© 2008
PENDAHULUAN
• Kematian mendadak sering dijumpai akhir-akhir
ini
• Kematian yang terjadi secara mendadak dapat
ditemukan dalam segala macam kondisi
• Banyak faktor yang berkembang dewasa ini
diduga ikut berpengaruh dalam meningkatnya
kasus mati mendadak
• Mati mendadak sendiri sebenarnya adalah tidak
selalu merupakan proses yang mendadak,
sebenarnya mati mendadak adalah suatu proses
akhir yang fatal dari suatu penyakit yang sudah
dimiliki oleh korban mati mendadak.
definisi
• Kematian yang disebabkan oleh penyakit
alamiah, tidak ada unsur trauma,
keracunan, kesengejaan, dan onset gejala
pertamakali terlihat sampai terjadinya
kematian kurang atau sama dengan 24
jam, dan ada kesan ketidakterdugaan.
Manfaat otopsi pada kasus mati
mendadak
• Untuk menenetukan sebab kematian
• Untuk menyingkirkan unsur kriminal
• Untuk asuransi
• Untuk data statistik
BAB II
Mati Mendadak
•Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal
secara klinis pada seseorang melalui pengamatan
terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh mayat.
•Perubahan itu akan terjadi dari mulai terhentinya
suplai oksigen.
•Mendadak merupakan kata yang berkaitan
dengan waktu yang cepat atau seketika terhadap
munculnya suatu keadaan atau peristiwa
.
•Mati mendadak sebenarnya berasal dari sudden
unexpected natural death yang didalamnya
terkandung kriteria penyebab yaitu natural (alamiah,
wajar).
• Mati mendadak mengandung pengertian
kematian yang tidak terduga, dalam kurun waktu
kurang dari satu jam atau dalam waktu dua puluh
empat jam.
• Sering mati mendadak terjadi dalam beberapa
menit, sehingga tidak ada yang menyaksikan atau
tidak sempat mendapat pertolongan sama sekali
• Kematian mendadak yang disebabkan oleh
penyakit, seringkali mendatangkan kecurigaan
baik bagi penyelidik maupun masyarakat
umumnya
• Kecurigaan akan adanya unsur kriminal pada
kasus kematian mendadak, terutama disebabkan
masalah TKP yaitu bukan di rumah korban atau di
rumah sakit, melainkan di tempat umum
• kematian mendadak termasuk kasus forensik
• Seorang dokter diminta untuk melakukan
pemeriksaan terhadap kasus mati
mendadak yang tak terduga, maka perlu
dicari dahulu apakah penyebab
kematiannya, dengan melakukan
heteroanamnesis yang selengkap mungkin
• Jika dirasa masih ada kecurigaan, maka
sebaiknya dilakukan tindakan otopsi luar
dan dalam, juga pemeriksaan penunjang
• Penyebab mati mendadak dapat
diklasifikasikan menurut sistem tubuh,
yaitu sistem susunan saraf pusat, sistem
kardiovaskuler, sistem pernapasan, sistem
gastrointestinal, sistem sistem urogenital,
sistem hemopoetik, dan sistem endokrin
• Dari sistem-sistem tersebut, yang terbanyak
menjadi penyebab kematian adalah sistem
kardiovaskuler, dalam hal ini penyakit
jantung
Sistem Kardiovaskuler
Penyakit Jantung Iskemik
• Terjadinya sclerosis koroner dipengaruhi oleh
faktor-faktor makanan (lemak), kebiasaan
merokok, genetic, usia, jenis kelamin, ras,
diabetes melitus, hipertensi, sters psikis
• Sclerosis ini sering terjadi pada ramus
descendens arteria koronaria sinistra, lengkunag
arteria koronaria dekstra dan pada ramus
sirkumfleksa arteria koronaria sinistra
• Lesi tampak sebagai sebagai bercak kuning putih
(lipoidosis) yang mula-mula terdapat di intima,
kemudian menyebuk keluar ke lapisan yang lebih
dalam
• Infark miokard adalah nekrosis jaringan otot
jantung akibat insufisiensi aliran darah.
