Anda di halaman 1dari 47

CURICULUM VITAE

Nama : Ns. Astrid, S.Kep., M.Kep


Tempat/Tgl Lahir : Simpang, 14 April 1973
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pendidikan : Strata 2 Keperawatan / Magister Keperawatan
Konsentrasi Keperawatan Medikal Bedah
Institusi : RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto
Alamat : Jl. S. Kampar X RT 014 RW 01 No. 690
Kel. Semper Barat Kec. Cilincing Jakarta Utara
No. Telp : 08128709514 / 08981222650
Email : faridwitas@gmail.com
Pelatihan – Pelatihan yang diikuti :
1. Kursus Dasar Perdalin 6. Pelatihan IPCN Lanjut
2. Kursus Lanjut Perdalin 7. Pelatihan TOT PPI
3. APSIC Singapore 8. APSIC Thailand
4. Pelatihan IPCN 9. Pelatihan Asessor Keperawatan
5. Seminar dan Workshop PPI
Organisasi yang diikuti :
1. Perdalin
2. HIPPII
3. PPNI
SURVEILANCE
APD & HAND
ICRA HYGIENE

PROGRAM PPI
STERILIS ISOLASI
ASI

HYGIENE &
SANITASI
OLEH :
Ns. Astrid, S.Kep., M.Kep
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran peserta pelatihan
mampu memahami dan mengimplementasikan
audit program PPI di fasilitas pelayanan kesehatan
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran peserta mampu :
A. Menjelaskan dan memahami pengertian audit
program PPI
B. Menjelaskan dan memahami tujuan audit program PPI
C. Menjelaskan dan memahami kapan dan siapa yang
melakukan audit program PPI
D. Menjelaskan dan memahami cara melakukan audit
program PPI
E. Menjelaskan dan memahami tahapan audit
F. Menjelaskan dan memahami teknik pelaporan audit
program PPI
PENDAHULUAN

• Audit program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi penting


dilakukan karena hasilnya akan terfokuskan terhadap
keselamatan Pasien, Petugas, Pengunjung dan masyarakat di
sekitar rumah sakit.
• Audit dilaksanakan terhadap semua aktifitas pelayanan dan
fasilitas penunjang pelayanan kesehatan yang terfokuskan
terhadap pelaksanaan sesuai aturan, pedoman dan SPO yang
ada di RS/fasilitas pelayanan kesehatan
Pengertian
• Pemeriksaan oleh badan audit resmi terhadap sistem,
keamanan dan pelaksanaan suatu kegiatan untuk
menilai kepatuhan terhadap kebijakan prosedur
internal atau terhadap standar eksternal
(htpp;www.yourdictionary.com/audit)

• Suatu proses sistematik, independen, terdokumentasi


dalam memperoleh bukti yang terpercaya dan teruji
untuk dinilai secara objektif sampai dimana kriteria
yang diaudit terpenuhi  kebijakan, prosedur,
persyaratan (ISO 19011:2011)
Tujuan Audit Program PPI

Menentukan apakah Program PPI RS dan praktek tindakan


pengendalian Infeksi dilakukan dengan baik mengunakan
tools
Meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan dalam
melakukan Program PPI RS
Meningkatkan mutu program PPI RS
Untuk mendapatkan data situasi terkini dan menentukan
apakah kebijakan tertulis komite PPI perlu perbaikan
Sebagai alat untuk asesmen risiko, perencanaan (strategic
planning) dan RCA (Root Cause Analysis)
Tim : wakil dari aspek yang akan di audit
◦Unit Mutu/KP, PPI-RS, IPCN, IPCLN, Bid Keperawatan
◦Unit Sanitasi Lingkungan, Inst Pusat Sterilisasi, Inst
Penunjang Sarana, Bag Teknik (sesuai sasaran audit)
Dasar : pemahaman menyeluruh bahwa audit semata - mata
untuk perbaikan
Sifat : konsisten, objektif, anonim, tidak untuk mencari
kesalahan
Peran Auditor

