HIPERSENSITIVITAS
SKENARIO 1
KELOMPOK 5
HASTOMO WIRANTO 15 777 005
AMELIA HASANAH 15 777 011
YUNITA MAYANG SARI 15 777 017
IRGY FALATEHAN S.L 15 777 026
NUR FITRI AYU 15 777 029
CHAIRIYAH NISSAH 15 777 030
APRILIANI AMALI 15 777 038
MISRAH 15 777 041
DYAT PRACITA SARI 15 777 048
AFRIANDI AHMAD 15 777 049
ANATOMI
HISTOLOGI STRUKTUR
FISIOLOGI KULIT KLASIFIKASI
TIPE 1 TIPE 2
HIPERSENSITIVITAS TIPE 3 TIPE 4
PATOMEKANISME DEFFERENSIAL
DIAGNOSIS
FUNGSI FUNGSI
PROTEKSI EKSKRESI
KREATININ
FISIOLOGI
LIPID KULIT
SEBUM FUNGSI
FUNGSI
PENGATUR
PIGMEN PEMBENTUK
SUHU
AN VIT. D
TUBUH
SEL PROTEKSI FUNGSI
PERSEPSI
PENGERTIAN
Hipersensitivitas adalah reaksi imun yang
menimbulkan cedera jaringan atau patologik
.Reaksi hipersensitivitas, biasanya terjadi pada
seseorang setelah kontak kedua dgn antigen
spesifik yg disebut allergen.
KLASIFIKASI
1. DERMATITIS KONTAK ALERGI (DKA)
DEFINISI
Dermatitis Kontak Alergi (DKA) merupakan reaksi kekebalan
tubuh (hipersensitivitas tipe lambat/reaksi imunologi tipe IV)
yang terjadi pada seseorang yang terlalu sensitif terhadap
bahan kimia tertentu, dimediasi terutama oleh limfosit yang
sebelumnya tersensitisasi, yang menyebabkan peradangan
dan edema pada kulit.
EPIDEMIOLOGI
1. Non medikamentosa
a. Menjaga keberisahan kuku-kuku tangan
b. Memberi edukasi kepada pasien
c. Menggunakan pakaian atau perlengkapan pelindung
2. Medikamentosa
a. Simptomatis
Diberi antihistamin yaitu chlorpheniramine maleat (CTM) sebanyak 3-4
mg/dosis, sehari 2-3 kali untuk dewasa dan 0,09 mg/dosis, sehari 3 kali
untuk anak-anak untuk mengilangkan rasa gatal
b. Sistemik
1. Kortikosteroid yaitu prednison 5 mg sehari 3 kali
2. Cetirizine tablet 1x10 mg/hari
c. Topikal
1. Krim desoksimetason 0,25%, 2 Kali sehari
3. Pencegahan
2. URTIKARIA
Nama lain : hives,biduran dan kaligata
reaksi vaskuler di kulit akibat bermacam-macam sebab. Ditandai dengan
- Edema setempat yang cepat timbul
- Berwarna pucat dan kemerahan
- Meninggi di permukaan kulit
- Gatal, rasa tersengat atau tertusuk
- Berbatas tegas
ETIOLOGI
- Makanan
- Gigitan dan sengatan serangga
- Inhalan
- Kontaktan
- Trauma fisik
- Infeksi
- Penyakit sistemik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan darah,urin, feses rutin
- Tes alergi
- Tes eleminasi makanan
- Tes foto temple
- Tes fisik
PROGNOSIS
- Untuk urtikaria akut lebih baik karena penyebabnya dapat segera
ditemukan
- Untuk urtikaria kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit
ditemukan
3. DERMATITIS ATOPIK
DEFINISI
2. DA anak (2 – 10 tahun)
Lokasi lesi di lipatan siku/lutut, bagian fleksor pergelangan tangan,
kelopak mata dan leher. Ruam berupa papul likenifikasi, sedikit skuama,
erosi, hiperkeratosis dan mungkin infeksi sekunder.
Kriteria Minor
- Xerosis
- Infeksi kulit (khususnya oleh S. aureus dan virus H. simpleks)
- Dermatitis non spesifik pada tangan dan kaki
- Iktiosis/hiperlinearis palmaris/keratosis pilaris
- Pitiriasis alba
- Dermatitis di papila mame
- White dermatografism dan delayed blanched response
- Keilitis
- Lipatan infra orbital Dennie
- Morgan
- Konjungtivitis berulang
- Keratokonus
- Katarak subkapsular anterior
- Orbita menjadi gelap
- Muka pucat dan eritema
- Gatal bila berkeringat
- Intolerans perifolikular
- Hipersensitif terhadap makanan
- Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau emosi
- Tes alergi kulit tipe dadakan positif
- Kadar IgE dalam serum meningkat
- Awitan pada usia dini
PENATALAKSANAAN
Pengobatan topikal
Penggunaan pelembab 5-10 menit setelahmandi
Gunakan pembersih selain berbahan sabun
Eksim yang parah gunakan Kortikosteroid
Adanya komplikasi ( cth : infeksi S.aureus) antibiotik
Imunosupresan tacrolimus dan pimekrolimus untuk eksim yang
parah
TABEL TABULASI