Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI KASUS

IMPETIGO KRUSTOSA DAN SCABIES


Oleh:
Annisa Firizqi Nahlia
1710221038

Pembimbing: dr. Hiendarto, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
PERIODE 10 SEPTEMBER – 12 OKTOBER 2018
Impetigo Krustosa
Pendahuluan

Infeksi seringkali menyebar dengan


Impetigo adalah penyakit kulit cepat di sekolah, tempat penitipan
superfisial yang disebabkan infeksi anak atau pada tempat dengan
piogenik oleh bakteri Gram positif. hygiene buruk atau juga tempat
tinggal yang padat penduduk

Individu yang terinfeksi dapat


Penularan impetigo tergolong tinggi, menginfeksi dirinya sendiri atau orang
terutama melalui kontak langsung. lain setelah menggaruk lesi.
Tinjauan Pustaka
Definisi
Impetigo adalah pioderma superfisialis (terbatas pada epidermis)

Impetigo krustosa adalah pioderma superfisialis yang disebabkan


oleh bakteri Streptococcus B hemolyricus
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, 2016)
FaktorEtiologi
Predisposisi
Impetigo krustosa merupakan penyakit infeksi piogenik kulit
superfisial yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, - KelembabanEpidemiologi
yang tinggi
Streptococcus group A beta-hemolitikus (GABHS), atau kombinasi - Suhu kamar yang hangat
keduanya dan digambarkan dengan perubahan vesikel berdinding -- Penyakit ini banyak
Adanya penyakit terjadi pada
sebelumnya anak - anak
(terutama
tipis, diskret, menjadi pustul dan ruptur serta mengering kisaran usiaatopik)
dermatitis 2-5 tahun dengan rasio yang
membentuk krusta Honey-colored. dengan tepi yang mudah sama
-Bakteri antara
Usia Gram laki-laki
positif dan perempuan
 Streptococcus B
dilepaskan(Hay R.J, B.M Adriaans. Bacterial Infection. In: Burns T, --hemolyticus
Impetigo
Penggunaan krustosa banyak
antibiotik terjadi pada
sebelumnya
Brethnach S, Cox N, Griffiths C (eds). Rook’s Text Book of - musim panas
Higienitas yangdan daerah lembab
kurang
Dermatology) - Padat penduduk
(Hay R.J,kecil
- Luka B.M yang
Adriaans.
tidakBacterial
diobati Infection. In:
Burns T, Brethnach S, Cox N, Griffiths C (eds).
Rook’s Text Book of Dermatology)
Patogenesis

Bakteri Streptococcus B
Bakteri menghasilkan asam
Kulit mengalami luka hemolyticus masuk ke
teichoic
dalam epitel kulit

Berikatan dengan reseptor Kolonisasi bakteri pada Timbul reaksi inflamasi pada
fibronektin di kulit epitel kulit epitel kulit

Membentuk
Vesikel pecah
krusta
Tinjauan Pustaka
Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
- Tidak disertai gejala umum
Status dermatologis berupa eritem dan
- Tempat predileksi pada wajah dan dapat
vesikel,Pemeriksaan
krusta tebal bewarna kuning
Penunjang
menyebar ke ekstermitas
seperti madu. Jika dilepaskan, tampak
- Tanyakan faktor pemicu  kelembaban yang - Pewarnaan Gram  streptococcus B
erosi di bawahnya.
tinggi, suhu kamaar yang hangat, penyakit kulit hemolyticus
Tempat predileksi  wajah, sekitar
sebelumnya, kehigienitasan pasien, apakah - Biakan kuman
lubang hidung dan mulut
terdapat luka kecil yang tidak diobati - Tes serologi
- Histopatologi
- Lab : leukositosis
-Penatalaksanaan
Topikal
Tinjauan Pustaka
1. •Edukasi
diberikan antibiotik topikal bila lesi terbatas, terutama
- menjaga
padakebersihan
wajah dan penderita sehat secara fisik
• Diberikan
- Mencuci bersih
2-3area
kalilesi (membersihkan
sehari selama 7-10 krusta)
hari
- Mencuci pakaian, kain atau handuk pasien setiap hari
a. Mupirocin
b. Asam fusidat
2. Medikamentosa
c. Bacitracin
- Sistemik
d. Retapamulin
a. Golongan Beta Lactam
- Gol Penicilin (Amoxicillin + asam klavulanat)  2x250-
500 mg/ hari (25 mg/kgBB) selama 10 hari
- Gol Sefalosporin (cefadroxil  25-50 mg/kgBB/hari)
b. Gol Makrolida
- Eritromisin 30-50 mg/kgBB/hari
- Azitromisin 500 mg/hari untuk hari ke 1 ; 250 mg/hari
untuk hari ke 2 -4
Tinjauan Pustaka

Prognosis

Pada beberapa individu, bila tidak ada penyakit lain sebelumnya impetigo krustosa dapat membaik spontan
dalam 2-3 minggu. Namun, bila tidak diobati impetigo krustosa dapat bertahan dan menyebabkan lesi pada
tempat baru serta menyebabkan komplikasi berupa ektima, dan dapat menjadi erisepelas, selulitis, atau
bakteriemi.4,7 Dapat pula terjadi Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS) pada bayi dan dewasa yang
mengalami immunocompromised atau gangguan fungsi ginjal. Bila terjadi komplikasi glomerulonefritis akut,
prognosis anak- anak lebih baik daripada dewasa
Scabies
Tinjauan Pustaka dan Analisis Kasus
Definisi

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan


sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var.hominis dan produknya. CaraEtiologi
penularan
Ditandai dengan gatal malam hari, mengenai sekelompok orangm
dengan tempat predileksi di lipatan kulit yang tipis, hangat dan Epidemiologi
lembab. - Dapat ditemukan pada anak-anak maupun dewasa mudah
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, 2016) - Sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, kesalahan
Kontak langsung
Sarcoptes
diagnosis,
scabieikulit
hubungan dengan
mampu
seksual
menggali
promiskuitas tangan,
kulit (berjabat
terowongan tidur
menunjang
di kulit yang
bersama, hubungan
perkembangan
menyebabkan seksual)ini
gatalpenyakit
Kontak tidak langsung  melalui benda
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, 2016)
Patogenesis
Tinjauan Pustaka
Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal
Status dermatologis berupa papul,
- Pruritus nokturna Pemeriksaan Penunjang
vesikel, urtika. Apabila digaruk dapat
- Menyerang sekelompok manusia, misal keluarga,
timbul erosi, ekskoriasi, krusta, infeksi
pesantren, pondokan - Kerokan kulit  papul atau kanalikuli
sekunder.
ditetes KOH 10% lalu dikerok
- Kunikulus
- Menemukan tungau di kulit
Tempat
- Mengambil tungau
predileksi st kroneum
dengan jarum  yang
tipis (sela-sela
positif, tungau jari, pergelangan
terlihat pada ujung tangan
jarumvolar,
bagian sebagaisiku
parasit yang luar,
bagian sangatlipat
kecil dan transparan
ketiak bagian depan, bokong, genital)
- Burrow ink test
- epidermal shave biopsy
Tinjauan Pustaka dan Analisis Kasus

• Semua anggota keluarga / seisi rumah yang kontak dengan penderita harus
diperiksa dan bila menderita skabies diobati bersamaan
• Semua baju dan alat tidur dicuci dengan air panas.

Topikal
• Permethrin 5% cream
• Krotamiton 10% cream/lotion
• Sulfur Presipitatum 4-20% salep/cream
• Gama benzena heksa klorida (gameksan = gammexane) kadarnya 1 % crem /
lation
Tinjauan Pustaka

Prognosis

Jika tidak dirawat, kondisi ini bisa menetap untuk beberapa tahun. Pada individu yang immunokompeten, jumlah
tungau akan berkurang seiring waktu.(1) Investasi skabies dapat disembuhkan. Seorang individu dengan infeksi
skabies, jika diobati dengan benar, memiliki prognosis yang baik, keluhan gatal dan eksema akan sembuh
Status Pasien
Identitas Pasien

Nama : An. M
Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 3 tahun

Pendidikan :-

Agama : Islam

Alamat : Bandungan

No. Rekam Medik : 15528x

Masuk RS tanggal : 17 September 2018

Datang sendiri/dikirim : Diantar orang tua


Anamnesis
Keluhan Utama
Timbul
Sempat berobat  pada kulit di kaki kanan dan
melenting
luka kering  obat
kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
habis  kambuh
kembali dan timbul
luka baru di tempat
yang sama

melenting tidak disertai dengan


demam, lemah, nyeri kepala, nyeri
pada bagian yang gatal, panas pada
bagian yang gatal

Pada bagian gatal  digaruk 


menibulkan luka pada tempat tsb dan
Disertai dengan gatal, Melenting sudah sejak 1
menyebabkan penyebaran ke daerah
wajah, pergelangan tangan, siku, perut terutama malam hari tahun yang lalu
Riwayat
Riwayat
Penyakit
Alergi
Keluarga
Riwayat Penyakit
Riwayat Dahulu
Pengobatan
Riwayat Pribadi

- - Pemakaian
Sebelumnya
- Ibusudah
pasien handuk
belum
mengalami dengan
pernah
gatal orang
mengalami
pada tua
sela
- Pasien
Pasien berobat dan diberikan obat salep namun
- Jikatidak mempunyai
bermain keluar,
halobat
yang
jari
riwayattidak
kadang
sama.
tangan
alergi
orang tua lupa nama tersebut.
makanan maupun
memakai alergi
alas kaki obat
- - Riwayat atopi di keluarga disangkal
- Adanya luka di kaki sebelumnya diakui
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
KU: tampak sakit ringan
Pemeriksaan Kepala
Bentuk Kepala: Normocephale
Kesadaran: CM
Mata : dbn
Vital Sign: TD 100/80 mmHg
Mulut dan Gigi : dbn
RR: 20x/menit
Leher : dbn
HR: 75x/menit

Pemeriksaan Thoraks
Pulmo : vesikuler, wheezing
(-), ronkhi (-) Pemeriksaan Abdomen
Cor : S1/S2 reguler, murmur Hanya dilakukan inspeksi
(-), gallop (-)
Status Dermatologis

Lokasi: regio cubiti


Lokasi: regio fasialis Lokasi: regio aksila Efloresensi: papul
Efloresensi: papul Efloresensi: vesikel eritematosa, vesikel,
eritematosa.
skuama

Lokasi:regio
Lokasi: regiopergelangan
abdomen
Lokasi: regio ekstermitas
Efloresensi:
tangan bagianpapul
volar inferior dextra et sinistra
eritematosa,
Efloresensi: vesikel,
skuama, krusta Efloresensi: krutsa
skuama
Resume
Penatalaksanaan - Pirotrop cream• (pagi-
Impetigo krustosa
sore-malam) • Scabies
Diagnosis
- Cefadroxil syrup 2x1
PrognosisAn. M 3 tahun
• Ektima
KU: bintil melenting pada kaki Disertai dengan gatal, terutama
• Impetigo bullosa
AdBanding
kanan dan kiri malam hari
vitam
- Cetirizin:1x1
dubia ad bonam • Varisela zooster
• Dermatitis atopik
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

•Impetigo Sempat berobat  luka


Diagnosis
Pada bagian gatal  digaruk 
menibulkan luka pada tempat tsb
dan menyebabkan penyebaran ke
tidak disertai dengan demam,

krustosa
malaise, nyeri kepala, nyeri pada
bagian yang gatal, panas pada
kering  obat habis 
kambuh kembali dan

Kerja
daerah wajah, siku, perut

•Scabies
bagian yang gatal timbul luka baru di tempat
yang sama
Pembahasan
Menunjukan kesesuaian
dengan teori bahwa Menunjukan adanya faktor
impetigo krustosa dan kebersihan yang memicu
Identitas Anamnesis
scabies terjadi pada anak- timbulnya infeksi pada kulit
anak usiapribadi
Riwayat 2-5 tahun
 pemakaian handuk
Pasien seorang anak perempuan usia bersamaan, jika bermain tidak memakai
3 tahun alas kaki kesesuaian Menunjukan kesesuaian
Menunjukan
Riwayat keluarga  ibu pasien mengalami dengan teori bahwa
dengan teoir bahwa
gatal pada sela-sela jari efloresensi dan tempat
predileksi impetigo
Status dermatologis predileksi sesuai dengan
Anamnesis krustosa dapat terjadi pada
impetigo krustosa
Menunjukan kesesuaian
bagian kaki
Pasien mengeluhkan timbul melenting dengan teoir Lokasi:
bahwa regio
pada fasialis Menunjukan kesesuaian
pada kaki kanan dan kiri scabies gatal terutama
Efloresensi: papul eritematosa. dengan teori bahwa
malam hari, dan tempat efloresensi dan tempat
predileksi pada predileksi sesuai dengan
keluhan disertai gatal terutama pada pergelanganStatus
tangandermatologis
bagian scabies
malam hari volar,
Lokasi:ketiak, siku
regio pergelangan tangan bagian
volar
Luka digaruk  menyebar ke daerah Efloresensi: skuama, krusta
wajah, pergelangan tangan bagian
volar, ketiak, siku,
Pembahasan
Menunjukan kesesuaian Menunjukan kesesuaian
dengan teori bahwa dengan teori bahwa
Status dermatologis efloresensi dan tempat efloresensi dan tempat
Status dermatologis
predileksi sesuai dengan predileksi sesuai dengan
Lokasi: regio aksila scabies Lokasi: Ekstremitas inferior impetigo krustosa
Efloresensi: vesikel Menunjukan kesesuaiandextra et sinistra
dengan teori bahwa Efloresensi: krusta
efloresensi dan tempat
Status dermatologis predileksi sesuai dengan
scabies
Lokasi: regio abdomen
Efloresensi: papul eritematosa, Menunjukan kesesuaian
vesikel, skuama dengan teori bahwa
efloresensi dan tempat
predileksi sesuai dengan
Status dermatologis scabies
Lokasi: regio cubiti
Efloresensi: papul eritematosa,
vesikel, skuama
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding Definisi Gejala klinis Pada Kasus

Impetigo Krustosa pioderma superfisialis yang Status dermatologis berupa Pasien termasuk anak-anak.
disebabkan oleh bakteri eritem dan vesikel, krusta Ditemukan eflorsensi krusta
Streptococcus B hemolyticus. tebal bewarna kuning seperti yang tampak erosi jika
Sering pada anak-anak madu. Jika dilepaskan, tampak dilepaskan
erosi di bawahnya

Scabies penyakit kulit yang disebabkan Status dermatologis berupa Terdapat 2 dari tanda kardinal.
oleh infestasi dan sensitisasi papul, vesikel, urtika. Apabila Tempat predileksi sesuai
terhadap Sarcoptes scabiei digaruk dapat timbul erosi, dengan pasien
var.hominis dan produknya. ekskoriasi, krusta, infeksi
Sering pada anak-anak dan sekunder.
dewasa muda. Tempat predileksi  st
Terdapat 2 dari 4 tanda kroneum yang tipis (sela-sela
kardinal jari, pergelangan tangan
bagian volar, siku bagian luar,
lipat ketiak bagian depan,
bokong, genital)
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding Definisi Gejala klinis Pada Kasus

Ektima penyakit kulit dimana Krusta tebal bewarna kuning Krusta tebal bewarna kuning
terdapat ulkus superfisialis berlokasi di tungkai bawah. berlokasi di tungkai bawah,
dengan krusta di atasnya. Jika krusta diangkat, tampak dan apabila krusta diangkat
Sering pada dewasa ulkus yang dangkal tampak erosi

Impetigo Bulossa Pioderma superfisialis yang Eritema, bula, bula hipopion Tidak ditemukan bula, bula
disbebkan oleh Tempat predileksi  aksila, hipopion.
Staphylococcus aureus dada, punggung Pasien termasuk anak-anak

Varisella Infeksi kulit dan mukosa yang Didahului gejala prodormal, Pada pasien tidak ditemukan
disebabkan virus varisela- lalu timbul erupsi kulit berupa gejala prodromal. Tempat
zoster. papul eritematosa  vesikel predileksi nyatidak memenuhi
Sering pada anak-anak (teardrop)  pustul  krusta kriteria varisela
Tempat Predileksi  sentral
tubuh
Diagnosis Banding Definisi Gejala klinis Pada Pasien

Dermatitis Atopi Peradangan kulit berupa Gatal pada kulit. Pada pasien tidak ditemukan
dermatitis yang kronis residif, Terdapat riwayat atopi pada riwayat atopi pada keluarga
disertai gatal dan mengenai keluarga
bagian tubuh tertentu
terutama wajah pada bayi,
dan bagian fleksural pada
anak
Pembahasan menghambat
Pada pasien
sintesa dinding
diberikan cefadroxil
- antihistamin selektif syrup 2x1 cth
sel bakteri
Penatalaksanaan antagonis reseptor H1
periferal
1. Gol Sefalosporin(cefadroxil  25-50 Pada pasien diberikan
- menghambat pelepasan
cetirizinepada
histamin syrup
fase1x1
awal
mg/kgBB/hari menghambat sintesis
dan mengurangi migrasi
sel inflamasi
protein (asam amino)
2. Cetirizine dosis 2,5 mg
Pada pasien diberikan
dengan mengikat isoleusil-
pirotrop cream (pagi-
tRNA sintetase sehingga
3. Topikal siang-malam)
menghambat aktivitas
coccus Gram positif
Mupirocin
Simpulan

Telah dilaporkan anak perempuan usia 3 tahun dengan diagnosis


impetigo krustosa dan scabies. Pada anamnesis ditemukan keluhan
melenting pada kaki kanan dan kiri yang disertai gatal terutama pada
malam hari, lalu pada bagian yang melenting timbul luka karenga
digaruk. Keluhan menyebar ke daerah wajah, siku, pergelangan tangan
dan perut. Sudah diobati namun keluhan timbul kembali. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan ujud kelainan kulit berupa vesikel, papul,
skuma dan krusta pada wajah, siku, pergelangan tangan dan perut.
Pada pasien ini diobati dengan pengobatan sistemik dengan diberikan
cefadroxil dan cetirizine serta diberikan obat topikal yaitu pirotrop.
Prognosis pada pasien ini adalah baik
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai