Anda di halaman 1dari 20

PROYEKSI PENDUDUK

METODE MATEMATIS
PENDAHULUAN
Proyeksi penduduk (population projections) dan peramalan penduduk
(population forecast) sering dipergunakan sebagai dua istilah yang sering
dipertukarkan. Meskipun demikian, kedua istilah ini sebenarnya memiliki
perbedaan yang sangat mendasar. Berbagai literatur menyatakan
proyeksi penduduk sebagai prediksi (ramalan) yang didasarkan pada
asumsi rasional tertentu yang dibangun untuk kecenderungan masa yang
akan datang dengan menggunakan peralatan statistik atau perhitungan
matematik. Disisi lain peramalan (forecast) penduduk bisa saja dengan
atau tanpa asumsi dan/atau kalkulasi. Tanpa kondisi/syarat tertentu atau
pendekatan tertentu (Smith, et.al 2001).
PENDAHULUAN (LANJUTAN)

• Bertujuan untuk estimasi penduduk di masa yang akan datang.


• Menggunakan tingkat pertumbuhan penduduk (growth rate), melalui fitting
curve (logistik) yang menyajikan perubahan jumlah penduduk.
• Mengasumsikan pertumbuhan yang konstan, baik untuk model aritmatik,
geometrik, atau eksponensial.
METODE MATEMATIS VS. METODE KOMPONEN

Metode Matematis: Metode Komponen:

• Sederhana • Kompleks
• Membutuhkan data penduduk dan
• Membutuhkan data penduduk asumsi parameter kelahiran,
minimal 2 waktu kematian, dan perpindahan.

• Menghasilkan jumlah dan • Menghasilkan jumlah penduduk,


komposisi penduduk, serta
komposisi penduduk parameter kelahiran, kematian,
dan perpindahan
MODEL ESTIMASI PENDUDUK MATEMATIS

• Model Aritmatik
• Model Geometrik
• Model Eksponensial
• Model Logistik
MODEL ARITMATIK
• Model linear menurut Klosterman (1990) adalah teknik proyeksi yang paling sederhana dari seluruh model trend.

• Asumsi: jumlah penduduk masa depan bertambah dengan jumlah yang sama setiap tahun.

• Formula:
𝑃𝑡 = 𝑃0 1 + 𝑟𝑡

Sehingga
1 𝑃𝑡
𝑟= −1
𝑡 𝑃0
di mana:
𝑃𝑡 : Jumlah penduduk pada tahun t
𝑃0 : Jumlah penduduk pada tahun awal
𝑟 : laju pertumbuhan penduduk
𝑡 : periode waktu antara tahun dasar dan tahun t
CATATAN MODEL ARITMATIK

• Pertumbuhan penduduk relatif


tetap/konstan tiap tahun
• Digunakan jika hanya jumlah total
yang ingin diketahui
• Digunakan jika data yang lebih
spesifik untuk metode lain tidak
tersedia
CONTOH MODEL ARITMATIK

Contoh kasus:
• Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2000 sebanyak 8,389,443
jiwa dan pada tahun 2010 sebanyak 9,607,787 jiwa. Jika diasumsikan
penduduk DKI Jakarta bertambah dalam jumlah yang sama setiap tahun
pada periode 2000-2010, berapa jumlah penduduk DKI Jakarta pada tahun
2011?
CONTOH MODEL ARITMATIK

• Pemecahan:
Angka pertambahan penduduk per tahun periode 2000-2010 di DKI
(9,607,787 − 8,389,443)
Jakarta: = 121,834
10

Penduduk DKI Jakarta 2011 = 9,607,787 + 121,834 = 9,729,621 jiwa


MODEL GEOMETRIK
• Asumsi: jumlah penduduk akan bertambah secara geometrik.
• Laju pertumbuhan penduduk dianggap sama untuk setiap tahun.
• Formula:
𝑃𝑡 = 𝑃0 1 + 𝑟 𝑡

Sehingga
1
𝑃𝑡 𝑡
𝑟= -1
𝑃0
dimana:
𝑃𝑡 : Jumlah penduduk pada tahun t
𝑃0 : Jumlah penduduk pada tahun awal
𝑟 : lajupertumbuhanpenduduk
𝑡 : periodewaktuantaratahundasardantahun t
CONTOH MODEL GEOMETRIK

Contoh kasus:

Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2000


sebanyak 4.248,5 ribu jiwa dan pada tahun 2010 sebanyak
4.865,3 ribu jiwa. Jika diasumsikan penduduk Sumatera Barat
bertambah secara geometrik, berapa jumlah penduduk Sumatera
Barat pada tahun 2011?
CONTOH MODEL GEOMETRIK

• Pemecahan:
Pertumbuhan Penduduk tahunan 2000-2010:
4865,3 1
( )10 - 1 = 0,013649
4248,5

Penduduk Sumatera Barat 2011:


P 2011 = 4248,5 (1+0,013649) 2011−2000
= 4248,5 + 683,2
= 4931,7
Jadi, Penduduk Sumatera Barat Tahun 2011 sebanyak 4931,7 ribu jiwa.
MODEL EKSPONENSIAL
• Asumsi: pertambahan penduduk yang terjadi secara bertahap setiap
• Formula:
𝑃𝑡 = 𝑃0 𝑒 𝑟𝑡

Sehingga
1 𝑃𝑡
𝑟 = 𝑙𝑛
𝑡 𝑃0
dimana:
𝑃𝑡 : Jumlah penduduk pada tahun t
𝑃0 : Jumlah penduduk pada tahun awal
𝑟 : laju pertumbuhan penduduk
𝑡 : periode waktu antara tahun dasar dan tahun t
e : bilangan logaritma natural
CATATAN MODEL EKSPONENSIAL

• Hasil metode eksponensial


mendekati geometrik jika
r relatif rendah (1-2%)
CONTOH MODEL EKSPONENSIAL

• Contoh kasus:
Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2000
sebanyak 7159,2 ribu jiwa dan pada tahun 2010 sebanyak
8060,4 ribu jiwa. Jika diasumsikan penduduk Sulawesi Selatan
bertambah secara eksponensial, berapa jumlah penduduk Sulawesi
Selatan pada tahun 2011?
CONTOH MODEL EKSPONENSIAL

• Pemecahan:
1 8060,4
r= ln = 0,011856
10 7159,2

Penduduk Sulawesi Selatan 2011:


P2011 = 7159,2 x 2,71828 0,011856
= 8156,54
Jadi, penduduk Sulawesi Selatan tahun 2011 sebanyak 8156,54 ribu jiwa
MODEL LOGISTIK
• Masih kurang populer.

• Lebih sesuai untuk estimasi populasi hewan.

• Formula:
𝑟
𝑃𝑡 =
𝐶𝑟𝑒 −𝑡 + 𝑘
dimana:
𝑃𝑡 : Jumlah penduduk pada tahun t

𝑟 : laju pertumbuhan penduduk


𝑡 : periode waktu antara tahun dasar dan tahun t
e : bilangan logaritma natural

1/C : initial population size


r/k : upper limit of projection
PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN/KOTA
MENGGUNAKAN METODE MATEMATIS
Pertimbangkan/perhatikan LPP tahunannya dan tren LPP masa lalu, apakah wajar?
Contoh:
1. LPP nol atau minus??
2. LPP diatas 4% apakah wajar??
3. LPP di atas 7% apakah masih wajar??
4. Lihat fenomena di lapangan:
- Bagaimana pertumbuhan alaminya (tinggi/rendah/ sedang)
- Bagiamana migrasinya (tinggi/rendah/sedang)
- Bandingkan dengan kabupaten/kota sekitar
PENGAPLIKASIAN
Selain BPS, beberapa instansi lain juga melakukan proyeksi penduduk dengan
metode matematis, namun demikian tidak terinci (tidak memperhitungkan jenis
kelamin)

Perlu diperhatikan:
 Makin panjang tahun yang diproyeksikan maka akurasi semakin rendah.
 Untuk proyeksi/estimasi jangka panjang LPP harus smooth.

Anda mungkin juga menyukai