Atrium
Ruang
Jantung
Ventrikel
Katup
Trikuspid
Struktur
Jantung
Katup
Bikuspid
Sistem Saraf Pada Jantung Saraf Otonom Saraf simpatis dan parasimpatis
Richard S, Snell. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Edisi 6. Jakarta : EGC, 2006
Saraf Jantung
Simpatis Parasimpatis
Hall JE. Guyton and hall textbook of medical physiology. Philadelphia: Elsevier; 2016.
p 111
Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 8th ed. Belmont: Cengage Learning; 2013. p.344
4A.
SIKLUS LISTRIK DAN MEKANIS
JANTUNG, DAN HUBUNGANNYA
Siklus Listrik
✘Denyut/kontraksi jantung dipengaruhi dua sel otot jantung:
1. Sel otot yang memiliki spesialisasi dalam sistem hantar jantung
(conducting system) untuk mengontrol dan mengoordinasi detak
jantung
2. Sel kontraktil, menghasilkan kontraksi yang kuat untuk mendorong
darah keluar dari jantung.
✘Jantung berkontraksi secara ritmis akibat potensial aksi
yang dihasilkannya sendiri, atau biasa disebut otoritmisitas.
✘Sel-sel yang menginisiasi dan mendistribusikan impuls agar
terjadi kontraksi dinamakan sel hantar jantung (conducting
system), yang terdiri atas:
a. Nodus sinoatrial (SA), terletak di dinding atrium kanan.
b. Nodus atrioventricular, terletak di persimpangan antara atrium dan
ventrikel.
c. Sel hantar, yaitu berkas AV dan serat purkinje. Sel ini berfungsi
menghubungkan kedua nodus dan mendistribusikan stimulus
kontraktil ke sepanjang miokardium.
Sistem Hantar Jantung
(Cardiac Conducting System)
1. Eksitasi kardiak dimulai di nodus SA. Nodus SA mengalami
depolarisasi spontan secara terus menerus (potensial pemacu).
Ketika mencapai ambang batas, terjadi potensial aksi. Potensial
aksi ini menyebar menuju atrium kiri dan kanan dan
menyebabkan kedua atrium berkontraksi.
2. Kemudian, potensial aksi menyebar hingga mencpai nodus AV. Di
nodus AV, potensial aksi melambat karena adanya perbedaan
struktur sel dari nodus SA.
3. Setelah melewati nodus AV, potensial aksi mencapai berkas AV,
atau biasa disebut berkas His. Di sana, potensial aksi dihantarkan
ke ventrikel.
4. Potensial aksi mencapai cabang berkas, dan terus bergerak
menuju ujung jantung.
5. Potensial aksi mencapai serat Purkinje, yang kemudian
menghantarkan potensial aksi dari ujung jantung menuju
sepanjang miokardium ventrikel. Akibatnya, ventrikel pun
berkontraksi dan mendorong darah menuju katup semilunaris.
Siklus Mekanis
Ciri-cirinya:
Membawa darah kaya oksigen kecuali arteri
pulmonalis
Mempunyai dinding yang tebal
Mempunyai jaringan yang elastis
Katup hanya di satu tempat dekat jantung
Pembuluh darah arteri yang terbesar adalah
Aorta (yang keluar dari ventrikel sinistra) dan arteri
pulmonalis (yang keluar dari ventrikel dekstra)
Sumber: Martini, F.H., et al. (2012). Fundamentals of anatomy and physiology.9th ed. USA: Pearson Edu
vena
Ciri-cirinya:
Membawa darah sisa metabolisme dan CO2 kecuali
vena pulmonalis
Mempunyai dinding yang tipis
Tidak elastis
Mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang
mengarah ke jantung
Pembuluh darah vena yang ukurannya besar adalah
vena kava dan vena pulmonalis
Vena berfungsi: transportasi darah dengan tekanan
yang rendah dapat mengangkut darah dalam
volume yang sama sehingga memungkinkan vena
berkontraksi dan mempunyai kemampuan untuk
menyimpan atau menampung darah sesuai
kebutuhan tubuh
Sumber: Martini, F.H., et al. (2012). Fundamentals of anatomy and physiology.9th ed. USA: Pearson Education
kapiler
Ciri-cirinya:
Disebut juga pembuluh rambut
Terdiri dari sel-sel endotel
Alat penghubung antara pembuluh darah arteri
dan vena
Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara
darah dan cairan jaringan
Mengambil hasil-hasil dari kelenjar, menyerap
zat makanan yang terdapat di usus, dan
menyaring darah yang terdapat di ginjal
Kapiler berfungsi: sebagai jembatan diantara
arteri dan vena, kapiler memungkinkan
oksigen dan zat makanan berpindah dari
darah ke dalam jaringan dan memungkinkan
hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke
dalam darah
Sumber: Martini, F.H., et al. (2012). Fundamentals of anatomy and physiology.9th ed. USA: Pearson Education
Arteriola dan venula
4. Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari arteri, berfungsi sebagai katup
pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler
5. Venula
Berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler menuju jantung
Sumber: Martini, F.H., et al. (2012). Fundamentals of anatomy and physiology.9th ed. USA: Pearson Education
8A.
HUBUNGAN SYSTEM LINFATIK
DENGAN SYSTEM PEMBULUH
DARAH DAN JELASKAN
FUNGSINYA
Sistem Limfatik membantu mengembalikan
carian tubuh yang keluar dari kapiler darah
akibat adanya filtrasi darah.
FUNGSI
1) Mengembalikan cairan yang sudah difiltrasi.
2) Menghantarkan lemak yang sudah diarbsorpsi.
3) Mengembalikan protein yang sudah difiltrasi.
4) Melawan penyakit.
Sumber: Sherwood L. 2012. Fundamentals of Human Physiology. 4th ed. US: Cengage Learning Asia Pte
LTD.
Hubungan limfatik dan pembuluh darah
Kapiler limfatik memiliki permeabilitas yang lebih baik daripada kapiler darah
dan bisa mengabsorpsi molekul yang besar seperti protein dan lemak. Kapiler
limfatik juga memiliki diameter yang lebih besar dari kapiler darah dan
memiliki struktur yang unik yang memungkinkan cairan interstisial mengalir
didalamnya tetapi tidak keluar
Tortora GJ,Derrickson B. 2012. Principle of Anatomy and Physiology.13th ed. USA:John Wiley & Sons, Inc
9A.
STRUKTUR DAN FUNGSI
SIRKULASI PARU DAN
SIRKULASI SISTEMIK
Fungsi Sirkulasi Paru dan
Sirkulasi Sistemik
Mendistribusikan O2 dan
CO2 baik dari paru-paru
maupun jaringan sel tubuh
melalui jantung
Untuk mencapai keadaan
homeostasis
Sumber: Sherwood L. 2012. Fundamentals of Human Physiology. 4 th ed. US: Cengage Learning Asia Pte LTD.
Sirkulasi Sistemik
Sisi kiri jantung adalah pompa sirkulasi sistemik; Ia menerima darah merah kaya oksigen (kaya
oksigen) dari paru-paru.
Sisi kanan jantung adalah pompa sirkulasi paru; Ia menerima semua darah deoksigenasi
merah-gelap yang kembali dari sirkulasi sistemik.
1. Darah yang dikeluarkan dari ventrikel kanan
2. mengalir ke batang pulmonal, yang bercabang menjadi arteri pulmonalis (membawa darah
ke paru kanan dan kiri)
3. Pada kapiler paru, darah membongkar CO2, yang dihirup, dan mengambil O2 dari udara
yang dihirup
4. Darah yang baru beroksigen kemudian mengalir ke vena paru-paru dan kembali ke atrium
kiri.
Sirkulasi Paru
Ventrikel Kanan
Memompa darah terdeoksigenasi ke paru-paru melalui arteri pulmonalis
Arteri Pulmonalis
Membawa darah terdeoksigenasi dari jantung ke arteriol
Arteriol
Membawa darah terdeoksigenasi ke pembuluh kapiler
Pembuluh Kapiler
Terjadi pertukaran CO2 dengan O2
Venula
Membawa darah beroksigen ke vena pulmonalis
Vena Pulmonalis
Membawa darah beroksigen kembali ke jantung
Atrium Kiri
Menerima darah beroksigen dari paru-paru
Sirkulasi Sistemik
Ventrikel Kiri
Memompa darah keluar ventrikel kiri dan memasuki aorta
Aorta
Aorta bercabang menjadi arteri yang lebih kecil dan berakhir ke
pembuluh kapiler dengan membawa darah beroksigen
Pembuluh Kapiler
Terjadi pelepasan O2 ke jaringan
Vena Cava
Menerima darah terdeoksigenasi dan membawanya ke atrium kanan
Atrium Kanan
Mendorong darah untuk masuk ke ventrikel kanan
Sumber : Tortora GJ, Dickson B. Principles of anatomy & physiology. 14th edition. Wiley; 2014
Bagian 2
System Respirasi
1. Jelaskan organ-organ pada system respirasi dan fungsinya
2. Jelaskan klasifikasi saluran pernapasan secara anatomi dan fisiologis.
3. Sebutkan otot-otot pernafasan
4. Jelasakan mekanisme proses ventilasi (inspirasi dan ekspirasi)
5. Sebutkanlah volume-volume paru yang dapat diukur, dan jelaskan cara mengukurnya
6. Jelaskan mengenai proses pertukaran gas (kapiler pulmonal dan sistemik)
7. Jelaskan mengenai transportasi oksigen dan karbondioksida dalam pembuluh darah
1.B
ORGAN-ORGAN PADA SYSTEM
RESPIRASI DAN FUNGSINYA
Nama Penjelasan
SILVERTHORN_Human Physiology_An Integrated Approach, 6th Edition- William Perreault Jr Bruce R. Johnson, Ph.D. William C. Ober, M.D, Claire W.
Garrison, R.N., Andrew C. Silverthorn, M.D.
Fisiologi
a. Zona konduksi
○Saluran : hidung, rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus,
bronkiolus terminal
○Fungsi: menyaring, menghangatkan, melembapkan, dan menyalurkan udara ke
zona respirasi
b. Zona respirasi
○Saluran : bronkiolus respiratori, saluran alveolus, kantung alveolus, dan alveolus.
○Fungsi: tempat pertukaran udara dan darah
3.B
OTOT-OTOT PERNAFASAN
79
Otot-Otot Pernapasan
Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy and physiology. 9th ed. Boston: Pearson; 2012. P. 835
80
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 14th ed. United States of America: John Wiley & Son Inc; 2014. P. 847-9.
Otot-Otot Pernapasan
81
Inspirasi Ekspirasi
Otot antar tulang rusuk berkontraksi Otot antar tulang rusuk berelaksasi
(menegang) (mengendur)
Tulang rusuk terangkat naik Tulang rusuk turun
Volume rongga dada membesar Volume rongga dada mengecil
Tekanan udara di rongga dada Tekanan udara di rongga dada
mengecil membesar
Udara dari luar masuk ke paru-paru Udara di paru-paru keluar tubuh
3. Mekanisme Proses Ventilasi
Pernafasan Perut
Inspirasi Ekspirasi
Otot diafragma berkontraksi Otot diafragma berelaksasi
Diafragme mendatar Diafragme kembali ke bentuk
Volume rongga dada membesar semula
Tekanan di rongga dada mengecil Volume rongga dada mengecil
Udara dari luar masuk ke paru- Tekanan di rongga dada
paru membesar
Udara di paru-paru ke luar tubuh
Perubahan Tekanan pada Inspirasi dan Ekspirasi
Tortora, G. Principles of anatomy and physiology. 14th ed. Wiley & Sons Canada, Limited, John; 2013. p. 892.
Perubahan Tekanan pada Inspirasi dan Ekspirasi
Sherwood L. Human physiology: From cells to system. 9th ed. Singapore: Cengage Learning; 2013. p. 455.
5.B
VOLUME-VOLUME PARU YANG DAPAT
DIUKUR, DAN CARA MENGUKURNYA
Sherwood L. Human physiology: From cells to system. 9th ed. Singapore: Cengage Learning; 2013. p. 461.
Volume-volume Paru Yang Dapat Diukur
1. Volume Tidal (VT): Volume masuk atau keluarnya udara dalam satu kali bernafas, dengan nilai
rerata sekitar 500 ml pada saat kondisi istirahat .
2. Volume Cadangan Inspirasi (IRV) : Volume udara tambahan yang dapat dihirup secara maksimal
di atas volume tidal istirahat dengan nilai reratanya sekitar 3000 ml. IRV didapat dengan kontraksi
maksimal dari otot interkostal eksternal, diafragma dan otot inspirasi tambahan.
3. Kapasitas Inspirasi (IC) :Volume udara maksimal yang dapat dihirup saat akhir ekspirasi tenang
normal (IC=IRV + TV) dengan nilai reratanya sekitar 3500 ml .
4. Volume Cadangan Ekspirasi (ERV): Volume udara tambahan yang dikeluarkan secara aktif
dengan berkontraksinya otot-otot ekspirasi secara maksimal melebihi udara normal yang
dihembuskan secara pasif pada akhir volume tidal istirahat. Nilai rerata sekitar 1000 ml .
5. Volume Residual (RV): Volume udara yang tertinggal di dalam paru dengan kadar minimal
setelah ekspirasi maksimal dengan nilai rerata sekitar 1200 ml .
Sherwood, L. (2010). Human Physiology: from Cells to Systems 7th ed. USA : Brooks/Cole, Cengage Learning p. 479-480
Volume-volume Paru Yang Dapat Diukur
6. Kapasitas Residual Fungisional (FRC) : Volume udara yang berada di paru saat akhir ekspirasi
pasif normal (FRC=ERV + RV) dengan nilai reratanya sekitar 2200 ml .
7. Kapasitas Vital (VC) : Volume udara maksimal yang dpat dikeluarkan setelah inspirasi maksimal
dalam satu kali proses pernafasan ( VC = IRV + TV + ERV ), ini berguna untuk menentukan
kapasitas fungisional paru dengan nilai rerata sekitar 4500 ml .
8. Kapasitas Paru Total (TLC) : Volume udara dengan jumlah maksimal yang dapat ditampung oleh
paru dengan nilai rerata sekitar 5700 ml .
9. Volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV) : Volume udara yang dapat dihembuskan
selama detik pertama ekspirasi dalam penentuan VC. Biasanya nilai dari FEV ini 80 % dari VC,
keadaan normal 80 % udara yang dihembuskan paksa dalam satu detik dari paru yang mengembang
maskimal . Dari pengukuran ini, menunjukkan bahwa laju aliran udara paru dapat dicapai secara
maksimal .
Sherwood, L. (2010). Human Physiology: from Cells to Systems 7th ed. USA : Brooks/Cole, Cengage Learning p. 479-480
Cara Mengukurnya
Sherwood, L. (2010). Human Physiology: from Cells to Systems 7th ed. USA : Brooks/Cole, Cengage Learning p. 479-480
Cara Mengukurnya
Tortora, G., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. USA : Willey
6.B
PROSES PERTUKARAN GAS (KAPILER
PULMONAL DAN SISTEMIK)
Sherwood L. Human physiology: From
cells to system. 9th ed. Singapore:
Cengage Learning; 2013. p. 338.
Sirkulasi Sirkulasi
Sistemik Paru-paru
Martini F, Nath
J, Bartholomew
E.
Fundamentals
of anatomy &
physiology. 9th
ed. San
Francisco:
Benjamin
Pertukaran di Kapiler Jaringan
Martini F, Nath J, Bartholomew E. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Francisco: Benjamin Cummings; 2012. p. 842.
thanks!
Daftar Pustaka
✘ Turnbull J. Oxford Advanced Learner Dictionary 8th edition. Oxford: Oxford University Press; 2011.
Researcher; p. 466
✘ Kumar, Abbas, Fausto (1999). Pathologic Basis of Disease, 7th edition. Elsevier Saunders. p. 122
✘ Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy & Physiology. 9th ed. Pearson;
2013. hlm 1017
✘ Sherwood, L. Introduction to Human Physiology 4th ed. Boston, Massachusets: Cengage Learning;
2010. hlm 419
✘ Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13th ed. USA: John Wiley & Sons;
2012. hlm 1025
✘ Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem Edisi 6. Jakarta: PENERBIT BUKU
KEDOKTERAN EGC, 2012.
✘ Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 8th ed. USA: Brooks/Cole, Cengage Learning,
2013.
✘ Sloane, E. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Alih Bahasa, James Veldman. Editor Bahasa
Indonesia, Palupi Widyastuti. Jakarta: EGC; 2003.
SlidesCarnival icons are editable shapes.
Examples: