SORE THROAT

SKENARIO 2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

YUDITHA ANSELMA PUTRI SALI

NADHIFAH RATRI SEKARNINGRUM
JEANE CHRISTINE NOVITA NDUN
DEWA GDE PREMA ANANDA
PUTU SARASWATI YUDANA PUTRI
RIZKY ALFREDO UMBU DAKU YEWA
JANTER ADE SYAHPUTRA SIBORO
M. FURQON WIBOWO
TUJUAN PEMBELAJAAN
MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN
MENJELASKAN:
DEFINISI DAN JENIS-JENIS ISPA
GEJALA DAN TANDA ISPA
PENYEBAB ISPA
MANIFESTASI KLINIS ISPA
KOMPLIKASI ISPA
PEMERIKSAAN PENUNJANG ISPA
TERAPI DAN EDUKASI ISPA
PENCEGAHAN ISPA
DEFINISI DAN JENIS-JENIS ISPA
DEFINISI ISPA
ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT)
MERUPAKAN INFEKSI YANG MENYERANG
HIDUNG SAMPAI PARU-PARU DENGAN KURUN
WAKTU KURANG DARI EMPAT BELAS HARI
JENIS-JENIS ISPA

ISPA ATAS ISPA BAWAH

Rinitis/Selesma/Coryza/Com
mon cold
Ditandai pilek, hidung gatal, bersin, hidung
tersumbat, iritasi tenggorokan, dan
demam.
Dapat ditemukan edema dan eritema
mukosa hidung
Faringitis-Tonsilitis-
Tonsilofaringitis
Penyebab: Streptococcus sp
Tanda: Nyeri tenggorokan, demam tinggi,
nyeri kepala
Keluhan gastrointestinal.
Pemeriksaan fisis: faring hiperemis, tonsil
bengkak dengan eksudasi, petekie palatum
mole, ruam skarlatina
FARINGITIS-TONSILITIS-
TONSILOFARINGITIS
RINOSINUSITIS

DITANDAI DENGAN
RINOREA,
HIDUNG TERSUMBAT, BERSIN,
BATUK,
NYERI TEKAN WAJAH/PIPI,
NYERI KEPALA,
INGUS PURULEN
DIFTERIA
Bakteri penyebab :
Corynebacterium
diphtheriare
Insiden tertinggi usia 2-
5tahun
Faktor yang berperan
untuk timbulnya penyakit:
social ekonomi,
pemukiman padat, kurang
nutrisi, fasilitas
kesehatan yang terbatas
Ciri khas:
pseudomembran
Difteria Hidung
Common cold, gejala rinorea
ringan
Sekret hidung menjadi
serosanguinus mukopurulen
lecet nares dan bibir atas
Terdapat membrane putih di
daerah septum nasi
Difteria Faring
Ditandai dengan adanya
membrana berwarna kelabu pada
faring dan mudah berdarah
Difteria Laring
Biasanya perluasan dari difteria
faring
Gejala berupa: nafas berbunyi,
stridor yang progresif, suara
parau dan batuk kering
Terdapat pseudomembrane
GEJALA DAN TANDA ISPA
 Gejala ISPA
Batuk pilek
Kesulitan bernafas
Sakit tenggorokan
Demam
Sakit telinga, anak rewel
Kehilangan nafsu makan
Kulit tampak biru
 TANDA BAHAYA!!!

Anak tidak bisa minum Terdapat salah satu

Kejang tanda, harus segera
Kesadaran menurun dibawa ke petugas
Napas cepat dan tak atau sarana kesehatan
teratur terdekat
Tertariknya kulit ke
dalam dinding dada
Nafas mengorok
(stridor)
Berat badan anak
menurun (gizi buruk)
 Gejala Sinusitis
Batuk
Demam tinggi
Sakit kepala/migraine
Menurunnya nafsu makan
Malaise.
 Gejala Faringitis
Demam yang tiba-tiba
Nyeri tenggorokan
Nyeri telan
Adenopati servikal
Malaise
Mual.
 Gejala pertusis
Flu
Demam
Perdarahan subkonjungtiva
Batuk paroksismal diikuti suara whoop saat
inspirasi, sering disertai muntah
 Gejala croup
Batuk kering
Flu
Suara serak
Stridor (bunyi pernafasan yang bernada tinggi)
Sianosis (warna kulit menjadi kebiruan karena
kekurangan oksigen)
Retraksi interkostal (meningkatnya pemakaian
otot-otot leher dan dada sebagai usaha untuk
bernafas).
PENYEBAB ISPA
ETIOLOGI ISPA (BAGIAN ATAS)
> 300 JENIS BAKTERI, VIRUS
BAKTERI VIRUS
STREPTOKOKUS MIKSOVIRUS

STAFILOKOKUS ADNOVIRUS

PENUMOKOKUS CORONAVIRUS

HEMOFILLUS PIKORNAVIRUS

BORDETELIA MIKOPLASMA

KORINEBAKTERIUM HERPESVIRUS
 ETIOLOGI ISPA (BAGIAN ATAS)

PALING BANYAK VIRUS

VIRUS PARAINFLUENZA 75%

ADENOVIRUS, VIRUS SINSISIAL RESPIRATORIK,

INFLUENZA, CAMPAK SISANYA

MYCOPLASMA PNEUMONIA 3.6% MENYEBABKAN

ISPA BAG. ATAS
 FAKTOR RESIKO YANG LAIN

FAKTOR
FAKTOR DEMOGRAFI FAKTOR BIOLOGIS FAKTOR POLUSI
DEMOGRAFI

JENIS KELAMIN STATUS GIZI ASAP PEMBAKARAN

USIA FAKTOR RUMAH ASAP ROKOK

PENDIDIKAN
 ETIOLOGI FARINGITIS

PALING UMUM: (BAKTERI)

STREPTOCOCCUS PYOGENES
STREPTOCOCCUS GRUP C
NEISSERIA GONORRHEAE
STREPTOCOCCUS 5-10% (DEWASA) 5-30%
(ANAK)
VIRUS
ADENOVIRUS
INFLUENZA
PARAINFLUENZA
RHINOVIRUS
ETIOLOGI SINUSITIS

PALING UMUM DISEBABKAN :

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE
HAEMOPHILUS INFLUENZAE
MORAXELLA CATARRHALIS
ETIOLOGI TONSILITIS
RHINOVIRUS
STREPTOCOCCUS B HEMOLYTICUS
STREPTOCOCCUS VIRIDANS
STREPTOCOCCUS PYOGENES
STREPTOCOCCUS AEOGENOSA
MANIFESTASI KLINIS ISPA
 Manifestasi Klinis Tonsilitis
Sakit tenggorokan
Demam
Ngorok
Sulit menelan
(Smeltzer & Suzanne,2000)

Nyeri tenggorok
Nyeri menelan
Tidak nafsu makan
Disertai otalgia
Demam tinggi
Pemebesaran kelenjar
submandibuler + nyeri
tekan
 Manisfestasi Klinis Faringitis
Gejala (Bakteri
Setreptococcus sp.) :
- Nyeri tenggorokan
- Disfagia
- Demam
- Mual + muntah
- Faring Hiperemis
- Tonsil Bengkak dengan
eksudasi
- Kelenjar uvula getah
bening bengkak
- uvula bengkak + merah
- ptechiae palatum mole
Manifestasi Klinis Faringitis
Gejala ( Virus) :
- rhinorea
- batuk
- suara serak
- konjungtivitis
- diare
- ulkus di palatum mole dan dinding faring
- eksudat palatum dan tonsil
 Manifestasi Sinusitis
Demam
Malaise
Nyeri kepala
Edema wajah
 Manifestasi Klinik Sinusitis
Sinus Maxillaris : nyeri pipi (bawah mata), sakit gig,
sakit kepala
Sinus Frontalis : sakit kepala (dahi)
Sinus ethmoidalis : nyeri belakang & antara mata,
sakit kepala, hidung tersumbat
Sinusitis sfenoidalis: kepala sakit hingga telinga
KOMPLIKASI ISPA
 Komplikasi faringitis

GNA (Glomerulonefritis Akut)

Abses peritonsil
OMA (Otitis Media Akut)
Aspirasi Paru
Tonsilitis difteri
Komplikasi sinusitis
Osteomyelitis
Meningitis
Infeksi pembuluh darah sekitar sinus (cavernous sinus
thrombosis)
Komplikasi laringitis

Pneumonia
Bronkitis
PEMERIKSAAN ISPA
KELUHAN UTAMA
Batuk
Sakit Tenggorokan
Hidung Tersumbat
Sakit Kepala
Panas
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum & TTV
Inspeksi :
Kuku & Jari ( cyanosis)
Mata, Hidung, & Mulut
Faring Laring Trachea
Thorax
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi
Palpasi kesimentrisan dinding dada
Palpasi fermitus suara

Perkusi
Suara normal dari perkusi paru
Sonor

Auskultasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT SCAN
MRI
BRONCHOSCOPY
SPUTUM
ANALISA GAS DARAH
MRI
BRONCHOSCOPY
SPUTUM
TERPI DAN EDUKASI ISPA
 TERAPI TONSILITIS
Obat yang broad Pasien di
spektrum isolasi

Antipiretik Tirah baring

Obat kumur yang

mengandung Terapi radikal
desinfektan : tonsilektomi
Sumber : public health : tonsilitis.
 TERAPI SINUSITIS

Pemberian antibiotika

pemberian analgesik dan

dekongestan

Penggunaan antihistamin

Denkongestan topikal
TERAPI SINUSITIS
TERAPI SINUSITIS
TERAPI FARINGITIS

PEMBERIAN ANTIBIOTIK

ANALGESIK SEPERTI
IBUPROFEN

KUMUR DENGAN
LARUTAN GARAM,
GARGARISMA KHAN

ANTIPIRETIK

LOZENGES/ TABLET HISAP

UNTUK NYERI
TENGGOROKAN
TERAPI FARINGITIS
TERAPI FARINGITIS
 TERAPI RINITIS

oObat-obatan, seperti
antihistamin, dekongestan, serta
kortikosteroi

oImunoterapi atau desensitisasi

oIrigasi hidung (nasal irrigation)

PENCEGAHAN ISPA
KESWAPADAAN TERHADAP ISPA

Merupakan dasar
dari pencegahan
dan pengendalian
infeksi
1. KEBERSIHAN TANGAN
2. PENGGUNAAN APD
3. KEBERSIHAN PERNAPASAN
DAN ETIKA BATUK
PENCEGAHAN UMUM ISPA
1. MAKAN MAKANAN YANG
BERGIZI
2. IMUNISASI
3. MENJAGA KEBERSIHAN
PERORANG DAN LINGKUNGAN
4. MENCEGAH ANAK
BERHUBUNGAN DENGAN
PENDERITA ISPA SEMENTARA
HIPOTESIS
PEMBENGKAKAN TONSIL MERUPAKAN SALAH
SATU TANDA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN
ATAS
 KESIMPULAN
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) dibagi
menjadi dua, yaitu ispa bagian atas dan ispa
bagian bawah. Ispa bagian atas menyerang dari
hidung sampai laring, sementara ispa bagian
bawah menyerang dari trakea sampai alveolus.
ISPA disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan
faktor-faktor resiko lainnya, seperti asupan gizi,
lingkungan, asap pembakaran.
Biasanya, gejala yang ditimbulkan oleh jenis
penyakit ISPA serupa tapi tak sama, oleh karena
itu anamnesis dan pemeriksaan fisik sangan
menentukan diagnosis.
Pencegahan ISPA sangat dianjurkan.
DAFTAR PUSTAKA
DiPiro, et al. Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach (5th ed) ISFI.
2008. ISO Farmakoterapi
Richer Monique,Deschenes Michel. Upper
Respiratory Tract Infeksction.
Pharmacotherapy A Pathophysiologic
Appoarch. 5th ed 2001