Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS KELOMPOK 4

TUMOR PARU DEXTRA


•HASRYANI HALUDDIN
•UMMI PERTIWI
•NADIAH NUR FAIRUZ R
•NURHAYATI IRWAN DARISE
•FAROUQ AZHAR SELOMO
•SEPTIANTO DWI VALEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
No. RM : 848025
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Ruang Perawatan : IC Lt. 1 Kamar 3
Tanggal Masuk : 8 juli 2018
ANAMNESIS
Keluhan utama : nyeri dada

Anamnesis terpimpin : nyeri dada kanan dialami satu bulan. Nyeri dirasakan seperti
tertusuk dan menjalar ke belakang serta lengan. Nyeri
bertambah saat batuk. Batuk disertai dahak putih kekuningan
-/+ 2 bulan, darah tidak ada, sesak kadang-kadang, dipengaruhi
oleh aktifitas, terutama saat baring dan berkurang saat duduk.
Demam tidak ada. Keringat malam 1 bulan terakhir. Nafsu
makan menurun. Pasien merasakan berat badan menurun 10kg
dalam 2 bulan. Riwayat merokok 30 tahun (16 batang perhari).
Riwayat DM dan HT disangkal. Riwayat mengkonsumsi OAT tidak
ada. BAB biasa, BAK lancar.
Riwayat berobat OAT disangkal
Riwayat kontak dengan tetangga batuk lama tidak ada
Riwayat merokok ada 30 tahun (16 batang/hari)
Riwayat asma disangkal
Riwayat diabetes mellitus dan hipertensi disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang/ Gizi kurang/ GCS
E4M6V5 (compos mentis)
Tekanan Darah :170/80 mmHg
Nadi : 90x/menit, reguler, kuat angkat
Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 22x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva pucat tidak ada, sklera ikterik tidak ada. edema palpebra tidak ada
Leher : Nyeri tekan tidak ada. Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Thorax
Paru
Inspeksi : asimetris, dada kanan tertinggal saat statis dan dinamis
Palpasi : nyeri tekan ada
Perkusi : redup pada hemithorax dextra sampai setinggi ICS 4
Auskultasi : bronkovesikuler, ronki tidak ada, wheezing akhir ekspirasi ada di hemitoraks kanan
PEMERIKSAAN FISIK
Cor

Inspeksi: ictus cordis tampak


Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : batas atas jantung ICS II dextra
batas kanan jantung ICS IV linea parasternalis dextra
batas kiri jantung ICS V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi : bunyi Jantung I/II murni, reguler. Bising tidak ada.

Abdomen

Inspeksi : datar, ikut gerak nafas


Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-). Hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : tympani, normal.

Extremitas : hangat, tidak ada edema


PEMERIKSAAN PENUNJANG 10/7/2018
Hematologi Rutin Hasil Nilai Rujukan

WBC 22,90 x 103/uL 4 – 10 x 103/uL


RBC 4,27x 106/uL 4 – 6 x 106/uL
HGB 10,7 g/dl 12 – 14 g/dl
MCV 83,6 fL 80 – 97
MCH 25.1 g/dl 26.5 – 33.5 g/dl

MCHC 30.0 g/dl 31.5 – 35 g/dl


PLT 478x 103/uL 150 – 400 x 103/uL

Neutrofil 90,8 % 52 - 75%


Limfosit 4,5% 20 – 40 %
Monosit 4,1 % 2–8%
Eosinofil 0,3% 1.00-3.00
FOTO THORAX PA/AP
MSCT scan thorax dengan kontras

Klinis: tumor paru+suspek tb

Uraian kesan pemeriksaan:


Tumor paru dextra (T4N1M0)
TB paru lama aktif lesi luas
Efusi pleura dextra
DIAGNOSIS KERJA
 TUMOR PARU KANAN LOBUS SUPERIOR T4NXMX STADIUM IV
 SUSPECT TB PARU
TATALAKSANA AWAL
• INFUS NaCl 0,9 20TPM • MSCT scan thorax dengan kontras
• MST 10mg/8 jam/oral • TTNA
• Paracetamol 500mg/8 jam/ oral • Bronchoscopy
• N-ace 20mg/8 jam/oral • Sputum BTA 3x

Pengobatan Diagnostik
No. Masalah Berdasarkan Rencana Terapi Rencana KIE Pasien atau
Monitoring keluarga
1. Nyeri dada Hal ini didasarkan pada  Methylprednisolone  HRCT
Gejala klinis 62,5/12  Foto toraks
Nyeri dirasakan seperti tertusuk dan menjalar ke belakang jam/intravena  bronkoskopi
serta lengan. Nyeri bertambah saat batuk .  MST 10
mg/8jam/oral

