BERKUALITAS
2
ARAH RPJPN ( UU NO. 17/ 2007)
3
7. Pembekalan pengakuan kompetensi pekerja sesuai dinamika
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
YANG BERKUALITAS
Lingkungan strategis
(Faktor Internal dalam Pasar Tenaga Kerja)
Faktor lainnya
Adanyapeluang Bonus Demografi
Menghindari jebakan
TANTANGAN
Dalam rangka menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, tantangan yang dihadapi
adalah:
Tantangan ini terkait dengan transformasi struktural sektor ekonomi ke arah sektor
yang produktivitas tinggi. Pertumbuhan yang diharapkan adalah pertumbuhan yang
dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar tetapi tidak menurunkan
produktivitas.
Tantangan ini terkait dengan: (a) Terbukanya lapangan kerja baru menjadi salah satu
sarana meningkatkan pendapatan penduduk; (b) Terciptanya lapangan kerja baru
membutuhkan investasi baru, baik yang berupa penanaman modal asing maupun
penanaman modal dalam negeri; 6
TANTANGAN
3. Men ingk atkan pen yediaan kesempatan ker ja bagi an gk atan kerja usia
mu da berpendidikan tinggi yang sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Tantangan ini terkait dengan meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja usia
muda (19-24 tahun) berpendidikan tinggi. Adanya “excess supply” pada kelompok
berpendidikan tinggi kemungkinan akan terus terjadi jika masalah struktural tidak
terselesaikan. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pengangguran
berpendidikan.
4. Menin gkatk an supply tenaga kerja secara k uan titas dan ku alitas untuk
mendukung aktivitas perekonomian suatu wilayah.
Persebaran angkatan kerja antar pulau dan antar provinsi/ kabupaten/kota yang
tidak merata berimplikasi pada ketimpangan faktor produksi tenaga kerja antar
daerah, sehingga menyebabkan investasi/perkembangan ekonomi terkonsentrasi
di daerah berpenduduk besar.
SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH 2015-2019
Empat kelompok rumah tangga yang diperkirakan berada pada 40 persen penduduk
berpendapatan terbawah adalah
•Angkatan kerja yang bekerja tidak penuh (underutilized) terdiri dari penduduk yang
bekerja paruh waktu (part time worker), termasuk di dalamnya adalah rumah tangga
nelayan, rumah tangga petani berlahan sempit, rumah tangga sektor informal perkotaan,
dan rumah tangga buruh perkotaan, dan
•Usaha mikro kecil termasuk rumah tangga yang bekerja sebagai pekerja keluarga
(unpaid worker),
•Penduduk miskin yang tidak memiliki aset termasuk pekerjaan.
• Perluasan kesempatan kerja yang baik perlu diciptakan untuk pekerja rentan yang
umumnya tidak memiliki sumber-sumber alternatif untuk menghidupi ekonomi keluarga.
Kegiatan ekonomi informal umumnya menjadi salah satu alternatif.
• Jaminan tempat berusaha, kebutuhan permodalan dan teknologi; agar skala usahanya
masuk dalam skala ekonomi,
• Menjamin iklim usaha bagi rumah tangga sektor informal perkotaan. Penataan jenis usaha
dan skala usaha adalah salah satu intervensi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
• Program jaminan kesehatan mulai diperkenalkan ke seluruh pekerja di sektor informal
UPAH MINIMUM DAN PRODUKTIVITAS
(4) ... upah minimum meningkat pesat namun produktivitas tumbuh lambat
PernahMemperoleh
110,8 Juta Low Semi- Skilled Total
PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT
PELATIHAN YANG PERNAH DITERIMA, Pelatihan
AGUSTUS 2010 5%
21