Anda di halaman 1dari 27

JOURNAL READING

Perbandingan antara Sodium Valproat Intravena dan Sumatriptan


Subkutan sebagai Terapi Serangan Migrain Akut;
Double-Blind Randomized Clinical Trial
Pembimbing :
dr. Sunaryo, M.Kes, Sp.S

Penyusun : Novi Yuliana (406152089)


1

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara


Kepaniteraan Ilmu Penyakit Saraf
RSUD RAA Soewondo Pati
2017
Profil Jurnal
Abstrak
Latar Belakang: Sodium valproate (SV) telah disetujui untuk profilaksis
migrain dan bentuk intravenanya digunakan untuk mengobati
serangan migrain akut. Kami membandingkan efikasi dan keamanan
SV intravena dan Sumatriptan subkutan dalam menangani serangan
migren akut.
Metode: Double-blind randomized clinical trial ini membagi 90
pasien menjadi dua kelompok: kelompok pertama menerima SV 400
mg intravena dan kelompok kedua menerima 6 mg Sumatriptan
subkutan. Tingkat keparahan nyeri kepala sebelum pengobatan dan
setengah jam, satu jam, dan dua jam setelah pengobatan diukur
berdasarkan VNRS dalam kelompok. Gejala terkait, yaitu fotofobia,
fonofobia, mual, dan muntah, diuji saat masuk dan 2 jam setelah
perawatan. Efek samping obat diperiksa 2 jam setelah injeksi.
Diperoleh data dari kelompok yang dibandingkan.
Abstrak
Hasil: Pada kedua kelompok, penurunan rasa nyeri pada poin waktu
tersebut bermakna (P <0,001), namun tidak memiliki perbedaan yang
signifikan (P> 0,05), yang menunjukkan efek yang sama dari kedua obat
tersebut pada perbaikan rasa nyeri. Pada kelompok SV, fotofobia,
fonophobia, mual, dan muntah membaik secara signifikan, sedangkan
pada kelompok Sumatriptan, hanya fotofobia dan muntah yang menurun
secara signifikan, hal tersebut yang mengindikasikan keuntungan SV
dalam memperbaiki gejala yang terkait. Mual, muntah, parestesia wajah,
dan hipotensi lebih sering terjadi pada kelompok Sumatriptan
dibandingkan kelompok SV (P <0,05).
Kesimpulan: Intravena SV (400 mg) sama efektifnya dengan Sumatriptan
subkutan dalam pengobatan serangan migrain akut, namun dengan
perbaikan gejala terkait dan dengan efek samping yang lebih sedikit.
Pendahuluan
Migrain biasanya muncul unilateral ( 60 % ), berdenyut ( 85 % ) nyeri
kepala yang biasanya dikaitkan dengan mual ( 90 % ), muntah ( 30 % ),
fotofobia, phonophobia ( 80 % ), dan fatigue
Usia meningkat pada remaja akhir 20-an dan sekitar 50 tahun. Rasio
laki-laki : wanita adalah 1:1 (sebelum pubertas) dan 1: 3 (setelah
pubertas)
Faktor komorbiditas migrain adalah kejiwaan (depresi), neurologis
(narkolepsi), jantung (paten foramen ovale), lainnya(fibromyalgia).
Migrain juga telah dikenal sebagai faktor risiko untuk penyakit lain
seperti serangan panik, asma, infark miokard, dan depresi.
Bentuk utama migrain:
Klasik (migrain dengan aura (MA))
Umum (migrain tanpa aura)
Pendahuluan
Penelitian terbaru : selama serangan migrain iskemia serebral
fokal . Perubahan vaskular pada migrain merupakan akibat
sekunder dari disfungsi primer pada neuron batang otak.
Faktor predisposisi :
o Nyeri otot leher, konsumsi alkohol atau kopi, merokok, stres kronis,
aktivitas fisik, perubahan hormonal, jenis kelamin perempuan, status
sosial ekonomi dan tingkat pendidikan rendah, depresi, gangguan
tidur, obesitas, makanan (tyramine, monosodium glutamat, cokelat,
kacang-kacangan), perubahan cuaca mendadak, iklim panas dan
lembab, cahaya terang, dan konsumsi obat penghilang rasa nyeri, pil
kontrasepsi oral, atau obat-obatan seperti dipyridamole dan
Trinitroglycerin.
Pendahuluan
Pengobatan tergantung pada apakah migrain akut atau kronis.
Pasien dengan gejala > 4 hari /bulan mungkin perlu obat profilaksis.
Paling umum : Propranolol, sodium valproate, Topiramate, Amitriptyline,
Verapamil, Gabapentin, siproheptadin, dan Pizotifen.
Sodium valproate (PO) sebelumnya diyakini berguna untuk profilaksis
migraine kronis. Beberapa tahun terakhir, sodium valproate (IV) telah
dipelajari sebagai pengobatan serangan migrain respon baik.
Karena efek dan kontraindikasi sumatriptan peneliti
membandingkan efektivitas sodium valproate dan sumatriptan
sebagai pengobatan serangan migrain akut.
Metode

Study double-blind randomized clinical trial


Sampel : 90 pasien
Lokasi : Rumah sakit Sadoughi Shahid, Yazd, Iran.
Periode : Desember 2011 hingga Mei 2012
Metode

Kriteria inklusi : pasien berusia 15 - 50 tahun dengan


serangan migrain umum (tanpa aura) dan pemeriksaan
fisik normal.
Kriteria eksklusi : penyakit liver, riwayat keluarga kegagalan
liver, bentuk-bentuk khusus dari migrain (hemiplegia,
basilar, ophtalmik, dan retina), hipertensi tak terkontrol, PJK,
unstable angina, penyakit pembuluh darah perifer, riwayat
infark miokard, kehamilan dan menyusui.
Metode

Pasien dibagi secara acak menjadi dua kelompok


yang sama.
Kelompok pertama : menerima 6 mg Sumatriptan
subkutan dalam 200 cc normal saline (20 menit)
Kelompok kedua : 400 mg sodium valproate IV dalam
200 cc normal saline (20 menit) ditambah 2 cc normal
salin subkutan
Metode

Sebelum dan 2 jam setelah pengobatan, tanda-tanda vital pasien


dicek secara akurat.
Rerata keparahan nyeri kepala sebelum pengobatan, serta jam,
1 jam, dan 2 jam setelah pengobatan diukur dengan Verbal
Numerical Rating Scale ( VNRS ) mulai dari 0-10.
Gejala lain termasuk fotofobia, fonofobia, mual dan muntah diuji
pada saat pendaftaran masuk dan 2 jam setelah perawatan.
Efek samping dari obat-obatan, termasuk mual, muntah, parestesia
wajah dan hipotensi, diperiksa 2 jam setelah injeksi.
Hasil

Kelompok sodium valproate terdiri dari 11 pria dan 34 wanita


dengan rata-rata SD berusia 31,3 3,5 tahun
Kelompok Sumatriptan terdiri dari 12 pria dan 33 pasien wanita
dengan rata-rata SD berusia 30,1 3,1 tahun.
Kelompok tidak memiliki perbedaan yang signifikan
berdasarkan jenis kelamin (P = 0,809).
Hasil

Fotofobia, fonofobia, mual dan muntah mengalami perbaikan secara signifikan


pada kelompok sodium valproate, sementara hanya fotofobia dan muntah yang
menurun secara signifikan pada kelompok Sumatriptan menunjukkan
keuntungan dari sodium valproate dalam perbaikan gejala yang terkait.
Efek samping dari obat-obatan telah dievaluasi pada pasien tanpa gejala yang
disebutkan sebelum pemberian obat.
Tidak ada pasien dalam kedua kelompok awalnya memiliki gejala parestesia
wajah atau hipotensi dan gejala lain seperti vertigo dan penglihatan kabur.
Mual, muntah, parestesia wajah, dan hipotensi yang lebih signifikan terjadi pada
kelompok Sumatriptan dibandingkan kelompok sodium valproate.
Hasil

SD: standar deviasi; Tingkat keparahan nyeri kepala ditunjukkan oleh Mean VNRS.

Tabel 1 menunjukkan rata-rata keparahan nyeri kepala sebelum pengobatan serta


setengah jam, satu jam, dan dua jam setelah perawatan pada kelompok sodium
valproate dan Sumatriptan, secara terpisah.
Hasil

Gambar 2: Perbandingan efek obat untuk mengurangi keparahan nyeri kepala pada titik
waktu yang sama sesuai dengan tes ANOVA berulang berulang.
V.S .: Valproate sodium; Sum .: Sumatriptan; VNRS: Verbal Numerical Rating Scale
Hasil

Tabel 2 menggambarkan tingkat perbaikan gejala terkait migrain pada kedua


kelompok dan perbandingan tingkat perbaikan antara kedua kelompok.

Menurut tabel ini, fotofobia, fonofobia, mual, dan muntah membaik secara
signifikan pada kelompok sodium valproat, sementara hanya fotofobia dan muntah
yang menurun secara signifikan pada kelompok Sumatriptan, yang menunjukkan
keuntungan sodium valproate dalam memperbaiki gejala yang terkait.
Hasil

5/8 * berarti bahwa 8 pasien dalam kelompok valproat tidak mengalami mual dan
muntah saat masuk (sebelum pemberian obat). Setelah disuntikkan obat, 5 pasien dari 8
mengeluhkan mual dan muntah.
Tabel 3 menggambarkan efek samping obat masing-masing kelompok dan
perbandingan antara kedua kelompok.
Tabel 3 menunjukkan bahwa mual, muntah, parestesia wajah, dan hipotensi lebih sering
terjadi pada kelompok Sumatriptan dibandingkan kelompok Sodium valproate.
Pembahasan
Salah satu obat yang paling dapat diterima pengobatan serangan migrain
akut adalah Sumatriptan.
Sumatriptan : agonis selektif reseptor 5-hidroksi-tryptamine 1B dan 1D (5-HT1B
/ 1D) dan bertindak sebagai vasokontriksi pembuluh darah meningeal,
menghalangi neuropeptida vasoaktif yang dilepaskan dari neuron sensorik
trigeminal perivaskular, dan mengurangi transmisi sinyal nyeri pada kornu
dorsalis trigeminal.
Bentuk sediaan Sumatriptan injeksi subkutan (4-6 mg), tablet oral (25 mg,
50 mg, dan 100 mg) dan nasal spray (5 dan 20 mg).
Penelitian sebelumnya tingkat perbaikan nyeri kepala setelah injeksi 6 mg
Sumatriptan subkutan pada satu, dua, dan 24 jam masing-masing adalah
71%, 79%, dan 31 %.
Pembahasan

Tingkat perbaikan dari gejala nyeri kepala dan gejala yg berhubungan


lainnya (mual, fotofobia, dan fonofobia) dua jam setelah suntikan
Sumatriptan masing-masing yaitu 76%, 71%, dan 72% dan tingkat
perbaikan dalam 24 jam setelah suntikan Sumatriptan (6 mg) adalah 44%.
Kontraindikasi Sumatriptan : penyakit jantung iskemik, angina
prinzemental, penyakit serebrovaskular, penyakit vaskular perifer,
hipertensi tak terkontrol, familial hemiplegic migraine, kehamilan, interaksi
dengan inhibitor monoamin oksidase dan Ergotamin.
Efek samping Sumatriptan : mual, muntah, tegang dan kekakuan di leher,
ketidaknyamanan dada, odynophagia, otalgia, anestesi wajah dan
anggota badan, dan parestesia.
Pembahasan

Salah satu obat alternatif adalah sodium valproate intravena, yang


merupakan obat antiepilepsi yang bekerja dengan meningkatkan efek
inhibitor asam gamma-aminobutyric (GABA) pada neuron hipotalamus.

Penelitian sebelumnya : efek profilaksis sodium valproate pada migrain


sebagai profilaksis migrain

Penelitianan baru-baru ini : efek sodium valproate untuk mengurangi


serangan migrain akut memperlihatkan hasil yang baik.
Pembahasan

Hasil penting dari studi sebelumnya :


1. Sodium valproate memiliki efektivitas yang cukup besar pada jam pertama (25-75%);
Hasil ini sebanding dengan obat lain yang digunakan dalam serangan migrain akut.
2. Dosis sodium valproate bervariasi; Namun, tampaknya dosis yang lebih rendah (300-
500 mg) juga dapat menyebabkan respons yang tepat.
3. Tidak ada efek samping yang signifikan setelah pemberian sodium valproate.
4. Ada perbaikan yang signifikan dalam gejala terkait dengan serangan migrain akut.
5. Ada lebih banyak perbaikan pemberian Sodium valproate intravena pada pasien
yang tidak menerima profilaksis Sodium valproate dibandingkan pasien yang
menerima profilaksis Sodium valproate.
Pembahasan
Temuan penting dalam penelitian kami saat ini adalah :
1. Perbandingan penurunan keparahan nyeri kepala rata-rata antara sodium
valproate dan Sumatriptan pada jam, 1 jam, dan 2 jam setelah pemberian
menunjukkan bahwa Sodium valproate sama efektifnya dengan sumatriptan
untuk menghilangkan nyeri kepala.
2. Sodium valproate lebih efektif daripada Sumatriptan dalam mengurangi gejala
yang terkait.
3. Efek sampingan Sodium valproate secara signifikan lebih sedikit dibanding
Sumatriptan. Dalam studi sebelumnya, penggunaan Sodium valproate iv, tidak
ada efek samping yang signifikan yang dilaporkan
Satu-satunya laporan untuk efek samping disebutkan oleh studi Shahien R etal.23 (2011):
fotofobia (67%); nyeri unilateral (50%); muntah (41%); fonophobia (39%); dan nyeri
pulsatile (36%).
Dalam penelitian tersebut, loading dose sodium valproate adalah 900-1200 mg
perbedaan antara dosis penelitian tersebut dan penelitian kami (400 mg) dapat
menjelaskan hasil yang bertentangan.
Pembahasan

4. Dosis sodium valproate yang ditentukan, yaitu 400 mg tampaknya sesuai untuk
menghilangkan serangan migrain akut.
5. Dalam kelompok Sumatriptan, tingkat perbaikan mual, fotofobia, dan fonofobia
sangat rendah dibandingkan dengan yang dilaporkan sebelumnya. Tampaknya,
alasan utama perbedaan tersebut adalah perbedaan genetik dan etnis.
6. Semua pasien tanpa mual dan muntah yang menerima Sumatriptan berefek
mengalami mual dan muntah. Dengan demikian, Sodium valproate lebih efektif
daripada Sumatriptan pada pasien yang tidak mengalami mual dan muntah.
Pembahasan

Sumatriptan memiliki lebih banyak efek samping dan keterbatasan


pemberian, temuan penelitian kami menyoroti keuntungan Sodium
valproate dibandingkan Sumatriptan dalam pengobatan serangan migrain
akut:
1. Sodium valproate memiliki keefektifan yang hampir sama dengan Sumatriptan.
2. Sodium valproate lebih efektif dalam mengurangi gejala nyeri kepala.
3. Sodium valproate dapat menggantikan Sumatriptan pada pasien dengan
kontraindikasi untuk penggunaan Sumatriptan.
4. Sodium valproate memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Kesimpulan

Studi kami menunjukkan bahwa 400 mg sodium valproate


intravena efektif dalam pengobatan migrain akut, terutama
pada pasien yang tidak menggunakan profilaksis sodium
valproate atau pada pasien dengan kontraindikasi untuk
penggunaan sumatriptan.

Anda mungkin juga menyukai