Anda di halaman 1dari 13

PTERIGIUM

LAPORAN KASUS
Sabtu, 7 April 2018
Pendahuluan

 Pterigium adalah suatu pertumbuhan dari epitel


konjungtiva bulbi dan jaringan ikat
subkonjungtiva yang bersifat degeneratif dan
invasif yang terdapat dicelah kelopak mata
bagian medial atau nasal berbentuk segitiga di
mana puncaknya mengarah kebagian tengah
dari kornea. Pterigium ini lebih sering tumbuh di
bagian nasal daripada dibagian temporal. Dapat
juga terjadi pertumbuhan nasal dan temporal
pada satu mata disebut double pterygium.
Uraian Kasus

 Bapak Sadikin berusia 37 tahun bekerja sebagai PNS di


Takengon. Bapak Sadikin datang ke poli mata dengan keluhan
rasa tidak nyaman pada mata dan tampak selaput tumbuh
pada mata kanannya sejak 3 tahun yang lalu. Awalnya selaput
tumbuh tidak terlalu lebar, namun akhir-akhir ini pasien merasa
tidak nyaman dan mulai sedikit menganggu penglihatannya.
Pasien kesehariannya bekerja sebagai PNS di Kantor setempat
di Takengon dengan mengendarai motor, sehingga
menyebabkan pasien terpapar sinar matahari dan debu.

 Dari hasil pemeriksaan didapatkan :


Pembahasan

3.1 Pterigium
Pterygium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular
konjungtiva yang bersifat degenerative dan invasif. Pertumbuhan
ini berbentuk segitiga biasanya terletak pada celah kelopak
bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke
daerah kornea. Pterygium diduga disebabkan iritasi kronis akibat
debu, Sinar UV (cahaya sinar matahari), dan undara yang panas.
Etiologinya tidak diketahui dengan jelas dan diduga merupakan
suatu neoplasma, radang dan dgenerasi.
Pterigium terbagi menjadi 4 Stadium:

Stadium 1

Stadium 2
Stadium 3

Stadium 4
 Manifestasi Klinis
 Dapat tidak bergejala
 Rasa tidak nyaman dan sensasi benda asing
 Tampak pertumbuhan selaput segitiga dengan puncak
di sentral atau daerah kornea. Pterygium dapat disertai
keratitis punctate dan dellen (penipisan kornea akibat
kering) dan garis besi pada ujung pterygium (stoker
line).
 Pelebaran pembuluh darah yang membuat mata
tampak lebih merah
 Visus dapat terganggu apabila sudah menganggu
aksis visual
 Penatalaksanaan
 Konservatif
 Operatif :
 Bare Sclera
 Simple closure
 Sliding Flap
 Rotational Flap
 Conjungtival graft
 Komplikasi
Pra-Operatif :
 Astigmat
 Kemerahan
 Iritasi
 Bekas luka kronis pada konjungtiva dan kornea
Intra-Operatif :
 Nyeri, iritasi, kemerahan, graft oedema, corneoscleral
dellen (thinning)
Pasca-Operatif
 Infeksi
 Pterigium rekuren
 Prognosis
Dubia et Bonam
TERIMA KASIH
SABTU, 7 APRIL 2018

Anda mungkin juga menyukai