Anda di halaman 1dari 21

PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA YANG

BERKUALITAS

2
ARAH RPJPN ( UU NO. 17/ 2007)

KEBIJAKAN PASAR TENAGA KERJA


2025

1. Terciptanya sebanyak-banyaknya lapangan kerja formal SASARAN


2. Kesejahteraan pekerja informal meningkat
3. Perlindungan dan jaminan pekerja yang layak
Tingkat
Pengangguran
4. Proses penyelesaian industrial memuaskan semua pihak
Terbuka (TPT)
5. Produktivitas yang tinggi agar dapat bersaing menghasilkan
mencapai
nilai tambah yang tinggi
pertumbuhan
6. Pengelolaan pelatihan dan pemberian dukungan bagi
alami 5persen
program pelatihan yang strategis

3
7. Pembekalan pengakuan kompetensi pekerja sesuai dinamika
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
YANG BERKUALITAS

Lingkungan strategis
(Faktor Internal dalam Pasar Tenaga Kerja)

1. Pertumbuhan ekonomi tidak menyerap tenaga kerja sebanyak yang


dibutuhkan
2. Transformasi struktur pasar tenaga kerja lebih ke arah sektor jasa
dengan produktivitas rendah
3. Rendahnya perkembangan sektor tradeable dibandingkan non-
tradeable dalam menyerap tenaga kerja
4. Upah Pekerja meningkat tetapi tidak diikuti peningkatan produktivitas
5. Rendahnya kualitas pekerja menyebabkan produktivitas rendah
6. Pekerja rentan masih tinggi jumlah dan persentasenya.
7. Terganggunya kelangsungan usaha yang berkelanjutan karena
kesepakatan di tempat kerja belum sepenuhnya dicapai
LINGKUNGAN STRATEGIS
Faktor Eksternal

Perkembangan Global dan Regional


•Asean Economy Community (AEC) 2015
•Perkembangan AFTA, CAFTA, dan liberalisasi perdagangan
•Free movement of natural person dalam kerangka WTO
•Post MDGs 2015

Faktor lainnya
Adanyapeluang Bonus Demografi
Menghindari jebakan
TANTANGAN

Dalam rangka menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, tantangan yang dihadapi
adalah:

1.Meningkatkan produktivitas melalui realokasi tenaga kerja ke arah kegiatan


ekonomi yang produktivitasnya lebih tinggi

Tantangan ini terkait dengan transformasi struktural sektor ekonomi ke arah sektor
yang produktivitas tinggi. Pertumbuhan yang diharapkan adalah pertumbuhan yang
dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar tetapi tidak menurunkan
produktivitas.

2.Meningkatkan standar hidup pekerja, terutama bagi penduduk 40% dengan


pendapatan terendah (termasuk pekerja miskin), melalui penyediaan kesempatan kerja
produktif.

Tantangan ini terkait dengan: (a) Terbukanya lapangan kerja baru menjadi salah satu
sarana meningkatkan pendapatan penduduk; (b) Terciptanya lapangan kerja baru
membutuhkan investasi baru, baik yang berupa penanaman modal asing maupun
penanaman modal dalam negeri; 6
TANTANGAN

3. Men ingk atkan pen yediaan kesempatan ker ja bagi an gk atan kerja usia
mu da berpendidikan tinggi yang sesuai dengan tingkat pendidikannya.

Tantangan ini terkait dengan meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja usia
muda (19-24 tahun) berpendidikan tinggi. Adanya “excess supply” pada kelompok
berpendidikan tinggi kemungkinan akan terus terjadi jika masalah struktural tidak
terselesaikan. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pengangguran
berpendidikan.

4. Menin gkatk an supply tenaga kerja secara k uan titas dan ku alitas untuk
mendukung aktivitas perekonomian suatu wilayah.

Persebaran angkatan kerja antar pulau dan antar provinsi/ kabupaten/kota yang
tidak merata berimplikasi pada ketimpangan faktor produksi tenaga kerja antar
daerah, sehingga menyebabkan investasi/perkembangan ekonomi terkonsentrasi
di daerah berpenduduk besar.
SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH 2015-2019

• Menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka

• Berarti Menciptakan 10 Juta Lapangan Kerja Baru

Pekerjaan Yang Bagaimana?


