mengkomunikasikan
eksepektasi tersebut beserta susunan kata-
kata terkait dalam laporan auditor dengan
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Contoh: LA yang Mencantumkan
Paragraf Penekanan Suatu Hal

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Kita-


Kita

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Kita-Kita


terlampir yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal
31 Desember 2014, serta laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut dan suatu ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
LA yang Mencantumkan Paragraf
Penekanan Suatu Hal
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT X

Kami telah mengaudit laporan keuangan .............................................


.......................................................................................................................

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan


Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia dan atas pengendalian internal
yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.
LA: Mencantumkan Paragraf Penekanan
Suatu Hal
Tanggung Jawab Auditor
Tanggungjawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas
laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami
melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika
serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
LA: Mencantumkan Paragraf Penekanan
Suatu Hal
Tanggung Jawab Auditor
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti
audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaiian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan,
baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
melakukan penilaiian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat
sesuai dengan kondisi, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan
tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
LA: Mencantumkan Paragraf
Penekanan Suatu Hal
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT Kita-Kita tanggal 31
Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus
kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia.
LA: Mencantumkan Paragraf
Penekanan Suatu Hal
Paragraf Penekanan Suatu Hal
Tanpa menyatakan pengecualian atas pendapat
kami, kami membawa perhatian Saudara pada
butir 4 catatan atas laporan keuangan terlampir
yang menjelaskan tentang ketidakpastian yang
terkait dengan hasil dari tuntutan hukum terhadap
perusahaan yang dilakukan oleh PT Sanggah Selalu.
Catatan atas laporan keuangan yang
berkaitan dengan paragraf penekanan suatu
dalam laporan auditor
4. Klaim PT Sanggah Selalu
Perusahaan dituntut oleh PT Sanggah Selalu
berkaitan dengan sengketa lahan perkebunan yang
berlokasi di Kabupaten Selayar Propinsi Terujung
Nusantara. Saat ini proses pengadilan perdata
sedang berlangsung, dimana perusahaan dituntut
untuk membayar ganti rugi sebesar Rp
15.000.000.000 disamping diharuskan
mengembalikan lahan yang disengketakan. Jika
perusahaan dinyatakan bersalah, nilai tercatat
lahan dan kebun yang akan diserahkan per 31
Desember 2015 berjumlah Rp 100.000.000.
Paragraf Hal lain
Paragraf hal lain
Adalah suatu paragraf yang tercantum
dalam laporan auditor yang mengacu pada
suatu hal selain yang telah diungkapkan
dalam laporan keuangan, yang menurut
pertimbangan auditor, relevan bagi
pemahaman pengguna laporan keuangan
atas audit, tanggung jawab auditor, atau
laporan auditor.
Paragraf Hal lain
Jika menurut auditor perlu mengkomunikasikan
suatu hal lain selain yang telah disajikan atau
diungkapkan dalam laporan keuangan yang
menurut pertimbangan auditor, relevan bagi
pemahaman pengguna laporan keuangan atas
audit, tanggung jawab auditor, atau laporan auditor,
dan hal ini tidak dilarang oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku, maka auditor
harus mencantumkan suatu paragraf dalam
laporan auditor dengan judul Hal lain atau judul
lain yang tepat.
Paragraf tersebut dicantumkan setelah paragraf
opini, atau setelah paragraf Penekanan Suatu Hal,
jika paragraf itu ada.
Paragraf Hal lain
Relevan bagi Pemahaman
Pengguna Laporan
Keuangan atas Audit

Kondisi yang Relevan bagi Pemahaman


Pengguna Lapkeu atas
Memerlukan Tanggun Jawab Auditor atau
Paragraf Hal lain Laporan Auditor

Pelaporan atas lebih dari


Satu Set Laporan
Keuangan
Paragraf Hal lain
Relevan bagi Pemahaman Pengguna Laporan
Keuangan atas Audit:
Ketika auditor tidak dapat menarik diri dari
perikatan sebagai dampak terhadap laporan
keuangan sebagai akibat dari ketidakmampuan
untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat yang disebabkan oleh pembatasan oleh
manajemen adalah bersifat perpasif, maka auditor
dapat mempertimbangkan untuk mencantumkan
Paragraf Hal lain dalam laporan auditor untuk
menjelaskan mengapa tidak mungkin bagi auditor
untuk menarik diri perusahaan.
Paragraf Hal lain
Relevan bagi Pemahaman Pengguna Laporan
Keuangan atas Tanggung Jawab Auditor atau
Laporan Auditor:
Peraturan perundang-undangan atau praktik
yang dapat diterima secara umum dalam
suatu yuridiksi mungkin mengharuskan atau
mengizinkan auditor untuk menguraikan hal-
hal yang memberikan penjelasan lebih lainjut
tentang tanggung jawab auditor dalam audit
atas laporan keuangan.
Paragraf Hal lain
Pelaporan atas Lebih dari Satu Set Laporan Keuangan:
Suatu entitas dapat menyusun satu set laporan keuangan
berdasarkan suatu kerangka bertujuan umum (spt SAK),
dan satu set laporan keuangan berdasarkan
kerangkabertujuan umum lainnya (spt IFRS), dan
menugaskan auditor untuk melaporkan kedua set
laporan keuangan tersebut.
Jika auditor telah menentukan bahwa kedua kerangka
tersebut dapat diterima sesuai dengan kondisi masing-
masing kerangka, maka auditor dapat mencantumkan
Paragraf Hal lain dalam laporannya yang mengacu
pada fakta bahwa satu set lain laporan keuangan telah
disusun oleh entitas yang sama berdasarkan kerangka
bertujuan umum lain dan bahwa auditor telah
menerbitkan laporan atas laporan keuangan tersebut.
Paragraf Hal lain
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk
dicantumkan dalam Paragraf Hal lain:
a. Peristiwa kemudian SA 560 (12b) dan 16
b. Informasi komparatif, SA 710 (1314, 16,17,19)
c. Tanggungjawab auditor atas informasi lain dalam
dokumen yang berisi Laporan Keuangan Auditan,
SA 720 (10a),
Jika auditor akan mencantumkan suatu paragraf hal
lain dalam laporannya, maka auditor harus
mengkomunikasikan ekspektasi tersebut beserta
susunan kata-kata terkait dalam laporan auditor
dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola (TCWG).
Contoh LA: Paragraf Hal lain
Hal lain
Laporan keuangan perusahaan tanggal 31
Desember 2014 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut diaudit
oleh auditor independen lain yang
menyatakan opini tanpa modifikasian atas
laporan keuangan tersebut pada tanggal
31 Maret 2015.
Informasi Komparatif

Pendekatan angka
koresponding
Tanggung jawab
auditor atas
informasi
komparatif
Pendekatan laporan
keuangan komparatif
Informasi Komparatif: Pendekatan
Angka Koresponding
Angka koresponding adalah informasi komparatif
yang angka-angka dan pengungkapan lainnya untuk
periode lalu diacantumkan sebagai suatu bagian
integral dari periode kini, dan dimaksudkan untuk
dibaca hanya dalam hubungannya dengan angka-
angka dan pengungkapan lainnya yang berkaitan
dengan periode kini.
Apabila laporan keuangan disajikan dengan
pendekatan angka koresponding, maka opini
auditor atas laporan keuangan hanya mengacu pada
periode kini.
Informasi Komparatif: Pendekatan
Laporan Keuangan Komparatif
Informasi komparatif dengan pendekatan
laporan keuangan komparatif yang jumlah
dan pengungkapan lainnya untuk periode
lalu dicantumkan untuk perbandingan
dengan laporan keuangan periode kini,
tetapi jika diaudit, informasi komparatif
tersebut harus diacu dalam laporan
auditor.

Anda mungkin juga menyukai