2. Batuk Hal ini didasarkan pada  N-acethyl sistein  Pola hidup termasuk
Gejala klinis 200mg/8 jam/oral tidak merokok
Batuk disertai dahak putih kekuningan -/+ 2 bulan, darah  Penggunaan masker
tidak ada, sesak kadang-kadang, dipengaruhi oleh aktifitas, ketika batuk.
terutama saat baring dan berkurang saat duduk.  Menjaga kebersihan
Pada pemeriksaan fisik lingkungan
Thoraks (Paru)
asimetris dada kanan tertinggal nyeri tekan ada redup
hemitoraks dextra setinggi ICS IV

Hasil laboratorium
Wbc : 8,9
Neutr : 85,0
Plt : 503
Lymp : 9,7 %
Hb : 11,1
FOLLOW UP
TANGGAL SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING TERAPI HASIL LAB

08/07/2018 S: nyeri dada O: sakit sedang /  Tumor paru -MSCT Scan  Infus -Laboratorium
kanan dialami gizi kurang / kanan lobus Thoraks Natrium Wbc : 8,9
sejak satu bulan komposmentis superior -Bronkoskopi Chloride Neutr : 85,0
yang lalu.nyeri T = 170/80 mmHg  Suspek TB Sputum BTA 0,9% 20
Plt : 503
dirasakan seperti N = 92 kali/ menit paru kulyur sputum tpm
Lymp : 9,7 %
tertusuktusukdan S = 37,7 C  Methylpred
menjalar ke SpO2 = 98 % nisolone Hb : 11,1
belakang sampai tanpa modalitas 62,5/12
lengan. oksigen jam/intrave
na
Thorax :  MST 10
asimetris dada mg/8jam/or
kanan tertinggal al
nyeri tekan ada
redup hemitoraks
dextra setinggi
ICS IV
TANGGAL SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING TERAPI HASIL LAB

15/04/2018 S: Snyeri dada O: Sakit  Tumor paru  Menunggu  Infus NACL DARAH RUTIN
ada sejak 2 bulan sedang/gizi kanan lobus hasil 0,9 % 20
terakhir, batuk kcukup/Compos superior tpm Wbc : 8,9
ada. Demam ada. Mentis  Suspek TB  Mst 10 Neutr : 85,0
Mual dan muntah paru mg/8jam/ Plt : 503
tidak ada. TD: 150/70 mmHg oral Lymp : 9,7 %
N: 89x/menit  Paracetamo Hb : 11,1
SpO2: 99% tanpa 500 mg/8
modalitas jam/oral
S: 37,8C  N-ace 200
mg/8 jam/
Thorax: oral
asimetris dada  Methylpred
kanan tertinggal
nyeri tekan ada nisolone
redup hemitoraks 62,5/12
dextra setinggi jam/intrave
ICS IV na
Abdomen :
Peristaltik ada,
kesan normal
TANGGAL SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING TERAPI

20/04/2018 S:nyeri dada ada sejak O:Sakit sedang/gizi  Tumor paru  Menunggu hasil  Infus NACL 0,9
2 bulan terakhir, batuk kcukup/Compos kanan lobus % 20 tpm
ada. Demam ada. Mual Mentis superior  Mst 10
dan muntah tidak ada.  Suspek TB paru mg/8jam/ oral
TD: 150/70 mmHg  Paracetamo 500
N: 89x/menit mg/8 jam/oral
SpO2: 99% tanpa  N-ace 200 mg/8
modalitas jam/ oral
S: 37,8C  Methylprednisol
one 62,5/12
Thorax: jam/intravena
asimetris dada kanan
tertinggal nyeri tekan
ada redup
hemitoraks dextra
setinggi ICS IV
Abdomen : Peristaltik
ada, kesan normal

Extremitas : tidak
udem
DIAGNOSIS AKHIR
TUMOR PARU KANAN JENIS? T4N1M0
EFUSI PLEURA
CANCER PAIN VAS 7
TERDUGA TB PARU KASUS BARU
DISKUSI
DEFINISI TUMOR PARU
 Penyakit keganasan yang berasal dari paru (primer).
 Pengertian klinik: Kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal
dari epitel bronkus/ karsinoma bronkus (bronchogenic carcinoma)

(Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia)


EPIDEMIOLOGI
 Kanker paru adalah penyebab utama kematian di dunia. Setiap tahun,
kanker paru menyebabkan 1.6 million kematian; melebihi gabungan
kanker payu dara, kolon dan prostat.

International Association for The Study of Lung Cancer


FAKTOR RESIKO
 RESIKO TINGGI : (Pasien usia > 40 tahun, merokok≥ 30 tahun,
berhenti merokok 15 tahun sebelum pemeriksaan/ pasien ≥50 tahun
dengan riwayat merokok) ≥20 tahun dan minimal 1 faktor resiko yg
lain)
 Pajanan radiasi
 Paparan okupasi (bahan kimia karsinogenik)
 Riwayat kanker pada keluarga
 Riwayat PPOK/ fibrosis paru
KLASIFIKASI TUMOR
JENIS
HISTOLOGI
NSCLC SCLC
Adenokarsinoma Karsinoma sel kecil
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel besar
TNM CANCER STAGING

The Eighth Edition Lung Cancer Stage Classification.


STADIUM TUMOR PARU

The Eighth Edition Lung Cancer Stage Classification.


PERFORMANCE STATUS
ECOG KARNOFSKY
SKOR PS SKOR PS
100 Normal
0 Aktif sepenuhnya 90 Mampu beraktivitas normal , disertai tanda
dan gejala kecil
1 Aktivitas berat terbatas 80 Aktivitas normal dengan usaha
70 Mampu merawat diri
2 Mampu berjalan dan merawat diri 60 Butuh bantuan sesekali
50 Membutuhkan banyak bantuan
3 Kemampuan merawat diri terbatas
40 Ketidakmampuan
30 Ketidakmampuan yang berat
4 Ketidakmampuan sepenuhnya
20 Sangat sakit

5 mati 10 Menurun
0 Mati

(lungcancer.net, 2017)
GEJALA
Sistemik
Lokal
 Berat badan berkurang
 Batuk-batuk dengan /tanpa dahak  Nafsu makan hilang
(putih/purulent)  Demam hilang timbul
 Sesak napas  Sindrom paraneoplastic

 Sakit dada
Pertumbuhan regional
 Suara serak  Efusi pleura
 Batuk darah  Efusi perikard
 Svks
 Sulit/sakit menelan
 Disfagia
 Benjolan di pengkalan leher  Sindrom pancoast (invasi pleksus brakhial), disertai sindrom
horner
 Sembab muka dan leher, kadang disertai
 Paralisis diafragma
nyeri yang hebat
 Keluhan suara serak
DIAGNOSIS
 Anamnesis:
 Batuk lama, batuk berdarah, sesak nafas, nyeri dada, suara serak, sulit/nyeri menelan yang
tidak merespon dengan pengobatan atau penurunan berat badan dalam waktu singkat,
nafsu makan menurun, demam hilang timbul, sakit kepala, nyeri di tulang atau parese,
dan pembengkakan atau ditemukannya benjolan di leher, aksila atau dinding dada

 Pemeriksaan fisik: PS penderita menurun, suara napas abnormal, asimetris pergerakan


dinding dada, vocal fremitus menurun, perkusi pekak, benjolan superfisial pada leher,
ketiak /dinding dada, tanda pembesaran hepar atau tanda asites, nyeri ketuk di tulang.

 (Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran)


 Pemeriksaan patologi abdomen: pemeriksaan sitologi dan histopatologi, pemeriksaan imunohistokimia untuk tentukan jenis
tumor
Hasil TTNA Parenkim Paru 18.04.2018: Non Small Cell Carcinoma Kesan Suatu Squamous Cell Carcinoma

 Pemeriksaan Laboratorium: darah rutin (Hb, lekosit, trombosit), fungsi hati, fungsi ginjal.

 Pemeriksaan pencitraan: Foto toraks AP/ Lateral, CT scan, bone scan, PET scan.
Foto Toraks 12.4.2018: Cavitas paru sinistra suspek malignancy, tumor metastasis paru
dilatatio e causa atherosclerosis aorta
MSCT Toraks dengan Kontras 5.4.2018: Tumor paru sinistra ( T4N0M1a), tumor metastasis paru dan pleura bilateral
Bone Survey 12.4.2018: Tidak tampak lesi litik dan blastik pada: Skull, humerus, thoracal, lumbosacral: pedikel intak, tampak osteofit
pada aspek lateral CV L1-L5( Spondylosis lumbalis), pelvis, femur

 Pemeriksaan khusus: Bronkoskopi, (bilasan sikatan, biopsi bronkus), EBUS (endobrachial ultrasound) utk menilai KGB
mediastinal, hilus, intrapulmonal, biopsi (TTB, USG guided TTB, CT SCAN guided TTB,)

 Pemeriksaan lain: Pleuroscopy, VATS


PDPI. 2003. Kanker Paru

Anda mungkin juga menyukai