Duodenal Web
Duodenal Web
DUODENAL WEB
DITA AZ-ZAHRA SUPRAPTO
EGA PURNAMASARI
NADIA RAHMAH
NITARI RAHMI PUTRI
YURIKO ANDRE
Tujuan Penulisan
Tujuan Umum Mengetahui tentang DuodenalWeb dari
definisi, etiologi, manifestasi klinis, penegakan diagnosa,
dan pengobatannya
Tujuan khusus Mengetahui gambaran radiologis pada
DuodenalWeb.
Pergeseran letak
duodenum dari tengah Gangguan
DUODENUM rongga abdomen ke rekanalisasi
sisi kiri
Pembedahan
Komplikasi
Komplikasi
perdarahan gastrointestinal,
obstruksi, pankreatitis akut dan
rekuren
Mortalitas
berkaitan
dengan kelainan
lain
BAB III: PENUTUP
Duodenal web obstruksi komplit atau inkomplit pada
duodenum akibat dari membranous web atau divertikulum
intraluminal
Duodenal web kelainan kongenital yang jarang Insiden
sekitar 1:10.000 – 1:40.000
Keluhan duodenal tidak spesifik obstruksi parsial
volvulus, annular pancreas, kista duplikasi duodenum, &
sindroma arteri mesenterika superior
.Diagnosis duodenal web berdasarkan temuan klinis dan
radiologis
foto polos abdomen distensi dari lambung dan “double-
bubble sign”
USG peningkatan diameter lumen & penurunan motilitas
usus
Selain itu distensi pada lambung dan tidak ada gerakan
peristaltik yang terlihat selama pemeriksaan USG
CT-scan abdomen distensi yang berat pada lambung dan
duodenum, serta stenosis spada bagian distal duodenum
Endoskopi tidak ada temuan patologis selain distensi dari
lambung dan duodenum
Esophageal, gastric and duodenal radiography (EGDR)
esofagus normal sedangkan lambung dan duodenum dilatasi
Berbagai metode pencitraan yang optimal diagnosis
yang tepat tanpa evaluasi pencitraan tambahan
Klinisi anamnesis dan pemeriksaan fisik modalitas
utama dalam penegakkan diagnosis, namun pada duodenal web
pemeriksaan pencitraan perlu dilakukan dalam
menegakkan diagnosis
TERIMAKASIH