Ekologi Kelapa Sawit
Ekologi Kelapa Sawit
Disusun oleh :
1. Loefi Candra Devi (141710101025)
2. Angga Setiyawan (141710101040)
3. Reni Soraya (141710101085)
4. Pungky Wildan Z (1417101010)
5. Rio Bagus P (1417101011)
6. Adellia Sonia B. P (141710101121) KELOMPOK 6
MATA KULIAH
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN
LIMBAH PANGAN
DAN HASIL
PERTANIAN
LATAR BELAKANG
Bagian
Ekologi Ekologi
ekologi dan
Industri
Industry Kelapa Sawit Limbah
berpotensi
Penerapan
Konsep EKOLOGI
INDUSTRI
TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ekologi
industry kelapa sawit adalah sebagai
berikut:
Untuk mengetahui proses pengolahan
industry kelapa sawit
Untuk mengetahui limbah yang dihasilkan
dalam setiap proses serta cara
penanganannya
Memanfaatkan potensi limbah hasil
pengolahan kelapa sawit
EKOLOGI INDUSTRI
Ekologi industri suatu sistem yang digunakan untuk
mengelola aliran energi atau material sehingga diperoleh
efisiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit polusi.
Tujuan untuk mengorganisasi sistem industri sehingga
diperoleh suatu jenis operasi yang ramah lingkungan dan
berkesinambungan juga mendapatkan manfaat dan
keuntungan yang lebih baik.
Skema :
POTENSI KAWASAN INDUSTRI
Kegiatan kebun dan pabrik kelapa sawit sangat
memungkinkan dilakukan penerapan ekologi industri
Produk utama kelapa sawit : Crude Palm Oil (CPO) dan Palm
Kernel Oil (PKO)
Industri minyak kelapa sawit Indonesia terus meningkat
Produksi CPO dari tahun ke tahun terus meningkat
Menurut Ditjen Perkebunan pada 2010, total luas lahan area
perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 7,8 juta ha
Area perkebunan kelapa sawit terbesar di Sumatera sebesar
5.892.707 ha provinsi Riau memiliki areal terbesar seluas
1.815.313 ha dan diikuti Sumatera Utara seluas 1.142.395 ha
POTENSI INDUSTRI KELAPA SAWIT
Potensi limbah industri Peningkatan Kapasitas
kelapa sawit yang besar Produksi dan Lahan industri
Hasil limbah :
SIKLUS EKOLOGI INDUSTRI KELAPA SAWIT
INDUSTRI KELAPA SAWIT
Jenis Pabrik Input Output
Industri
Energi Listrik Industri Sawit
Biogas
Limbah cair kelapa sawit dapat dikonversi menjadi biogas. Menurut Judoamidjojo
et al. (1989), produksi biogas dengan bahan limbah cair kelapa sawit
memberikan berbagai keuntungan yaitu pengurangan jumlah padatan organik,
jumlah mikrobia pembusuk yang tidak diinginkan, serta kandungan racun dalam
limbah. Selain itu, residu biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik non
fitotoksin. Produksi biogas mendapat perhatian karena produk akhir biogas
adalah campuran CH4 dan CO2 yang merupakan gas mudah terbakar, sifatnya
hampir sama dengan gas alam dan dapat digunakan sebagai sumber energi
terbarukan (Sudradjat dkk., 2003).
INDUSTRI BAKAR BRIKET
Jenis Pabrik Input Output
Tempurung
dari Industri
Industri Briket Sawit Briket
Industri mebel
Jenis Pabrik Product Go to
Briket (energi
Industri Briket Konsumen
panas)
PETERNAKAN SAPI
Product Waste
Daging
Peternakan
Susu Kotoran Sapi
Sapi
Kulit
Pupuk
Organik
Kum dan Zahari (2011)
menyatakan bahwa
pelepah kelapa sawit
telahsecara intensif
digunakan sebagai pakan
ternak ruminansia. Hasil
penelitianShin et al.
(1999) pada kambing lokal
Korea mendapatkan
bahwa pelepah
sawitmempunyai
kecernaan nutrisi yang
lebih tinggi dari hay daun
tebu. Penggunaanpelepah
sawit sebagai pengganti
hijauan dalam ransum
taraf 25% menghasilkan
nilai kecernaan dan
fermentabilitas yang
terbaik (Suryadi et al.,
2009).
INDUSTRI PUPUK ORGANIK
JENIS
INPUT OUTPUT
INDUSTRI
Kelangkaan bahan baku kayu komersial saat ini serta potensi kayu
kelapa sawit yang sangat banyak dan tidak termanfaatkan secara
optimal, perlu dicari solusi untuk mengurangi ketergantungan akan
bahan baku kayu hutan serta alternatif
pemanfaatan kayu kelapa sawit sehingga memiliki nilai tambah
secara ekonomis. Salah satu upaya mengoptimalkan kayu kelapa
sawit adalah dengan cara laminasi.
KESIMPULAN
PENERAPAN EKOLOGI INDUSTRI DI KAWASAN
INDUSTRI KELAPA SAWIT DAPAT
DILAKSANAKAN KARENA HAMPIR SEMUA
LIMBAH YANG DIHASILKAN DAPAT
DIMANFAATKAN UNTUK INDUSTRI TERKAIT
LAINNYA