0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
635 tayangan10 halaman
Perusahaan taksi Blue Bird memiliki budaya organisasi yang didasarkan pada nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, dan kekeluargaan yang diturunkan pendirinya. Namun, nilai kedisiplinan dan kekeluargaan hanya diikuti secara formal, bukan menjadi budaya. Perusahaan perlu meninjau kembali sosialisasi nilai-nilai untuk menyesuaikan dengan persaingan yang semakin ketat.
Deskripsi Asli:
lok
Judul Asli
Budaya Organisari Perusahaan Taksi Blue Bird.khairunnisak.agribisnis J-4
Perusahaan taksi Blue Bird memiliki budaya organisasi yang didasarkan pada nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, dan kekeluargaan yang diturunkan pendirinya. Namun, nilai kedisiplinan dan kekeluargaan hanya diikuti secara formal, bukan menjadi budaya. Perusahaan perlu meninjau kembali sosialisasi nilai-nilai untuk menyesuaikan dengan persaingan yang semakin ketat.
Perusahaan taksi Blue Bird memiliki budaya organisasi yang didasarkan pada nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, dan kekeluargaan yang diturunkan pendirinya. Namun, nilai kedisiplinan dan kekeluargaan hanya diikuti secara formal, bukan menjadi budaya. Perusahaan perlu meninjau kembali sosialisasi nilai-nilai untuk menyesuaikan dengan persaingan yang semakin ketat.
Perusahaan taksi Blue Bird adalah perusahaan jasa
transportasi yang sudah didirikan semenjak 1 Mei 1972 hingga sekarang ini dan telah memasuki usia 37 tahun. Perusahaan ini menerapkan mitra kerjanya dengan para pengemudi. Persaingan dalam bisnis jasa transportasi saat ini semakin ketat dengan banyak nya bermunculan bisnis taksi baru. Yang bisa membedakan antara satu organisasi dengan organisasi lainnya adalah budaya yang dimiliki oleh masing - masing organisasi. STRUKTUR PERUSAHAAN TAKSI BLUE BIRD
Struktur yang Struktur mekanis ini
dimiliki perusahan menunjukkan bahwa taksi Blue Bird ini mekanisme adalah struktur pembagian kerja, mekanis yang dapat spesialisasi dan dilihat dari tingkat hubungan kerja yang sentralisasi, hierarkis. formalisasi yang tinggi dan kompleksitas. Pendiri perusahan taksi Blue Bird adalah Aktor yang memegang peran penting dalam pembentukkan awal budaya organisasi.
Dengan jasanya dalam
meletakkan nilai-nilai dasar organisasi , tokoh pendiri perusahaan ini pun dibentuk sebagai sebuah simbol dalam perusahaan. SAMBUNGAN
Budaya organisasi Taksi Blue Bird didasarkan pada nilai -nilai
yang diwariskan oleh pendiri perusahaan, yang terdiri dari nilai kejujuran, kedisiplinan, kerjakeras dan kekeluargaan. Keempat nilai diatas pun dituangkan dalam bentuk simbol dan bahasa. Proses sosialisasi pun dilakukan oleh agen penyebaran budaya organisasi dan juga didukung oleh sarana penyebaran budaya organisasi. Pengolahan budaya pada perusahaan taksi Blue Bird mengarah pada suatu bentuk pengelolahan yang mempertahankan keempat nilai -nilai dasar organisasi, namun tetap melakukan perkembangan ataupun perubahan komponen-komponen budaya yang didorong dari faktor struktur maupun lingkungan organisasi. Ternyata di perusahaan taksi Blue Bird ini budaya organisasinya terdapat pembatasan.
Artinya dari keempat nilai
dalam perusahaan ada yang sudah masuk dalam tataran budaya organisasi dan ada juga termasuk sebagai tataran formalisasi.
Adapun yang sudah menjadi
budaya organisasi adalah nilai kejujuran & nilai kerja keras, sedangkan tataran formalisasi adalah nilai kedisiplinan & kekeluargaan. SAMBUNGAN
seperti halnya perusahaan taksi Blue bird telah memasuki
tahap pertumbuhan dan tidak berarti mengalami perubahan secara total melainkan kepada suatu usaha pengelolahan dan penyesuaian. Daur hidup perusahaan taksi Blue Bird dapat juga diidentifikasi dengan melihat paa tujuan, struktur, komunikasi, dan diversikasi jasa. Jika tujuan perusahaan taksi Blue Bird sudah jelas, struktur yang mekanis, komunikasi yang hirarkis, dan diverifikasi jasa, maka saat ini perusahaan taksi Blue Bird dalam daur hidup organisasi tahap formalisasi dan control. Perusahaan taksi Blue Bird dapat melakkan peninjauan ulang sosialisasi nilai-nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan nilai yang selama ini telah dianggap sebagai suatu budaya ternyata diterima oleh anggota hanya sebatas tataran formalisasi untuk nilai kedisiplinan dan kekeluargaan. Pasar kerja pengemudi taksi memiliki tingkat fleksibelitas yang tinggi, dimana memudahkan pengemudi untuk keluar masuk, dikarenakan propesi pengemudi dijadikan sebagai profesi sementara. Perusahan taksi Blue Bird memerlukan budaya organisasi yang mampu di terima oleh anggotanya, sehingga keluar masuknya anggota perusahan tidak menggangu stabilitas dari perusahan. Budaya organisasi yang dimiliki perusahaan ini dapat digunakan sebagai batasan-batasan bagi mereka yang akan bergabung. Keempat nilai budaya organisasi perusahaan sebaiknya lebih di sesuaikan dengan kondisi lingkungan yang semakin ketat dengan persaingan, sehingga budaya organisasi yang akan tetbentuk akan lebih dinamis.