definisi….
Rubor (kemerahan)
Kalor (panas)
Dolor (nyeri)
Tumor (bengkak)
Fungsio laesa
(perubahan/penurunan fungsi)
Proses Klinis Infeksi
Terdiri dari…..
* Usia
* Hereditas
* Status imunisasi
* Terapi yg dijalani
* Status nutrisi
* Kelelahan
* Stres
Periode Inkubasi
periode sejak masuknya
kuman kedlam tubuh sampai
dg munculnya gejala.
Periode predromal Tahapan
periode munculnya gejala proses infeksi
umum sampai muncul
gejala spesifik
Periode sakit
timbul manifestasi
Periode konvalensi
gejala menurun sampai
Individu kembali normal/ sembuh
Infeksi nosokomial…….
merupakan infeksi yg terjadi dirumah sakit berasal
dari fasilitas rumah sakit atau tenaga kesehatan
atau pasien lain.
Sumber2 infeksi nosokomial :
Upaya Pencegahan Infeksi….
• Desinfeksi kulit
(handscrub
handyclean )
Waktu mencuci tangan bagi perawat…
Standar pengendalian Infeksi…..
Asepsis
Desinfeksi
Dekontaminasi
Pembersihan (mencuci dan membilas)
Sterilisasi
Membakar dan pembuangan sampah
ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK
1. STERILISASI UAP
121 ˚C , tekanan pada 106 kPa
20 ' untuk alat tidak terbungkus
30 ' untuk alat yang dibungkus
2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai
setelah suhu yang diinginkan tercapai
160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum), 2 jam
3. STERILISASI KIMIA
Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-
kurangnya 10 jam
Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali
atau sebelum disimpan
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9
0,5%
Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) ke
dalam 1 bagian larutan klorin konsentrat
Terdapat rumus 9 : 1
Air : Klorin
Contoh soal :
1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc
2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter
Jawab :
1. Air = 9 x 500 cc = 450 cc
10
Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc
10 500 cc
2. 1 liter = 1000 cc
Air = 9 x 1000 cc = 900 cc
10
Klorin = 1 x 1000 cc = 100 cc
10 1000 cc
Sampah medis terbagi 2 :
1. Tidak terkontaminasi
Tidak memberikan resiko infeksi
Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik
yang digunakan didalam klinik
Dapat dibuang di tempat sampah umum
2. Terkontaminasi
Membawa mikroorganisme yang mempunyai
potensi menularkan infeksi kepada orang
Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari
kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa,
kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja,
nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat
melukai (jarum suntik, pisau)
3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan
infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena
mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau
botol yang mengandung obat kadaluwarsa,
vaksin, reagen desinfektan)
Sampah sitotoksik (misal obat untuk
kemoterapi)
Sampah yang mengandung logam berat (misal air
raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas
gigi,dll)
Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur
ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat
meledak bila dibakar.
SAMPAH KERING SAMPAH BASAH
Jarum, kapas, kasa, pembalut Darah, duh tubuh lain,
Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta, bagian
janin
Koordinasi
Organisasi
dan inisiasi
proses pikir
gerak
Penyimpanan
Kontrol bicara
memori
Gangguan pada sitem persyarafan
• Status mental dan emosi
• Fungsi intelektual
– Gangguan persepsi
• Penglihatan
• Pendengaran
• Penciuman dan perasa
• Peraba
• Input sensorik
– nyeri
Faktor yang mempengaruhi keselamatan dan
keamanan
• Usia
• Perubahan Persepsi sensori
• Gangguan kesadaran
• Mobilitas dan status kesehatan
• Keadaan emosi
• Kemampuan berkomunikasi
• Pengetahuan tentang keamanan
• Gaya hidup
• Lingkungan
Macam Bahaya berdasar Kelompok Usia
Bayi dan
• Kecelakaan dlm rumah tangga
anak pra • tenggelam
sekolah
• cidera
Usia • Olah raga
sekolah • Lingkungan sekolah
• KLL
remaja • PMS
• Gaya hidup
Dewasa • stress
• Jatuh
• Penyakit : sakit kepala, infeksi
Lansia • Perubahan fisik, gangguan persepsi sensoro
Tindakan pencegahan terhadap bahaya cidera
• Sediakan alat bermain yang besar, lunak, dan berujung
bayi runcing. Menuup stop kontak.
Kerusakan sel/jaringan
Nyeri berkurang
Mekanisme REFLEKS PROTEKTIF
Serabut delta-A
Impuls motorik menyebar melalui sebuat lengkung refleks bersama serabut saraf
eferen (motorik) kembali ke suatu otot perifer dekat lokasi stimulasi
Kontraksi otot