Anda di halaman 1dari 70

KONSEP DASAR TOGA dalam

ASUHAN MANDIRI

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DAPATKAH KITA
MENGAMBIL
SIKAP
TERHADAP
SESUATU YANG
TIDAK KITA
KETAHUI ???
MEMBELI MOBIL

INGIN TAU LEGALITAS ATAU INGIN TAU FISIK MOBILNYA


MOBILNYA DULU ??? DULU ???
APA ITU
KESTRAD
???

KONVENSIONAL

KESTRAD

YUK KITA BELAJAR


KESTRAD

(TAK KENAL MAKA TAK


SAYANG, TAK SAYANG MAKA
TAK CINTA, TAK CINTA MAKA
TAK MAU
MEMPERTAHANKAN)
DEFINISI

UU
WHO GABUNGAN PENGETAHUAN,
KETRAMPILAN, & PRAKTIK YANG KESEHATAN Pengobatan dan / Atau perawatan
BERDASARKAN PADA TEORI, dengan cara dan obat yang
KEPERCAYAAN, & PENGALAMAN mengacu pada pengalaman dan
BUDAYA TERTENTU, BAIK YG DAPAT ketrampilan turun temurun secara
DIJELASKAN/ TIDAK, DIGUNAKAN empiris yang dapat
UTK PEMELIHARAAN KESEHATAN, dipertanggungjawabkan dan
PENCEGAHAN, DIAGNOSIS, diterapkan sesuai dengan norma
PERBAIKAN/ PENGOBATAN FISIK yang berlaku dimasyarakat
MAUPUN JIWA
CIRI-CIRI PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL
PENGETAHUAN
Sumber /
pengetahuan PENGALAMAN
TRADISIONAL

BUDAYA Asal
TERTENTU pengetahuan

RIWAYAT
PENGGUNAAN
Pembuktian TURUN-
TEMURUN
FILOSOFI KESEHATAN TRADISIONAL

INDIVIDU DIPENGARUHI
LINGKUNGAN (EXT & INT),
INDIVIDU1 KESATUAN
MEMILIKI KEMAMPUAN
SISTIM
BERADAPTASI TERHADAP
LINGKUNGANNYA
KONSEP KESEHATAN TRADISIONAL
(Konsep Sehat Sakit)
KEMAMPUAN
PERTAHANAN
PENYEBAB TUBUH
GANGGUAN BERADAPTASI DG
KESEHATAN PENYEBAB
GANGGUAN
KESEHATAN
Konsep Sehat

- BERFUNGSI
JASMANI, DENGAN
ROHANI, BAIK SEHAT
SPIRITUAL
- SEJAHTERA
KONSEP KESEHATAN TRADISIONAL
(Prinsip Terapi)
• Mengembalikan keseimbangan (homeostasis)
• Revitalisasi fungsi
HOMEOSTASIS
STATIS ??? DINAMIS ???
KONSEP KESEHATAN TRADISIONAL
(Modalitas)
RAMUAN KETRAMPILAN
• Bentuk : • Manual
– Makanan/ minuman • Olah pikir
– Obat
• Energi

• Sumber :
– Tumbuhan
– Hewan
– Mineral
Pendekatan Tradisional

MANIFESTASI KLINIS
SEHAT-
SAKIT

LINGK SOSIO-KULTURO KESEIMBANGAN


EXT

LINGK INT BIO-PSIKO-SPIRIT

MANUSIA

BIOKULTURAL
PENDEKATAN PEMANFAATAN
KESEHATAN TRADISIONAL SERTA
MODEL PRAKTIKINYA
Pendekatan pemanfaatan kesehatan
Tradisional

• Eliminasi • Dis- ease • Sistim (bukan


Kausal (bukan organ)
(bukan disease)
simptom)
TUJUAN DIAGNOSIS PENDEKATAN
SKEMA PEMANFAATAN KESEHATAN
TRADISIONAL

sehat sakit

Upaya
kuratif
revitalisasi/
optimalisasi
fungsi mekanisme adaptasi

eliminasi

Paradigma
kemampuan Penyebab
sehat :
adaptasi penyakit
promprev
TUJUAN UTAMA PEMANFAATAN
KESEHATAN TRADISIONAL
CONVENTIONAL
Curing bio-mechanic
condition of the body

TRADITIONAL
Balancing the body
functions to reach
homeostatic
CONTINUUM OF TRADITIONAL HEALTH CARE
ACROSS THE LIFE CYCLE Akupuntur & akupresur , • Kualitas
ramuan: Lansia • Degenerasi
Mencegah timbulnya
gangguan peny.berisiko
RAMUAN TAMBAH DARAH, (kegemukan, Hipertensi,
AKUPUNKTUR ATAU AKUPRESUR DM, dll), migrain, nyeri otot,
Atasi anemia,emesis gravidarum, pemulihan stamina Usia
& mengurangi rasa nyeri Kerja
Pijat/Akupresur Bayi/Balita:
saat melahirkan.
Akupresur & Ramuan: 1. membantu tumbuh kembang,
Ramuan & Akupresur : • Polusi di Tpt Kerja
melancarkan ASI ANAK SAPI 2. mengurangi keluhan peny.ringan Gangguan nyeri haid • Produktifitas
perawatan Ibu nifas. (batuk,pilek,
INTERVENSI asma, dispepsia
KESEHATAN & GIZI: enuresis)
anoreksia, Pelayanan bagi anak
IMD & ASI EKSKLUSIF, SMP/SMA & remaja
Pelayanan Ramuan
PIJAT BAYI.:
PUS meningkatkan nafsu makan,
Pemeriksaan cegah kecacingan Pelayanan bagi
Persalinan,
Kehamilan nifas & Pelayanan Pelayanan bagi anak SD
balita &
neonatal bagi bayi prasekolah
• Kespro remaja
• Ancaman PM
1000 Hari dan PTM

•Gangguan •UKS
Keceerdasan •Dokcil
• KIE
lemah •PMT
• UHH •AKI 228/100.000 KH • Tumbuh
• Usia rentan Kembang Pengembangan dan pemanfaatan
• ASI <15% TOGA di Sekolah:
• AKB 32/1000 KH • D/S 71,3% Memasyarakatkan minum Jamu
• AKBAL 34 pada remaja untuk pencegahan
Anemia dan penyakit degeneratif.

UMUR HARAPAN HIDUP


KONSEP PRAKTEK

MULTI MODALITAS
REVITALISASI (PENDEKATAN
FUNGSI SISTIM, TO HEAL
NOT TO CURE)

MODLITAS

PARADIGMA
SEHAT,
KONSEP BERDAYAKAN
HOLISTIK PENYEHAT KLIEN

KEPERCAYAAN
KEPATUHAN
SELF HEALING
Pengertian Asuhan Mandiri
Upaya Memelihara & meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan mengatasi gangguan
kesehatan ringan secara mandiri, dari dan untuk
individu & anggota keluarga di tingkat rumah
tangga

Masyarakat tau, mau, dan mampu menjaga


ksehtan diri & keluarganya

Hidup sehat
Hidup Sehat
• Mencuci tangan air bersih & sabun
• Makan buah & sayur  tiap hari
• Aktivitas fisik  tiap hari
• Membuat ramuan  air & wadah bersih
SELFCARE KESEHATAN TRADISIONAL

RAMUAN TOGA
SELFCARE
KESTRAD
KETRAMPILAN AKUPRESUR
SELFCARE RAMUAN (TOGA)
• Perawatan sendiri di rumah  toga
• Pendekatan  promotif & preventif,
gangguan kesehatan ringan
• Kriteria TOGA untuk ramuan :
– Aman & bermanfaat untuk kesehatan
– Praktis, mudah, murah
– Tidak bertentangan dengan budaya masyarakat
SELFCARE KETRAMPILAN
(AKUPRESUR)
• Perawatan sendiri di rumah  akupresur
• Pendekatan  promotif & preventif,
gangguan kesehatan ringan
• Kriteria akupresur terpilih :
– Aman & bermanfaat untuk kesehatan
– Praktis & mudah  dilakukan sendiri
MANFAAT, RUANG LINGKUP, &
PERSYARATAN SELFCARE
• Manfaat :
– Prom-prev  diri & klg
– Hemat biaya & waktu
• Ruang lingkup :
– Prom-prev,
– Kuratif ggn kes ringan, pertolongan pertama
– rehabilitatif
• Persyaratan :
– Aman, bermanfaat
– Praktis, mudah, & murah
– Bahan, peralatan, & cara yang mudah
– Tradisi masyarakat
TATALAKSANA PEMANFAATAN
TOGA DALAM SELFCARE
• Pengertian sebidang tanah
pekarangan/kebun  menumbuhkan TO
memenuhi kebutuhan obat keluarga
• Dampak  kesehatan, kesejahteraan,
keindahan lingkungan, pelestarian tanaman
dan budaya, mengurangi kebutuhan rumah
tangga sehari-hari, sumber bahan baku OT.

FUNGSI, MANFAAT, SASARAN, &
LOKASI TOGA
• Fungsi :
– Mendekatkan TO pada masyarakat kesehatan
mandiri
– Prom-prev, kuratif, rehabilitatif
– Mewarisi budaya
• Manfaat :
– Prom-prev, kuratif, rehabilitatif
– Mendukung kesehatan & kesejahteraan keluarga
• memperbaiki status gizi keluarga
• menambah penghasilan keluarga,
• meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman,
• melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa
• Sasaran dan Lokasi TOGA
– Sasaran :
• Perorangan, keluarga, kelompok masyarakat
– Lokasi :
• halaman, kebun, halaman sarana umum seperti:
sekolah, Puskesmas/rumah sakit, gedung balai
desa/kantor kelurahan, gedung pertemuan dan lahan
lain yang dapat dimanfaatkan.
– Untuk daerah perkotaan (sulit lahan)menggunakan pot, poli
bag, ember
PENGENALAN TANAMAN OBAT
DALAM TOGA
• Jenis-jenis tanaman obat
– Penamaan : nama ilmiah (latin), nasional, nama
lokal  tidak tertukar.
• Pertelaan tanaman obat
– Menerangkan ciri-ciri morfologi (batang,daun,
bunga, buah dan biji) setiap jenis tanaman obat
tidak tertukar
• Kandungan dari tanaman obat
– pedoman pemanfaatan dalam pelayanan
kesehatan
BUDIDAYA DAN PASCAPANEN
• Lingkungan tempat tumbuh
– mempengaruhi kuantitas dan kualitas bahan baku
yang dihasilkan
– Faktor lingkungan tumbuh, antara lain :
• ketinggian tempat, curah hujan, tingkat naungan
(intensitas cahaya), dan jenis/tingkat kesuburan tanah
• Teknik Budidaya dan Pascapanen
– Langkah dalam teknik budidaya
• Penyiapan Lahan
• Penyiapan Benih
• Penanaman
• Pemupukan
• Pemeliharaan
• Panen
– Pascapanen
• seleksi,
• pencucian,
• penirisan,
• perajangan,
• pengeringan,
• pengemasan/penyimpanan dan
• pelabelan
PEMANFAATAN DAN TEKNIK
MEMBUAT RAMUAN UNTUK
ASUHAN MANDIRI
Teknik Meramu
• Hal yang perlu diperhatikan :
– Penyiapan Bahan Baku (Simplisia)
• Pastikan tanaman tidak salah, tidak memberikan efek
yang tidak diinginkan atau keracunan
• Pemilihan bahan baku :
– Berwarna cerah.
– Telah tua/masak, segar
– Utuh dan tidak rusak
– Tidak terserang hama, tidak bercendawan.
– Tidak erubah warna atau layu.
Ukuran dan Takaran
Ukuran dan takaran yang digunakan adalah yang biasa dikenal olehmasyarakat, seperti :

 Gelas  Gelas belimbing, 1 gelas = 200 cc

 Cangkir  Cangkir teh, 1 cangkir = 100 cc

 Sendok  Sendok makan, 1 sendok = 15 cc

 Genggam  1 genggam tangan penderita

 Jari Tangan  1 Jari = ukuran panjang 1 telunjuk penderita.

 Ibu Jari  Sebesar ibu jari jempol penderita

 Helai  Lembar, satuan ukuran daun yang lebar seperti daun pepaya, dadap serep

 Pelepah  1 pelepah tanaman lidah buaya yang panjangnya = 10 cm

 Sebesar Telur  Biasa disebut sebesar telur itik atau ayam kampung atau sebesar telur burung merpati
Identik 150 – 200 gram
 tapi bila tidak ada keterangan, maka yang dimaksud sebesar telur ayam

 Secukupnya  Ukuran secukupnya digunakan pada penggunaan bahan yang nilainya sedikit seperti garam, gula,air dan lain-lain

 Sejimpit  digunakan biasanya untuk bahan herba yang penggunaanya dalam jumlah sedikit karena fungsinya yang keras seperti
sambiloto

 Seujung kuku  biasanya digunakan pada bahan yang penggunaanya sedikit seperti kapur sirih (enjet)
• Peralatan yang digunakan :
– Periuk (kuali) dari tanah liat atau panci dari bahan
gelas/kaca atau stainless steel.
– Pisau atau spatula/pengaduk yang terbuat dari
bahan kayu
– Saringan dari bahan plastik atau nilon.
• Higiene Sanitasi
– Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
membuat ramuan :
• Bahan Ramuan
– Cuci bersih dengan air bersih dan mengalir
– Tiriskan bahan ramuan dengan wadah yang bersih
– Rajang bahan ramuan sesuai kebutuhan
• Peralatan
– Peralatan yang digunakan harus bersih dan kering
– Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
– Cuci bersih dan keringkan peralatan setelah digunakan
– Simpan di dalam lemari perkakas
• Peramu
– Kondisi fisik peramu harus dalam keadaan sehat
– Cuci tangan dengan cara yang benar sebelum meramu
– Gunakan masker, tutup kepala dan celemek
– Selalu cuci tangan setiap penggantian tahapan proses
pembuatan ramuan
Pengolahan dan penyiapan
• Bentuk ramuan untuk dikonsumsi :
– Rebusan/Godogan
• Proses penyarian dengan merebus dengan air sampai
mendidih menggunakan api kecil.
– Seduhan
• Proses mencampur bahan ramuan dengan air panas
– Perasan
• Proses penyarian dengan teknik perasan
• Bentuk ramuan untuk pemakaian luar :
– Tapel
– Balur
– Oles
– Mandi
• Bentuk ramuan untuk penguapan :
– Ratus
– Sauna
• Hal-hal yang harus diperhatikan :
– Merebus menggunakan api kecil.
– Alat-alat harus bersih.
– Merebus simplisia herba, air disisakan menjadi
setengahnya.
– Jika herba berupa teh atau simplisia yang harus
diseduh gunakan air dengan suhu 80 derajat.
– Masukan bahan yang mengandung minyak atsiri
setelah mau diangkat dan ditutup
– Ramuan bentuk kayu masukan diawal
Penggunaan bentuk-bentuk
ramuan
• Penyajian untuk dikonsumsi
– Rebusansajikan dengan menyaring diminum
hangat-hangat
– Seduhansajikan dengan mengendapkan atau
menyaringnyadiminum hangat-hangat
– Perasansajikan dengan meminum cairan sari
yang diperas
• Penyajian untuk penggunaan luar
– Tapalsajikan dengan menempelkan tumbukan
kebagian tubuh yang sakit
– Balursajikan dengan menggosok/membalur
ramuan yang ditumbuk kebagian tubuh yang sakit
– Olessajikan dengan mengoleskan ramuan cair
kebagian tubuh yang sakit
– Mandilakukan dengan menyiram/ merendam
tubuh dengan cairan rebusan bahan ramuan
• Penyajian untuk penggunaan penguapan
– Ratussajikan dengan membakaruapnya
diarahkan kebagian tubuh tertentu
– Saunasajikan dengan merebusuapnya
diarahkan ke seluruh tubuh dalam ruangan
tertutup
TEKNIK FASILITASI
Peran, Fungsi & Kemampuan
Fasilitator
• Peran
– Katalisator
• Mendorong tumbuh kembang
• Syarat : menguasai materi
– Bantuan dalam proses
• Perbantuan pada individu yang mengalami kesulitan
dalam proses mempelajari dan memahami akupresur
dan TOGA
– Penghubung dengan sumber daya  kolaborasi
• membantu menghubungkan dengan sumber-sumber
yang tepat jika mengalami kesulitan sumber daya
• Syaratnya ?
– Pemberi solusi
• solusi berupa alternatif-alternatif yang dihasilkan
berdasarkan kesepakatan bersama.
– Pendamping proses Pemantauan & evaluator
• Pendampingan dalam proses monitoring & evaluasi
berkala dan berkesinambungan untuk mengetahui
perkembangan
• Fungsi dan Kemampuan
– Pemimpin, pembina & pengembangan masyarakat
• Syarat :
– pelatihan-pelatihan, belajar sendiri dengan banyak membaca
buku, banyak menimba atau mempelajari pengalaman dari
luar (studi banding,seminar- seminar), harus tanggap, dapat
menjabarkan ide-ide, konsep dan kebijakan, melatih diri
dengan berpikir kreatif, berpikir orisinil dan selalu
berwawasan masa depan – visioner – serta tahan dan berjiwa
besar menerima kritikan dari luar
– Mengenal isu-isu lokal, Kemampuan identifikasi, Kemampuan
analitis, adaptasi partisipatif, Berpandangan positif ke depan,
Kemampuan hubungan antar manusia, mampu menyediakan
pengetahuan dan informasi-informasi yang berkaitan dengan
akupresur dan pemanfaatan TOGA
– Melakukan advokasi
• unsur advokasi
– Penetapan tujuan advokasi,
– Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
– Identifikasi sasaran advokasi
– Pengembangan dan penyampaian advokasi
– Membangun koalisi
– Membuat presentasi yang persuasive
– Penggalangan dana/dukungan
– Evaluasi advokasi
– Menggalang Komunikasi
• kemampuan komunikasi yang dibutuhkan adalah:
– Kemampuan menyampaikan pesan atau informasi
– Menjadi pendengar yang aktif
– Bertanya efektif dan terarah
– Pemantauan dan evaluasi
Teknik Fasilitasi
– Komunikasi efektif
• Penyampaian pesan
• Faktor yang mempengaruhi :
– Verbal 7 %,
– suara 38 %,
– bahasa tubuh 55 %
• Syarat komunikasi efektif :
– Jelas dan singkat
– Sampai
– Dapat dipahami
– Disampaikan berulang dengan cara yang berbeda
– Presentasi interaktif
• Penyajian timbal balik penyaji dan peseta
• saling merespon & mengembangkan ditengah-tengah
penyajian
• Langkah dalam presentasi interaktif :
– Mereview tujuan bahasan
– Mengajukan pertanyaan yang terkait dng pokok bahasan
– Menghubungkan pokok bahasan dengan :
» Materi/ topik kajian sebelumnya
» Pengalaman nyata penyaji
» Pengalaman kerja pembelajar
» Berbagi pengalaman
– Menggunakan Alat bantu yang sesuai
– Libatkan peserta dlm topik
– Bangun kepercayaan peserta : “menjelaskan manfaat materi”
– Pastikan peserta menyadari bahwa Anda memegang kendali
– Terbukalah mengenai diri Anda [jika diperlukan]
– Pastikan peserta mengetahui bahwa Anda sebagai presentan
senang berada di sini
– Metode pembelajaran
• Terdiri dari :
– Kuliah (Ceramah Tanya Jawab/CTJ)
– Demonstrasi
– Studi Kasus
– Simulasi
– Roleplay
– Diskusi Kelompok
KULIAH/CTJ/LECTURE
• sasaran utama perubahan domain
pengetahuan
• Kegunaan :
– Menyajikan pengetahuan dan pandangan
– Menyentuh domain Kognitif
– Pelengkap metoda lain, yang berfungsi sebagai
penjelasan awal dan rangkuman akhir
DEMONSTRASI
• Sasaran utama : perubahan pada domain
psikomotor/ afektif
• cara : memperagakan suatu kegiatan secara
nyata dengan menggunakan benda
sesungguhnya dalam situasi yang
sesungguhnya atau tiruan
• Kegunaan :
– menstimulir domain psikomotor dan afektif
SIMULASI
• Sasaran utama : perubahan pada domain
psikomotor dan afektif, melibat-aktifkan aspek
“emosi” melalui perangsangan indera
penerima
• cara melakukan kegiatan “tiruan” dengan
menggunakan benda sesungguhnya/ tiruan
dalam situasi dan lingkungan yang tidak
sesungguhnya [ tiruan ]
• Kegunaan :
– Melatih keterampilan dan membentuk sikap
positif dengan situasi dan kondisi tiruan agar
terbebas dari bahaya dan kerugian jika peserta
gagal dlm melakukan kegiatan
– Sebagai prasyarat sebelum melakukan peragaan
dan praktikum
ROLE PLAY
• sasaran utama : perubahan pada domain
afektif dengan mengandalkan aspek “emosi”
melalui perangsangan indera penerima
• Dengan cara melakukan kegiatan
“memerankan/ menjadi” figur/ sosok orang
lain dalam situasi dan lingkungan tiruan
• Kegunaan :
– Melatih untuk dapat merasakan berbagai
masalah yang mungkin dihadapi
– Melatih kesadaran dan kepekaan sosial yang
sangat dibutuhkan dlm dunia kerja nyata, sehingga
dpt memunculkan sikap positif yang tentang
fenomena sosial yang memang ada disekitarnya
• DISKUSI KELOMPOK
– Sasaran utama : perubahan pada domain kognitif
/ afektif dengan mengandalkan partisipasi para
anggotanya
– Kegunaan :
• Latihan mengemukakan pendapat
• Latihan untuk mau menerima dan memberi
• Mengembangkan ide – ide baru
• Membantu peserta dalam memahami diri sendiri &
orang lain
STUDI KASUS
• Sasaran utama : perubahan pada domain
kognitif / afektif / keterampilan berpikir
dengan mengandalkan daya nalar
• Kegunaan :
– Mengembangkan kemampuan analisis,
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
– Menunjukkan adanya pengaruh nilai – nilai dan
persepsi terhadap pengambilan keputusan
kelompok
BILA KITA MENYAMPAIKAN
SESUATU DENGAN CARA
YANG DAPAT MEREKA
MENGERTI, MAKA ITU AKAN
MASUK DALAM
PIKIRANNYA;
TETAPI BILA KITA
MENYAMPAIKAN SESUATU
DENGAN CARA MEREKA,
MAKA ITU AKAN MASUK
DALAM HATINYA
JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN
CARA YANG SAMA UNTUK
MENDAPATKAN HASIL YANG
BERBEDA (Albert Einstein)
Mari Kita Selalu Berinovasi Untuk
Mengembangkan Cara Kita Guna
Mencapai Hasil Yang Optimal
(Jangan Malu Untuk Berubah)
70

Anda mungkin juga menyukai