Anda di halaman 1dari 36

KELAINAN SKROTUM DAN TESTIS

Asri D. Rachmawati
KELAINAN SKROTUM
Hipoplasia
Skrotum bifida
Edema
Emfisema
Skrotum akut
Skrotum akut
Nyeri skrotum akut, bengkak, nyeri tekan
pada anak atau remaja Suatu keadaan
gawat darurat, membutuhkan evaluasi segera
Torsio funikulus spermatikus
emergency
iskemi segera terjadi dalam 4 jam setelah
oklusi dari funikulus spermatikus
50% pasien yang analisis spermanya kembali
normal
usia kurang dari 18 tahun lebih sering
mengalami kehilangan testis
Torsio funikulus spermatikus
fiksasi yang tidak adekuat bagian tertentu dari
testis dan epididimis terhadap fascia dan otot
yang membungkus funikulus spermatikus
dalam skrotum,
testis bisa bergerak bebas dalam skrotum
(bell-clapper deformity).
Penambahan ukuran dan berat testis setelah
pubertas memudahkan terjadinya puntiran.
spontan, saat olahraga, bangun tidur
Torsio funikulus spermatikus
Sedikit nyeri sampai sangat nyeri hingga mual-muntah,
Riwayat nyeri yang hebat yang kemudian menghilang
pelan-pelan. Nyeri bisa dirasakan hingga abdomen
bagian bawah ipsilateral.
Inspeksi bisa didapatkan testis yang letaknya tinggi,
kecuali pada edema massif atau hidrokel
Hilangnya refleks kremaster terjadi pada 100% kasus
Torsio funikulus spermatikus
detorsio/unscrew/memutar testis dengan arah kranial-
kaudal dan medial-lateral, dan ke arah yang
berlawanan
bila gagal memerlukan tindakan pembedahan
Torsio funikulus spermatikus
Pemeriksaan tambahan lain: Doppler ultrasound,
color Doppler ultrasound, imajing radionuklir,
untuk menilai aliran darah ke testis.
Pada eksplorasi dengan pembedahan funikulus
spermatikus diputar (detorsi)
Testis yang nekrosis dibuang
Bila dilakukan preservasi, testis diletakkan dalam
tunika dartos tanpa jahitan,
Eksplorasi pada testis yang sehat harus dilakukan
,difiksasi untuk mencegah kejadian yang sama
Torsio funikulus spermatikus
intermiten
pada usia dewasa dengan riwayat beberapa
kali nyeri pada skrotum yang tiba-tiba dan
dapat sembuh sendiri.
pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan
kelainan
bila sangat dicurigai adanya torsio atau
dtemukannya kelainan bell clapper, maka
eksplorasi secara elektif harus dikerjakan, dan
dilakukan profilaksis fiksasi dari testis, untuk
mencegah testis menjadi atrofi
Torsio appendiks testis dan appendiks
epididimis
Appendiks testis yang merupakan sisa duktus mller,
dan appendiks epididimis yang merupakan sisa wolff,
cenderung mudah mengalami torsio pada usia
dewasa
penambahan berat
stimulasi hormonal
pada stadium awal nyeri terasa pada bagian atas
testis, dan epididimis dan terasa ada nodul yang
nyeri pada palpasi
Torsio appendiks testis dan appendiks
epididimis
bila sudah mengalami infark blue dot sign di
kulit skrotum
refleks kremaster masih ada
testis masih mobile
Doppler: aliran darah masih normal
Ultrasound: tampak appendiks yang
membengkak.
Torsio appendiks testis dan appendiks
epididimis
Penatalaksanaan: konservatif dengan
antiinflamasi
Istirahat
observasi apakah nyerinya berkurang
pembedahan dilakukan bila ada kecurigaan
terjadinya torsio funikulus dan penanganan
konservatif gagal dan dilakukan eksisi
appendiks yang nekrosis.
Epididimitis
Sangat jarang pada anak-anak
Nyeri pada skrotum, edema skrotum, eritema
Terdapat riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya, uretritis,
discharge urethtra, aktifitas seksual, kateterisasi uretra,
operasi saluran kemih
Pemeriksaan fisik: testis nyeri & bengkak, skrotum edema
masif
Refleks kremaster yang masih ada membedakan dengan
torsio funikulus spermatikus
Urinalisis: bakteriuria, piuria, kultur urin positif
Epididimitis
Pemeriksaan urin yang steril tidak
menyingkirkan diagnosis epididimis
Pemeriksaan imajing radionuklir, color flow
Doppler peningkatan aliran darah
Pemeriksaan ultrasonografi pembengkakan
testis dan epididimis
Penanganannya dengan bed rest, pemberian
antibiotik, dan anti inflamasi
Lain-lain
Edema skrotum, eritema, dan nyeri dapat secara:
primer dari skrotum dan isinya, atau dari inguinal
sekunder dari kelainan di luar skrotum: edema akut
skrotum yang terasa gatal, tidak ada demam , kemerahan
pada skrotum, biasanya karena alergi, dermatitis, gigitan
binatang
Daerah perianal harus diperiksa untuk menyingkirkan
penyebab lainnya seperti abses perirektal
Lain-lain
Pada penyakit Hennoch-schnlein purpura:
skrotum dapat mengalami edema karena vaskulitis pada testis,
epididimis, atau keduanya
penyebabnya tidak diketahui
bermanifestasi juga dengan munculnya gejala lain: nyeri perut & sendi,
nefritis, hematuria, dan lesi pada kulit, kelainan pada skrotum.
Karena penyakitnya yang sistemik skrotum akan edema difus,
kemerahan dan nyeri
pada urinalisis: proteinuria & hematuria
pemeriksaan color Doppler dan skintigrafi: aliran darah meningkat
dengan penanganan sistemik kelainan pada skrotum ini akan sembuh
sendiri
Undesensus Testis
Definisi: gangguan perkembangan yang
menyebabkan testis gagal turun ke dalam skrotum
Istilah undesensus testis dipakai bergantian dengan
cryptorchidisme (testis yang tersembunyi)
Kebanyakan testis tidak ditemukan di skrotum saat
lahir, testis dapat berada dimana saja dalam
abdomen, sedikit di luar skrotum, sampai migrasi di
luar skrotum tidak pada jalurnya
Undesensus Testis
Etiologinya multipel dan masih belum
diketahui dengan pasti
Sering didapatkan kelainan kongenital yang
lain seperti hipospadia
Jarang terjadi secara bilateral
Sering pada bayi prematur, berat lahirnya
rendah, dan gemelli
70-77% undesensus testis ini turun secara
spontan dalam waktu 3 bulan
Undesensus Testis
Beberapa teori terjadinya undesensus testis:
faktor-faktor endokrin (LH-FSH, androgen-DHT, Mllerian
inhibiting substance, estrogen/DES, descendin)
kelainan pada gubernakulum yang berfungsi sebagai
penuntun testis menuju skrotum
kelainan saraf genitofemoral
kelainan gen
kelainan pada epididimis
tekanan intraabdomen yang kurang (prune-belly syndrome,
ekstrofia kloaka, omphalocele, gastroschizis, agenesis otot-
otot abdomen (Schneck FX, Bellinger MF, 2002).
Undesensus Testis
Klasifikasi undesensus testis
(1) Intraabdomen: mulai dari ujung bawah ginjal sampai kanalis
inguinalis internus
(2) Intrakanalikuler
(3) Ekstrakanalikuler
Suprapubik: testis terletak diluar kanalis inguinalis sampai diatas
simfisis pubis
Infrapubik: testis terletak di bawah simfisis pubis dan sedikit di luar
skrotum
(4) Ektopik: terjadi setelah keluar dari kanalis inguinalis
eksternus, paling sering testis berada diantara m. obligus
eksternus dan fascia scarpa (kantong Dennis-Browne), lokasi
lain skrotum sisi yang lain, femoral, prepenile, dan perineal

Harus dibedakan antara istilah testis nonpalpabel dengan testis
retraktil
Istilah testis nonpalpabel: bila pada pemeriksaan fisik testis
tidak ada (intraabdomen, absent, atrofi, atau terlewatkan saat
pemeriksaan dan testis retrktil, non palpabel digunakan)
Istilah testis retraktil: testis masih ditemukan sepanjang jalan
desensusnya, biasanya teraba di daerah lipat paha (groin),
terjadi karena otot kremaster yang terlalu aktif, dan dengan
mudah kembali ke skrotum
Komplikasi
infertilitas
neoplasma 10% tumor testis dari
kriptorkismus
hernia
torsio testis
Penatalaksanaan
Terapi definitif dilakukan di atas usia 3 bulan dan
kurang dari 1 tahun

obat-obatan :
hCG stimulasi sel Leydig
GnRH
Keberhasilan obat-obatan hanya 20%
Penatalaksanaan
pembedahan gold standard
Teknik pembedahan:
1) Orchiopexy standard: mobilisasi testis dan funikulus
spermatikus, repair prosesus vaginalis dengan ligasi tinggi
kantong hernia, skeletonisasi funikulus spermatikus,
membuat kantong dalam hemiskrotum
2) Ancillary technique untuk undesensus testis letak tinggi
3) Reoperasi orchiopexy setelah repair hernia
4) Laparaskopik
5) Fowler-Stephens orchiopexy
Varikokel
Kelainan pada vena (plexus pampiniformis)
yang berdilatasi dan berkelok, dan dominant
pada sisi kiri, jarang ada sebelum usia dewasa.
varikokel ini berhubungan dengan infertilitas.
Varikokel (etiologi)
Tekanan vena renalis kiri yang meningkat
Anastomosis vena kolateral
Kerusakan katup vena spermatika interna.
Peningkatan tekanan vena renalis akibat fenomena
nut-cracker ( vena renalis kiri terjepit antara aorta
dan a. mesenterika superior), hilangnya fungsi katup
vena spermatika interna tersering
sisi kiri lebih sering terjadi karena tekanan di dalam
system venanya yang lebih tinggi.
Varikokel (diagnosis)
asimtomatik kalaupun ada keluhan rasa tidak enak di
inguinal atau skrotum saat terlentang.
(I) massa kecil hanya teraba bila melakukan valsava
(II) massa moderat teraba walaupun tidak
melakukan valsava
(III) massa besar tampak dari kulit skrotum,
ukuran dan konsistensi testis dengan prader atau
orchidometer disk
Varikokel (terapi)
ligasi vena spermatika interna secara
retroperitoneal dari Palomo, ligasi ini dapat
secara laparaskopi meskipun biayanya lebih
mahal,
ligasi inguinal, dan ligasi subinguinal
,memerlukan Doppler untuk preservasi arteri
testikuler
embolisasi vena spermatika interna lewat
vena femoralis
Hidrokel
Saat testis turun ada bagian peritoneum yang
ikut prosesus vaginalis
Normal mengalami obliterasi
Gangguan obliterasi rongga potensial
hidrokel
Hidrokel, hidrokel funikulus, hidrokel
komunikans
Hidrokel
Hidrokel simple: akumulasi cairan dalam
tunika vaginalis.
penutupan prosesus vaginalis yang terlambat
atau tidak menutup sama sekali
akumulasi cairan ini tampak saat lahir dan bisa
sangat besar, seringkali bilateral,
transiluminasi positif dan tidak nyeri meskipun
tampak tegang
diresorbsi dalam 2 tahun
Hidrokel
Hidrokel funikulus: teraba massa di lipat paha
yang tidak nyeri, menyambung dengan
funikulus, terletak di atas testis dan berjalan
sesuai dengan funikulus.menuju kanalis
inguinalis
Tindakan berupa ligasi tinggi di kanalis
inguinalis internus/eksisi hidrokel
Hidrokel
Hidrokel komunikans didiagnosis bila
akumulasi cairan di skrotum dapat ditekan dan
cairan menghilang ke rongga abdomen
Spermatokel
Asimtomatik
Kista teraba halus di atas testis
USG dapat membantu
Eksisi bila semakin besar dan nyeri
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai