Anda di halaman 1dari 59

A.

Konsep Dasar
1. Makluk bio
psiko jasmani + rohani
sosio
kultural
spiritual
2. + pranata tertentu : proses berpikir
berkarya
kepercayaan

3. Sistem terbuka interaksi dg lingk

adaptasi
pengaruh dinamis
keseimbangan
4. Kebutuhan manusia lingk rumah
prioritas lingk kerja

upaya

kap fisik &


kemampuan f/
5. Fungsi manusia tanggung jwb perilaku
rasional > intelektual
> sosial

t/ positif
nasib
6. Manusia Manusia

. keluarga
. kelompok
. masyarakat
Biopsikososial kap fisik kebutuhan hidup

kemampuan f/

dinamis
.umur
. keturunan
. kondisi sakit
. lingk, dll
B.Kapasitas fisik & kemampuan funsional.

 Kap fisik : kondisi fisik yg dimiliki seseorang /


individu,baik yg tersedia maupun
scr potensial.
sistem sel,jaringan organ,
subsistem sistem yg ada pd tubuh
manusia.
Kemampuan fungsional
 kemamp individu / seseorang u/ menggunakan
kap fisik yg dimiliki u/ memenuhi kewajiban
hidupnya yg berinteraksi dg lingkungannya.

komponen : motorik
sensorik
f/ kognitif
psikologik ( intrapersonal)
f/ sosial ( interpersonal)
kewajiban fungsional u/ memenuhi
kebutuhan hidup :
a. kewajiban melaksanakan aktifitas sehari-hari (ADL)
ADL : perawatan diri
memelihara lingkungan hidupnya
perilaku yg bermanfaat bagi dirinya

b. kewajiban melaksanakan aktifitas produktif


aktifitas produktif : jasa/ komoditi
kemampuan
ide
pemenuhan -
kebutuhan
dll
c. kewajiban melaksanakan aktifitas rekreasi

aktifitas rekreasi : aktifitas yg di lakukan pd wkt


senggang lebih gembira,
rileks,dan dapat menikmatinya.
C. Mekanisme individu untuk melaksanakan
kewajiban.

biopsikososial problem kap fisik & f/

adaptasi
1.Stresor dan adaptasi

stresor, faktor yg dpt menimbulkan respon/ perubhn


dlm diri individu yg menerimanya.

fisis
kimiawi
mikrobiologi
psikologi
 stresor primer eksternal
ok interaksi dg lingk

stresor sekunder internal

adaptasi, kemampuan individu baik dlm arti


fisiologis /emosional u/ menyesuaikan diri
dari berbagai macam stresor.
2. Mekanisme sensorik,persepsi,
kognitif, perilaku.
 a. Penginderaan taktil
visual (penglihatan)
audio (pendengaran)
olvactory (penghidu)
gustatory (pengecapan)
vestibular (keseimbangan)
b. Persepsi
* Proses manusia mengorganisasikan dan menafsirkan
sensasi- sensasi tsb. (Crider,1983).
* Persepsi termasuk semua mekanisme penggunaan
dalam proses stimulus yg nyata,termasuk perbedaan
modalitas sensoris,tingkat organisasi supra modal,
masing2 sistem penyimpanan memori dan penge-
nalan penampilan. (Allfoltel & Stricher, 1980).
* Persepsi suatu pengertian dan perjalanan suatu
transformasi organisme,yg mengatur struktur
informasi yg timbul dari luar lewat data sensoris /
memori. (Carelie & Friedman,1983)
persepsi dipengaruhi pengetahuan
pengalaman
cakrawala
proses belajar
budaya

c. Kognisi ( interpretasi memori )


proses mengerti dan menyadari akan sesuatu.
transformasi
di kurangi
inputsensori proses di perinci
 fisioterapis
pelayanan fisioterapi modalitas : sumber fisis
terapi latihan
terapi manipulasi
AFR ↑ kap fisik
(mot,sens,kogn,psiko).

AFR suatu kegiatan yg melibatkan f/ motorik,


sensorik,kognitif/psikologik scr integratif.
pemilihan aktifitas yg tepat dan sesuai manfaat yg
lebih kusus terhdp salah satu f/ yg ingin di kembangkan.
aspek-aspek di dalam kognisi :
1.Perhatian & konsentrasi (attention and consentration)
2.Memory
3.Problem solving
4.Integrasi belajar (reading,learning,abstrak
thinking,computation)
5.Pembentukan konsep / judgment, menyikapi
suatu obyek yg dihadapi scr tepat,proporsional dan
rasional.
6.Proses komprehensif
(orientasi,sequencing,reasoning,komunikasi)
BAB III
FUNGSI SENSOMOTORIK
A.Fungsi sensorik dalam AFR
1. Persepsi
- perspsi termasuk semua mekanisme penggunaan
dalam proses stimulus/rangsangan dari situasi yang
nyata,termasuk perbedaan modalitas sensorik,
tingkat organisasi supra modal ,masing-masing
sistem penyimpanan (memori),dan pengenalan
penampilan. ( Alfollter dan Stricher,1980 )
- Persepsi adalah suatu pengertian dan perjalanan suatu
transformasi organisme,yang mengatur struktur
informasi yang timbul dari luar lewat data sensoris
atau memori. ( Carterette dan Friedman,1983)

- Adaptasi sangat tergantung dari pemasukan /


keutuhan proses perseptual. proses manusia
mengorganisasikan dan menafsirkan sensasi-sensasi
tersebut.( Crider,1983).
Individu akan menggunakan alat indera dlm mengenal
sekitarnya, berhub dg penginderaannya (pengamtn)
individu tsb dpt menyadari akan sesuatu hal.
penginderaan tsb al :

a . Proses seleksi
Individu akan mengadakan seleksi thd sensasi yg
spesifik,meskipun banyak stimulus yg harus di
seleksi,tapi individu hanya mampu memusatkan pd
bbrp sensasi dan menolak yg lain, proses ini di sebut
perhatian.
Crider membedakan 2 macam perhatian ,

1. Perhatian pasiv stim eksternal yg mencolok /


tajam.(bau,suara keras,dll)

stimulus novel stimulasi yg mengejutkan / tdk


sengaja,

orienting respon perubahan fisiologik.


(otot tegang,TD ↗,pupil
melebar ).
2. Perhatian aktif scr sengaja,di tentukan oleh
kebutuhan dan t/ kita.

b. Proses organisasi proses perseptual yang


fundamental.

ada 3 tipe dasar organisasi perseptual :


1. Persepsi bentuk, pengorganisasian stimuli
menjadi bentuk dan pola yg berarti.
Psikologi Gestalt menyelidiki hal ini dan
merumuskn hukum-hukum dasar persepsi
bentuk sbb :
a. Figure - Ground relationship mengorganisasikan
stimuli menjadi figur-2 dan latar belakang,
pd situasi tertentu hub itu kabur.
b. Similaritas ( similarity) pengelompokan unsur-2
yg sama/kemiripan.
c. Proksimitas (proximity) pengelompokan ber
dasarkan obyek-2 yg saling brdekatan.
d. Closure mengisi stimulasi yg tdk lengkap.
mis : menggambar sesuatu dg bbrp potongan
garis.(wajah,rumah)
e. Good Continuation manusia cenderung meng-
organisasikan stimuli ke dalam pola-2
atau garis-2 yg kontinu.
f. Simplisitas ( simplicity ) mengorganisasikan
suatu pola stimulus menjadi komponen-2
yg paling sederhana.

2. Hubungan antara persepsi, bentuk dan otak.


Hubel & Wiesel menemukan 3 jenis neuron spasil
pada visual cortex,yaitu :
* sel- sel sederhana ( simple cells )
* sel-sel kompleks ( complex cells)
* sel-sel hypercomplex
sel-sel sederhana melakukan respon pd garis –garis yg
terletak pd tempat tertentu.
mis: suatu garis vertikal di tengah layar atau horisontal
di bagian lain, informasi dari sel sederhana ini akan
di salurkan ke satu sel hypercomplex,dg cara spt ini
informasi mengenai berbagai garis di lingkungan
dpt dikombinasikan u/ membentuk image tunggal,

1 sel sederhana dirangsang oleh garis “/ “ ,sel ke 2 oleh garis


“\” ,dan sel ke 3 oleh garis “ ─” ,jika ke3 informasi
dari ke 3 kortikal sederhana ini di konvergensikan ke suatu
sel yg kompleks kemudian sel hyperkompleks maka
keseluruhan garis tsb A.
3. Persepsi jarak dan kedalaman
berkaitan dgn 3 dimensi :
a. Gejala Binocular untuk persepsi kedalaman
berasal dari 2 proses,yaitu konvergensi dan
disparitas retina.
Konvergensi,mata memusat lebih kedalam ketika
obyek mendekat. ketika mata melakukan konvergensi
(divergensi) mata mengirimkan sesuatu ke otak.
Disparietas retina,jika ke2 bola mata terletak pada
posisi yg agak berbeda obyek pandangan yg agak
berbeda/ pandangan scr terpisah jatuh pd masing2
retina.
b. Gejala Monokular untuk persepsi kedalaman
beberapa isyarat dan gejala monokular u/ persepsi
kedalaman :
1 . Aerizal Haze,kenyatan bahwa obyek-obyek yg
kabur dipersepsi sebagai jauh, yg jelas dekat.
2. Relative size, menunjukkan suatu persepsi bahwa
obyek yg lbh besar dekat,yg lebih kecil jauh.
3. Interposition, obyek yg lebih dekat menghalangi yg
lebih jauh.
4. Linear perspective, garis-garis yg sejajar,mis : rel
kereta api semakin jauh tampaknya semakin me
nyatu.
c. Konstansi perseptual
kemampuan u/ mengamati obyek-2 sbg relatif tetap
dalam hal ukuran,bentuk dan warna meskipun ada
perubahan-2 pd informasi sensori yg mengenai mata.
dengan kemampuan ini manusia dpt mengamati suatu
benda dan membentuk suatu persepsi ttg benda tsb
dari berbagai jarak,sudut dan penerangan.
ada 2 jenis konstansi,yaitu :
1.Konstansi ukuran dan bentuk
Hukum Enmert, semakin dekat suatu obyek semakin
besar image yg terbentuk di retina.
dari pengalaman ini tdk benar.
mis: ketika sebuah mobil mendekati kita,ukuran image
retina meningkat tetapi kita tdk menganggap bahwa
mobil itu bertambah besar,melainkan ukuran mobil
itu tetap hanya semakin dekat.
konstansi ukuran tendensi u/ mengamati benda
benda yg dikenal sbg konstan,meskipun image
retina berubah.
konstansi ukuran sgt berhubungan dg konstansi
bentuk.proses perseptual ini memungkinkan obyek-
obyek mempertahankan bentuk yg konstan walaupun
melalui orientasi atau posisi yg berubah.
Pengenalan (familiarity) mempunyai peranan
penting pd peristiwa ini.jika kita mengenal ukuran
suatu benda , misal ; tinggi badan seseorang ,kita akan
mengamatinya sbg konstan walau dari jarak apapun
kita melihatnya.
2. Konstansi warna
kemampuan u/ mengamati warna-2 obyek yg
dikenal sbg konstan (tetap) walaupun sensasi
warna mungkin berubah.
mis : kaos kuning akan tetap ampak kuning
walaupun di tempat terang / remang-2.
C. Interpretasi
Proses ketiga pd persepsi adlh interpretasi.
beberapa faktor yg mempengaruhi dlm mengadakan
interpretasi adalah :
1.Perseptual set
Harapan u/ melihat ( mendengar,mencium,dsb) dpt sgt
mempengaruhi persepsi.fenomena ini disebut sbg
perseptual set.
2.Faktor-faktor motivasional
Sanford (1935),meneliti pengaruh lapar terhadap persepsi
gambar2 kabur.sanford menyajikan beberapa
gambar pada anak2 sblm dan ssdh makan.setiap saat dia
menanyakan pd anak mirip apkh gmbr tsb ?,pd saat sbm mkn
mereka mnjwb mirip makanan 2x lbh banyak dari pd sesudah
makan.
3. Pengalaman lampau
Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman lampau
mempengaruhi persepsi dan interpretasi individu.

d.Macam-macam persepsi
1. Persepsi taktil
- diskriminasi taktil rasa tekan dlm
- diskriminasi 2 titik ,rasa getar,
- persepsi bentuk & propiosepsi sdr
- sentuhan ringan dan kasar
a . Perasaan raba
- anestesia
- hipestesia
- hiperestesia
b. Perasaan nyeri
- analgesia
- hipalgesia
- hiperalgesia
c .Perasaan suhu
- termoanestesia
- termohipestesia
- termohiperestesia
d. Perasaan dalam
- perasaan gerak , kinestesia
- perasaan sikap, statestesia
- perasaan getar, palestesia
- perasaan tekan, barestesia

e. Perasaan diskriminatif
1). mengenal bentuk dan ukuran sesuatu dgn cara meraba,
stereognosis
hilangnya kemampuan tsb astereognosis
2). mengenal dan mengetahui beratsesuatu di sebut
barognosis.hilangnya kemampuan tsb
abarognosis
3). mengenal tempat yg diraba,topestesia atau
topognosis.
4). mengenal angka,aksara dan bentuk yg di goreskn
diatas kulit,gramestesia
5). diskriminasi dua titik,diskriminasi spasial
6). mengenal setiap titik didalam tubuh diri sendiri,
autupognosis

2. Persepsi visual/penglihatan
area 19 (area visual) yg letaknya berdampingan dg
lobus parieto temporal berhubungan dg mengintegrasikan
impuls visual shg daya penglihatan mencakup fungsi luhur,
bentuk yg dilihat dpt di asosiasikan dg kegunaannya.misalnya
aktifitas intelektual spt membaca,menulis dan berhitung.
Ada beberapa kesalahan persepsi penglihatan,seperti :
- Aleksia,tdk mengenal bahasa tertulis lagi
- Agrafia,tdk bisa menulis bahasa tertulis
- Kemampuan untuk mengenal tulisan,surat,foto atau wajah
orang dan setiap jenis simbul hilang.
- Hemianopia homonim
kesulitan dlm membaca.mencari barang,memasuki
pintu,dsb.Bila hemianopia homonim kiri,kesulitan yg dihadapi
dlm membaca adl menemukan awal kalimat,
- sebaliknya pd hemianopia homonim kanan tdk bisa
menyelesaikan akhir kalimat.kesulitan membaca ini
- sgt membingungkan.Bila disebuah gedung yg mempunyai
banyak pintu px dg hemianopia kiri akan selalu memasuki
gedung tsb melalui pintu kanan meski pintu sblh kiri longgar.
- Agnosis jari dan agnosis tubuh lainnya
- Disorientasi kiri dan kanan
- Akalkulia,tidak mampu melakukan penghitungan
- Disleksia,ketidakmampuan menggunakan bahasa
(membaca, mengeja bahasa)

3. Persepsi pendengar.an
telinga manusia mempunyai kemapuan mengenali bunyi
dg mendeteksi berbagai nada yg menyusun bunyi tsb.
Nada yg bisa didengar mempunyai frekwensi berkisar 20
Hz s/d 20.000 Hz.
Hilangnya pendengaran menjadi handikap yg sgt berarti
kalau terdapat kesukaran dlm berkomunikasi
melalui percakapan.mulainya gangguan pendengaran
apabila level hilangnya pendengaran rata-rata 16 db
dengan frekw 500,1000 dan 2000 Hz.
Persepsi pasien akan kata-kata yg di ucapkan dpt
dipergunakan untuk menilai scr kasar dan cepat hilangnya
suatu pendengaran.karena jika suatu pendengaran td k
berfungsi dg baik maka individu tdk dpt berkomunikasi dg
baik.komunikasi dua arah tdk akan terjadi.
Kelainan persepsi dari pendengaran adalah antara lain;
ketidakmampuan menangkap bunyi/suara tinggi contoh
;Sisa,Susah,Sapu,Surabaya,Solo,dst.
Selain hal diatas terdapat pula adanya tinitus,yaitu
mendengar bunyi secara tdk wajar.dimana pelukisannya
berbeda-beda baik dalam nada,intensitas maupun
kelanggengan.ada yang melukiskan sbg suara
jangkrik,berdesir-desir,berdentum-dentum.dsb.
4. Vestibular / keseimbangan

keseimbangan statis ; mempertahankan tubuh dlm


keadaan tegak pada waktu diam.
keseimbangan dinamis : mempertahankan tubuh dlm
keadaan tegak pada waktu bergerak.

Normal, perubahan posisi tubuh sedikit perubahan


pada otot stabilisator.

Px dgn gx keseimbangan fungsi tsb terganggu. bisa


dilihat pd postur dan pola jalan.
Tes Romberg,px berdiri dgn kedua kaki saling
berdekatan,mata tertutup bbrp detik.
mis : px gx funikulus dorsalis ,sblm tes romberg di
lakukan px harus diberi penjelasan yg jelas mengenai
tes tsb.tes ini hanya dpt dilakukan bila px dpt berdiri
tanpa alat bantu.kalau dg kaki berdekatan tdk bisa
maka px diminta berdiri dg kaki agak terbuka tapi
mata tetap tertutup.px dg gx di susunan vestibular tdk
banyak menunjukkan dg berdiri baik mata tertutup /
terbuka.
pada px tabes dorsalis dimana funikulus dorsalis
mengalami kerusakan,tes romberg mutlak (+).tes ini
dpt dilakukan hanya dg mata terbuka tapi tdk bisa dg
mata tertutup.
Dapat di simpulkan bahwapenglihatan dpt memberikan
kompensasi banyak pada gx keseimbangan karena
penghantaran impuls propioseptif.,tapi tdk dpt memberikan
kompensasi yg berarti bagi gx keseimbangan karena kerusakan
di susunan vestibular.

2. Body scheme
konsep tentang konstruksi anatomi diri sendiri ,bagian
yg berbeda pd tubuh saling bekerja sama dan berhub saat
bergerak.kadang di sebut juga postural model.
Kemampuan untuk mengapresiasikan gerakan dan hasilnya
pd ruangan yg esensial untuk mengembangkan body
scheme.Masing-masing otot skeletal bila berkontraksi akan
mengirimkan impuls propioseptif ke otak yg melewati proses
sintesis dg impuls visual dan rabaan, yg berarti
gerakanpgerakan tertentu akan membentuk gerakan tertentu
pula.stimulasi bisa dari kulit,sendi,otot dan jaringan lunak lain
dan akan memberikan gambaran bentuk tubuh.
3. Body image ( kesan tubuh ideal)

