Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA ORGANISARI

PERUSAHAAN TAKSI
BLUE BIRD

Khairunnisak
154210314
PENDAHULUAN

 Perusahaan taksi Blue Bird adalah perusahaan jasa


transportasi yang sudah didirikan semenjak 1 Mei 1972
hingga sekarang ini dan telah memasuki usia 37 tahun.
 Perusahaan ini menerapkan mitra kerjanya dengan para
pengemudi.
 Persaingan dalam bisnis jasa transportasi saat ini semakin
ketat dengan banyak nya bermunculan bisnis taksi baru.
 Yang bisa membedakan antara satu organisasi dengan
organisasi lainnya adalah budaya yang dimiliki oleh masing -
masing organisasi.
STRUKTUR PERUSAHAAN TAKSI BLUE
BIRD

Struktur yang Struktur mekanis ini


dimiliki perusahan menunjukkan bahwa
taksi Blue Bird ini mekanisme
adalah struktur pembagian kerja,
mekanis yang dapat spesialisasi dan
dilihat dari tingkat hubungan kerja yang
sentralisasi, hierarkis.
formalisasi yang
tinggi dan
kompleksitas.
 Pendiri perusahan taksi Blue
Bird adalah Aktor yang
memegang peran penting
dalam pembentukkan awal
budaya organisasi.

 Dengan jasanya dalam


meletakkan nilai-nilai dasar
organisasi , tokoh pendiri
perusahaan ini pun dibentuk
sebagai sebuah simbol dalam
perusahaan.
SAMBUNGAN

 Budaya organisasi Taksi Blue Bird didasarkan pada nilai -nilai


yang diwariskan oleh pendiri perusahaan, yang terdiri dari
nilai kejujuran, kedisiplinan, kerjakeras dan kekeluargaan.
 Keempat nilai diatas pun dituangkan dalam bentuk simbol
dan bahasa.
 Proses sosialisasi pun dilakukan oleh agen penyebaran
budaya organisasi dan juga didukung oleh sarana penyebaran
budaya organisasi.
 Pengolahan budaya pada perusahaan taksi Blue Bird
mengarah pada suatu bentuk pengelolahan yang
mempertahankan keempat nilai -nilai dasar organisasi, namun
tetap melakukan perkembangan ataupun perubahan
komponen-komponen budaya yang didorong dari faktor
struktur maupun lingkungan organisasi.
Ternyata di perusahaan
taksi Blue Bird ini budaya
organisasinya terdapat
pembatasan.

Artinya dari keempat nilai


dalam perusahaan ada yang
sudah masuk dalam tataran
budaya organisasi dan ada
juga termasuk sebagai
tataran formalisasi.

Adapun yang sudah menjadi


budaya organisasi adalah
nilai kejujuran & nilai kerja
keras, sedangkan tataran
formalisasi adalah nilai
kedisiplinan & kekeluargaan.
SAMBUNGAN

 seperti halnya perusahaan taksi Blue bird telah memasuki


tahap pertumbuhan dan tidak berarti mengalami perubahan
secara total melainkan kepada suatu usaha pengelolahan dan
penyesuaian.
 Daur hidup perusahaan taksi Blue Bird dapat juga
diidentifikasi dengan melihat paa tujuan, struktur,
komunikasi, dan diversikasi jasa.
 Jika tujuan perusahaan taksi Blue Bird sudah jelas, struktur
yang mekanis, komunikasi yang hirarkis, dan diverifikasi jasa,
maka saat ini perusahaan taksi Blue Bird dalam daur hidup
organisasi tahap formalisasi dan control.
 Perusahaan taksi Blue Bird
dapat melakkan peninjauan
ulang sosialisasi nilai-nilai
perusahaan.
 Hal ini dikarenakan nilai
yang selama ini telah
dianggap sebagai suatu
budaya ternyata diterima
oleh anggota hanya sebatas
tataran formalisasi untuk
nilai kedisiplinan dan
kekeluargaan.
 Pasar kerja pengemudi taksi memiliki tingkat fleksibelitas yang
tinggi, dimana memudahkan pengemudi untuk keluar masuk,
dikarenakan propesi pengemudi dijadikan sebagai profesi
sementara.
 Perusahan taksi Blue Bird memerlukan budaya organisasi yang
mampu di terima oleh anggotanya, sehingga keluar masuknya
anggota perusahan tidak menggangu stabilitas dari perusahan.
 Budaya organisasi yang dimiliki perusahaan ini dapat digunakan
sebagai batasan-batasan bagi mereka yang akan bergabung.
 Keempat nilai budaya organisasi perusahaan sebaiknya lebih di
sesuaikan dengan kondisi lingkungan yang semakin ketat dengan
persaingan, sehingga budaya organisasi yang akan tetbentuk akan
lebih dinamis.

Anda mungkin juga menyukai