ARSIP
ARSIP
Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai
bentuk dan media sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,
lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
ARSIP
ARSIP DINAMIS ARSIP STATIS
Meliputi
1. Arsip Vital Tanggung jawab
2. Arsip Aktif LEMBAGA KEARSIPAN
3. Arsip Inaktif
DAERAH
2
1 PENGGUNAAN DAN
PENCIPTAAN PEMELIHARAAN
Proses Kegiatan
penerimaan pemanfaatan dan
penyimpanan arsip
atau pembuatan dalam rangka
surat/ arsip kegiatan organisasi
3
PENYUSUTAN
Pindah, Musnah
dan Serah
P3*
PENCIPTAAN TND
Tata
Naskah
Dinas,
Pergub
MASUK No. 94
Th. 2016
DIBUKA
(kecuali surat
KELUAR rahasia & pribadi)
DICATAT
PROSES
(UDK /TL)
SIMPAN
SURAT KELUAR UDK
TL/ Buat
PUSAT
*P3 : Penerima, Pencatat dan Pengendali BERKAS
SIKD
(Sistem Informasi Kearsipan Daerah)
Pengelolaan Arsip Dinamis
dilaksanakan secara elektronik dengan
Aplikasi pengelolaan Arsip Dinamis menggunakan aplikasi SIKD
berbasis elektronik. sehingga memudahkan dalam
manajemen arsip dinamis.
KEUNTUNGAN SIKD
1. Mempercepat disposisi surat
2. Mempercepat temu kembali surat/arsip
dinamis
3. Memantau tindak lanjut surat
4. Dapat memantau dari penciptaan arsip,
penggunaan dan pemeliharaan arsip
hingga penyusutan arsip.
5. Softcopy/naskah digital dapat dilihat
langsung (dapat diview, didownload,
diprint) sikd.dispusip.jakarta.
6. Tidak mengandung komponen berlisensi go.id
UP
UP
UP
UP
UP
UP
TATA CARA SERAH ARSIP
1. Pemberkasan
3. Penyimpanan
4. Penggunaan
PENYUSUTAN ARSIP
1. Pindah
2. Musnah
3. Serah
UU NO. 43 TAHUN 2009 TENTANG
KEARSIPAN
1. Pasal 40 (4) Untuk mendukung pengelolaan arsip dinamis yang
efektif dan efisien pencipta arsip membuat tata naskah dinas,
klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip, serta sistem klasifikasi keamanan
dan akses arsip.
2. Pasal 42 ayat (1) Pencipta arsip wajib menyediakan arsip dinamis
bagi kepentingan pengguna arsip yang berhak.
3. Pasal 48 ayat (1) Lembaga negara, pemerintahan daerah,
perguruan tinggi negeri, serta BUMN dan/atau BUMD wajib
memiliki JRA.
4. Pasal 53 Satuan kerja perangkat daerah dan penyelenggara
pemerintahan daerah provinsi wajib menyerahkan arsip statis
kepada arsip daerah provinsi.
5. Pasal 56 ayat (1) Lembaga negara, pemerintahan daerah,
perguruan tinggi negeri, serta BUMN dan/atau BUMD wajib
membuat program arsip vital.
SANKSI ADMINISTRASI
1. Semua surat masuk dalam berbagai bentuk dan jenis yang ditujukan kepada
pimpinan Pencipta Arsip di sampaikan ke Unit Kearsipan untuk dicatat dan
diberinomor (surat masuk yang tidak tercatat dan/atau tidak diberi nomor urut surat
oleh petugas unit kearsipan tidak dibenarkan untuk diproses lebih lanjut);
2. Semua surat yang ditujukan kepada pimpinan skpd/ ukpd/ pencipta arsip dapat
disampaikan secara langsung melalui sekretaris pimpinan;
3. Dalam rangka percepatan (efisiensi dan efektifitas pengelolaan surat), pimpinan
pencipta arsip dapat membagi kewenangan kepada wakil pimpinan untuk
menerima/mengelola surat-surat tertentu serta dapat memerintahkan pimpinan
pencipta arsip untuk mendistribusikan surat tertentu secara langsung sesuai dengan
substansi kepada pejabat/pimpinan unit pengolah (perintah dibuat secara tertulis
dengan keputusan kepala skpd/ ukpd / pimpinan pencipta arsip);
PROSEDUR PEMBUATAN NASKAH DINAS
Naskah dinas untuk ditandatangani oleh pimpinan SKPD/ Pencipta arsip selaku pejabat penanda tangan, dibuat/
dikonsep oleh pejabat/ pimpinan unit kearsipkan/pimpinan unit pengolah (pimpinan unit kearsipanmengonsep
surat bersifat kesekretariatan atau terkait dengan tupoksi, sedangkan pimpinan unit pengolah mengonsep surat
bersifat substantive sesuai dengan pembidangan);
Naskah dinas baik dalam bentuk dan susunan peraturan perundang-undangan (produk hukum) maupun dalam
bentuk dan susunan surat, antara lain:peraturan, keputusan, pengguna anggaran, kepegawaian, kepentingan publik,
dan lain-lain, dituangkan dalam blangko perbal dan apabila substansinya melibatkan beberapa unit/bagian, maka
pejabat terkait tersebut perluikut meperiksa, mengoreksi dan menyetujui dengan cara membubuhkan paraf dan
tanggal pada perbal di kolom “pemaraf serta” ;
net naskah dinas untuk ditanda tangani oleh pimpinan satminkal di buat 3 (tiga) rangkap:
Pada salah satu net naskah dinas di sebelah kiri nama pejabat penandatangan di paraf oleh pimpinan unit/ pejabat
pengonsep dan disebelah kanan nama pejabat penandatangan
PROSEDUR SURAT KELUAR
Naskah dinas yang telah ditanda tangani oleh pimpinan Perangkat Daerah/Unit
Perangkat Daerah/Unit Pengolah sebanyak 3 (tiga) rangkap, terdiri dari;
Rangkap kesatu (tanpa paraf pimpinan itu dan pejabat pengonsep) dijadikan sebagai
naskah dinas asli (NDA) untuk dikirim kepada alamat yang dituju;
Naskah dinas rangkap kedua (yang dibubuhi paraf pimpinan itu/pejabat pengonsep )
dijadikan sebagai naskah dinas pertinggal (NDP) untuk disimpan oleh penata arsip di
induk tata usaha;
Naskah dinas rangkap ketiga ( tanpa paraf pimpinan itu dan pimpinan ctu dijadikan
sebagai naskah dinas tembusan (NDT) untuk dikirim kepada pimpinan unit/pejabat
pengonsep :
Pembubuhan tanggal, nomor dan stempel serta pengiriman surat menjadi tugas dan
tanggungjawab induk tata usaha
Pengiriman surat keluar oleh pengantar surat menggunakan sarana lembar pengantar
putih (LPP);
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN, adalah kegiatan pemanfaatan dan
keamanan dan keselamatan arsip, yang meliputi : Pemeliharaan arsip vital, arsip aktif
10 % Arsip Permanen/Statis
25% Arsip Aktif (5 % Arsip Vital)
30 % Arsip inaktif
35 % Arsip tidak berguna