Anda di halaman 1dari 17

Referat

Sindrom Kardiorenal

Oleh Pembimbing
Teuku Syahriza Erman dr. Erlinda, Sp.PD

Kepaniteraan Klinik Senior


Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam
FK Abulyatama/RSU Meuraxa
Banda aceh
2019
Pendahuluan
Definisi

NHLBI Scrier
(2004) (2007)

Ranco dkk
(2008)

Konferensi
Liang dkk
ADQI
(2008)
(2008)
Klasifikasi

Ranco dkk, berdasarkan mekanisme patofisiologi yang mendasari kegagalan


fungsi jantung dan ginjal (AQDI)

Tipe I Tipe III Tipe V


Acute Tipe II Acute Tipe IV Secondary
Cardiorenal Chronic Renocardiac Chronic Cardiorenal
Cardiorenal Renocardiac
Liang dkk (2008), berdasarkan gambaran klinis

Ringan : gagal jantung + eGFR 30-59 cc/mnt/1.73 m 2


Cardiorenal Sedang : gagal jantung + eGFR 15-29 cc/mnt/1.73 m 2
failure Berat : gagal jantung + eGFR < 15 cc/mnt/1.73 m 2

Perburukan fungsi
ginjal saat Kenaikan kadar kreatinin serum > 0,3 mg/dl atau >
pengobatan untuk 25 % dari kadar asalnya
ADHF

Resistensi terhadap terapi diuretik, walaupun telah diberikan :


• > 80 mg furosemide /6 jam
Resistensi
• > 240 mg furosemide /hari
diuretik • Infus furosemide secara kontinyu
• Kombinasi terapi diuretik (loop diuretic + tiazide +
aldosterone antagonist)
Epidemiologi
Patofisiologi
Sindrom Kardiorenal Tipe I
Sindrom Kardiorenal Tipe II
Sindrom Kardiorenal Tipe III
Sindrom Kardiorenal Tipe IV
Sindrom Kardiorenal Tipe V
Sepsis yang menginduksi disfungsi organ
Diagnosis

Biomarker jantung dan ginjal pada sindrom kardiorenal

Peptida natriuretik dan Biomarker cidera


gagal jantung ginjal Pencitraan

ADHF -> BNP dan NT- a. Neutrophil MRI,MRS,PET


proBNP gelatinase-
associated
lipocalin
b. Cystatin C
Peptida natriuretik (NP) c. Kidney injury
Tipe I CRS -> kongesti
meningkat pada pasien molecule-1
vena dan CVP yang
CRS tipe I dimana AKI d. N-asetil-b-(D)
tinggi berkaitan dg gang
tjd sbg konsekuensi dari glucosaminidase
fungsi ginjal
ADHF e. Inteleukin-18
f. Bioimpedance
vector analysis
Terapi

Deteksi sindrom kardioreanal dan


antisipasi perburukan fungsi ginjal dan
atau resistensi diuretik

Optimalisasi terapi gagal jantung

Pendekatan
pengelolaan Evaluasi struktur dan fungsi ginjal
sindrom kardiorenal

Optimalisasi dosis diuretik

Terapi lainnya
Kesimpulan

1. Interaksi kompleks antara jantung dan ginjal


2. Disfungsi akut atau kronik salah satu organ dapat menyebabkan disfungsi
akut atau kronik organ lainnya
3. Sampai saat ini belum ada strategi penanganan sindrom kardiorenal yang
konsisten dan efektif
4. Umumnya dilakukan pendekatan empirik untuk mengantisipasi perburukan
fungsi dan mengoptimalkan pengobatan, tetapi belum memuaskan
5. Deteksi sangat penting untuk tataksana dini dan memperbaiki prognosis
Thank You

Anda mungkin juga menyukai