Anda di halaman 1dari 75

LIPID

KELOMPOK WHIPPED CREAM

ANJELITA NADIA ANDARINA


ENGELINA MELISA
IKA NURKHASANAH P.
VIDYA ADNINA
WIDYA RAHMANISA FITRI
OUTLINE

1. Struktur Lipid
2. Fungsi Lipid
3. Biosintesis Lipid
4. Analisis Lipid
5. Aplikasi Lipid
STRUKTUR LIPID
A. KLASIFIKASI LEMAK
Berdasarkan sifat fisik pada temperatur kamar
• Lemak • Minyak
Padat Cair
Biasanya dari lemak hewani Biasanya dari lemak nabati
Sebagian besar asam lemak Sebagian besar asam lemak tak
jenuh jenuh
Contoh : mentega, minyak Contoh : Minyak kelapa, minyak
daging, dll jagung, zaitun, dll
A. KLASIFIKASI LEMAK
Berdasarkan struktur

1. Sederhana
a. Asam Lemak
terdiri dari gugus karboksilat dan rantai hidrokarbon (R).
• SATURATED
TIDAK ADA IKATAN RANGKAP

• Digolongkan menjadi :
a) SCFA (Short Chain Fatty Acids) : C2-6
b) MCFA (Medium Chain Fatty Acids) : c8-14
c) Palmitic : C16
d) Stearic Acid : C18
e) LCFA (Long Chain Fatty Acids) : C20-30
• UNSATURATED
MEMILIKI IKATAN RANGKAT PADA POSISI TERTENTU
• MUFA (Monounsaturated Fatty • PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids)
Acids) memiliki pola interupsi metilen (cis
dipisahkan satu sama lain dengan gugus
methilen CH2)
B. GLISEROL

MERUPAKAN GULA ALKOHOL YANG MEMPUNYAI 3 GRUP HIDROKSIL ALKOHOLIK (-OH)


DIKENAL JUGA DENGAN NAMA 1,2,3-PROPANETRIOL

• Monogliserida • Digliserida • Trigliserida


Terdiri dari 2 asam lemak
yang diikat dengan 1
gliserol.
PENGGOLONGAN GLISEROL BERDASARKAN HASIL
HIDROLISIS
• Lemak Netral (Trigliserida)
• Wax
Hasil hidrolisis berupa
gliserol dan 3 molekul Hasil hidrolisis berupa
komponen lipid, keton,
asam lemak. alkana, alkohol sekunder
C. TANPA GLISEROL
1) Spingolipid
 Masuk ke dalam lipid membran.
 Tidak berikatan dengan gliserol, tetapi dengan sfingosin (alkohol pengganti gliserol),
asam lemak panjang, kholin, dan asam fosfat.
 Asam lemak terikat ke gugus amino sfingosin dengan ikatan amida.
 Contoh : ceramida
2) Terpenoid
Terdiri dari unit-unit isoprena
3) Steroid
• Merupakan turunan tarpenoid
• Memiliki struktur dasar terdiri dari
17 atom carbon membentuk 3
cincin sikloheksana dan 1 cincin
siklopentana.
• Ada beberapa jenis dan ditentukan
oleh subtituen R1, R2, dan R3
CONTOH STEROID
• Pada hewan • Pada Tumbuhan
2. KOMPLEKS
a. Lipoprotein
Empat kelompok Lipoprotein :
• Kilomikron
Berasal dari penyerapan triasilgliserol
dan lipid lain di usus.
• Lipoprotein VLDL (Very Low Density
Lipoprotein)
Lipid utamanya adalah triasilgliserol.
• Lipoprotein LDL (Low Density Lipoprotein)
Kolestrol adalah lipid utamanya.
• Lipoprotein HDL (High Density
Lipoprotein)
Fosfolipid adalah lipid utamanya.
B. LIPOPOLISAKARIDA

• adalah sebuah molekul


besar berupa kompleks
antara senyawa lipid
dan polisakarida
dengan ikatan kovalen.
• terdapat di membran
luar bakteri Gram
negatif.
C. GLIKOLIPID
Merupakan lipid yang mengandung karbohidrat, spingosin, dan
asam lemak rantai sangat panjang C24.

Klasifikasi :
• Serebrosdia : mengandung 1
galaktosa
• Sulfatida : mengandung sulfat
pada gul
• Gangliosida : ada beberapa gula
dan residu gula amin.
D. PHOSPATIDOPEPTIDA
• Terdiri dari gliserol, asam lemak jenuh yang terhubung dengan
C1, Asam lemak tak jenuh terhubung pada C2, dan phosphat
pada C3.
SIFAT FISIKA DAN KIMIA LIPID
• Sifat Fisika
a) tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Namun
sangat mudah terkontaminasi lingkungannya
b) berat jenis lebih besar dari air
c) tidak mudah larut dalam air
d)  Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena
e) padat/cair
f) Makin jenuh mp makin tinggi
g) Makin panjang C, bp makin tinggi
• Sifat kimia
Mengalami reaksi-reaksi dan kerusakan struktur
• Sifat kimia
Mengalami reaksi-reaksi dan kerusakan struktur
REAKSI KIMIA LIPID

1. Reaksi Hidrolisis
Lipid diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol
Mengakibatkan kerusakan karena terdapat air
2. Reaksi Saponifikasi
3) Esterifikasi
Kebalikan dari reaksi hidrolisis
4. Interesterifikasi
5) Hidrogerasi
• Untuk menjenuhkan ikatan rangkap pada asam lemak
RANCIDITY

• Hidrolitis rancidity
• Oxidative rancidity
• Enzymatic rancidity
FUNGSI LIPID
FUNGSI BIOLOGIS LIPID
• Penyusun membrane bilayer
Fosfolipid membentuk membrane bilayer

• Pelarut vitamin A, D, E, dan K

• Menyimpan energy
Lipid untuk menyimpan energy yaitu Triasilgliserol

• Menjaga temperature
Lapisan lemak di subkutan menjadi pelindung tubuh dari dingin

• Pembawa pesan kimiawi


Lipid menjadi agen untuk melakukan komunikasi baik antarorganel
maupun dengan sel lain
FUNGSI LEMAK BERDASARKAN STRUKTUR
KIMIANYA
• Lemak sederhana
Lemak untuk menyimpan energy.
Lilin digunakan untuk lapisan pelindung kulit dan rambut

• Lemak campuran

Glikolipid berupa serebrosida terbentuk dalam jaringan otak,


menyusun 7 persen berat kering otak dan jaringan saraf.
Fosfolipid berperan dalam menyusun komponen membrane sel
FUNGSI LEMAK BEDASARKAN IKATANNYA

• Lemak jenuh
• Membentuk tulang
• Membantu daya tahan tubuh
• Melindungi organ tubuh

• Lemak tak jenuh


• Menurunkan kadar LDL (low-density lipoprotein) dalam darah
• Mengurangi risiko penyakit
FUNGSI LEMAK BERDASARKAN
KLASIFIKASI FAHY
• Asam Lemak
Omega 3 bisa menyembuhkan penyakit ateroklerosis, thrombosis, penyakit
tulang atau persendian, asma atau mencegah penuaan.

• Gliserolipid
Terdapat dalam lemak cadangan makanan pada jaringan hewan

• Gliserofosfolipid
Komponen utama dalam membrane sel. myelin juga tersusun dari fosfolipid.

• Sfingolipid
Ditemukan dalam membrane sel, khususnya sel saraf dan jaringan otak
• Lipid sterol
Komponen penting dari membrane lipid

• Lipid prenol
Karotenoid sebagai antioksidan dan precursor vitamin A

• Sakarolipid
Bagian dari membrane sel

• Poliketida
Membentuk sejumlah metabolit sekunder dan produk alami
dari hewan, tumbuhan, bakteri, dan jamur. Eritromisin dan
tetrasiklin sebagai antibiotic. Efotilon sebagai agen antikanker
BIOSINTESIS LIPID
OUTLINE
BIOSINTESIS ASAM LEMAK
BIOSINTESIS TRIASILGLISEROL
BIOSINTESIS MEMBRAN FOSFOLIPID
BIOSINTESIS KOLESTEROL
BIOSINTESIS ASAM LEMAK

Produk Akhir: Palmitoit-ACP

TAHAP-TAHAP
1. Pembentukan Malonil-KoA
2. Kondensasi
3. Reduksi
4. Dehidrasi
5. Penjenuhan
6. Pengulangan Tahap 2-5
PEMBENTUKAN MALONIL-KOA

• Malonil-KoA pertama kali dibentuk dari asetil-KoA di dalam


sitosol
• Asetil-KoA berasal dari oksidasi piruvat, oksidasi asam lemak,
dan degradasi kerangka karbon asam aminol
• Penggunaan sistem ulang alik gugus asetil diperlukan
untuk memindahkan asetil-KoA dari mitokondrion ke sitosol
SISTEM ULANG-ALIK GUGUS ASETIL
KONDENSASI