• Insufsiensi terjadi karena spasme dan atau
sumbatan akibat sclerosis dan trombosis
• Sumbatan pada ramus descendens a. koronaria
kiri dapat mengakibatkan infark di daerah
septum bilik bagian depan, apeks dan bagian
depan pada dinding bilik kiri
• Infark pada dinding belakang bilik kiri disebabkan
oleh sumbatan bagian arteria koronaria kanan
• Gangguan pada ramus sirkumfleksa arteria
koronaria kiri hanya mengakibatkan infark di
daerah samping belakang dinding bilik kiri
• Infark dini sebagai daerah yang berwarna merah
gelap atau hemoragik, sedangkan infark lama
tampak kuning padat
• Kematian dapat terjadi dalam beberapa
jam awal atau hari setelah infark dan
penyebab segeranya adalah fibrilasi
ventrikel
• Penyebab lain dari kematian mendadak
segera setelah onset dari infark adalah
rupture dinding ventrikal pada daerah
infark
• Penyakit arteri koroner merupakan penyebab
paling banyak kematian mendadak
• Penyempitan dan oklusi arteri koroner oleh
atheroma adalah yang paling sering
• Trombosis lebih sering terjadi pada arteri
koronaria kiri cabang desendens, berikutnya
pada arteri koronaria kanan dan lalu arteri
sirkumfleksa kiri, dan jarang terjadi pada arteri
utama kiri.
• Thrombus yang baru berwarna merah gelap
kecoklatan dan melekat pada dinding pembuluh
darah
• Trombosis koronaria tidak selalu dengan
segera menjadi fatal, thrombus menjadi
teratur, dengan pertumbuhan jaringan
penghubung dari dinding pembuluh darah,
dan akhirnya akan terjadi beberapa re-
konsiliasi
• Pendarahan sub-intima merupakan lesi lain
dari arteri koronaria yang sering terjadi,
yang mungkin berkaitan dengan kematian
mendadak
Penyakit Jantung Katup
• Suatu lesi katup spesifik yang terjadi pada
kelompok usia lanjut adalah stenosis aorta
kalsifikasi (sklerosis anular), yang tampak
sebagai degenerasi atheromatosa daun katup
dan cincinnya
• Beberapa katup yang stenosis menjadi kaku,
sering tampak menjadi bicuspid yang
mengalami kontraksi pada batas daun katup
• Hal ini mungkin berkaitan dengan hipertrofi
ventrikel kiri
Miokarditis
• Miokarditis biasanya tidak menunjukan gejala
dan sering terjadi pada dewasa muda.
• Diagnosis miokarditis pada kematian
mendadak hanya dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan histopatologik
• Pada pemeriksaan histopatologik tampak
peradangan interstisial dan atau parenkim,
edema, perlemakan, nekrosis, degenerasi otot
hingga miolisis. Infiltrasi lekosit berinti banyak
dan tunggal, plasmosit dan histiosit tampak
jelas.
Hipertoni
• Ditegakkan dengan adanya hipertrofi otot
jantung disertai dengan tanda-tanda lain seperti
pembendungan atau tanda-tanda
dekompensasi, sclerosis pembuluh perifer
serebral, status lakunaris pada ganglia basalis,
sclerosis arteria folikularis limpa dan
arteriosclerosis ginjal
• Hipertrofi jantung tersendiri belum dapat
menjelaskan kematian
Penyakit Arteri
• Satu-satunya penyakit arteri yang menyebabkan
kematian mendadak adalah yang dapat
menjadi aneurisma atheromatosa dari aorta
abdominal dimana mudah rupture
• Aneurisma atheromatosa, kecuali arteri serebri
dan aorta, jarang terjadi.
Sistem Pernapasan
• Kematian biasanya melalui mekanisme
perdarahan, asfiksia, dan atau pneumotoraks
• Perdarahan dapat terjadi pada tuberkulosis paru,
kanker paru, bronkiektasis, abses dan sebagainya
• Asfiksia terjadi pada pneumonia, spasme saluran
nafas, asma dan penyakit paru obstruktif
menahun, aspirasi darah atau pada tersedak
• Pneumothoraks adalah adanya udara di dalam
rongga pleura
• Spontan pneumotoraks dapat terjadi sebagai
penyebab kematian.
• Umumnya terjadi karena ruptur dari bulla
emfisema.
• Bronkiektasis adalah pelebaran dari lumen
bronkus diikuti dengan peningkatan pembuluh
darah dan pelebaran pembuluh darah
• Penting untuk dilakukan pemeriksaan patologi
anatomi jaringan paru-paru untuk memastikan
diagnosa adanya bronkiektasis pada kasus mati
mendadak yang dicurigai karena perdarahan
paru-paru
• Meskipun asma bronchial biasanya bukan
merupakan penyakit fatal, kematian yang
disebabkan oleh penyakit ini dalam 2 dan 3
tahun meningkat
• Kolaps selama dalam serangan yang berat
dan setelah masa serangan menunjukkan
overdistensi dari paru yang cukup besar
• Pemeriksaan mikroskopik dari dinding
bronkus menunjukkan hipertrofi jaringan
otot halus dan perluasan infiltrate eosinofil
dan lumen mengandung masa, yang lebih
sering mengelilingi permukaan luar
Sistem Saraf Pusat