Anda di halaman 1dari 23

SIFAT GAS DAN CAIRAN

Kimia Fisika - Kelompok 10


Alphasius Omega Dixon (1406607975)
Naufal Syafiq Maro (1406607981)
Muhammad Rifqi (1406608031)
Muhammad Rubi Mujakki (1406608031)
Reza Adhitya (1406608006)
SIFAT FASA
GAS CAIR PADAT
Partikel dapat bergerak Partikel dapat bergerak Partikel terkunci pada
Mengisi Ruang melewati satu sama lain melewati satu sama lain posisinya

Banyak ruang antar Sedikit ruang antar Sedikit ruang antar


Kompresibel partikel partikel partikel

Partikel mudah bergerak Partikel mudah bergerak Partikel tidak dapat


Mudah Mengalir melewati satu sama lain melewati satu sama lain bergerak
JAWABAN PEMICU
A1.
KOMPRESIBILITAS GAS

Kemampuan gas untuk dimampatkan


GRAFIK
atau penurunan fraksi volume FAKTOR KOMPRESIBILITAS
pada gas akibat dari tekanan.

Faktor Kompresi (Z):


Rasio volume molar aktual
LIQUID
suatu gas dibandingkan terhadap
volume molar gas tersebut pada T & P
yang sama, dimana:
= /
Menggunakan Hukum Gas Ideal

= =
JAWABAN PEMICU
A2. Gas ideal merupakan gas yang dikondisikan sebagai gas yang
bergerak bebas dan tidak beraturan, serta tidak saling memberikan gaya
antar partikel kecuali ketika bertabrakan. Berbeda dengan gas non ideal
yang merupakan gas yang riil berada di sekitar kita, sehingga memiliki
gaya tarik-menarik dan tolak menolak antar partikelnya. Perbedaan
antara gas ideal dan gas nyata pada faktor kompresibilitasnya adalah
pada gas ideal, faktor kompresibilitasnya dianggap 1, sedangkan pas gas
nyata, faktor kompresiilitasnya tidak mugkin bernilai 1. 3
HUKUM-HUKUM GAS IDEAL
1 1 = 2 2
HUKUM CHARLES
HUKUM BOYLE
1 2
=
1 2

1 2
=
1 2
HUKUM BOYLE-LUSSAC
HUKUM GAY LUSSAC
1 1 2 2
HUKUM TEKANAN =
1 2
PARSIAL DALTON
HUKUM = 1 + 2 + +
DIFUSI GRAHAM
HUKUM VOLUME Pada suhu dan tekanan konstan, laju difusi berbagai macam gas berbanding
PARSIAL AMANGAT terbalik dengan akar kuadrat rapat jenisnya atau berat molekulnya.

= 1 + 2 + +
HUKUM-HUKUM GAS NYATA
Pers. Van Der Waals

Pers. Dieterici

Pers. Berthelot

Pers. Berthelot (Mod)

Pers. Virial

Pers. Beattie-Bridgeman
JAWABAN PEMICU
A3. Pada soal tertulis perubahan terjadi pada volume dan tekanan.
Maka jika ditinjau dari hukum gas ideal, hukum yang berlaku adalah
hukum Boyle, dimana : P1.V1 =P2.V2 pada suhu tetap. Sedangkan
jika ditinjau dengan gas riil tekanan akhir dari gas N2 dapat ditinjau
dengan persamaan Virial/ The Kamerlingh Onnes Equation of State
karena persamaan ini tidak menggunakan variabel T(suhu) yang
tidak diketahui di soal. Adapun hukum-hukum gas ideal seperti yang
sudah tertulis di teori adalah : Boyle, Gay Lussac, Charles, Dalton,
Graham dan Amagat. Untuk hukum-hukum gas nyata sebagai
berikut : Van der Waals, Kamerlingh/Virial, Berthelot, Dieterici, dan
BeattieBridgeman.
JAWABAN PEMICU
A4. Persamaan Van der Waals merupakan penurunan dari rumus gas
ideal PV= nRt, namun telah mengalami modifikasi karena pada gas
riil, tekanan hasil observasi pasti lebih kecil dari tekanan ideal,
sedangkan volume hanya dihitung volume efektif saja. Variabel P
dan V yang didetailkan mendekati gas riil menghasilkan rumus Van
der Waals. Adapun 2 konstanta yang bergantung dari jenis zat pada
persamaan Van der Waals adalah a (konstanta karakteristik zat) dan
b(volume efektif gas).
PEMISAHAN GAS

Pemisahan udara untuk memperoleh kedua senyawa nitrogen dan


oksigen dalam keadaan mendekati murni dapat dilakukan secara
kriogenik dan non-kriogenik. Kriogenik diartikan sebagai operasi yang
dilangsungkan dalam keadaan temperatur yang sangat rendah. Secara garis
besar, udara dengan komponen-komponen penyusunnya dicairkan kemudian
dilakukan pemisahan dengan metode distilasi, Sedangkan untuk pemisahan gas H2,
biasanya menggunakan metode membrane. Salah satu alternatif yang dapat digunakan
untuk proses perolehanhidrogen dengan menggunakan membran adalah dengan
memanfaatkan membran metal komposit, seperti membran Keramik/Nikel.
JAWABAN PEMICU
A6. Salah satu cara membuat gas menjadi cair adalah dengan
mengkompres gas pada tekanan tertentu, sehingga partikel gas
saling mendekat dan membuat gas berubah fasa. Selain itu
pendinginan suhu sampai pada titik acir gas dapat pula membuat
gas menjadi cair.

A7. Pemisahan gas, seperti pada tori diatas, dapat dilakukan dengan beberap
metode, contohnya metode kriogenik dan membran dengan penjelasan seca
lebih lengkap pada landasan teori. Sedangkan penyimpanan gas pada umuny
di simpan dalam tangki tahan tekanan. Adapun penggunaan hidrogen dan
oksigen dapat digunakan sebagai bahan bakar, sedangkan untuk nitrogen,
dapat digunakan sebagai gas inert, bahan pengisi gas ban mobil, dll.
TEORI KINETIK GAS
Jawaban Pemicu
B1, ASUMSI:
Gas terdiri dari partikel-partikel sangat kecil, dengan massa tidak nol.
Banyaknya molekul sangatlah banyak, sehingga perlakuan statistika dapat diterapkan.
Molekul-molekul berbentuk bulat (bola) sempurna, dan bersifat lentur (elastic).
Energi kinetik rata-rata partikel-partikel gas hanya bergantung kepada suhu sistem.
Efek-efek relativistik dapat diabaikan.
Molekul-molekul ini bergerak secara konstan sekaligus acak. Partikel-partike yang bergerak sangat cepat itu
secara konstan bertumbukan dengan dinding-dinding wadah.
Tumbukan-tumbukan partikel gas terhadap dinding wadah bersifat lenting (elastis) sempurna.
Interaksi antarmolekul dapat diabaikan (negligible). Mereka tidak mengeluarkan gaya satu sama lain, kecuali
saat tumbukan terjadi.
Efek-efek Mekanika kuantum dapat diabaikan. Artinya bahwa jarak antarpartikel lebih besar daripada panjang
gelombang panas de Broglie dan molekul-molekul dapat diperlakukan sebagai objek klasik.
Keseluruhan volume molekul-molekul gas individual dapat diabaikan bila dibandingkan dengan volume
wadah. Ini setara dengan menyatakan bahwa jarak rata-rata antarpartikel gas cukuplah besar bila
dibandingkan dengan ukuran mereka.
Waktu selama terjadinya tumbukan molekul dengan dinding wadah dapat diabaikan karena berbanding lurus
terhadap waktu selang antartumbukan.
TUMBUKAN ANTAR MOLEKUL
Untuk molekul model bola keras A dan B yang tak sejenis,
maka massa molekulnya merupakan massa molekul
terreduksi , dan diameter tumbukannya adalah rata-rata
dari diameter kedua molekul yang bertumbukan.

jumlah tumbukan A dan B


persatuan volum dinyatakan
dengan persamaan:
Jalan Bebas Rata-rata
Jika molekul bergerak dengan kecepatan c dan bertumbukan
dengan molekul-molekul lain secara beruntun dengan frekuensi Z,
waktu untuk mencapai tumbukan yang satu dengan yang lain
adalah 1/Z dan jarak antar tumbukan dinyatakan dengan c/Z,
sehingga jalan bebas rata-rata nya adalah:

= = ..2
JAWABAN PEMICU
B2. Frekuensi tumbukan di tol Jagorawi ke arah Jakarta:
= 2 72 3,14 2 169 = 54.033,592
Karena, c rata-rata yang didapatkan dari data yaitu:
=
80 + 85 + 90 + 95 + 100 5
= 72/
Nv diibaratkan jumlah volume kendaraan yang melewati tol arah
Jakarta = 169 kendaraan.
Untuk
JAWABAN PEMICU
B2 Frekuensi tumbukan di tol Jagorawi ke arah Bogor:
= 2 72 3,14 2 159 = 50.836,342 Karena, c rata-rata yang
didapatkan dari data yaitu:
=
80 + 85 + 90 + 95 + 100 5
= 72/
Nv diibaratkan jumlah volume kendaraan yang melewati tol arah
Jakarta = 159 kendaraan.
JAWABAN PEMICU
Jalan bebas rata-rata untuk mobil yang bergerak ke arah Jakarta:
= = ..2
= =72 3,14 2 72 169 2 = 1,33 1032

Jalan bebas rata-rata untuk mobil yang bergerak ke arah Bogor:


=
= ..2
= = 72 3,14 2 72 159 2 = 1,42 1032
JAWABAN PEMICU
Viskositas untuk mobil yang bergerak ke arah Jakarta:
h = 32/
h = 86,272 32 2/
h =86,272 4,2422/
h =20,338 2/

Viskositas untuk mobil yang bergerak ke arah Bogor:


h = 32/
h = 86,19 32 2/
h =86,19 4,2422/ 10
h =20,318 2/
FLUIDA SUPERKRITIS
Fluida superkritis adalah zat yang berada pada suhu dan tekanan yang melampaui titik kritis. Zat ini
memiliki kemampuan unik untuk berdifusi melalui benda padat seperti gas, dan melarutkan benda
seperti cairan. Dengan kata lain, fluida superkritis juga dapat disebut sebagai fasa keempat suatu
benda. Sifat solvasinya mirip seperti zat cair, namun sifat mobilitas partikelnya mirip seperti gas,
misalnya kemudahan berdifusi dan viskositas yang rendah.

Sifat Kerapatan Viskositas (cP) Diffusivitas


(kg/m3 ) (mm2 /s)
Gas 1 0.01 1-10

Fluida 100-800 0.05-0.1 0.01-0.1


superkritis

Cair 1000 0.5-1.0 0.001


Manfaat Fluida Superkritis CO2
Sebagai pelarut pada ekstraksi, misalnya pada ekstraksi kafein
dari kopi untuk mendapat kopi yang bebas kafein
- Sebagai fase gerak pada kromotografi (super critical fluide
chromothography)
- Dry cleaning
-Media pada sintesis polimer dari nano material
- Mengurangi pemakaian pelarut pelarut organik yang toksik
dan mudah terbakar
Sumber :
R.C. Reid, J.M. Prausnitz and B.E. Poling, The properties of gases and liquids, 4th
ed., McGrawHill, New York, 1987.
W. Wagner and A. Kruse, Properties of Water and Steam, Springer-Verlag, Berlin,
1998.
Tanko J. M., Fletcher B., Sadeghipour M., Suleman N. K. 2009. Green Chemistry
Through the Use of Supercritical Fluids and Free Radicals. Green Chemistry
Education, Chapter 7. ACS Symposium Series, Volume 1011.
Atkins, P.W. dan de Paula, Julio. 2006. Physical Chemistry. Oxford University Press:
Oxford.
Sudarlin. 2011. Termodinamika Kimia. Yogyakarta.
http://www.ilmukimia.org/2012/12/hubungan-gas-ideal-dan-konstanta-gas.html
http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-76328.pdf
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai