Anda di halaman 1dari 25

Case

VARISES
LAPORAN KASUS
• Nama : Ny. N
• Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 53 tahun
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Status : Menikah
• Alamat : OKI, Palembang
• Agama : Islam
• Bangsa : Indonesia
• MRS : 6 November 2017
Keluhan
Utama
- Benjolan pada
tungkai bawah kanan
• Pasien mengeluhkan adanya benjolan memanjang dan berkelok-
kelok yang dirasakan sejak ± 1 tahun yang lalu. Awalnya benjolan
kecil sebesar sedotan air mineral, berwarna hijau kebiruan. Namun
lama-lama benjolan dirasakan semkin membesar. Benjolan awalnya
di paha. Kadang pasien mengeluhkan nyeri sampai lutut. Nyeri
timbul terutama saat duduk maupun berdiri yang terlalu lama tapi
sangat berkurang bila berbaring, tiduran maupun saat kaki
ditinggikan. Pekerjaan sehari-hari bertanam dan aktivitas yang
diperlukan untuk berdiri lama.
• Riwayat Hipertensi disangkal
• Riwayat DM disangkal
Keadaan Umum
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 80 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,70C
• BB : 60 kg
• TB : 150 cm
• BMI : 26,7 kg/m2 (Obese)
Pemeriksaan Fisik
:
STATUS LOKALIS
Regio Femur posterior dekstra +
regio poplitea dekstra + regio
cruris dekstra
 Inspeksi :
tampak benjolan memanjang
berkelok-kelok dimulai dari ½ regio
cruris proksimal, warna kulit hijau
kebiruan dengan sekitarnya

 Palpasi :
teraba konsistensi lunak, nyeri tekan
(-)
Regio Thorax
I : simetris
P : sonor di kedua hemithorax
A : vesikular pada kedua hemithorax

Regio abdomen
I : datar
P : lemas
P : timpani
A : Bising usus (+)
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 13,2 g/dL 11,40 – 15,00 g/dL
Leukosit (WBC) 11.500/mm3 4.730 – 10.890/mm3
Trombosit (PLT) 308.000/mm3 150.000– 450.000/mm3

Kimia klinik
BSS 152 mg/dl <200 mg/dl

Elektrolit
Natrium (Na) 142 mEq/L 135 – 155 mEq/L
Kalium (K) 4,3 mEq/L 3,5 – 5,5 mEq/L
Ro Thorax PA :
Tidak tampak kelainan radiologis pada foto thorax
(Dr.Kemas.H.M.Sani, Sp.Rad)
Varises grade III a/r femur
posterior sinistra + regio
poplitea sinistra + regio
cruris sinistra
 Pro eksisi varises
 Pemakaian Stocking
• Quo ad vitam : dubia
• Quo ad functionam : dubia
PEMBAHASAN
4

Varicose Vein
Definisi 5

 adalah vena normal yang mengalami dilatasi akibat pengaruh


peningkatan tekanan vena.
 merupakan suatu manifestasi dari sindrom insufensi vena dimana
pada sindrom ini aliran darah dalam vena mengalami arah aliran
balik menuju tungkai yang kemudian mengalami kongesti.
 adalah pelebaran dari vena superfisial yang menonjol dan
berliku-liku pada ekstremitas bawah yang disertai gangguan
sirkulasi darah didalamnya, sering pada distribusi anatomis dari
vena safena magna dan parva
Epidemiologi 5

 Varises ditemukan 72 % pada wanita berumur 60-69 tahun dan


hanya 1 % laki-laki pada umur 20-29 tahun.
 Faktor predisposisi varises tungkai yaitu:
 Genetik 84%
 Kehamilan 30%
 Berdiri > 6jam/hari 19%
 Pemakaian kontrasepsi oral 18%
 Kegemukan 15%
 Paparan sinar ultraviolet 10%
 Riwayat tromboplebitis 0,4%
Klasifikasi 5

Vena varikosa diklasifikasikan (Sabiston 1994) :


 Vena varikosa primer
 Merupakan kelainan tersendiri vena superficial ekstremitas
bawah.
 Vena varikosa sekunder
 Merupakan manifestasi insufisiensi vena profunda dan disertai
dengan beberapa stigmata insufisiensi vena kronis, mencakup
edema, perubahan kulit, dermatitis stasis dan ulserasi.
Etiologi 5

Beberapa faktor pemicu terjadinya varises, antara lain :


 Peningkatan tekanan pembuluh darah vena permukaan (vena
superfisialis) oleh berbagai sebab
 Obesitas
 Berdiri lama (terutama para pekerja yang dituntut berdiri lama)
 Faktor hormonal
 Kehamilan
 Obat-obat kontrasepsi (KB)
 Faktor genetik
Patofisiologi
Gejala Klinik 5
Diagnosis 5

Pemeriksaan klinis dapat dilakukan dengan :


 Test trendelenberg
 Test myer
 Test perthes
 Test doppler
 Radiologi (phlebografi, morfometri, phlethysmografi)
Test Trendelenberg 5

Untuk menentukan
kompetensi katup-
katup superficial dan
vv. Komunikantes
Manuver Perthes 5

Anda mungkin juga menyukai