Anda di halaman 1dari 30

Sambungan Logam

1. Sambungan Permanen
2. Sambungan Semi Permanen
Sambungan Logam
1 Sambungan Permanen (permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat tetap,
sehingga tidak dapat dilepas selamanya,
kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.
Contohnya :
Sambungan paku keling (rivet joint) dan
sambungan las (welded joint).
Sambungan Logam
2. Sambungan Semi Permanent
Merupakan sambungan yang bersifat
sementara, sehingga masih dapat
dibongkarpasang selagi masih dalam kondisi
normal.
Contohnya :
Sambungan mur-baut / ulir ( screwed joint )
dan sambungan pasak (keys joint).
Sambungan Las
Mengelas adalah menyambung dua bagian
logam dengan cara memanaskan sampai
temperatur lebur dengan memakai bahan
pengisi atau tanpa bahanpengisi.
Sistem sambungan las ini termasuk jenis
sambungan permanen dimana pada
konstruksi dan alat permesinan, sambungan
las ini sangat banyak digunakan.
Sambungan Permanen
Untuk menyambung baja bangunan kita
mengenal 2 jenis las, yaitu :
1. Las Karbid (Las Asetilen)
2. Las Listri k (Las Lumer)
Las Karbid (Las Asetilen)
1. Las Karbid (Las Asetilen)
Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan
bakar gas asetilen (gas karbid) dan gas oksigen
(zat asam)
Dalam konstruksi baja las ini hanya untuk
pekerjaan-pekerjaan ringan atau konstruksi
sekunder, seperti; pagar besi,teralis dsb
Las Listrik (Las Lumer)
Las Listrik (Las Lumer)
Yaitu pengelasan yang menggunakan energi
listrik. Untuk pengelasannya diperlukan mesin las
yang dilengkapi dengan dua buah kabel, satu
kabel dihubungkan dengan penjepit benda kerja
dan satu kabel lain dihubungkan dengan penjepit
elektrode.
Jika elektrode las tersebut didekatkan benda
kerja, maka terjadi kontak yang menimbulkan
bunga api listrik yang dapat melelehkan baja, dan
elektrode yang sekaligus menjadi pengisi pada
celah sambungan las.
Las Listrik (Las Lumer)
Karena elektrode ikut melebur, maka lama-lama
habis dan harus diganti dengan elektrode baru.
Dalam perdagangan elektrode / batang las
terdapat
berbagai ukuran diameter yaitu 2 mm, 3 mm,
4 mm, 5 mm, 6 mm, dan 7mm.
Untuk konstruksi berat, sambungan las tidak
diijinkan menggunakan las Karbid, tetapi harus
dikerjakan dengan las listrik dan harus dikerjakan
oleh tenaga kerja ahli yang profesional.
Sambungan Las
Jenis Sambungan Las
Terdapat 5 jenis sambungan :
1. Sambungan tumpu (butt joint
2. Sambungan sudut (corner joint
3. Sambungan tumpang (lap joint
4. Sambungan T (tee joint)
5 Sambungan tekuk (edge joint)
Sambungan Las
1. Sambungan tumpu (butt joint)
Kedua bagian benda yang akan disambung
diletakkan pada bidang datar yang sama dan
disambung pada kedua ujungnya.
Sambungan Las
2. Sambungan sudut (corner joint)
Kedua bagian benda yang akan disambung
membentuk sudut siku-siku dan disambung
pada ujung sudut tersebut.
Sambungan Las
3. Sambungan tumpang (lap joint)
Kedua bagian benda yang akan disambung
saling menumpang (overlapping) satu sama
lainnya.
Sambungan Las
4. Sambungan T (tee joint)
Satu bagian diletakkan tegak lurus pada
bagian yang lain dan membentuk huruf T yang
terbalik.
Sambungan Las
5. Sambungan tekuk (edge joint)
Sisi-sisi yang ditekuk dari ke dua bagian yang
akan disambung sejajar, dan sambungan
dibuat pada kedua ujung bagian tekukan yang
sejajar tersebut.
SAMBUNGAN PAKU KELING
(Rivet Joint)
SAMBUNGAN PAKU KELING (Rivet Joint)
Paku keling adalah batang silinder pendek
dengan sebuah kepala di bagian atas, silinder
sebagai badan, seperti gambar di bawah.
SAMBUNGAN PAKU KELING
Konsruksi kepala (head) dan ekor(tail)
dipatenkan agar permanen dalam
menahan kedudukan paku keling pada
posisinya.
Badan ( body) dirancang untuk kuat
mengikat sambungan dan menahan
beban kerja yang diterima
SAMBUNGAN PAKU KELING
Penggunaan sambungan keling dapat dipakai untuk :
1. Sambungan kekuatan dalam kontruksi logam ringan
2. Sambungan kedap untuk tangki, cerobong asap
3. Sambungan konstruksi kendaraan dan kontruksi
pesawat udara
Bahan Paku Keling
Bahan yang biasanya digunakan untuk pemakaian
ringan adalah alumunium, untuk pemakaian sedang
dan berat adalah baja
SAMBUNGAN PAKU KELING
Metode Pengelingan
Metode pengelingan (penyambungan
paku keling) yang dilakukan pada
umumnya tergantung dari jenis
pemakaian.
SAMBUNGAN PAKU KELING
a. Untuk pemakaian ringan

Gambar Paku keling untuk


pemakaian ringan
SAMBUNGAN PAKU KELING
b. Pemakaian sedang
Pasangan pelat dilubangi dan paku keling
dipasangkan pada lubang, ekor paku
dipanaskan dibawah suhu kritis dan ditekan
dengan pukulan palu tangan pada cetakan
ekor, sehingga ekor tercetak seperti bentuk
kepala.
SAMBUNGAN PAKU KELING
Pemakaian sedang
SAMBUNGAN PAKU KELING
c. Pemakaian berat
Lobang paku keling dibuat lebih besar 1,5 mm
dari ukuran diameter paku, agar saat ekor
paku ditekan oleh mesin pencetak kepala,
bahan logam paku luluh karena sebelumnya
dipanaskan sampai membara pada suhu kritis
(600 - 800C), mengisi ruang antara tersebut.
Logam luluh yang akan mengisi sampai ke celah-
celah terkecil yang terdapat diantara kedua pelat,
sehingga akhirnya diperoleh sambungan yang
kedap fluida.
Sambungan Semi Permanen
SAMBUNGAN ULIR (SCREW JOINED)
Pengertian
Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan
kontruksi ulir untuk mengikat dua atau lebih komponen
peralatan.
Sambungan Ulir merupakan jenis dari sambungan semi
permanent (dapat dibongkar pasang).
Sambungan ulir terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Baut (Inggris=Bolt, yakni yang memiliki ulir di bagian
luar) dan
2. Mur (Inggris = Nut , yakni yang memiliki ulir dibagian
dalam).
Sambungan Permanen
Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling /
Baut :
1. Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama
elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).
2. Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
3. Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.
4. Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 1,5% dari berat
konstruksi, sedangkan dengan paku keling / baut berkisar 2,5 4%
dari berat konstruksi.
5. Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat
lubang-lubang baut, tak perlu memasang potongan baja siku /
pelat penyambung, dsb).
6. Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi,
sehingga kekuatannya utuh.
Sambungan Permanen
Kerugian Sambungan Las
1. Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi
oleh kualitas pengelasan. Jika pengelasannya
baik, maka kekuatan sambungan akan baik,
tetapi jika pengelasannya jelek / tidak
sempurna, maka kekuatan konstruksi juga
tidak baik bahkan membahayakan dan dapat
berakibat fatal.
Sambungan Permanen
Salah satu sambungan las cacat lambat laun akan
merembet rusaknya sambungan yang lain dan
akhirnya bangunan dapat runtuh yang
menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit
bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk
konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan
raya / kereta api di Indonesia tidak diijinkan
menggunakan sambungan las.
2. Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-
pasang.
Sambungan Semi Permanen
Keuntungan Sambungan Ulir
1. Mempunyai reliabilitas (kehandalan) tinggi
dalam operasi.
2. Sesuai untuk perakitan dan pelepasan
komponen.
3. Mempunyai lingkup yang luas untuk
sambungan berbagai kondisi operasi.
4. Lebih murah dan lebih efisien.
Sambungan Semi Permanen
Kerugian Sambungan Ulir
Konsentrasi tegangan pada bagian ulir tidak
mampu menahan berbagai kondisi beban
Sambungan Semi Permanen
Gambar Ulir
Sambungan Semi Permanen
Keterangan :
Major diameter
Diameter terbesar pada bagian ulir luar.
Sekrup dispesifikasikan oleh diameter ini, juga disebut diameter luar atau
diameter nominal.
Minor diameter
Bagian terkecil dari bagian ulir dalam atau bagian ulir luar, disebut juga
diameter root
Pitch diameter
Disebut juga diameter efektif, merupakan bagian yang berhubungan antara
baut dan mur.
Pitch
Jarak dari satu ujung ulir ke ujung ulir berikutnya. Juga dapat diartikan jarak
yang ditempuh ulir dalam satu kali putaran.

Anda mungkin juga menyukai