• Reductive Adaptation
• Shut Down
• Slow Down
1. Pembentukan radikal bebas yang
merusak sel
2. Bakteri menjadi tumbuh dengan
baik
3. Tubuh memproteksi dengan
merubah zat besi menjadi feritin
yang dibutuhkan kalori dan asam
amino yang justru terbatas.
Perubahan metabolisme Marasmus dan Kwash
Marasmus Kwashiorkor
Metabolisme
Albumin, Total protein Rendah/ Rendah
normal
Asam amino Normal Rendah
Kolesterol dan
trigliserida Normal Rendah
Asam lemak yang tdk
diesterifikasi Meningkat Meningkat
Glukose Normal Normal/
Rendah
Tolerasi glukosa Normal Melemahkan
Binding protein Normal Rendah
Sumber : Suskind RM and Suskind LL. Texbook of Pediatric Nutrition, 2nd. Raven Press, Ltd., 1185
Avenue of the Americas, New York 10036. 1993
Perubahan Endokrin dan hormonal pada Marasmus dan Kwashiorkor
Marasmus Kwashiorkor
Endokrin
Fungsi adrenal kortisol unit Sangat tinggi Sangat tinggi
Resposn kortisol terhadap ACTH berlebihan Normal hingga kurang
Aldosterone Normal Meningkat
Katekolamina Rendah Rendah
Unit fungsioanil tiroid
Thyroxine Normal/rendah Rendah
Triiodothyronine Rendah Rendah
Reserve T3 Meningkat Meningkat
TSH
Respon TSH terhadap HCG (rendah-normal-tinggi)
Unit fungsionil Gonad
LH dan FSH (normal ke tidak normal)
Testosteron (rendah-normal-tinggi)
Respon testosteron terhadap HCG Rendah Rendah
• Hipoalbumin
• Defisiensi Kalium
• Kerusakan membran sel
(Radikal bebas)
Tabel 2 :Perbedaan antara rumah sakit (residential care) dan pusat rehabilitasi 3
nutrisi (non residential care) untuk pengobatan anak dengan KEP berat
Rumah sakit Pusat rehabilitasi nutrisi
(residential care) (non residential care)
Transpor harian yang dibutuhkan Tidak Ya
Jumlah staf yang terlatih banyak sedikit (tdk perlu terlatih secara
(terlatih secara formal) formal
Konsultan dan pendukung Tersedia anak harus dirujuk ke rumah
diagnosis sakit
Gawat darurat Tersedia setiap saat anak harus dirujuk ke rumah
sakit
Perawatan 24 jam sehari Ya Tidak
Anak diberi makan sepanjang Ya Tidak
hari dan malamya
Obat-obat dapat diberikan di Tidak Ya
rumah
Resiko infeksi (nosokmial) Tinggi Rendah
Biaya Tinggi Rendah
PENILAIAN ANAK
DENGAN MALNUTRISI
WHO/NCHS
PENILAIAN ANAK DNG MALNUTRISI
Malnutrisi Malnutrisi
Sedang Berat
Penilaian status nutrisi dasar Z skor (SD skor = standar devisasi skor)
(Nilai individu) – (Nilai median referensi NCHS/WHO)
Z Skor =
Standar deviasi referensi NCHS/WHO
SEBAGAI KESIMPULAN
PENILAIAN MALNUTRISI :
Menurut standart WHO
1. Untuk WASTING (marasmik) dipakai BERAT thd
TINGGI
2. Untuk STUNTING (pendek) dipakai TINGGI thd
UMUR
3. Ditambah dengan OEDEMA MALNUTRISI untuk
kwashiorkor
4. TIDAK dipakai BERAT thd UMUR untuk
menentukan malnutrisi
5. Dihitung Z skor agar dapat diketahui harga mean dan
95% CI dari Z skor
Tabel 4 : anamnese dan pemeriksaan fisik anak dengan Malnutrisi
Anamnese :
• Diet yang didapat sehari-hari sebelum sakit
• Pemberian ASI sebelumnya
• Makanan dan cairan yang didapat pada beberapa hari terakhir sebelum MRS
• Kapan mata cowong, beberapa hari atau memang sudah sejak lama mata cowong
• Frekwensi, warna dan konsistensi muntah dan diare
• Kapan kencing terakhir
• Apakah ada kontak dengan penderita campak atau TBC
• Adakah kematian lain dalam keluarga dengan gejala serupa
• Berat badan lahir
• Kapan dapat duduk, berdiri, jalan, dan sebagainya
•Imunisasi
Pemeriksaan fisik :
• Berat dan panjang atau tinggi
• Oedem
• Pembesaran lever, ikterus
• Distensi abdomen, pada auskultasi terdapat abdominal splash
• Pucat berat
• Tanda kegagalan sirkulasi darah : telapak tangan dan kaki dingin, nadi lemah
• Suhu : hypotermi atau hypertermi
• Haus
• Mata : lesi pada kornea menunjukkan deviasiensi vtamin A
• Telinga, mulut, tenggorokan menunjukkan adanya infeksi ?
• Kulit : ada infeksi kulit ? seperti purpura
• Penafasan : jenis dan kecepatan pernafasan, tanda pnemoni (ronki) dan gagal jantung
• Tinja :cair, berlendir, darah
Tabel 5 : Tes Laboratorium yang diperlukan untuk management Malnutrisi Berat
Tes Keterangan
Tes yg mempunyai nilai
Gula darah Konsentarasi Glukose < 5 mg/dl ( 3 mmol/l ) menunjukkan adanya hipoglikemi
KESADARAN MENURUN/KEJANG
- Glukosa 10% 5 ml/Kg BB iv 1 – 2 jam
- Glukosa 10% atau F-75 nasogastrik ⇨ Monitoring
15
Telapak tangan
dan kaki dingin Tidak b Ya Ya Ya
kencing Ya Tidak Ya Tidak
Kesadaran Mudah terangsang Letargi, koma Apatisa Letargi
Hipoglikemi Kadang2 Kadang2 Kadang2 Kadang2
a tanda yang berguna untuk diagnose syok septik; b tanda yang berguna untuk diagnose dehidrasi
c tanda yang haus dikonfirmasikan dengan ibunya baru atau lama terjadi
18
PENGOBATAN DEHIDRASI
Sedapat mungkin rehidrasi oral
Rehidrasi iv over hidrasi & gagal jantung
Rehidrasi iv Monitoring cairan
Maksimum 2 jam
KOREKSI ELEKTEROLIT PADA KEP BERAT 19
ReSoMal diberikan :
70 – 100 ml/Kg BB →12 jam
5 ml/Kg BB setiap 30 menit → 2 jam
5 – 10 ml/Kg BB setiap 60 menit → 10 jam
Diberikan dng sendok setiap beberapa menit/nasogastrik
ReSoMal dihentikan :
-Nafas dan denyut nadi meningkat
- Vena jugalaris membesar
-Oedema meningkat
20
Glukosa 125
Natrium 45
Kalium 42
Klorida 70
Sitrat 7
Magnesium 3
Seng 0,3
Tembaga 0,045
Osmolaritas 300
CAIRAN IV PADA SYOK SEPTIK/ 21
SYOK DEHIDRASI
- awasi infus - maksimal 2 jam
- bahaya over hidrasi - gagal jantung
- Cairan Darrow’s ½ kekuatan + 5% glukosa
- Ringger laktat + 5% glukosa
- NaCl 0,45% + 5% glukosa
Salah satu dari cairan tsb diatas
Iv 15 ml/Kg/jam + ReSoMal Nasogastrik 10 ml/Kg/Jam 1 jam
F – 75
Tx SYOK SEPTIK 22
(kg)
Setiap 2 jam (12 x ) Setiap 3 jam (8x ) Setiap 4 jam (6 x )
2.0 20 30 45
2.2 25 35 50
2.4 25 40 55
2.6 30 45 55
2.8 30 45 60
3.0 35 50 65
3.2 35 55 70
3.4 35 55 75
3.6 40 60 80
3.8 40 60 85
4.0 45 65 90
4.2 45 70 90
4.4 50 70 95
4.6 50 75 100
4.8 55 80 105
5.0 55 80 110
5.2 55 85 115
5.4 60 0 120
5.6 60 90 125
5.8 65 95 130
6.0 65 100 130
6.2 70 100 135
6.4 70 105 140
6.6 75 110 145
6.8 75 110 150
7.0 75 115 155
7.2 80 120 160
7.4 80 120 160
7.6 85 125 165
7.8 85 130 170
8.0 90 130 175
8.2 90 135 180
8.4 90 140 185
8.6 95 140 190
8.8 95 145 195
9.0 100 145 200
9.2 100 150 200
9.4 105 155 205
9.6 105 155 210
9.8 110 160 215
10.0 110 160 220
27
PENGOBATAN TERHADAP :
KEGAGALAN PENGOBATAN
ANAK
DENGAN MALNUTRISI BERAT
Kegagalan sekunder :
Gagal untuk mencapai paling tidak Selama Masa
5 g/kg bb/ hari setelah 3 hari Rehabilitasi
mengalami perbaikan
30
KEGAGALAN PENGOBATAN
1. FASILITAS
2. PENYEDIAAN MAKANAN
3. PERSOALAN DENGAN PENDERITA
4. INFEKSI
31
REHABILTASI ANAK
DENGAN MALNUTRISI BERAT
KARDIO VASK
HATI - Curah jantung ↓
-Sintesis protein ↓ - Perfusi ↓
- Sisa metaboli ↑ - Stabilitas jantung
-Kemampuan terganggu
detoksikasi ↓ - Ukuran elektrolit
-Produksi energi kecil
lambat
-Sekresi asam
empedu ↓ SAL CERNA
-asam lambung ↓
SAL KEMIH -Gerak usus ↓
-Eksresi ginjal ↓ -Atrofi pankreas
- Sering infeksi -Enzim cerna ↓
sal kemih -Mukosa atrofi
-absorpsi ↓
ENDOKRIN IMUNITAS
-Insulin growth factor ↓ -Kemampuan imun ↓
- Kortisol ↑ - Sering infeksi
SEL SIRKULASI
-Kec metabolisme basal ↓
- Gangguan elektrolit
- Hipotermia
- Sintesis protein
KULIT,OTOT,KELENJAR
-Kulit & lemak atrofi
- Otot atrofi
-Kelenjar atrofi
HIPOGLIKEMIA
36
• LEMAS, LETARGI, HIPOTERMIA
• GULA DARAH < 54 MG/DL
HIPOTERMIA
• TEMP AKSILA < 35o C atau
• TEMP REKTAL < 35,5o C
Komposisi
Bahan F 75 F 100
Fase awal 1 – 7 hari Susu skim 25 g 80 g
F 75 tiap 2 jam Gula 70 g 50 g
Tepung gandung 35 g -
Minyak sayur 27 g 60 g
F 75 tiap 3 jam
Mineral miks 20 cc 20 cc
Vitamin miks 140 mg 140 mg
Air 1.000 cc 1.000 cc
F 75 tiap 4 jam
• Vitamin A po :
Hari I : < 6 bln : 50.000 U
6 – 12 bln : 100.000 U
> 12 bln : 200.000 U
Hari II : 200.000 U
2 minggu lagi : 200.000 U
Bila infeksi/ulkus okuli beri tetes saline 0,9%,
tetrasiklin tetes 4 x/hari, atropin tetes, bebat mata
• Asam folat po : 5 mg
• Vitamin B, C, D, E, dan K po
• Mulai tambahkan besi po pd fase rehabilitasi
41
Tanda infeksi tdk jelas,
Tanda infeksi tdk jelas, Komplikasi (-)
Komplikasi (-)
⇩
⇩ Ampicilin 50 mg/Kg/6jam im/iv
Cotrimoxazol Selama 2 hari → lalu Amoxicilin
Po 2 x/hari selama 5 hari Po 15 mg/Kg/8 jam
Dosis Selama 5 hari
Trimetoprim +
5 mg/Kg/hari Gentamycin 3,75 mg/Kg/12 jam
iv selama 7 hari
Terapi spesifik thd disentri, malaria, Tbc, cacing,
infeksi telinga, kulit, saluran kemih, dll
INFEKSI TERAPI
Diare persisten Metronidazole, Susu bebas laktosa
Disentri Cotrimoxazole, Asam nalidiksik
Otitis Media Cotrimoxazole, Ampicilin
Pneumonia Cotrimoxazole, Ampicilin/Amoxicilin
Saluran kemih Cotrimoxazole, Ampicilin/Amoxicilin
Kulit Bilas PZ, Polivodine iodine zalf, Benzatin, Penicilin
Kandidiasis Naistatin Zalf, Ketokonazole
Skabies Lidane Lotion, Benzil benzoat lotion
Cacing Mebendazole, Pirantel/Piperazine
TBC OAT
Malaria Klorokuin, Kinin, Pirimetamin sulfadoxin
42 KURANG ENERGI PROTEIN BERAT ALGORITME PENANGANAN KEP BERAT
Sumber : Penilaian, Pengobatan, dan Rehabilitasi
Penilaian Z skore tinggi thd BB < -3 SD Anak dng KEP Berat (DR.Dr.Hananto Wiryo, Sp.A
Fase Follow Up
7 - 24 minggu
KURANG ENERGI PROTEIN BERAT ALGORITME PENANGANAN KEP BERAT
43 Penilaian Z skore tinggi thd BB < -3 SD Sumber : Penilaian, Pengobatan, dan Rehabilitasi
Anak dng KEP Berat (DR.Dr.Hananto Wiryo, Sp.A
Fase Rehabilitasi
2 – 6 minggu
Persiapan keluar RS
Fase Follow Up
7 - 24 minggu
ALGORITME PENANGANAN KEP BERAT KURANG ENERGI PROTEIN BERAT
Sumber : Penilaian, Pengobatan, dan Rehabilitasi 44
Anak dng KEP Berat (DR.Dr.Hananto Wiryo, Sp.A Penilaian Z skore tinggi thd BB < -3 SD