Anda di halaman 1dari 19

HERNIA

INGUNALIS
LATERALIS
IREPONIBLE

dr Kalvika Vatangga Garasasi


IDENTITAS PASIEN

– Nama : Tn. KMLB


– Jenis Kelamin : Laki-laki
– Umur : 50 Tahun
– Alamat : Jl. Wibisana Barat GG. IV No. 8
– Agama : Hindu
– Suku : Bali
– Masuk Rumah Sakit : 20 Mei 2017 jam 16.50 WITA
ANAMNESIS
• Benjolan pada lipat pada sebelah kanan. Tidak dapat masuk kembali. Benjolan terasa nyeri. Tidak terdapat
kemerahan pada benjolan. Benjolan keluar saat mengedan atau mengangkat beban berat. Mual (-), muntah (-)
RPS

• Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi, DM, asma, jantung, riwayat operasi sebelumnya, dan alergi.
RPD

• Pasien belum pernah memeriksakan keluhannya ke dokter sebelumnya. Pasien juga tidak menggunakan
pengobatan alternatif. Benjolan tidak pernah diurut.
RPO

• Dalam keluarga tidak ada yang mengalami keluhan seperti ini.


RPK
Kesan Umum : Tampak nyeri (Skala nyeri 4)
Suhu : 36,4 0C
Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)
Pernapasan : 18 kali/menit
Berat Badan : 72 Kg
Nadi : 96 kali/menit
Tinggi Badan : 170 Cm
Tekanan darah : 160/90 mmHg
Status Gizi : BMI 24,9 (overweight)

PEMERIKSAAN FISIK

Pada daerah inguinal dextra didapatkan benjolan


tunggal ukuran ± 15 cm, kemerahan (-), konsistensi
Abdomen : Supel, bising usus (+), nyeri tekan (-)
kenyal, permukaan rata, nyeri tekan (-), tidak dapat
dimasukan kembali.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

– LAB
– THORAX
– EKG
DIAGNOSIS KERJA
– Hernia inguinalis lateralis dextra ireponible

DIAGNOSIS BANDING
• Hernia inguinalis lateralis dextra inkarserata
• Hernia inguinalis lateralis dextra strangulata
PENATALAKSANAAN
Advis dr Pande Sp.B (17.14)
– IVFD RL 24 tpm
– Ceftriaxone 2x1 gr IV
– Ranitidine 3x1 amp IV

PLANING
• Rencanakan herniorapi/hernioplasty
SARAN

– Jaga stabilitas tanda vital


– Posisikan pasien dalam posisi Trendelenburg dalam 15-200
– Kompres menggunakan air dingin untuk mengurangi bengkak dan aliran darah
– Lakukan reposisi manual
– Rencanakan untuk pembedahan
FOLLOW UP

20/5/2017 21/5/2017 22/5/2017


• S: Nyeri luka operasi • S: nyeri luka operasi, mual, muntah • S: keluhan (-)

• O: TD: 120/80, S : 36,7, N: 80, skala • O: TD 110/70 N : 82, S : 36,4, skala nyeri • O: TD 120/70 N : 88, S : 36.4, skala
nyeri 3 2 nyeri 1

• A: IVFD RL 20 tpm, Ceftriaxone 2x1 gr, • A: IVFD RL 20 tpm, Ranitidine 2x1 amp, • A: BPL, Cefadroxil 2x500 mg, Fasidol F
Ranitidine 2x1 amp, analgetic drip (D analagetic drip, AB injeksi stop, ekstra 3x500 mg
5% + ketorolak 60mg/Tramadol 250 Ondancentron 4 mg inj jika nyeri sekali
mg/Petidine 75 mg
PROGNOSIS

– Quo ad vitam : dubia ad bonam


– Quo ad functionam : dubia ad bonam
– Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA

– Hernia (Latin) merupakan penonjolan bagian organ atau jaringan melalui lubang
abnormal.1 Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.
– Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia.
Prognosis

– Prognosis tergantung pada jenis dan ukuran hernia, serta pada kemampuan
untuk mengurangi faktor risiko yang terkait dengan perkembangan hernia.
Sebagai aturan, prognosisnya baik dengan diagnosis tepat waktu dan perbaikan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai