Anda di halaman 1dari 17

EKONOMI ISLAM

Dosen : Sulistyantoro P. SE., M.Si.

KELOMPOK 2 :
Metodologi dan Konsep Rasionalitas
Ekonomi Islam
KELOMPOK 2

• Erica Septi Andistiani (15312509)


• Rahmi Reskyana Putri.N (15312510)
• Siti Nurcahyati (15312516)
Outline
1. Apa pengertian metodologi ekonomi Islam?

2. Bagaimana konsep rasionalitas ekonomi Islam?

3. Apa itu etika dan rasionalitas ekonomi Islam?

4. Apa itu syariah dan fiqh dalam ekonomi Islam?

5. Bagaimana kerangka metodologi ekonomi Islam?


Metodologi Ekonomi Islam
Menurut para pakar ekonomi Islam (seperti
Masudul Alam Choudoury, M Fahim Khan, Monzer
Khaf, M. Abdul Mannan, dan lain-lain)

Ekonomi Islam dibentuk berdasarkan pada sumber-sumber


wahyu, yaitu al-Quran dan al-Sunnah. (1)

Ilmu sangat diperlukan karena pada dasarnya ilmu adalah produk


pemikiran manusia(2)

Ekonomi Islam dibangun di atas nilai dan etika luhur yang


berdasarkan Syariat Islam. (3)

Tujuan utama ekonomi Islam adalah mencapai falah di dunia dan


akhirat. (4)
KONSEP RASIONALITAS EKONOMI
ISLAM
Terminologi rasionalitas dibangun atas dasar kaidah-kaidah
logika yang ada, dan oleh karenanya dapat diterima akal serta
diterima secara universal.

Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan pada


pertimbangan rasionalitas.

Dalam pengambilan keputusan ekonomi, setiap pelaku selalu


berpikir, bertindak dan bersikap secara rasional.
Dalam Islam secara umum dibangun atas dasar
pernyataan yang dapat diterima tanpa adanya
pembuktian, dalam aspek ekonomi yakni :

1. Setiap pelaku ekonomi bertujuan untuk mendapatkan


maslahah

PELAKU KEBAIKAN/
EKONOMI MANFAAt
2. Setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk tidak
melakukan kemubaziran (non-wasting)

PELAKU TIDAK
EKONOMI MUBAZIR
3. Setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk
meminimumkan resiko (risk aversion)

PELAKU MEMINIMALKAN
EKONOMI RISIKO
4. Setiap pelaku ekonomi dihadapkan pada situasi
ketidakpastian

PELAKU
KETIDAKPASTIAN
EKONOMI
Etika dan Rasionalitas Ekonomi
Islam
Secara umum, moral didefinisikan sebagai standar perilaku yang
dapat diterima oleh masyarakat yang dapat dinyatakan (benar)
ataukah tidak (salah).
Hal yang dianggap rasional oleh paham konvensional dapat pula
dianggap tidak rasional bagi Islam dan sebaliknya.
Contoh : minuman keras merupakan tindakan rasional yang tidak
mendatangkan kerugian mayoritas, tetapi minum-minuman keras
bagi Islam dapat menjauhkan diri dari maslahah yang diterima baik
secara agama, fisik maupun intelektual.
Etika dan Rasionalitas Ekonomi
Islam
Maka, Ekonomi Islam memberikan aturan bagi perilaku ekonomi
berdasarkan rasional ekonomi, maka etika perilaku ekonomi
didasarkan pada ajaran Islam tidak hanya kesepakatan sosial.
Syariah dan Fiqh Ekonomi Islam

SYARIAH

Seperangkat peraturan atau ketentuan dari Allah untuk manusia yang disampaikan
melalui Rasul-Nya. Hal mendasarnya : keimanan, moral dan fiqh.

FUNGSI SYARIAH

 Kemampuanya dalam memahami fenomena sosial tidaklah sempurna


sehingga informasi yang bersumber langsung dari Tuhan-lah yang lebih
sempurna
 Memberikan kontrol terhadap perilaku manusia agar manusia
terselamatkan dari tindakan yang merugikan, yaitu menjauhkan dari falah
Syariah dan Fiqh Ekonomi Islam

FIQH
Syariah dan Fiqh Ekonomi Islam

KAIDAH POKOK FIQH


Pada dasarnya bentuk muamalah adalah dibolehkan kecuali jika
terdapat larangan dalam Alqur’an dan Sunnah.

Hanya Allah-lah yang berhak mengharamkan & menghalalkan


suatu hal.

Sesuatu yang bersifat najis dan merusak harkat manusia dan


lingkungan adalah haram.

Tujuan atau niat baik tidak dapat membuat yang haram menjadi
halal.

Halal dan haram adalah berlaku bagi siapapun yang Muslim,


berakal dan merdeka.
Kerangka Metodologi

Presumptions and ideas, atau disebut dengan ide dan prinsip dasar dari
ekonomi Islam

Nature of Value judgement, atau pendekatan nilai dalam Islam terhadap


ekonomi yang terjadi

Positive part of economics science, menjelaskan tentang realita


ekonomi dan bagaimana konsep Islam bisa diturunkan dalam kondisi
nyata dan benar
Kesimpulan

“Jika kalian berbuat baik


sesungguhnya kalian berbuat
baik bagi diri kalian sendiri”.
(QS.Al-Isra:7)

Anda mungkin juga menyukai