• Gugus asetil dan gugus malonil yang berikatan secara


kovalen dengan gugus SH pada sintase mengalami
kondensasi untuk membentuk asetoasetil-ACP, dalam
waktu bersamaan terjadi pelepasan CO2
REDUKSI

• Asetoasetil-ACP direduksi membentuk D-β-


hidroksibutiril-ACP
• Katalisator: β-ketoasil-ACP reduktase
• Donor elektron: NADPH
DEHIDRASI

• Senyawa D-β-hidroksibutiril-ACP didehidrasi menghasilkan


trans-Δ2-butenoil-ACP
• Katalisator: β-hidroksiasil-ACP dehidratase
PENJENUHAN

• Trans-Δ2-butenoil-ACP direduksi ikatan gandanya untuk


membentuk butiril-ACP oleh enoil-ACP reduktase
• Donor elektron: NADPH
PENGULANGAN TAHAP 2-5
• Dilakukan untuk memperpanjang rantai dengan unit 2-
karbon lainnya

LANGKAH
• Gugus butiril melekat pada gugus Sis-SH
• Gugus malonil yang datang dipindahkan ke gugus Pn-SH
• Pada tahap kondensasi, seluruh gugus butiril pada Sis-SH
diubah untuk gugus karboksil bebas pada residu
malonil, yang hilang sebagai CO 2
• Produk gugus asil lemak 6-karbon 3 keto, sekarang
berisi 4-karbon yang berasal dari malonil-KoA dan 2
karbon yang berasal dari asetil-KoA yang memulai reaksi
BIOSINTESIS ASAM LEMAK
BIOSINTESIS TRIASILGLISEROL

Prekursor: Asil lemak-KoA dan Gliserol 3-fosfat

Asil lemak-KoA dibentuk dari asam lemak oleh asil lemak-KoA


sintase

Gliserol 3-fosfat dibentuk dari


• Glikolisis oleh gliserol fosfat dehidrogenase
• Gliserol oleh gliserol kinase
TAHAP-TAHAP
1. Asilasi 2 gugus hidroksil bebas pada gliserol fosfat oleh
2 molekul asil lemak-KoA untuk menghasilkan diasilgliserol
3-fosfat atau asam fosfatidat
2. Fosfatidat dihidrolisis oleh fosfatidat fosfatase membentuk
senyawa 1,2-diasilgliserol
3. Diasilgliserol diubah menjadi triasilgliserol oleh reaksi
dengan molekul ketiga asil lemak-KoA
BIOSINTESIS TRIASILGLISEROL
BIOSINTESIS MEMBRAN FOSFOLIPID

• Gugus kepala fosfolipid terikat dengan diasilgliserol oleh


ikatan fosfodiester, dibentuk ketika asam fosfidat
terkondensasi dengan 2 alkohol, mengeliminasi 2 molekul
H2O

• Terdapat 2 strategi untuk membentuk ikatan fosfodiester:


• Diasilgliserol teraktivasi oleh CDP
• Gugus kepala teraktivasi oleh CDP
KOMPONEN UTAMA LIPIDA MEMBRAN

1. Fosfatidiletanolamin
• Fosfoetanolamin dibentuk oleh etanolamin kinase
• Fosfoetanolamin bereaksi dengan sitidin trifosfat (CTP) membentuk
sitin difosfat (CDP)-etanolamin dan pirofosfat
• Untuk mengikat gugus kepala pada diasilgliserol membentuk
fosfatidiletanolamin, diperlukan enzim etanolaminfosfotransferase
sebagai katalisator
2. Fosfatidilkolin
Terbagi menjadi 2 lintasan:
a. Lintas de novo

b. Lintas penyelamatan
BIOSINTESIS MEMBRAN
FOSFOLIPID
BIOSINTESIS KOLESTEROL

TAHAP-TAHAP
1. Sintesis Mevalonat
2. Sintesis Isoprena
3. Sintesis Skualen
4. Sintesis Akhir
SINTESIS MEVALONAT

• Urutan reaksinya adalah sebagai berikut.


SINTESIS ISOPRENA

• 3 gugus fosfat diikat pada mevalonat


• Mevalonat yang terfosforilasi yang kehilangan gugus
karboksil dan sepasang atom hidrogen akan menghasilkan
Δ3-isopenteil pirofosfat, yaitu bentuk teraktivasi suatu unit
isoprena
• Isomerisasi Δ3-isopenteil pirofosfat menghasilkan isoprena
teraktivasi kedua, dimetilalil pirofosfat
SINTESIS SKUALEN

• 6 gugus isopentenil lalu bergabung, dengan membebaskan


gugus pirofosfatnya, menghasilkan hidrokarbon skualen,
yang memiliki 30 atom karbon
SINTESIS AKHIR

• Skualen mengalami serangkaian reaksi enzimatik kompleks,


dimana struktur linearnya melipat dan membuat lingkaran
membentuk lanosterol, yang memiliki 4 cincin
terkondensasi, yang merupakan karakteristik steroid
• Lanosterol akhirnya diubah menjadi kolesterol
BIOSINTESIS KOLESTEROL
ANALISIS LIPID
• ANALISIS KUANTITATIF
• ANALISIS KUALITATIF
ANALISIS KUANTITATIF

DENGAN
• Angka PEREAKSI KIMIA
Penyabunan DENGAN
• Analisis KadarINSTRUMEN
Lemak
(Soxhlet dan Babcock)
• Angka Asam
• Analisis Berat Jenis
• Angka Iodin
(Piknometer)
• Angka Peroksida • Analisis Kolesterol Serum
Darah
(Spektrofotometer)
DENGAN PEREAKSI KIMIA

ANGKA PENYABUNAN ANGKA ASAM


• Jumlah mg KOH untuk • Jumlah mg KOH untuk
menyabunkan 1 g lipid menetralkan asam lemak pada 1
g lemak
• Menentukan massa molekul lipid
• Angka asam besar >> jumlah
• Angka penyabunan besar >> asam lemak yang dihidrolis besar
massa molekul kecil >> kualitas minyak rendah
• Menggunakan reaksi saponifikasi • Menggunakan reaksi hidrolisis
DENGAN PEREAKSI KIMIA

ANGKA IODIN ANGKA PEROKSIDA


• Jumlah gr iod yang diserap • Miliequivalen peroksida per kg
100 gr lipid minyak

• Menentukan ketidakjenuhan • Menentukan tingkat oksidasi


lipid minyak

• Angka iod besar >> derajat • Angka peroksida kecil >>


tingkat oksidasi rendah
ketidakjenuhan besar
DENGAN INSTRUMEN
ANALISIS KADAR LEMAK
• Metode Soxhlet • Metode Babcock
• Menggunakan • Menentukan
pelarut organik volume lemak
• Bobot lemak sampel cair
diperoleh dengan dengan proses
memisahkan lemak pelarutan sampel
pada pelarut
dengan pelarutnya.
organik.
• Hasil berupa kadar • Hasil berupa
lemak volume lemak
(emulsi) yang
terdapat dalam
sampel.

W1= Massa sampel (g)


W2= Massa labu lemak
Va= Volume susu
kosong (g)
Vb= Volume lemak yang
W3= Massa akhir labu
terbaca
lemak + hasil ekstraksi
DENGAN INSTRUMEN
Analisis Massa Jenis Lemak
•  Menggunakan piknometer

• Perbandingan berat dari minyak dan air pada


volume dan suhu yang sama

• Massa jenis dihitung menggunakan rumus:


DENGAN INSTRUMEN
Analisis Kolesterol Serum Darah
• Menggunakan spektrofotomer UV yang diawali
dengan reagen Lieberman-Buchard

• Menentukan absorbansi kolesterol pada sampel

• Dapat digunakan untuk mengetahui kadar


kolesterol yang terdapat dalam tubuh manusia.
ANALISIS KUALITATIF

DENGAN PEREAKSI KIMIA


•Uji Ketengikan
• Uji Kelarutan Lipid
• Uji Ketidakjenuhan Lipid
• Uji Akrolein
• Identifikasi Senyawa Kolesterol
DENGAN PEREAKSI KIMIA

UJI KETENGIKAN UJI KELARUTAN LIPID


• Mengetahui proses oksidasi • Menguji kepolaran lipid
lipid • Menggunakan pelarut polar
• Menggunakan floroglusinol dan non-polar
sebagai indikator • Parameter: lipid akan larut
• Parameter: merah >> tengik pada pelarut non-polar
DENGAN PEREAKSI KIMIA

UJI KETIDAKJENUHAN LIPID


• Mengetahui sifat UJI AKROLEIN
ketidakjenuhan lemak • Menentukan keberadaan
gliserin/lemak
• Menggunakan pereaksi
Iod Hubl • Menggunakan kristal KHSO4

• Parameter: • Parameter: bau akrolein >>


• Warna merah lalu terdapat gliserin
pudar >> tidak jenuh
• Warna merah tidak
pudar >> jenuh
DENGAN PEREAKSI KIMIA
IDENTIFIKASI SENYAWA KOLESTEROL
UJI LIEBERMAN-BUCHARD • UJI SALKOWSKI
• Menggunakan asam • Menggunakan
asetat anhidrat kloroform anhidrat
• Parameter: timbul dan asam sulfat pekat
warna kehijauan >> • Parameter: timbul
terdapat kolesterol warna merah
kecoklatan >>
terdapat kolesterol
APLIKASI LIPID
Contoh-Contoh
Aplikasi Lipid

Farmas Kosme Panga Polime


i tik n r

Margar
Salep Lipstik Cat
in
LIPSTIK
KOMPOSISI LIPSTIK

• Malam
• Minyak
• Lemak
• Acetoglycerides
• Zat-zat pewwarna
• Surfaktan
• Antioksidan
• Bahan pengawet
LILIN
• Memberi struktur batang yang kuat pada lipstik
dan menjaganya tetap padat walau dalam
keadaan hangat.
• Menjaga lipstik tetap padat setidaknya pada suhu
50C
• Mengikat pada fase minyak agar tetap padat
• Carnauba wax, paraffin wax, ozokerite, beeswax,
candelila wax, spermaceti,ceresine
MINYAK

• Emollient (mempermudah penyebaran atau pengolesan)


• Pelembab
• Penambah Licin
• Pemberi Kilau
• Mattifying
• Penambah SPF
LEMAK

• Menjaga lipstik supaya tidak pecah


• Pengikat dalam basis antara fase minyak dan fase lilin dan
sebagai
• Bahan pendispersi untuk pigmen
ACETOGLYCERIDES

• Memperbaiki sifat tiksotropik batang lipstik sehingga


meskipun temperatur berfluktuasi, kepadatan lipstick
konstan.
PROSES PEMBUATAN LIPSTIK
DAFTAR PUSTAKA
Materi:
Amrinola, W. 2015. “Asam lemak essensial dan fungsinya bagi kesehatan”. Foodtech.binus.ac.id [30 September 2018]
Bailey, R. 2017. “Fats, Steroidm and Other Examples of Lipids”. www.thoughtco.com [30 September 2018]
Dwi Rahayu, Imbang. 2011. “LIPID”. Available from: https://www.slideshare.net/joungenjoungHalgen/materi-biokimia-lipid [accessed 23 September 2018]
Fahreza, Titis. 2016. (PDF) Stuktur Lipid. Availabl from: http://titisfahreza.lecture.ub.ac.id/files/2016/01/Struktur-Lipid_mei2012.pdf [accessed 23
September 2018]
Lehninger. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Diterjemahkan oleh Maggy Thenawijaya. Bab 21. Jakarta: Erlangga.
Mandal, A. “Lipid Biological Functions”. www.news-medical.net [30 September 2018]
Nelson, David L., dan Cox, Michael M. 2008. Principles of Biochemistry Fifth edition. Chapter 21. New York: W. H. Freeman and co.

Gambar:
• Anonim. “Metabolisme Lipid”. https://slideplayer.info/slide/13355795/ [30 September 2018]
• Anonim. 2011. “Biosintesis Asilgliserol dan Sfingolipid”. http://elangbiru3004.blogspot.com/2011/02/biosintesis-asilgliserol-dan.html [30 September
2018]
• Fender, Fredy. 2013. “Biosintesis Kolesterol”. http://fredyfenderkusmayadi.blogspot.com/2013/11/biosintesis-kolesterol_5.html?m=1 [30 September
2018]
• Gonzaga, Isharmanto. 2010. “Metabolisme Lemak”. https://biologigonz.blogspot.com/2010/11/metabolisme-lemak.html [30 September 2018]
• Lehninger. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Diterjemahkan oleh Maggy Thenawijaya. Bab 21. Jakarta: Erlangga.
• Widodo, Wahyu. “Proses dan Mekanisme Biosintesis Asam Lemak, Reaksi, Tahapan, Hasil Akhir”. http://www.nafiun.com/2013/03/proses-dan-
mekanisme-biosintesis-asam-lemak-reaksi-tahapan-hasil-akhir.html [30 September 2018]

Anda mungkin juga menyukai