Body image merupakan hal yg muncul pd awal


kehidupan manusia danmerupakan suatu hub erat antara
pengetahuan awal dan sikap hidup seseorang.
Simon,body image mengandung aspek neurologi thdp
keadaan tubuh sebelumnya dg keadaan sekarang yg di
satukan dlm struktur syaraf dan biokimia dlm otak,
kususnya di dalam area parietotemporal cerebral kortek.
Body image merupakan konsep pribadi seseorang
penderita dan tidak akan berubah oleh waktu dan
keadaan. Body image menyangkut aspek penanaman
pribadi ,nilai dan fantasi yg ada serta hal-hal lain yg
berarti bagi kehidupan seseorang.
Perkembangan body image kearah positif dan
realistis,penting dlm perkembangan kesehatan diri dan
rasa harga diri.semua ini akan berpengaruh besar pd px
terhadap hilangnya fungsi,kemampuan melupakan body
image yg asli akan mengembangkan kesan kerja sama dan
akan mempengaruhi keberhasilan dirinya dlm
ketidakmampuan fisiknya.
Reaksi individu thdp ketidakmampuan (kecacatan)
fisiknya tergantung dari tipe,keadaan dan letak
injury,kekebalan tubuh dan pengaruh psikologis dlm
menghargai dirinya.
Safilios dan Rothschild menyebutkan 3 type
penyesuaian diri seseorang thdp ketidakmampuan
fisiknya.
Type 1, px yg tidak pernah dpt mengatasi dirinya thdp
perubahan fisik dan keterbatasan yg mengganggunya.
mereka akan berjuang keras dan bersikap purap-pura dan
akan berduka cita thdp dirinya,cenderung mengasingkan
diri dari kelompoknya dan lebih suka bergaul dgn orang
normal.Cogwell menyatakan bahwa seleksi teman
mungkin perlu pd seseorang dg tingkat sosialnya lbh
rendah dg masalah utama adanya injuri.
Kelompok ini akan selalu memberontak,frustasi dan
menutup diri. Mereka akan melakukan pemberontakn diri
untuk menghindari penolakan.
Type 2,px dpt menghadapi kenyataan dirinya bahwa
mereka msh berarti dan msh dpt membangun dirinya dg
fisik maupun non fisik.akhirnya sadar menerima
keadaannya,dan ini akan membuat hidupnya lebih baik.
Type 3,kelompok yg dpt menerima keadaan dg lapang
dada,dan dpt mengatasi masalah yg ada.

4. Refleks

a. Pengertian refleks
Refleks merupakan mekanisme respon thdp stimulus
yg sdh ada sejak lahir.untuk pertahanan diri.
4 kelompok refleks yg perlu kita pahami :
1. refleks superficial (refleks kulit dan membrana mucoosa)
2. refleks dalam (refleks myofatic)
3. refleks visceral (refleks organik)
4. refleks patologis (refleks abnormal)
b. Refleks patologis
refleks patologis biasanya muncul pd kelainan upper
motor neuron (UMN).secara normal refleks ini di tekan
oleh inhibisi cerebral.pada bayi normal muncul pd usia
5-7 bulan.Refleks-refleks patologis yg penting adalah :
1. Ekstremitas atas
a. refleks babinski
b. refleks caddock
c. releks gordon
d. tanda openheim
e. tanda hirsberg
f. clonus pergelangan kaki
g. clonus patella (tanda trepidasi)
h. tanda huntington
i. tanda retraksi marie dan foix
j. refleks ekstensi menyilang
k. extensor trust
2).Ekstremitas atas

a. Tanda Hoffman
b. Tanda Tromner
c. Tanda jari tangan dari Gordon
d. Tanda pergelangan tangan dari Chaddock
e. Tanda pronasi dari Babinski
f. Tanda Bechterew
g. Tanda ibu jari Klippel dan Weil
h. Tanda Grasping
i. Forced Grasping
3). kepala
a. Tanda Platysma dari Babinski
b. Refleks mecucu ( snout reflex)
c. Refleks retraksi kepala
B. Fungsi Motorik dalam AFR

bagian dari sistim tubuh yg berfungsi menjawab


setiap stimulus/rangsang yg dipengaruhi oleh
perseptual dan kognitif.

1. Kinerja Motorik (motorik performance)


a.Komponen fungsi motorik
1. Kekuatan (strength)
Statik / isometrik
Dinamik / isotonik
Fungsional kemampuan u/ melangsungkan
gerak f/ dgn melawan beban maksimum.
2. Koordinasi (coordination)
kemampuan u/ menghasilkan kerja yg akurat
dan terkontrol.
macam koordinasi menurut sullivan,1981 :
a. koordinasi dengan keseimbangan / equilibrium
coordination
kesimbangan diam / static balance
b. koordinasi tanpa keseimbangan / non equilibrium
coordination
pengulangan suatu gerak.
3. Ketahana ( endurance)
* ketahanan kardiorespirasi – vaskuler
( cardiorespirasi – vasculer endurance)
* ketahanan otot ( muscle endurance)
4. LGS / ROM
5. Kecepatan ( velocity)

b. Integrasi Sensomotorik

Merupakan suatu mekanisme umpan balik di dalam


sistem intrapersonal yang melibatkan fungsi sensoris
sebagai penerima stimulus dan fungsi motorik sebagai
pelaksana keputusan yang di ambil pada tingkat kortikal,yg
bertujuan untuk meningkatkan kualitas capaian.
I ntegrasi sensomotorik yang penting diantaranya :

1. Ketrampilan Motorik dan Deksteritas


Ketrampilan motorik (motorik skill) keterkaitan
antara rencana kerja/action yang tersusun dalam sistem
saraf pusat /SSP ( CNS/Central Nervous Systeme) dan
kemampuan untuk menterjemahkannya dalam aktifitas
motorik yang nyata ( Mac. Kenzie & Marteniuk,1987).
Untuk meningkatkan kinerja ketrampilan motorik
dikenal istilah “ practice makes perfect” latihan
akan meningkatkan ketrampilan, tetapi akan lebih baik
jika “ perfect practice makes perfect “ latihan yg di lakukan
dgn benar akan meningkatkan ketrampilan yg lbh baik lagi.
Dekteritas ( Dexterity) kadang di sinonimkan dengan
ketrampilan halus.terutama ketrapilan dari bagian distal
anggota gerak atas.Seseorang yg mengalami amputasi
bilateral anggota gerak atas ,seringkali kemampuan
dekteritasnya berkembang pada jari-jari kakinya.misalnya
main gitar.badminton,mengetik,dll.

2. Ketrampilan Fisik
Ketrampilan fisik merupakan hasil dari proses
kerja yg harmonis dari sistem tubuh yg menghasilkan
gerak fungsional yang memadai.
ketrampilan fisik diantaranya adalah :
a. Ambulasi
Merupakan kemampuan untuk berpindah dari satu
tempat ke tempat lain yang menimbulkan perubahan
dalam jarak.
mis : berjalan sendiri +/─ alat bantu,wheelchair ambulation.

b. Transfer
Merupakan kemampuan untuk berpindah posisi
tanpa menimbulkan perubahan jarak.
mis : membalikkan badan dari posisi supine keprone
dan sebaliknya ,bangkit untuk duduk sendiri,pindah
dari tempat tidur ke kursi.
2. Penilaian Fungsi Motorik

Fungsi motorik yang dapat di nilai adalah kekuatan


otot (muscle strenght) dan LGS (lingkup gerak sendi).
Pengukuran kekuatan otot /MMT (manual muscle
testing) adalah prosedur untuk menilai kekuatan otot
secara manual,dimana klien diminta untuk
menggerakkan anggota tubuh baik dengan / tanpa
beban.
Di dalam AFR penilaian kekuatan otot adalah
penilaian otot secara group dalam melakukan
funsinya.mis; mengangkat ,memindahkan .
Pengukuran LGS /luas gerak sendi :
secara aktif ,sendi bergerak karen adanya kontraksi
suatu otot,secara pasif anggota tubuh bergerak
karena adanya tenaga dari luar.pengukuran luas
gerak sendi di lakukan dengan alat yang namanya
goneometer.
BAB.IV
FUNGSI KOGNITIF DALAM AFR

Anda mungkin juga menyukai