SASARAN

Arah Kebijakan Pasar Kerja 2025


(UU No. 17/2007: RPJPN)
SASARAN KUALITATIF 2014-2019
1 Terciptanya perubahan struktur tenaga kerja secara
bertahap dari sektor/sub-sektor lapangan usaha yang
produktivitasnya rendah ke sektor/sub-sektor yang
produktivitasnya tinggi 2025
2020 -202 4 -20.....
2 Meningkatnya jumlah pekerja yang berpendapatan Produktivitas Mencappaai
menengah (pendapatan menengah pada tingkatan atas pekerja Pasar
) meningkat di Teennaga
3 Meningkatkan jumlah tenaga terampil menghadapi seluruh sektor Keerrjayang
keterbukaan pasar pembangunan Fleksibeell
4 Terciptanya hubungan industrial yang harmonis
antara serikat pekerja dan pengusaha.
5 Terlindunginya pekerja yang rentan terhadap
goncangan lapangan kerja dan upah
6 Melengkapi pekerja rentan dengan keahlian yang
diperlukan agar dapat memasuki pasar tenaga kerja
7 Tersedianya program perlindungan social bagi pekerja
9
PROPORSI TENAGA KERJA MENGALAMI
TRANSFORMASI

• Terjadi penurunan yang


tajam proporsi tenaga
kerja di bidang
pertanian.
• Perkembangan kearah
sektor jasa, namun
produkstivitasnya
rendah
• Smentara, peningkatan
tenaga kerja di bidang
industry tidak dapat
disubstitusi dengan
mudah.
• Kualitas SDM belum siap
dan tingginya keahlian
yang diperlukan untuk
sektor industry.
Sumber: Sakernas berbagai tahun, BPS 10
PENDAPATAN PEKERJA

Distribusi kemiskinan menurut head count Upah Sektoral tahun 2009-2014


index disebabkan tidak bekerja sebesar
6,18% di daerah kota sementara di daerah
desa 3,78%.

Lapangan Pekerjaan Penduduk Miskin di Desa,


Maret, 2010

Sumber: BPS (diolah sendiri) 11


4 Kelompok Pekerja Rentan

Empat kelompok rumah tangga yang diperkirakan berada pada 40 persen penduduk
berpendapatan terbawah adalah
•Angkatan kerja yang bekerja tidak penuh (underutilized) terdiri dari penduduk yang
bekerja paruh waktu (part time worker), termasuk di dalamnya adalah rumah tangga
nelayan, rumah tangga petani berlahan sempit, rumah tangga sektor informal perkotaan,
dan rumah tangga buruh perkotaan, dan
•Usaha mikro kecil termasuk rumah tangga yang bekerja sebagai pekerja keluarga
(unpaid worker),
•Penduduk miskin yang tidak memiliki aset termasuk pekerjaan.

Sumber : BPS, 2013 (diolah)


Menjamin perlindungan sosial untuk seluruh
pekerja

• Perluasan kesempatan kerja yang baik perlu diciptakan untuk pekerja rentan yang
umumnya tidak memiliki sumber-sumber alternatif untuk menghidupi ekonomi keluarga.
Kegiatan ekonomi informal umumnya menjadi salah satu alternatif.
• Jaminan tempat berusaha, kebutuhan permodalan dan teknologi; agar skala usahanya
masuk dalam skala ekonomi,
• Menjamin iklim usaha bagi rumah tangga sektor informal perkotaan. Penataan jenis usaha
dan skala usaha adalah salah satu intervensi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
• Program jaminan kesehatan mulai diperkenalkan ke seluruh pekerja di sektor informal
UPAH MINIMUM DAN PRODUKTIVITAS

(4) ... upah minimum meningkat pesat namun produktivitas tumbuh lambat

• Seperti telah disebutkan


sebelumnya, upah minimum naik
rata2 12.8 %/tahun.
• Produktivitas pekerja hanya naik
3.4%/tahun
• Akibatnya pesatnya kenaikan
upah minimum yang tidak
diimbangi kenaikan
produktivitas, maka biaya tenaga
kerja per unit produksi
meningkat 9.4%/tahun (3.5x
lipat dalam 10 tahun)
KUALITAS PEKERJA DAN PRODUKTIVITAS

• Hanya 5 persen dari pekerja yang memperoleh pelatihan, menyebabkan sebagian


besar tenaga kerja memiliki keahlian rendah. Pelambatan keterampilan pekerja,
menyebabkan produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan rendah, termasuk
dibandingkan negara-negara di ASEAN.

PernahMemperoleh
110,8 Juta Low Semi- Skilled Total
PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT
PELATIHAN YANG PERNAH DITERIMA, Pelatihan
AGUSTUS 2010 5%

Pertanian 96,3 3,6 0,1 100,0


Pekerja skilled Skilled (%) (%)

Industri 86,5 9,7 3,8 100,0


(2012) (%) (%)

Jasa ++ 55,9 30,6 13,5 100,0


15
KESEPAKATAN KERJA MELALUI NEGOSIASI

• Cita-cita untuk mewujudkan Hubungan Industrial yang harmonis atau Industrial


Peace belum terwujud dan memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dari 3
pelaku Hubungan Industrial untuk mewujudkannya.
• Hubungan industrial yang harmonis telah terbukti dapat meningkatkan
produktivitas

Hubungan industrial yang harmonis akan


memberikan kelangsungan usaha yang
berkelanjutan:
Secara konsisten meningkatkan
pertumbuhan (sumberdaya modal,
intelektual dan identitas produk) serta
mengembalikan semua keuntungan
The rules of the untuk pertumbuhan perusahaan,
workplace Memelihara praktek etika bisnis yang
tinggi
Mengembalikan untuk pendidikan dan
pengembangan karyawan yang
berkesinambungan
16
MEMPERBESAR INVESTASI PADAT PEKERJA

• Tantangan dalam mencari pekerjaan yang baik semakin meningkat, sehingga


memperlebar kesenjangan antara pekerja dari rumah tangga yang lebih mampu dan
mereka yang berasal dari rumah tangga yang lebih miskin
• Membuka lapangan kerja baru menjadi salah satu sarana meningkatkan pendapatan
penduduk.
• Terciptanya lapangan kerja baru membutuhkan investasi baru untuk menyerap
kesempatan kerja seluas-luasnya

Sumber : BPS,Statistik Industri Sedang dan Besar 2007-2012


Memperluas ekonomi perdesaan dan
mengembangkan sektor pertanian
• Memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan penyerapan
tenaga kerja dalam jumlah besar dan pengurangan kemiskinan secara signifikan,
• Peningkatan sarana dan prasarana perekonomian di daerah pedesaan,
• Perluasan akses kredit dan sumber permodalan lainnya,
• Perbaikan iklim usaha di wilayah pedesaan, dan Pengembangan sistem inovasi pertanian
melalui penelitian dan pengembangan dan diseminasi teknologi pertanian.
• Keuangan inklusif di daerah yang belum memiliki lembaga keuangan memadai, terutama pada
daerah yang minim lembaga keuangan dan terpencil dan pengembangan branchless banking

Nilai Tukar Petani (2007=100)


IKLIM KETENAGAKERJAAN

PILAR EFISIENSI PASAR KERJA dari 142 negara Biaya redudansi


dan fleksibilitas
No. Efisiensi Pasar Tenaga Kerja 2012 2011 2010 2009 2008 penentuan upah,
yang selama ini
1 Biaya redundansi 137 131 127 119 117 sudah sering
Kekakuan lapangan kerja (PHK, dikeluhkan
2
kontrak kerja, outsourcing) - 104 100 82 87 dunia usaha.
Praktek penerimaan dan Tahun 2012, dari
3 142 negara,
pemutusan kerja 52 51 38 34 19
Indonesia
4 Fleksibilitas penentuan upah 114 113 98 92 79 menduduki
Kerjasama hubungan karyawan ranking 137 dan
5
pengusaha 61 68 47 42 19 114.
daya saing pasar tenaga kerja Indonesia di
ASEAN

Tingkat Kesulitan Mempekerjakan


Perbandingan Tingkat Pesangon
dan Memberhentikan Pekerja

• Indonesia mempunyai index tertinggi dalam • Peraturan pemberian pesangon jika


hal melakukan perekrutan dalam terjadi PHK di Indonesia (UU 13/2003)
mempekerjakan karyawan dan dalam hal merupakan yang tertinggi di negara
memberhentikan karyawan ASIA dan juga negara-negara lainnya
• Sumber: Bank Dunia (doing Businnes, 2009) 20
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai