Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN SISTEM

PENYELENGGARAAN
MAKANAN INSTITUSI

DAPUR RUMAH SAKIT TIPE D


DISUSUN OLEH KELOMPOK 1
1. ADE NEVRA FARADILLAH
2. BERLIANA MIANTI PASARIBU
3. CYNTHIA DWI ASTUTI
4. INDA SARI KURNIA
5. KIKI NOVITA SARI
6. RAHAYU TRI UTAMI
7. WILLY WAHYUNI
8. DODI KRISANDI
PENGERTIAN
 Rumah Sakit Kelas D adalah rumah Sakit ini
bersifat transisi karena pada suatu saat akan
ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C.

 RS ini memiliki pelayanan standar RS pada


umumnya seperti kefarmasian, keperawatan dan
kebidanan, pelayanan penunjang klinik,
penunjang non klinik dan pelayanan rawat inap.
CONTOH RUMAH SAKIT TIPE D

 1. RSUD Basemah ( Pagar Alam )


 2. RSUD Ogan Ilir ( Kabupaten OI )

 3. RS Mahyuzahra ( Kabupaten OI )
TUJUAN INSTALASI GIZI
Tujuan adanya instalasi gizi adalah untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara
optimal, baik berupa pemberian makanan pada
pasien yang dirawat maupun konseling gizi pada
pasien rawat jalan.
PEDOMAN SARANA FISIK INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT

Dalam merencanakan sarana fisik, peralatan


dan perlengkapan instalasi gizi. Sebaiknya
tenaga gizi di ikutsertakan dalam proses
perencanaan. Untuk menentukan letak dapur
suatu rumah sakit yang harus diperhatikan
adalah:
1. Dapur mudah di capai
2. Letak dapur strategis
3. Dapur tidak dekat tempat pembuangan
sampah
4. Dapur hendaknya mendapat udara dan sinar
yang cukup.
DESAIN INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT TIPE D

Skala : 1 : 100
Luas : 16m x
9m
KETERANGAN :
 1. Ruang penyimpanan bahan makanan kering
dan segar = 15m²
 2. Ruang administrasi dan ruang pengawasan
unit gizi = 15m²
 3. Ruang loker dan wc pegawai = 16m²

 4. Ruang pencucian alat = 8m²

 5. Ruang penerimaan = 90m²

 6. Ruang persiapan sayuran dan daging = 90m²

 7. Ruang pengolahan dan pembagian makanan


biasa dan khusus = 90m²
KETERANGAN DENAH DAPUR
 1. Ruang penyimpanan bahan makanan kering dan
segar. Ruang ini berfungsi menyimpan peralatan
masak, dan makanan jadi, baik yang basah maupun
yang kering. Penyimpanan ini dapat berupa lemari es
atau lemari kabinet. Kesegaran, mutu, dan
keselamatan bahan makanan yang disimpan
bergantung pada refigerator atau freezer. Kondisi
ruangan diperiksa 2 minggu sekali, dan pemeriksaan
suhu 2 kali sehari.
 2.Ruang administrasi dan ruang pengawasan unit
gizi. Diperlukan ruang untuk pengawas melakukan
kegiatannya hendaknya ruang ini terletak cukup
baik, sehingga pengawas dapat mengawasi semua
kegiatan didapur.
 3.Ruang loker dan wc pegawai. Ruangan ini
merupakan fasilitas untuk pegawai yang dapat
berisi kamar mandi, locker, meja kursi, tempat
sampah, W.C.
 4. Ruang pencucian alat. Ruangan ini berisi alat
pencuci dan penyimpanan alat. Contohnya bak
cuci, rak alat, tempat sampah, lemari.
 5.Ruang penerimaan bahan makanan. Ruangan
yang berisi kegiatan yang meliputi pemeriksaan
atau penelitian, pencatatan dan pelaporan
tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan
makanan yang diterima sesuai dengan pesanan
dalam perjanjian jual beli.
 6. Ruang persiapan sayuran dan daging. tempat
mempersiapkan bahan makanan dan bumbu
meliputi kegiatan membersihkan, mencuci,
mengupas, menumbuk, menggiling, memotong,
merendam , dll. Sebelum bahan makanan
dimasak.
 7. Ruang pengolahan dan pembagian makanan
biasa dan khusus. Tempat pemasakan makanan
ini biasanya di kelompokkan menurut kelompok
bahan makanan yang dimasak. Misalnya
makanan biasa dan makanan khusus, kemudian
makanan biasa dibagi lagi menjadi kelompok,
nasi, sayuran, lauk pauk dan makanan selingan
serta buah
SELESAI

THANKYOU FOR
YOUR ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai