= =
JAWABAN PEMICU
A2. Gas ideal merupakan gas yang dikondisikan sebagai gas yang
bergerak bebas dan tidak beraturan, serta tidak saling memberikan gaya
antar partikel kecuali ketika bertabrakan. Berbeda dengan gas non ideal
yang merupakan gas yang riil berada di sekitar kita, sehingga memiliki
gaya tarik-menarik dan tolak menolak antar partikelnya. Perbedaan
antara gas ideal dan gas nyata pada faktor kompresibilitasnya adalah
pada gas ideal, faktor kompresibilitasnya dianggap 1, sedangkan pas gas
nyata, faktor kompresiilitasnya tidak mugkin bernilai 1. 3
HUKUM-HUKUM GAS IDEAL
1 1 = 2 2
HUKUM CHARLES
HUKUM BOYLE
1 2
=
1 2
1 2
=
1 2
HUKUM BOYLE-LUSSAC
HUKUM GAY LUSSAC
1 1 2 2
HUKUM TEKANAN =
1 2
PARSIAL DALTON
HUKUM = 1 + 2 + +
DIFUSI GRAHAM
HUKUM VOLUME Pada suhu dan tekanan konstan, laju difusi berbagai macam gas berbanding
PARSIAL AMANGAT terbalik dengan akar kuadrat rapat jenisnya atau berat molekulnya.
= 1 + 2 + +
HUKUM-HUKUM GAS NYATA
Pers. Van Der Waals
Pers. Dieterici
Pers. Berthelot
Pers. Virial
Pers. Beattie-Bridgeman
JAWABAN PEMICU
A3. Pada soal tertulis perubahan terjadi pada volume dan tekanan.
Maka jika ditinjau dari hukum gas ideal, hukum yang berlaku adalah
hukum Boyle, dimana : P1.V1 =P2.V2 pada suhu tetap. Sedangkan
jika ditinjau dengan gas riil tekanan akhir dari gas N2 dapat ditinjau
dengan persamaan Virial/ The Kamerlingh Onnes Equation of State
karena persamaan ini tidak menggunakan variabel T(suhu) yang
tidak diketahui di soal. Adapun hukum-hukum gas ideal seperti yang
sudah tertulis di teori adalah : Boyle, Gay Lussac, Charles, Dalton,
Graham dan Amagat. Untuk hukum-hukum gas nyata sebagai
berikut : Van der Waals, Kamerlingh/Virial, Berthelot, Dieterici, dan
BeattieBridgeman.
JAWABAN PEMICU
A4. Persamaan Van der Waals merupakan penurunan dari rumus gas
ideal PV= nRt, namun telah mengalami modifikasi karena pada gas
riil, tekanan hasil observasi pasti lebih kecil dari tekanan ideal,
sedangkan volume hanya dihitung volume efektif saja. Variabel P
dan V yang didetailkan mendekati gas riil menghasilkan rumus Van
der Waals. Adapun 2 konstanta yang bergantung dari jenis zat pada
persamaan Van der Waals adalah a (konstanta karakteristik zat) dan
b(volume efektif gas).
PEMISAHAN GAS
A7. Pemisahan gas, seperti pada tori diatas, dapat dilakukan dengan beberap
metode, contohnya metode kriogenik dan membran dengan penjelasan seca
lebih lengkap pada landasan teori. Sedangkan penyimpanan gas pada umuny
di simpan dalam tangki tahan tekanan. Adapun penggunaan hidrogen dan
oksigen dapat digunakan sebagai bahan bakar, sedangkan untuk nitrogen,
dapat digunakan sebagai gas inert, bahan pengisi gas ban mobil, dll.
TEORI KINETIK GAS
Jawaban Pemicu
B1, ASUMSI:
Gas terdiri dari partikel-partikel sangat kecil, dengan massa tidak nol.
Banyaknya molekul sangatlah banyak, sehingga perlakuan statistika dapat diterapkan.
Molekul-molekul berbentuk bulat (bola) sempurna, dan bersifat lentur (elastic).
Energi kinetik rata-rata partikel-partikel gas hanya bergantung kepada suhu sistem.
Efek-efek relativistik dapat diabaikan.
Molekul-molekul ini bergerak secara konstan sekaligus acak. Partikel-partike yang bergerak sangat cepat itu
secara konstan bertumbukan dengan dinding-dinding wadah.
Tumbukan-tumbukan partikel gas terhadap dinding wadah bersifat lenting (elastis) sempurna.
Interaksi antarmolekul dapat diabaikan (negligible). Mereka tidak mengeluarkan gaya satu sama lain, kecuali
saat tumbukan terjadi.
Efek-efek Mekanika kuantum dapat diabaikan. Artinya bahwa jarak antarpartikel lebih besar daripada panjang
gelombang panas de Broglie dan molekul-molekul dapat diperlakukan sebagai objek klasik.
Keseluruhan volume molekul-molekul gas individual dapat diabaikan bila dibandingkan dengan volume
wadah. Ini setara dengan menyatakan bahwa jarak rata-rata antarpartikel gas cukuplah besar bila
dibandingkan dengan ukuran mereka.
Waktu selama terjadinya tumbukan molekul dengan dinding wadah dapat diabaikan karena berbanding lurus
terhadap waktu selang antartumbukan.
TUMBUKAN ANTAR MOLEKUL
Untuk molekul model bola keras A dan B yang tak sejenis,
maka massa molekulnya merupakan massa molekul
terreduksi , dan diameter tumbukannya adalah rata-rata
dari diameter kedua molekul yang bertumbukan.
= = ..2
JAWABAN PEMICU
B2. Frekuensi tumbukan di tol Jagorawi ke arah Jakarta:
= 2 72 3,14 2 169 = 54.033,592
Karena, c rata-rata yang didapatkan dari data yaitu:
=
80 + 85 + 90 + 95 + 100 5
= 72/
Nv diibaratkan jumlah volume kendaraan yang melewati tol arah
Jakarta = 169 kendaraan.
Untuk
JAWABAN PEMICU
B2 Frekuensi tumbukan di tol Jagorawi ke arah Bogor:
= 2 72 3,14 2 159 = 50.836,342 Karena, c rata-rata yang
didapatkan dari data yaitu:
=
80 + 85 + 90 + 95 + 100 5
= 72/
Nv diibaratkan jumlah volume kendaraan yang melewati tol arah
Jakarta = 159 kendaraan.
JAWABAN PEMICU
Jalan bebas rata-rata untuk mobil yang bergerak ke arah Jakarta:
= = ..2
= =72 3,14 2 72 169 2 = 1,33 1032