Related Disorder
Oleh: Rilla Fiftina
Pembimbing: dr. Alifiati Fitrikasari, SpKJ (K)
Sub Bab Judul
Posttraumatic Stress
Disorder and Acute Stress
11.1
Disorder
• Insidens : 9-15%
• Prevalensi: 8 % dari populasi umum, walaupun ada pendapat
yang mengatakan bahwa prevalensi 5-15%
• Rata rata prevalensi : wanita 10 % dan pria 4%
• National Vietnam Veterans Readjustment Study (NVVRS): 30%
pada pria yang menderita PTSD setelah mengalami
peperangan dan 22.5% yang mengalami partial PTSD, dan
dengan periode singkat. Serta 13% tentara dari Irak
danAfghanistan
Epidemiologi
• Insidens : 9-15%
• Prevalensi: 8 % dari populasi umum, walaupun ada pendapat
yang mengatakan bahwa prevalensi 5-15%
• Rata rata prevalensi : wanita 10 % dan pria 4%
• National Vietnam Veterans Readjustment Study (NVVRS): 30%
pria yang menderita PTSD setelah mengalami peperangan dan
22.5% yang mengalami partial PTSD, dan PTSD periode
singkat. Serta 13% pada tentara dari Irak dan Afghanistan
Epidemiologi
• Batasan umur:
1. Bisa terjadi pada semua umur
2. Banyak terjadi pada dewasa muda, karena lebih cenderung
terpapar situasi yang memicu PTSD
3. Anak anak juga bisa mengalami PTSD
Epidemiologi
Stressor
• Merupakan penyebab utama
• Tidak semua orang mengalami gangguan setelah terpapar
kejadian traumatic
• Stressor saja tidak cukup menjadikan seseorang PTSD
• Respon terhadap peristiwa traumatis harus melibatkan rasa
takut atau ngeri.
Etiologi
Stressor
• Klinisi juga harus mempertimbangkan faktor biologi dan
psikososial serta kejadian yang terjadi sebelum dan sesudah
trauma
• Sebagai contoh: kelompok yang hidup pada suatu bencana,
kadang dapat melalui dengan baik karena orang lain telah
berbagi pengalaman yang sama
Etiologi
Stressor
• Subyektifitas terhadap suatu stressor bagi seseorang juga
penting
• Misalnya, orang yang selamat dari bencana mungkin
mengalami perasaan bersalah (survivor guilt) yang bisa
menjadi faktor predisposisi,atau memperburuk PTSD.
Etiologi
Contoh kasus:
• 3 mg setelah kejadian KA tergelincir, seorang pria berusia
42th, profesi analis keuangan datang ke klinik Jiwa.
• Dia malu datang ke klinik tersebut dan mengatakan bahwa
karena dulunya ia adalah seorang petugas pemadam
kebakaran namun ia perlu meyakinkan bahwa apa yang ia
alami adalah normal
Etiologi
Contoh kasus:
• Dia mengatakan bahwa sejak kecelakaan tersebut ia
mengalami perasaan gugup dan gelisah. Ia mengalami
kesulitan untuk fokus pada pekerjaannya
• Memiliki ingatan yang selalu mengganggu berupa tanah yang
selalu bergoyang ;bunyi 'bang' yang luar biasa dan teriakan
teriakan saat kereta terguling
Etiologi
GP tidak spesifik
• Adalah residu dari reaksi maladaptive dari stress.
• Contohnya respon yang tidak serasi dari sakit fisik, seperti denial
yang massive, ketidak patuhan pengobatan yang berat,dan social
withdrawl, tanpa depresi dan ansietas yang signifikan.
DD
• Uncomplete Bereavement
• Depresi mayor
• Gangguan Psikotik berat
• Gg cemas menyeluruh
• Gangguan somatic
• Gangguan Penggunaan zat
• Gangguan TL
• PTSD
• Daignosis harus disesuaikan dengan kriteria masing masing
meskipun pemicunya juga stressor
• Pasien GP terjadi hendaya fungsi social dan pekerjaan dan simtom
yang ditunjukkan normal dan reaksi sesuai dengan stresor.
DD
• Tidak ada kriteria absolut yang dapat membedakan dengan
gangguan lainnya sehingga diperlukan pertimbangan klinis
• Beberapa pasien memenuhi kriteria GP dan GK
• GP diikuti oleh penyakit fisik, klinisi harus memastikan simtom
bukan kelanjutan atau manifestasi lain dari treatmen penyakitnya
DD
• Akut dan PTSD
• Strsor harus ada pada GP, PTSD, dan gangguan stress akut
• PTSD dan gg stress akut memiliki stressor alami, afektif dan gejala
otonom
• GP memiliki stressor yang lebih berat dan gejala yang lebih luas.
• Ketika respon terhadap stressor yang ekstrim tidak didapatkan pada
stress akut dan PTSD, GP dapat dipertimbangkan
Prognosis
Pada umumnya baik
Dapat kembali ke fungsi semula dalam 3 bulan
Remaja lebih lama sembuh disbanding dewasa
Farmakoterapi
• Tidak ada penelitian yang menunjukkan efikasi pada GP, namun
dapat diberikan medikasi pada masa berkabung
• Bijaksana jika memberikan medikasi pada pasien GP, namun hanya
diberikan pada periode berkabung
• Tergantung pada tipe GP, bisa berespon dengan anti ansietas atau
anti depresan
• Pasien dengan ansietas berat pada panic dapat diberikan anxiolitik
seprti diazepam (Valium).
• AP dapat diberikan jika ditemukan gejala psikotik
Terima kasih
Mohon bimbingan