Anda di halaman 1dari 22

PENDAHULUAN

SSJ merupakan reaksi alergi sistemik


Ruam mengenai kulit dan membran
mukosa
Pertama diketahui pada tahun 1922
Sinonim : sindrom de Friessinger Rendu,
eritema multiforme mayor, eritema
poliform bulosa, sindrom mukokutaneo-
okular, dermatostomatitis
Sindrom Stevens Johnson merupakan
sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir
di orifisium, dan mata dengan keadaan
umum bervariasi dari ringan sampai berat,
kelainan pada kulit berupa eritema, vesikel
atau bula, dapat disertai purpura
Penggunaan obat
Idiopatik
Infeksi
Keganasan
Penyakit jaringan ikat
Stimulus fisik
Imunisasi
Penyakit infeksi
 Virus : HSV 1, HSV 2, HIV, morbili,
influenza, HBV, mumps, LGV, EBV,
vaccinia, ricketsia,variola, enterovirus
 Bakteri : streptococcus, cholera,
yersinia, diphteria, pneumococcus,
salmonella
 Jamur : coccidiodomycosis,
dermatophytosis, histoplasmosis
 Protozoa : malaria, trichomoniasis
Reaksi Penggunaan Obat
 Antibiotik : sulfonamid, betalaktam,
aminoglikosid, tetrasiklin
 NSAID : ibuprofen, naproxen, Na
diklofenac, indometasin, oxyphenbutazon
 Anti konvulsan : fenitoin, carbamazepin,
phenobarbital
 Diuretik : forosemid, methazolamide
 Topical Ocular Medication : scopolamine,
tropicamide
PATOGENESIS

 SSJ reaksi toksik terhadap obat


 Obat hapten ikatan kovalen dgn
protein, peptida, karbohidrat di jaringan atau
darah reaksi hipersensitivitas
 Reaksi hipersensitivitas tipe I-IV manifestasi
klinis
FAKTOR RESIKO

Keadaan kesehatan umum


Ras
Jenis kelamin
Usia
Genetik
GEJALA KLINIS
Gejala prodromal 1-14 hari
lesi mucokutan dan mata muncul dan
meluas dlm 2-4 minggu
Ruam kulit : makula papul, vesikel,
bula, plak urticaria, eritema luas
lesi pada mulut, membran mukosa
sulit makan dan minum
Lesi pada traktus urinarius disuria
Lesi pada mata konjungtivitis, ulkus
kornea
DIAGNOSIS

Anamnesa :
riwayat penggunaan obat dan infeksi
sebelumnya
Pemeriksaan Fisik : ditemukan trias
kelainan
 Kulit
 Mukosa
 Mata
DIAGNOSIS

Kelainan Kulit
Eritema
Vesikel
Bula
Erosi luas
Purpura
DIAGNOSIS
Kelainan Mukosa
Plg sering pd mukosa
mulut
Berupa:
 Vesikel
 Bula
 Erosi
 Ekskoriasi
 Krusta
 psudomembran
DIAGNOSIS

Kelainan Mata
konjungtivitis kataralis
Konjungtivitis purulen
Simblefaron
Ulkus kornea
Iritis
iridosiklitis
DIAGNOSA BANDING

Toxic Epidermal Nekrolisis


Staphylococcal Scalded Skin
Syndrome
Thermal dermatitis
Exfoliative Erythema Multiforme
Pemphigus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium
 Pemeriksaan darah leukositosis
 Pemeriksaan fungsi ginjal dan elektrolit
 Kultur darah, urin dan luka
 Radiologi
foto thorax pneumonia
 Pemeriksaan histopatologi
perubahan dermal yg ringan sampai nekrolisis epidermal
menyeluruh
 Pemeriksaan imunologi
 deposit IgM dan C3 di pembuluh darah yg rusak
 Kompleks imun (IgG, IgM, IgA)
PENATALAKSANAAN
 Cairan dan elektrolit
 Diet rendah garam dan tinggi protein

 Kortikosteroid parenteral :
 Deksametason dosis awal 1mg/kgBB bolus,selanjutnya
0,2-0,5mg/kgBB tiap 6 jam.
 keadaan membaik prednison atau
metilprednisolon 1-2mg/kgBB dalam 3 dosis per oral
• Antibiotik : klindamisin IV 8-16mg/kgBB/hari diberikan2
kali/hari
• Antihistamin : feniramin hidrogen maleat, setirizin
• Perawatan bula di kulit : kompres basah larutan burowi
• Lesi mulut : kenalog in orabase
• Lesi kulit erosif : sofratulle, krim sulfodiazin perak
PENATALAKSANAAN

Kortikosteroid
 Masih kontroversial
 Efek anti inflamasi : menghambat akumulasi,
sintesa dan pelepasan mediator inflamasi
 Efek imunosupresan : mengurangi konsentrasi
Limfosit T, menghambat sintesa & pelepasan
interleukin
PENATALAKSANAAN

Antihistamin
 Mengurangi & mencegah efek histamin
 Memblokir reseptor histamin (H1 & H2)
 H1 blockers : menghambat efek histamin
pada pembuluh darah, bronkus, otot
polos, mengobati Rx hipersensitivitas
 H2 blockers : mengurangi sekresi asam
lambung, vasodilatasi dan hipotensi,
tambahan pada terapi dengan
kortikosteroid
KOMPLIKASI

Selulitis
Sepsis
Masalah pada mata
Kerusakan organ dalam
Kerusakan kulit permanen
PROGNOSIS
Hasil cukup baik pd penanganan yg cepat
dan tepat
Penyembuhan dalam 4-6 minggu
Pada KU buruk + bronchopneumonia
kematian
Penyebab kematian : gagal napas,
septikemia, gagal ginjal

Anda mungkin juga menyukai