Anda di halaman 1dari 27

JOURNAL READING PHATOBIOLOGY

&
CRITICAL APPRAISAL
Dosen pengampu :
Dr. dr. Karyono Mintaroem, SpPA

Oleh :
ANDITRI WENINGTYAS 186070100011005
THEAKIRANA FIRDAUS 186070100011004

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOMEDIK MALANG


KELAS FAST-TRACK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2019
Pendahuluan
PREVALENSI KARSINOMA HEPATOSELULAR

RD

Di tahun 2005 Karsinoma Hepatoselular (KHS) menempati


urutan ketiga mortalitas akibat keganasan diseluruh dunia.
80% kasus tersebut berada di negar aberkembang dengan
prevalensi hepatitis viral yang tinggi, termasuk Indonesia.
KARSINOMA HEPATOSELULAR

• KHS merupakan keadaan tumor ganas hati primer yang berasal dari
sel hepatosit
• Manifestasi klinis pada KHS yang khas adalah nyeri perut kuadran
kanan atas, penrurunan BB yang drastis, serta peningkatan enzim
transaminase
• Salah satu faktor resiko dari KHS adalah jenis kelamin, terbukti bahwa
perempuan memiliki resiko terkena KHS lebih rendah dibanding pria
pada rentang usia dibawah 50 tahun. Hal ini di sebabkan karena
adanya pengaruh sex hormon, estrogen sebagai salah satu sex
hormon dapat menekan sitkoin pro-inflamasi dan growth factor dari
sel hepatosit
GENISTEIN

• Genistein adalah polifenol yang ditemukan dalam kedelai dan


tanaman lainnya
• Genistein memiliki struktur yang menyerupai estrogen atau dalam
bentuk 17β-estradiol dimana struktur tersbut mudah berikatan
dengan estrogen reseptor
• Sudah banyak studi yang membuktikan bahwa genistein dapat
menurunkan produksi growth factor dari sel kanker liver melalui
mekanisme apoptosis
• Selain itu genistein juga dapat mengaktivasi AMPK (Adenosine
monophospate activated protein kinase) untuk menurunkan ekspresi
NF-KB
AMPK (Adenosine monophospate protein kinase)
• AMPK adalah enzim yang berperan dalam homeostasis energi seluler,
sebagian besar untuk mengaktifkan penyerapan glukosa dan asam lemak
serta oksidasi ketika energi seluler rendah
• Ketika AMPK berfosforilasi maka akan terjadi penurunan pertumbuhan dari
sel-sel HCC
• AMPK sendiri akan menginduksi apoptosis lewat P53
MASALAH
Apakah benar bahwa pemberian genistein
dapat mensupresi KSH melalui jalur AMPK,
terutama pada wanita ?

Bagaimana efek pemberiannya bila


diberikan pada waktu jangka panjang?
Membuktikan pengaruh paparan
genistein dapat mensupresi KSH melalui

Tujuan
jalur AMPK, terutama pada wanita serta
menjelaskan potensi efek pemberian
jangka panjang.
Bahan & Metode Penelitian
Diinduksi HCC dengan Diberi makan genistein
Tikus perempuan usia Diethylnitroosamine 25 80 mg/kgBB/hari dari
2 minggu mg/kgBB pada 0,9% minggu ke 40 s/d
saline i.p minggu ke-62

Dilakukan kultur sel,


western blot, PCR,
Tikus dibunuh dengan Monitor HCC dengan
Immunohistologi,
pemeriksaan histologi
cara dislokasi servical palpasi tumor
(TUNEL)
Hasil
Pembahasan
Genistein menekan inisiasi dan perkembangan kanker melalui jalur AMPK sebagai anti
inflammasi dan pro-apoptosis

Genistein meningkatkan Genistein menurunkan regulasi


phospho-AMPK pada sel hepar, Hep3B cell TNF dan IL-6 yaitu sitokin pro-inflamasi
dan sel Raw 264.7 yang disekresi karena sinyal Nf-kb

AMPK  menekan inflamasi melalui TNF  proliferasi seluler pada hepatocarcinogenesis


penurunan marker pro-inflamasi dan level IL-6  tumor development
Nf-kb

Nf-kb  kontributor hepatocarcinogenesis


Inisiasi dan perkembangan
dengan inflamasi kronik dan berfungsi dengan induksi
hepatocarcinogenesis dapat
faktor pertumbuhan dicegah dengan genistein
Berdasarkan Genistein
Anti-apoptosis
analisis marker menginduksi
yang rendah akan
mitosis sel kanker, phospo-AMPK
menekan
genistein menekan untuk apoptosis
perkembangan sel
proliferasi sel sebagai penekan
kanker
kanker aktivitas kanker

Genistein induksi P53 yang regulasi gen


Genistein meningkatkan level Cas-3 dan
efektor apoptosis dan induksi apoptosis
PARP sebagai eksekutor apoptosis
dengan caspase

Genistein meningkatkan Bax dan


Analisis TUNEL positif  apoptosis
menurunkan Bcl2
Genistein
meningkatkan fungsi P53 menginduksi
AMPK induksi mitokondria oksidatif fosforilasi
respirasi mitokondria ketika sinyal apoptosis
sehingga produksi rendah melalui induksi
ATP meningkat Aif-1

Phosphorylated AMPK berperan sebagai anti inflamasi, pro-


apoptosis, dan pro-oxidative phosphorylation pada proses HCC
Efek jangka panjang genistein dapat
mencegah inisiasi dan menekan
perkembangan
hepatocelullar carcinoma melalui

KESIMPULAN mekanisme AMPK


Kritisi Jurnal
• Penelitian ini mempunyai abstrak yang baik yang dapat mempermudah pembaca
mengetahui isi dan dapat menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian.
• Peneliti memusatkan permasalahan dengan fokus sehingga jawaban dari penelitian ini
dapat dijadikan pertimbangan salah satu alternatif keputusan di masa mendatang
• Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental  menggunakan studi analisis
statistik yang tepat yaitu one way anova
• Peneliti tidak menggunakan pasien atau petugas kesehatan sebagai sampel. Peneliti
menggunakan hewan coba yang diambil secara acak dari populasi yang sudah disiapkan
institusi dan terbebas dari patogen dan merupakan hewan coba yang sama dari awal
hingga akhir penelitian. Namun, peneliti tidak memberi penjelasan dari kondisi awal
masing-masing hewan coba
• Penelitian ini mempunyai manfaat dan efek baik setelah pemberian genistein dalam
mencegah HCC dan mempunyai keyakinan 95% signifikan berpengaruh
• Tidak diketahui peneliti melakukan penelitian lanjutan ke populasi lebih tinggi atau tidak.
Peneliti hanya menguji sebatas hewan coba sehingga belum dapat dipastikan dapat
diaplikasikan kepada manusia
• Peneliti mencoba konfirmasi kembali penelitian sebelumnya yang digunakan referensi
peneliti sehingga peneliti dapat menciptakan atau mengembangkan teori
• Hasil penelitian dipaparkan jelas
• Metode yang digunakan tidak menjelaskan secara detail seperti dosis yang diberikan untuk
analisis western blot
• Pembahasan dibahas dengan baik dengan keterkaitan kepada beberapa referensi
sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Namun, tidak menjelaskan secara
mendalam
• Kesimpulan jelas, singkat, padat dan referensi yang digunakan merupakan jurnal
yang relatif baru walaupun terdapat sumber satu referensi yaitu pada tahun 1999
• Secara keseluruhan jurnal ini cukup baik digunakan sebagai salah satu sumber
referensi, hanya saja harus tetap memperhatikan keselarasannya dengan
penelitian-penelitian sebelumnya atau yang sudah ada.
• Kekurangan pada jurnal ini adalah kalimat yang digunakan peneliti pada
pembahasan kurang mengacu pada tujuan awal penelitian
SARAN
1. Menjelaskan bagaimana peneliti menentukan dosis yang diberikan apakah
berdasarkan literatur atau dengan penelitian pendahuluan
2. Peneliti lebih rinci dalam menjelaskan kondisi hewan coba sebelum paparan
3. Lebih rinci mengenai metode dan marker yang diperiksa
4. Lebih rinci menjelaskan kelompok paparan apa saja yang diberikan
5. Seluruh marker atau pemeriksaan yang dilakukan sebaiknya dijelaskan
dalam pembahasan
6. Tidak dijelaskan jenis genistein yang digunakan apakah bahan sintesis atau
ekstrak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai