Anda di halaman 1dari 106

hello!

Wahyu Tri Yulian Prabowo


1806145484
Fakultas Kedokteran Gigi
IBD A-11
Bagian 1
system kardio vaskuler
1. Jelaskan struktur jantung manusia secara anatiomis dan fisiologis.
2. Pembuluh darah apakah yang mendarahai jantung ?
3. Bagaimanakah persarafan jantung ?
4. Jelaskan siklus listrik dan mekanis jantung, dan bagaiimana hubungannya ?
5. Jelaskan pengaruh system saraf otonom terhadap system kardiocaskuler melalui salah satu reflex pengaturan tekanan darah
(reflex baroreseptor).
6. Jelaskan secara singkat mengenai EKG, sadapannya, dan gelombang-gelombang yang direkam.
7. Jelaskan jenis-jenis pembuluh darah beserta ciri-cirinya, dan fungsinya.
8. Jelaskan hubungan system linfatik dengan system pembuluh darah dan jelaskan fungsinya.
9. Jelaskan dengan menggunakan gambar struktur dan fungsi sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik.
1A.
STRUKTUR JANTUNG MANUSIA
SECARA ANATIOMIS DAN
FISIOLOGIS
Perikardium
Pelapis
Rongga Epikardium
Perikardial
Miokardium
Dinding
Jantung Endokardium

Atrium
Ruang
Jantung
Ventrikel
Katup
Trikuspid
Struktur
Jantung
Katup
Bikuspid

Serabut Katup Katup


Purkinje Jantung Semilunar

Nodus S-A Trabeculae


carneae

Sistem Nodus A-V


Pengaturan
Berkas A-V
Pelapis
oPerikardium, merupakan kantong berdinding ganda yang dapat
membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah
besar.
1) Lapisan fibrosa luar, tersusun dari serabut kolagen yang
membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi
jantung.
2) Lapisan serosa dalam, terdiri dari membran viseral (epikardium)
yang menutup permukaan jantung dan membran parietal yang
melapisi permukaan bagian dalam fibrosa perikardium.
o Rongga Perikardial, merupakan ruang potensial antara membran
viseral dan parietal, mengandung cairan perikardial yang disekresi
lapisan serosa untuk melumasi membran dan mengurangi friksi.
Jantung merupakan organ berongga
yang dindingnya terdiri dari tiga
lapisan yang berbeda, yaitu:

 Dinding jantung, tersusun dari 3


lapisan:
oEpikardium luar tersusun dari
lapisan sel-sel mesotelial yang
berada di atas jaringan ikat.
oMiokardium tengah terdiri
dari jaringan otot jantung yang
berkontraksi untuk memompa
darah. (mio= jantung)
oEndokardium dalam tersusun
dari lapisan endotelial yang
terletak di atas jaringan ikat.
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 12th ed. Hoboken:
John Wiley & Sons,Inc.; 2009.
✘Trabeculae carneae adalah
bubungan otot bundar atau tidak
teratur yang menonjol dari
permukaan bagian dalam kedua
ventrikel ke rongga ventrikular.
Otot papilaris adalah
penonjolan trabeculae
carneae ke tempat
perlekatan korda kolagen
katup jantung (chordae
tendineae).
Pita moderator
(trabekulae septomarginal)
adalah pita lengkung otot
pada ventrikel kanan yang
memanjang ke arah
transversal dari septum
interventrikular menuju otot
papilaris anterior. Otot ini
membantu dalam transmisi
penghantaran impuls
kontraksi jantung.
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 12th ed. Hoboken:
John Wiley & Sons,Inc.; 2009.
 Ruang jantung, terdiri atas:
oAtrium, berdinding relatif tipis, dan menerima darah
dari vena yang membawa darah kembali ke jantung.
 Atrium kanan terletak di bagian superior kanan
jantung, menerima darah dari seluruh jaringan
kecuali paru-paru melalui vena kava superior
dan inferior.
 Atrium kiri terletak di bagian superior kiri
jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan,
tetapi dindingnya lebih tebal. Menampung
empat vena pulmonalis yang mengembalikan
darah teroksigenasi dari paru-paru.
o Ventrikel, berdinding tebal, dan mendorong darah ke
luar jantung menuju arteri yang membawa darah
meninggalkan jantung.
 Ventrikel kanan terletak di bagian inferior
kanan jantung, darah meninggalkan ventrikel
kanan melalui trunkus pulmonar dan mengalir
melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
 Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri
jantung, dindingnya 3 kali lebih tebal dari
dinding ventrikel kanan, darah meninggalkan
ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke
seluruh tubuh kecuali paru-paru. SILVERTHORN_Human Physiology_An Integrated Approach, 6th Edition- William
Perreault Jr Bruce R. Johnson, Ph.D. William C. Ober, M.D, Claire W. Garrison, R.N.,
Andrew C. Silverthorn, M.D.
 Katup jantung
 Katup trikuspid terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan, memiliki 3 daun
katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa iregular yang dilapisi endokardium. Jika tekanan pada
atrium kanan lebih besar daripada ventrikel kanan, daun katup trikuspid terbuka dan darah
mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan. Sedangkan jika tekanan darah pada
ventrikel kanan lebih besar dari atrium kanan, daun katup akan menutup dan mencegah
aliran balik ke dalam atrium kanan.
 Katup bikuspid (mitral) terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri, melekat pada
chordae tendineae dan otot papilaris, berfungsi sama dengan katup trikuspid.
 Katup semilunar aorta dan pulmonar terletak di jalur keluar ventrikular jantung
sampai ke aorta dan trunkus pulmonar, terdiri dari 3 kuspis berbentuk bulan sabit yang tepi
konveks nya melekat pada pembuluh darah dan tepi bebasnya memanjang ke dalam lumen
pembuluh.
 Katup semilunar pulmonar terletak antara ventrikel kanan dan trunkus pulmonar.
 Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
SILVERTHORN_Human Physiology_An Integrated Approach, 6th Edition- William Perreault Jr Bruce R. Johnson, Ph.D. William C. Ober, M.D,
Claire W. Garrison, R.N., Andrew C. Silverthorn, M.D.
SILVERTHORN_Human Physiology_An Integrated Approach, 6th Edition- William Perreault Jr Bruce R. Johnson, Ph.D. William C. Ober, M.D,
Claire W. Garrison, R.N., Andrew C. Silverthorn, M.D.
 Sistem Pengaturan Jantung
 Serabut Purkinje, merupakan serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar
impuls dengan kecepatan 5 kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hal ini
memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan, diikuti dengan kontraksi ventrikel yang
serempak sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang terkoordinasi.
 Nodus Sinoatrial (nodus S-A), merupakan suatu massa jaringan otot jantung khusus
yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena kava
superior, mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.
 Nodus Atrioventrikular (nodus A-V), terletak di bawah dinding posterior atrium
kanan. Nodus A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium
selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.
 Berkas A-V (berkas His), merupakan sekelompok besar serabut Purkinje yang berasal
dari nodus A-V dan membawa impuls di sepanjang septum interentrikular menuju
ventrikel, dibagi menjadi percabangan berkas kanan dan kiri.
Struktur Fisiologis Kerja Jantung
1. Jantung menerima darah kaya O2 dari paru-paru melalui Vena
Pulmonalis menuju Atrium Kiri. Kemudian darah tersebut menuju
Ventrikel kiri melalui Valvula Bikuspidalis.
2. Darah kaya O2 akan dipompa ke Seluruh tubuh dari Ventrikel kiri
melalui Aorta yang akan tersambung ke pembuluh arteri lain hingga ke
kapiler.
3. Darah yang kaya CO2 dari seluruh tubh akan dialirkan melaui Vena
menuju Vena Cava yang bermuara di Atrium kanan jantung.
Kemudian darah tersebut menuju Ventrikel kanan melalui Valvula
trkuspidalis.
4. Darah yang kaya CO2 akan dipompa meninggalkan jantung menuju paru-
paru melalui Arteri Pulmonalis.
2A.
PEMBULUH DARAH APAKAH
YANG MENDARAHAI JANTUNG
Sirkulasi Koroner

Pembuluh darah yang memasok Sidarah ke otot jantung → Sirkulasi


Koroner
Arteri koroner
1. Arteri koroner kanan mengikuti sulkus koroner di sekitar jantung.
Memasok darah ke :
(1) atrium kanan
(2) bagian dari kedua ventrikel
(3) bagian dari sistem operasi jantung, termasuk nodus sinoatrial (SA) dan nodus atrioventrikular (AV).
✘. Arteri koroner kanan umumnya menimbulkan satu atau lebih arteri marjinal, yang meluas melintasi
permukaan ventrikel kanan.
✘. Arteri koroner kanan berlanjut melintasi permukaan posterior jantung: memasok arteri interventrikular
posterior, atau arteri turun temurun
✘. Selanjutnya mengarah ke puncak di dalam sulkus interventrikular posterior Arteri interventrikular posterior
memasok: darah ke septum interventrikular dan bagian ventrikel yang berdekatan.
2. Arteri koroner kiri, memasok darah ke ventrikel kiri, atrium kiri, dan septum
interventrikular.
Saat mencapai permukaan anterior jantung, ia menimbulkan cabang circumflex
dan cabang interventrikular anterior.
✘Kurva sirkumfleks melengkung ke kiri sekitar sulkus koroner, akhirnya bertemu
dengan cabang kecil arteri koroner kanan
✘Arteri interventrikular anterior yang jauh lebih besar, atau arteri turun anterior
antariksa orleft (LAD), berayun di sekitar batang paru dan membentang di
sepanjang permukaan di dalam sulkus interventrikular anterior
VENA JANTUNG
✘. Vena jantung besar dimulai pada permukaan anterior ventrikel,
sepanjang sulkus interventrikular.
✘. Mengalirkan darah dari daerah yang dipasok oleh arteri
interventrikular anterior, cabang arteri koroner kiri.
✘. Vena bermuara ke sinus koroner, yang terletak di bagian posterior
sulkus koroner
Vena jantung lainnya kosong ke pembuluh darah jantung atau sinus koroner.
Vena ini meliputi :
(1) vena jantung posterior, pengeringan area yang dilayani oleh arteri sirkumfleks
(2) vena jantung tengah, pengeringan area yang diberikan oleh arteri
interventrikular posterior;
(3) vena jantung kecil, yang menerima darah dari permukaan posterior atrium
kanan dan ventrikel.
Vena jantung anterior, yang mengalir permukaan anterior ventrikel kanan, kosong
langsung ke atrium kanan.
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 12th ed. Hoboken: John Wiley & Sons,Inc.; 2009.
3A.
PERSARAFAN JANTUNG
 Persyarafan jantung tersusun atas sistem yang menimbulkan
dan menghantarkan impuls pada jantung. Jantung diinervasi
(disarafi) oleh saraf otonom yang terdiri atas saraf simpatis
(epinefrin) dan parasimpatis (norepinefrin).

Sistem Saraf Pada Jantung  Saraf Otonom  Saraf simpatis dan parasimpatis

Richard S, Snell. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Edisi 6. Jakarta : EGC, 2006
Saraf Jantung

Simpatis Parasimpatis

Saraf akselerator simpatik Impuls saraf parasimpatik


jantung mencakup nodus mencapai jantung melalui
sinoatrial, nodus saraf kanan dan kiri vagus
atrioventrikular, dan (X) (cranial).
beberapa bagian Saat istirahat, stimulasi
miokardium; neuronnya dari parasimpatis
medulla oblongata menuju mendominasi.
spinal cord.
Persarafan jantung

Hall JE. Guyton and hall textbook of medical physiology. Philadelphia: Elsevier; 2016.
p 111
Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 8th ed. Belmont: Cengage Learning; 2013. p.344
4A.
SIKLUS LISTRIK DAN MEKANIS
JANTUNG, DAN HUBUNGANNYA
Siklus Listrik
✘Denyut/kontraksi jantung dipengaruhi dua sel otot jantung:
1. Sel otot yang memiliki spesialisasi dalam sistem hantar jantung
(conducting system) untuk mengontrol dan mengoordinasi detak
jantung
2. Sel kontraktil, menghasilkan kontraksi yang kuat untuk mendorong
darah keluar dari jantung.
✘Jantung berkontraksi secara ritmis akibat potensial aksi
yang dihasilkannya sendiri, atau biasa disebut otoritmisitas.
✘Sel-sel yang menginisiasi dan mendistribusikan impuls agar
terjadi kontraksi dinamakan sel hantar jantung (conducting
system), yang terdiri atas:
a. Nodus sinoatrial (SA), terletak di dinding atrium kanan.
b. Nodus atrioventricular, terletak di persimpangan antara atrium dan
ventrikel.
c. Sel hantar, yaitu berkas AV dan serat purkinje. Sel ini berfungsi
menghubungkan kedua nodus dan mendistribusikan stimulus
kontraktil ke sepanjang miokardium.
Sistem Hantar Jantung
(Cardiac Conducting System)
1. Eksitasi kardiak dimulai di nodus SA. Nodus SA mengalami
depolarisasi spontan secara terus menerus (potensial pemacu).
Ketika mencapai ambang batas, terjadi potensial aksi. Potensial
aksi ini menyebar menuju atrium kiri dan kanan dan
menyebabkan kedua atrium berkontraksi.
2. Kemudian, potensial aksi menyebar hingga mencpai nodus AV. Di
nodus AV, potensial aksi melambat karena adanya perbedaan
struktur sel dari nodus SA.
3. Setelah melewati nodus AV, potensial aksi mencapai berkas AV,
atau biasa disebut berkas His. Di sana, potensial aksi dihantarkan
ke ventrikel.
4. Potensial aksi mencapai cabang berkas, dan terus bergerak
menuju ujung jantung.
5. Potensial aksi mencapai serat Purkinje, yang kemudian
menghantarkan potensial aksi dari ujung jantung menuju
sepanjang miokardium ventrikel. Akibatnya, ventrikel pun
berkontraksi dan mendorong darah menuju katup semilunaris.
Siklus Mekanis

 Siklus jantung terdiri dari proses sistol (kontraksi dan pengosongan)


dan diastol (relaksasi dan pengisian) dari atrium dan ventrikel.
 Siklus jantung dimulai dengan relaksasi dari keempat ruang jantung,
dan ventrikel terisi setengahnya oleh darah.
Sherwood L. Human physiology: From cells to system. 9th ed.
Singapore: Cengage Learning; 2013. p. 316.
Martini F, Nath J, Bartholomew E. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Francisco: Benjamin Cummings; 2012. p.
692.
Hubungan antara Siklus Listrik dan Siklus Mekanis

Proses-proses mekanis dalam siklus jantung—


kontraksi, relaksasi, dan perubahan aliran darah
melalui jantung yang ditimbulkan —disebabkan oleh
perubahan ritmik aktivitas listrik jantung.
5A.
PENGARUH SYSTEM SARAF OTONOM
TERHADAP SYSTEM KARDIOVASKULER
MELALUI SALAH SATU REFLEX PENGATURAN
TEKANAN DARAH (REFLEX BARORESEPTOR)
Martini F, Nath J, Bartholomew E. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Francisco: Benjamin Cummings; 2012. p. 698.
 Baroreseptor berada di sinus karotis dan arkus aorta.
 Baroreseptor memonitor perubahan tekanan darah dan berespon
dengan menghasilkan potensial aksi
 Tekanan meningkat, maka potensial aksi akan meningkat, sehingga
pembentukan potensial aksi di neuron eferen bersangkutan akan ikut
meningkat, begitu sebaliknya
 Pusat control kardiovaskuler berespon dengan mengatur aktivitas
simpatis dan parasimpatis yang bekerja
Sherwood L. Human physiology: From cells to system. 9th ed. Singapore: Cengage Learning; 2013
Silverthorn D, Johnson B. Human physiology. 5th ed. San Francisco: Pearson/Benjamin Cummings; 2010. p. 500.
Hall JE. Guyton and hall textbook of medical physiology. Philadelphia: Elsevier; 2016.
6A.
SECARA SINGKAT MENGENAI EKG,
SADAPANNYA, DAN GELOMBANG-GELOMBANG
YANG DIREKAM
EKG
 Elektrokardiogram adalah tes yang mendeteksi keseluruhan
aktivitas elektrik jantung.
 Rekaman mencerminkan perbandingan dalam voltase yang
dideteksi elektroda-elektroda yang ditempatkan di dua titik
berbeda pada permukaan tubuh
 Mendeteksi kelainan kecepatan (takikardia ketika denyut lebih dari
100/menit, bradikardia ketika kurang dari 60 denyut/menit) dan
kelainan irama
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 8th ed. USA: Brooks/Cole, Cengage Learning, 2013.
✘ EKG memiliki tiga gelombang: Gelombang P, QRS, dan T
 Gelombang P mencerminkan depolarisasi atrium. Relatif kecil karena ukuran
atrium yang tipis
 Gelombang QRS mencerminkan depolarisasi ventrikel
 Gelombang T mencerminkan repolarisasi ventrikel
 Segmen PR – jeda/penundaan di nodus AV
 Segmen ST – ketika ventrikel terdepolarisasi sempurna dan sel-sel kontraktil
mengalami fase datar potensial aksi sebelum mengalami repolarisasi
 Interval TP – ketika jantung mengalami repolarisasi sempurna, beristiahat, dan
ventrikel sedang terisi
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 8th ed. USA: Brooks/Cole, Cengage Learning, 2013.
Sadapan dalam EKG

1. Unipolar Prekordial 2. Unipolar Limb Lead


✘ V1 •VR (Right arm)
•VL (left arm)
✘ V2 •VF (left foot)
✘ V3
✘ V4 3. Bipolar
✘ V5 •Lead I: right arm-left arm
✘ V6 •Lead II: right am-left foot
•Lead III: left arm-left foot
Gambar sadapan dalam EKG
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 8th ed. USA: Brooks/Cole, Cengage Learning, 2013.
7A.
JENIS-JENIS PEMBULUH
DARAH BESERTA CIRI-CIRINYA,
DAN FUNGSINYA
Sumber: Martini, F.H., et al. (2012). Fundamentals of anatomy and physiology.9th ed. USA: Pearson Education
Arteri

Ciri-cirinya:
Membawa darah kaya oksigen kecuali arteri
pulmonalis
Mempunyai dinding yang tebal
Mempunyai jaringan yang elastis
Katup hanya di satu tempat dekat jantung
Pembuluh darah arteri yang terbesar adalah
Aorta (yang keluar dari ventrikel sinistra) dan arteri
pulmonalis (yang keluar dari ventrikel dekstra)

 Arteri berfungsi: transportasi darah dengan


tekanan yang tinggi ke seluruh jaringan tubuh
dengan dinding yang kuat dan elastis
membantu mempertahankan tekanan darah
diantara denyut jantung

Sumber: Martini, F.H., et al. (2012). Fundamentals of anatomy and physiology.9th ed. USA: Pearson Edu
vena

Ciri-cirinya:
Membawa darah sisa metabolisme dan CO2 kecuali
vena pulmonalis
Mempunyai dinding yang tipis
Tidak elastis
Mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang
mengarah ke jantung
Pembuluh darah vena yang ukurannya besar adalah
vena kava dan vena pulmonalis
 Vena berfungsi: transportasi darah dengan tekanan
yang rendah dapat mengangkut darah dalam
volume yang sama sehingga memungkinkan vena
berkontraksi dan mempunyai kemampuan untuk
menyimpan atau menampung darah sesuai
kebutuhan tubuh

Sumber: Martini, F.H., et al. (2012). Fundamentals of anatomy and physiology.9th ed. USA: Pearson Education
kapiler

Ciri-cirinya:
Disebut juga pembuluh rambut
Terdiri dari sel-sel endotel
Alat penghubung antara pembuluh darah arteri
dan vena
Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara
darah dan cairan jaringan
Mengambil hasil-hasil dari kelenjar, menyerap
zat makanan yang terdapat di usus, dan
menyaring darah yang terdapat di ginjal
 Kapiler berfungsi: sebagai jembatan diantara
arteri dan vena, kapiler memungkinkan
oksigen dan zat makanan berpindah dari
darah ke dalam jaringan dan memungkinkan
hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke
dalam darah

Sumber: Martini, F.H., et al. (2012). Fundamentals of anatomy and physiology.9th ed. USA: Pearson Education
Arteriola dan venula

4. Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari arteri, berfungsi sebagai katup
pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler
5. Venula
Berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler menuju jantung
Sumber: Martini, F.H., et al. (2012). Fundamentals of anatomy and physiology.9th ed. USA: Pearson Education
8A.
HUBUNGAN SYSTEM LINFATIK
DENGAN SYSTEM PEMBULUH
DARAH DAN JELASKAN
FUNGSINYA
Sistem Limfatik membantu mengembalikan
carian tubuh yang keluar dari kapiler darah
akibat adanya filtrasi darah.

FUNGSI
1) Mengembalikan cairan yang sudah difiltrasi.
2) Menghantarkan lemak yang sudah diarbsorpsi.
3) Mengembalikan protein yang sudah difiltrasi.
4) Melawan penyakit.

Sumber: Sherwood L. 2012. Fundamentals of Human Physiology. 4th ed. US: Cengage Learning Asia Pte
LTD.
Hubungan limfatik dan pembuluh darah

Kapiler limfatik memiliki permeabilitas yang lebih baik daripada kapiler darah
dan bisa mengabsorpsi molekul yang besar seperti protein dan lemak. Kapiler
limfatik juga memiliki diameter yang lebih besar dari kapiler darah dan
memiliki struktur yang unik yang memungkinkan cairan interstisial mengalir
didalamnya tetapi tidak keluar
Tortora GJ,Derrickson B. 2012. Principle of Anatomy and Physiology.13th ed. USA:John Wiley & Sons, Inc
9A.
STRUKTUR DAN FUNGSI
SIRKULASI PARU DAN
SIRKULASI SISTEMIK
Fungsi Sirkulasi Paru dan
Sirkulasi Sistemik
 Mendistribusikan O2 dan
CO2 baik dari paru-paru
maupun jaringan sel tubuh
melalui jantung
 Untuk mencapai keadaan
homeostasis

Sumber: Sherwood L. 2012. Fundamentals of Human Physiology. 4 th ed. US: Cengage Learning Asia Pte LTD.
Sirkulasi Sistemik

Sisi kiri jantung adalah pompa sirkulasi sistemik; Ia menerima darah merah kaya oksigen (kaya
oksigen) dari paru-paru.

1. Ventrikel kiri mengeluarkan darah ke aorta.


2. Masuk ke arteri sistemik lalu mengalir ke semua organ di seluruh tubuh - kecuali kantung
udara (alveoli) paru-paru.
3. Masuk ke arteriola berdiameter lebih kecil,
4. Kemudian ke kapiler sistemik. Pertukaran nutrisi dan gas terjadi di dinding kapiler tipis.
5. Darah mengalir melalui kapiler
6. Kemudian memasuki venula sistemik, Venules membawa darah yang tidak
terdeoksigenasi (oksigen-miskin)
7. Lalu masuk ke pembuluh vena sistemik yang lebih besar.
8. Akhirnya darah mengalir kembali ke atrium kanan.
Sirkulasi Paru

Sisi kanan jantung adalah pompa sirkulasi paru; Ia menerima semua darah deoksigenasi
merah-gelap yang kembali dari sirkulasi sistemik.
1. Darah yang dikeluarkan dari ventrikel kanan
2. mengalir ke batang pulmonal, yang bercabang menjadi arteri pulmonalis (membawa darah
ke paru kanan dan kiri)
3. Pada kapiler paru, darah membongkar CO2, yang dihirup, dan mengambil O2 dari udara
yang dihirup
4. Darah yang baru beroksigen kemudian mengalir ke vena paru-paru dan kembali ke atrium
kiri.
Sirkulasi Paru
Ventrikel Kanan
Memompa darah terdeoksigenasi ke paru-paru melalui arteri pulmonalis

Arteri Pulmonalis
Membawa darah terdeoksigenasi dari jantung ke arteriol

Arteriol
Membawa darah terdeoksigenasi ke pembuluh kapiler

Pembuluh Kapiler
Terjadi pertukaran CO2 dengan O2

Venula
Membawa darah beroksigen ke vena pulmonalis

Vena Pulmonalis
Membawa darah beroksigen kembali ke jantung

Atrium Kiri
Menerima darah beroksigen dari paru-paru
Sirkulasi Sistemik

Ventrikel Kiri
Memompa darah keluar ventrikel kiri dan memasuki aorta

Aorta
Aorta bercabang menjadi arteri yang lebih kecil dan berakhir ke
pembuluh kapiler dengan membawa darah beroksigen

Pembuluh Kapiler
Terjadi pelepasan O2 ke jaringan

Vena Cava
Menerima darah terdeoksigenasi dan membawanya ke atrium kanan

Atrium Kanan
Mendorong darah untuk masuk ke ventrikel kanan
Sumber : Tortora GJ, Dickson B. Principles of anatomy & physiology. 14th edition. Wiley; 2014
Bagian 2
System Respirasi
1. Jelaskan organ-organ pada system respirasi dan fungsinya
2. Jelaskan klasifikasi saluran pernapasan secara anatomi dan fisiologis.
3. Sebutkan otot-otot pernafasan
4. Jelasakan mekanisme proses ventilasi (inspirasi dan ekspirasi)
5. Sebutkanlah volume-volume paru yang dapat diukur, dan jelaskan cara mengukurnya
6. Jelaskan mengenai proses pertukaran gas (kapiler pulmonal dan sistemik)
7. Jelaskan mengenai transportasi oksigen dan karbondioksida dalam pembuluh darah
1.B
ORGAN-ORGAN PADA SYSTEM
RESPIRASI DAN FUNGSINYA
Nama Penjelasan

Lubang hidung Jalan masuk udara

Vestibula nasal Pada epitelnya terdapat rambut kasar


untuk menghalangi masuknya
partikel-partikel seperti debu

Nasal septum Membagi lubang hidung menjadi dua

Faring Saluran bersama sistem pernapasan


dan pencernaan

Laring Menghubungkan faring dengan


trakea
Pita suara Terletak di laring, menghasilkan
suara
Trakea Jalan masuk udara ke paru-paru

Bronkus Cabang dari trakea, masuk ke paru-


paru kanan dan kiri
Bronkiolus Cabang lebih kecil dari bronkus

Alveolus Kantung udara yang halus tempat


pertukaran gas antara udara dan
darah
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 8th ed. USA: Brooks/Cole, Cengage Learning, 2013.
2.B
KLASIFIKASI SALURAN
PERNAPASAN SECARA
ANATOMI DAN FISIOLOGIS
Anatomi

a. Sistem pernapasan atas


○Saluran : hidung, rongga hidung,
sinus pranasal, dan faring
○Fungsi : Menyaring, menghangatkan,
dan melembabkan udara → udara ‘siap’
masuk ke sistem pernafasan bawah

b. Sistem pernapasan bawah


○Saluran : laring, trakea, bronkus, dan
paru-paru

SILVERTHORN_Human Physiology_An Integrated Approach, 6th Edition- William Perreault Jr Bruce R. Johnson, Ph.D. William C. Ober, M.D, Claire W.
Garrison, R.N., Andrew C. Silverthorn, M.D.
Fisiologi

a. Zona konduksi
○Saluran : hidung, rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus,
bronkiolus terminal
○Fungsi: menyaring, menghangatkan, melembapkan, dan menyalurkan udara ke
zona respirasi

b. Zona respirasi
○Saluran : bronkiolus respiratori, saluran alveolus, kantung alveolus, dan alveolus.
○Fungsi: tempat pertukaran udara dan darah
3.B
OTOT-OTOT PERNAFASAN
79

Otot-Otot Pernapasan

Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy and physiology. 9th ed. Boston: Pearson; 2012. P. 835
80

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 14th ed. United States of America: John Wiley & Son Inc; 2014. P. 847-9.
Otot-Otot Pernapasan
81

1. Laring: otot vokalis, otot inferior faringeal constrictor, otot sternotiroid


otot cricotiroid (pembentukan suara)
2. Otot trakealis (inhalasi dan ekshalasi, menyediakan aliran udara secara
efisien)
3. Paru-Paru:
 otot diafragma (inhalasi dan ekshalasi),
 otot eksternal intercostal, otot sternocleidomastoid, serratus anterior,
pectoralis minor, dan otot scalene (kecepatan pergerakan rusuk)
 Otot abdominal, internal intercostal dan transversus thoracic
(penyemitan rongga dada saat ekspirasi)
 Otot eksternal dan internal oblique, transversis abdominis, dan rectus
abdominis (membantu otot internal intercostal saat ekshalasi)
Otot Pembatas Rongga Dada

 Otot ekstremitas superior  Otot thorax intrinsik


a. Musculus pectoralis major a. Musculus intercostalis externa
b. Musculus pectoralis minor b. Musculus intercostalis interna
c. Musculus serratus anterior c. Musculus sternalis
d. Musculus subclavius d. Musculus thoracis transversus

 Otot anterolateral abdominal


a. Musculus abdominal oblicus externus
b. Musculus rectus abdominis
4.B
MEKANISME PROSES
VENTILASI (INSPIRASI DAN
EKSPIRASI)
Mekanisme Proses
Ventilasi (Inspirasi
dan Ekspirasi)

Ventilasi merupakan proses


pergerakan udara ke dan dari
dalam paru

Martini F, Nath J, Bartholomew E. Fundamentals of anatomy &


physiology. 9th ed. San Francisco: Benjamin Cummings; 2012. p.
832.
3. Mekanisme Proses Ventilasi
Pernafasan Dada

Inspirasi Ekspirasi
 Otot antar tulang rusuk berkontraksi  Otot antar tulang rusuk berelaksasi
(menegang) (mengendur)
 Tulang rusuk terangkat naik  Tulang rusuk turun
 Volume rongga dada membesar  Volume rongga dada mengecil
 Tekanan udara di rongga dada  Tekanan udara di rongga dada
mengecil membesar
 Udara dari luar masuk ke paru-paru  Udara di paru-paru keluar tubuh
3. Mekanisme Proses Ventilasi
Pernafasan Perut

Inspirasi Ekspirasi
 Otot diafragma berkontraksi  Otot diafragma berelaksasi
 Diafragme mendatar  Diafragme kembali ke bentuk
 Volume rongga dada membesar semula
 Tekanan di rongga dada mengecil  Volume rongga dada mengecil
 Udara dari luar masuk ke paru-  Tekanan di rongga dada
paru membesar
 Udara di paru-paru ke luar tubuh
Perubahan Tekanan pada Inspirasi dan Ekspirasi

Tortora, G. Principles of anatomy and physiology. 14th ed. Wiley & Sons Canada, Limited, John; 2013. p. 892.
Perubahan Tekanan pada Inspirasi dan Ekspirasi

Sherwood L. Human physiology: From cells to system. 9th ed. Singapore: Cengage Learning; 2013. p. 455.
5.B
VOLUME-VOLUME PARU YANG DAPAT
DIUKUR, DAN CARA MENGUKURNYA
Sherwood L. Human physiology: From cells to system. 9th ed. Singapore: Cengage Learning; 2013. p. 461.
Volume-volume Paru Yang Dapat Diukur

1. Volume Tidal (VT): Volume masuk atau keluarnya udara dalam satu kali bernafas, dengan nilai
rerata sekitar 500 ml pada saat kondisi istirahat .
2. Volume Cadangan Inspirasi (IRV) : Volume udara tambahan yang dapat dihirup secara maksimal
di atas volume tidal istirahat dengan nilai reratanya sekitar 3000 ml. IRV didapat dengan kontraksi
maksimal dari otot interkostal eksternal, diafragma dan otot inspirasi tambahan.
3. Kapasitas Inspirasi (IC) :Volume udara maksimal yang dapat dihirup saat akhir ekspirasi tenang
normal (IC=IRV + TV) dengan nilai reratanya sekitar 3500 ml .
4. Volume Cadangan Ekspirasi (ERV): Volume udara tambahan yang dikeluarkan secara aktif
dengan berkontraksinya otot-otot ekspirasi secara maksimal melebihi udara normal yang
dihembuskan secara pasif pada akhir volume tidal istirahat. Nilai rerata sekitar 1000 ml .
5. Volume Residual (RV): Volume udara yang tertinggal di dalam paru dengan kadar minimal
setelah ekspirasi maksimal dengan nilai rerata sekitar 1200 ml .

Sherwood, L. (2010). Human Physiology: from Cells to Systems 7th ed. USA : Brooks/Cole, Cengage Learning p. 479-480
Volume-volume Paru Yang Dapat Diukur

6. Kapasitas Residual Fungisional (FRC) : Volume udara yang berada di paru saat akhir ekspirasi
pasif normal (FRC=ERV + RV) dengan nilai reratanya sekitar 2200 ml .
7. Kapasitas Vital (VC) : Volume udara maksimal yang dpat dikeluarkan setelah inspirasi maksimal
dalam satu kali proses pernafasan ( VC = IRV + TV + ERV ), ini berguna untuk menentukan
kapasitas fungisional paru dengan nilai rerata sekitar 4500 ml .
8. Kapasitas Paru Total (TLC) : Volume udara dengan jumlah maksimal yang dapat ditampung oleh
paru dengan nilai rerata sekitar 5700 ml .
9. Volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV) : Volume udara yang dapat dihembuskan
selama detik pertama ekspirasi dalam penentuan VC. Biasanya nilai dari FEV ini 80 % dari VC,
keadaan normal 80 % udara yang dihembuskan paksa dalam satu detik dari paru yang mengembang
maskimal . Dari pengukuran ini, menunjukkan bahwa laju aliran udara paru dapat dicapai secara
maksimal .

Sherwood, L. (2010). Human Physiology: from Cells to Systems 7th ed. USA : Brooks/Cole, Cengage Learning p. 479-480
Cara Mengukurnya

Alat untuk mengukur volume dan kapasitas


paru-paru  Spirometer
Spirometer terdiri dari tong/drum terisi udara
yang mengapung dalam ruang berisi air.
Cara pengukuran :
1. Seseorang menghirup dan menghembuskan
udara dari dan ke dalam drum melalui suatu
selang yang menghubungkan mulut dengan
wadah udara, drum naik turun dalam wadah
air.
2. Naik turunnya drum dapat direkam sebagai
spirogram, yang dikalibrasikan terhadap
perubahan volume
3. Pena merekam inspirasi sebagai defleksi ke
atas dan ekspirasi sebagai defleksi ke bawah.

Sherwood, L. (2010). Human Physiology: from Cells to Systems 7th ed. USA : Brooks/Cole, Cengage Learning p. 479-480
Cara Mengukurnya

Tortora, G., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. USA : Willey
6.B
PROSES PERTUKARAN GAS (KAPILER
PULMONAL DAN SISTEMIK)
Sherwood L. Human physiology: From
cells to system. 9th ed. Singapore:
Cengage Learning; 2013. p. 338.
Sirkulasi Sirkulasi
Sistemik Paru-paru

Sirkulasi O2  jantung (ventrikel Sirkulasi O2  paru-paru  vena


kiri)  aorta  Seluruh tubuh pulmonalis  jantung

Sirkulasi CO2  seluruh tubuh  Sirkulasi CO2  jantung


Vena cava  jantung (atrium (ventrikel kanan)  arteri
kanan) pulmonalis  paru-paru
7.B
PROSES PERTUKARAN GAS (KAPILER
PULMONAL DAN SISTEMIK)
Kapiler paru

Martini F, Nath
J, Bartholomew
E.
Fundamentals
of anatomy &
physiology. 9th
ed. San
Francisco:
Benjamin
Pertukaran di Kapiler Jaringan

Sherwood L. Human physiology: From cells to system. 9th ed.


Singapore: Cengage Learning; 2013. p. 354-355.
Pertukaran di Kapiler Paru dan Jaringan

Martini F, Nath J, Bartholomew E. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Francisco: Benjamin Cummings; 2012. p. 842.
thanks!
Daftar Pustaka
✘ Turnbull J. Oxford Advanced Learner Dictionary 8th edition. Oxford: Oxford University Press; 2011.
Researcher; p. 466
✘ Kumar, Abbas, Fausto (1999). Pathologic Basis of Disease, 7th edition. Elsevier Saunders. p. 122
✘ Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy & Physiology. 9th ed. Pearson;
2013. hlm 1017
✘ Sherwood, L. Introduction to Human Physiology 4th ed. Boston, Massachusets: Cengage Learning;
2010. hlm 419
✘ Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13th ed. USA: John Wiley & Sons;
2012. hlm 1025
✘ Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem Edisi 6. Jakarta: PENERBIT BUKU
KEDOKTERAN EGC, 2012.
✘ Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 8th ed. USA: Brooks/Cole, Cengage Learning,
2013.
✘ Sloane, E. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Alih Bahasa, James Veldman. Editor Bahasa
Indonesia, Palupi Widyastuti. Jakarta: EGC; 2003.
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change fill color and opacity.

Isn’t that nice? :)

Examples:

Anda mungkin juga menyukai