Anda di halaman 1dari 26

OSCE REHAB

Intinya cuma 2 hal yang ditanya:


Membaca dan melaporkan hasil Exercise Test (Bisa TMT /
6MWT)
Membuat Exercise Prescription
Susunan pelaporan TMT:
METODE apa yang digunakan
Alasan PENGHENTIAN uji latih
Respon HEMODINAMIK selama uji latih
Respon ISKEMIK
Kejadian ARITMIA
Tingkat KEBUGARAN
Stratifikasi RESIKO
6/1/2013 3
6/1/2013 4
Detailnya sebagai berikut
METODE - Telah dilakukan TMT dengan metode.... (Biasanya BRUCE)
Uji latih dihentikan pada stage.... menit.... dengan alasan .....
Respon hemodinamik:
BP istirahat (standing) dan maksimum
HR istirahat (standing) dan maksimum (Mencapai ....% HR max)
Max HR = 220 age | Peak HR resting HR = HR Reserve
Target HR = (HR Reserve x Intensitas) + HR resting
Laju jantung pemulihan 1 menit (HR maks 1 menit setelah istirahat)
Laju jantung pemulihan 2 menit (HR maks 2 menit setelah istirahat)
Simpulkan:
Adakah respon hipertensif?
Tensi darah sistolik 210 mmHg atau diastolik naik 10
mmHg, atau tiap stage BRUCE naik 40 mmHg sistolik
Adakah respon hipotensif?
BP turun 10 mmHg dari baseline atau turun 20 mmHg jika
sudah naik
Adakah Chronotropic incompetence?
HR peak < 120 x/mnt
HR peak tidak mencapai 85% HR max sesuai usia
HR tidak mencapai 80% Chronotropic Index ---> rumusnya:
((HR max latihan HR standing) / (HR max sesuai usia HRstanding)),
kalau menggunakan beta blocker tidak mencapai 62%
Bagaimana HR Recovery nya?
Abnormal: 1 menit recovery HRR<12, atau
2 menit recovery <22 (baring) atau <18 (standing)
Respon Iskemik
2 komponen: 1. Subjektif: Ada angina / tidak,
2. Objektif: Ada ST-T Changes atau tidak.
3. Respon hipertensi

Bahasa pelaporan: Ditemukan / tidak gejala angina selama uji latih.


Angina menghentikan latihan / tidak. Ditemukan ST Depresi tipe....
(downlslope / upslope / horizontal) pada lead.... yang mulai terjadi
waktu menit ke... paling dalam ....mV, dan kembali ke baseline menit
ke...
Exercise Induced Hypotension
RESPON HIPOTENSI :
Decrease in SBP to or below baseline
Braunwald : failure to achieve SBP >120 mmHg,
decrease in SBP > 10 mmHg in repeated 15s
measurement, fall of BP below standing
Indicates LV systemic pump dysfunction due to
reduced CO or SVR
Can be found in myocardial ischemia, volume
depletion, LVOT obstruction, vasovagal reaction

6/1/2013 9
Double Product
Describe the amount of cardiac work performed during the
exercise test
Double Product = Systolic BP x heart rate
Normal double product at the end of a test is usually greater
than 25,000
Double product correlates well with measured coronary
blood flow, the lower the double product when ischemia
occurs, in general, the worse the ischemia

6/1/2013 10
Diagnostik untuk miokard ischemia:
Upsloping ST segment that is 1.5 mm at 80 msec past the J point.
Horizontal or downsloping ST segment depression 1 mm at 60
msec past the J point.
ST segment elevation (and J point elevation) of 1 mm or more at 80
msec past the J point.
ST segment elevation in AVR ~ reliable as horizontal ST segment
depression.
Diagnostik untuk suggesitive miokard ischemia:
Upsloping ST segment that is 1.0-1.5 mm at 80 msec past the J
point.
Horizontal or downsloping ST segment depression 0.5-1.0 mm at 60
msec past the J point.
Kebugaran:
Kapasitas aerobik (METs)
Lihat tabel atau gunakan rumus:
Walking: VO2 = 3.5 + 0.1 (Speed) + 1.8 (Speed) (Incline) = ml / kg / mt
Running: VO2 = 3.5 + 0.2 (Speed) + 0.9 (Speed) (Incline) = ml / kg / mt
Catatan: speed dalam m/mt, untuk jadi mets HARUS DIBAGI 3.5
(3.5 ml/kg/mt = 1 METS)
Sampai BRUCE stadium 3 : Masih walking
Stadium BRUCE 5 keatas : dianggap running
kelas fungsional lihat tabel
kelas kebugaran - lihat tabel (Sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat
kurang)
Prognosis

DTS Score : Duration - (5 x Max ST seg Depression) - (4 x Anginal index)

> +5 good prognosis (5-year survival 97%)


-10 to +4 intermediate prognosis
< -11 poor prognosis (5-year survival 72%)

Anginal index
0 : no pain
1 : pain
2 : pain that stops the test
14
Prognosis

15
EXERCISE PRESCRIPTION

Lakukan assesment terlebih dahulu:


Indikasi tindakan?
Awas: Pasien post infarct --> Lihat THRESHOLD
ISCHEMIC, peresepan tidak boleh sampai batas
ambang iskemik
Peresepan bisa untuk latihan ringan, sedang, atau
berat dapat dinilai dari HR Reserve atau HR max
Reserve: - Perhitungan dapat berdasarkan HR
reserve, MET reserve, atau VO2 reserve
Ringan 20-40%
Moderate 40-60%
Vigorous 60-85%
Maximum: - Perhitungan dapat berdasarkan HR max,
MET max, atau VO2 max
Ringan 40-60%
Moderate 60-75%
Vigorous 75-90%
Karvonen Formula:
Max HR resting HR = HR Reserve
Target HR = ((max HR Resting HR) x % Intensity) + Resting
HR

Gunakan range --> misal 40%-60% --> Target HR 130-140


x/mt
Cantumkan dalam prescription:
TYPE
Bila uji awal dengan TMT / sepeda / 6mwt --> jenis latihan mengikuti uji awal saja
FREQUENCY
5x seminggu (Jika moderate) / 3x seminggu (biasanya bila vigorous)
INTENSITY

PRECAUTION
Untuk pasien ischemic --> Jangan sampai lewat threshold ischemic. Misal: Ischemic
muncul pada HR... dan beban latihan... (diturunkan 10 beat dibawah ambang
iskemik)
Progress: Tiap minggu beban dapat dinaikkan 10% - kenaikan subyektif, tergantung
kondisi pasien dan toleransi terhadap latiihan
Pasien post discharge --> Tidak boleh diberikan beban sekaligus, baiknya dibagi 2 --
> misal jadi walking 2 x 1,5 km
Rumus 6mwt:
((0.06*distance(m)-0.104*usia+0.052*BB(kg))+2.9)/3.5 =
METS
Mets= Vo2Max/3.5

Failure HR hanya boleh naik 10-20; diluar itu boleh naik 20-30 x/mt

Anda mungkin juga menyukai