Anda di halaman 1dari 12

DAUR HIDUP

KALENG
ANGGOTA KELOMPOK
NADIRA SAFARINA-1551009097111004 FERDIAN HIDAYAT - 1551009097111005
ALDILA TIRTA P- 1551009097111008 NANDA PRIMA H - 1551009097111016
AMIRA RIZKY N- 1551009097111006 RAFI WIRATAMA - 1551009097111018
BAGUS PRASETYO A - NOVINE LANA - 1551009097111010
1551009097111014 NOVI HANIFAH - 1551009097111007
CANTIKA ALMAS F - 1551009097111020 RAHMANDA LINTANG -
CHERISSA WAHYU P - 155100907111027 155100907111022
CHRISMA VIRGINIA - 1551009097111021 YAYI ANGGIA - 1551009097111026
DITA ENDAH - 155100907111015
EKSTRAKSI BAUKSIT

Bauksit mengandung mineral


Al(OH)2, boehmite, dan AlOOH
bersama dengan kumpulan unsur
minor lannya. Seperti geothite
dan hematite, serta mineral kaolin
dan sedikit TiO2. Bauksit
umumnya ditemukan di
kedalaman 600 kaki di bawah
lapisan tanah, dengan kedalaman
rata-rata 80 kaki.

Pemrosesan batu bauksit dan diakhiri dengan output berupa bauksit yang dapat
dihaluskan dan dilanjutkan dengan proses produksi alumina.
3
EKSTRAKSI BAUKSIT

Tabel ini menunjukkan kuantitas


bahan baku dan energi yang
terpakai dalam proses ekstraksi
1000 kg aluminium.

4
DAMPAK YANG DITIMBULKAN
Proses ekstraksi bahan baku Kemasan Kaleng
1. Menghasilkan lumpur 1. Mengandung logam berat
merah (red mud) yang yang dapat mencemari air
bersifat alkali tanah.
2. Dampak paparan 2. Menimbulkan karat yang
radioaktivitas yang kecil akan mengganggu
terhadap pekerja tambang kesuburan tanah.
Pembentukan Alumina
Pencetakan Anoda
Konversi Bauksit
Pembentukan batang anoda
Pengkonversian bauksit
menjadi Al2O3 (alumina)
menggunakan proses Bayer.
Tanah alumina dicampur
dengan cairan yang
mengandung natrium
karbonat dan natrium
hidroksia. 01 02 03 04 05 Waste Treatment
Perlakuan terhadap proses
udara, air, dan padatan

Digestion & Kalsinasi


Maintanance
Besi dan silikon bereaksi dengan oksigen dan membentuk
lumpur merah lalu mengendap. Kemudian lumpur difiltrasi Perawatan dan perbaikan
dan diubah menjadi kristal alumina hidrat melalui instalasi dan peralatan
presipitator. Kristal ini kemudian dipanaskan dalam proses
kalsinasi agar air terevaporasi 6
PEMBENTUKAN ANODA
Perlakuan Pemulihan
terhadap proses material anoda
udara, air, dan tersisa
padatan 05 01 Preparasi
pencampuran anoda,
pembentukan blok
dan briket serta
pemanggangan
Perawatan dan
perbaikan 04 02 Pembentukan
instalasi dan
peralatan batang anoda
03
7
PELEBURAN ALUMINIUM
Alur Proses Satuan Operasi
Proses ini melibatkan dua 1. Pemulihan, preparasi, dan
tahapan: penanganan material proses
1. Elektrolisis alumina menjadi 2. Pabrikasi dari peralatan
aluminium dan oksigen mayor (pelindung katoda)
2. Proses reaksi karbon dengan 3. Aktivitas kontrol (logam,
oksigen sehingga genangan air, dan panas)
membentuk karbon dioksida 4. Perawatan dan perbaikan
dan karbon monoksida instalasi dan peralatan
5. Perlakuan terhadap proses
udara, air, dan padatan
PENGECORAN BATANG ALUMINIUM

1. Pretreatment dari logam panas


(pencucian dan pemanasan)
2. Pemulihan dan penanganan scrap
3. Batching, treatment pada logam, dan
pengecoran
4. Homogenisasi, penggergajian, dan
pengemasan
5.Perawatan dan perbaikan instalasi
dan peralatan
6. Perlakuan terhadap proses udara, air,
dan padatan

9
DISTRIBUSI KALENG

Adapun banyaknya produksi kaleng


bergantung dari permintaan konsumen
terhadap kebutuhan kaleng. Pada
tahun 2006, didapatkan hampir 89,37%
dari lembaran aluminium yang
diproduksi menjadi kaleng.

10
Pada fase end of life, kaleng bekas kemudian
dihancurkan sehingga menjadi scrap lalu dilelehkan
menjadi aluminium cair untuk dibentuk kembali
Pendekatan daur ulang tertutup (closed loop approach)
dapat menghemat 67% pemakaian energi dari total
kebutuhan energi sebesar 1943 MJ per 1000 kaleng.

Anda mungkin juga menyukai