Menata program audit ( ruang lingkup)


Membuat formulasi tools audit
Mempersiapkan/melatih tenaga kesehatan
mengimplementasikan tools dalam proses audit
Membuat Jadwal kegiatan audit
Melakukan proses audit dan membuat skoring
Melaporkan hasil audit
AUDIT
PROSES
• Komponen Audit Proses antara lain :
• Memeriksa sesuai standar suatu peralatan  terkait

10
waktu, suhu, tekanan, kelengkapan alat, ketepatan,
ketelitian
• Memeriksa proses pengerjaan meliputi peralatan, bahan,
petugas, lingkungan , metoda  standar prosedur
operasional (SPO) , instruksi kerja (IK), hasil
• Memeriksa ketepatan dan efektivitas kontrol yang
ditentukan oleh instruksi kerja (IK) dan spesifikasi proses
• Bertujuan menilai hasil terkait kinerja proses yang diaudit DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
4 TAHAPAN AUDIT

• 1. Persiapan :
• Segala sesuatu yang dipersiapkan sebelum proses audit
oleh semua pihak yaitu auditor, pelanggan, manajer

11
program  agar proses audit sesuai objektif / keperluan
pelanggan
• 2. Pelaksanaan
• Tahap pelaksanaan / kerja lapangan meliputi
pengumpulan data sejak kedatangan auditor sampai saat
penutupan kunjungan (exit meeting) terdiri atas audit
manajemen di tempat, bertemu dgn yang DALI
MA.A
diaudit/auditee, mempelajari proses dan sistem kontrol ,
W/PE
memastikan kontrol bekerja, komunikasi dg auditee N/KL/
RDALI

2016
4 TAHAPAN
AUDIT
• 3. Pelaporan
• Melaporkan hasil pemeriksaan  memberikan data yang

12
tepat dan jelas sebagai dasar bagi manajemen untuk
mengangkat permasalahan. Proses audit dianggap
selesai / closed setelah laporan temuan oleh auditor
kepala atau setelah tindakan perbaikan dianggap sudah
dilakukan
• 4. Tindak lanjut dan Penutupan
• ISO 19011, klausul 6.6 “ Audit dianggap selesai ketika
semua kegiatan audit telah dilaksanakan atau setelahMA.A
DALI

disepakati pelanggan W/PE


RDALI
N/KL/
2016
Menetapkan kerangka audit
Audit Internal RS / Self
Audit
• Audit dokumen (Kebijakan, SPO, IK)  mencermati

15
hal yang dapat menimbulkan masalah SEBELUM
menjadi kenyataan
• Hasil proses audit  menjadi dasar tujuan
pelatihan /edukasi yang terarah dan terprogram
• Bertujuan  meningkatkan kualitas layanan,
komunikasi antar petugas, menurunkan risiko untuk
DALI
pasien termasuk HAIs MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
PELAKSANAAN
AUDIT

16
DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
Wikepedia
1. IDENTIFIKASI
MASALAH
• Umumnya isue/masalah  diaudit berdasarkan
standar umum/nasional yang berlaku

17
• Menjadi isue / topik audit bila :
• Seringkali timbul masalah pada ruang lingkup tersebut
• Wilayah dengan high volume, high risk , high cost dimana
perbaikan dapat dilakukan
• Keluhan/saran dari pasien/masyarakat
• Berpeluang untuk meningkatkan mutu pelayanan
DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
2. TETAPKAN KRITERIA DAN
STANDAR

• Pertanyaan yang akan diajukan  harus tertulis

18
• Auditor harus fokus pada pertanyaan tertulis dan
tidak boleh menyimpang
• Kriteria audit harus :
• Menjelaskan apa yang akan diukur
• Unsur yang diaudit harus dapat diukur secara objektif
• Standar yang dipakai : DALI
• Berdasarkan panduan / standar yang diakui MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
3. PENGUMPULAN DATA /
OBSERVASI
• Jumlah sampel yang diaudit biasanya ditetapkan
secara pragmatis atau disepakati bersama

19
pelanggan
• Data dapat berasal dari sistem informasi komputer
atau secara manual
• Tetapkan jenis data yang diambil, asal sumber ,
siapa yang mengumpulkan
• Perhatikan masalah etik dan kerahasiaan bila terkait
DALI
pasien, tidak mencantumkan identitas MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
4. ANALISIS HASIL AUDIT
DIBANDING STANDAR
• Nilai apakah standar terpenuhi 100%
• Bila tidak  identifikasi penyebabnya

20
• Bila alasan penyebab dapat diterima  dapat
dipertimbangan untuk audit yang akan datang atau
dijadikan dasar untuk perbaikan
• Pada umumnya apabila tidak mencapai 100%
namun sudah mendekati  lebih baik fokus
perbaikan untuk area dimana nilai masih jauh dariDALI
angka 100% MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
5. REKOMENDASI /
PENERAPAN PERUBAHAN
• Setelah hasil audit dibacakan  perlu kesepakatan dgn
pelanggan terkait rekomendasi untuk perbaikan

21
• Gunakan action plan (rencana tindakan)  kapan dan
apa yang akan dikerjakan serta oleh siapa
• Setiap butir temuan perlu didefinisikan dgn jelas, siapa
penanggung jawab dan jangka waktu penyelesaian yg
disepakati

DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
AUDIT
ULANG
• Audit ulang sesuai waktu yang disepakati
• Menggunakan prosedur audit yang sama  agar setara

22
• Untuk pastikan perubahan dan tindak lanjut sudah
dilakukan
• Memastikan terjadi perbaikan/kemajuan
• Tahap penting memastikan hasil (outcome) seperti
diharapkan  berarti perubahan yang diterapkan
efektif DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
TOOLS /Alat Audit
 Tools :
 Standar instrumen, akurat
 Monitor kepatuhan Nakes konsisten melakukan
praktek PPI RS
 Tools antara lain:
 Aspek manajerial: pedoman
 Aspek Klinikal:SPO
 Physical lay out, traffic flow
 Supplies & Equipment
Membuat Daftar Tilik

American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
CONTOH AUDIT
DLM PPI
• Audit Kebersihan Tangan (Hand Hygiene)
• Audit Kepatuhan Penggunaan APD

26
• Audit Ruang Isolasi
• Audit Lingkungan
• Audit CSSD
• Audit Surveilans
• Audit ICRA
DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
Audit Kepatuhan HH
Audit Penggunaan
APD
Audit Ruang Isolasi
Audit Lingkungan
Audit Bundle IAD
Tangga No Nama hand Menggun Pembersi Lokasi Slang Swab Spuit Penutup Perawata Menggun
l Pasien/ akan APD han kulit pemasa infuse alcohol yang insersi n lokasi akan
No Bed
hygien lengkap dengan ngan diganti Setiap digunaka dgn insersi stopper
e chlorhexi sesuai sesuai injeksi n transpar setiap 3 needles
dine disposabl at hari dan
e dressing jika kotor

TOTAL
Audit Bundle VAP
Audit
Audit CSSD Ruang CSSD
Audit ICRA Renovasi
ITEM
TANGGAL NO AREA RENOVASI KETERANGAN
IJIN KONST PRA KONST SELAMA KONST POST KONST
SKORING
Skoring formula

 Kriteria ditandai dengan ya dan tidak


 Nilai kepatuhan jumlah total ya dibagi jumlah
total ya dan tidak dikali 100%

 Total number of “Ya”


--------------------------------------- X 100 %
 Total number of “ Ya & Tidak “
Tingkat kepatuhan / level of
compliance
Presentasi skor dapat di kategorikan dengan tingkat
kepatuhan dalam bentuk kepatuhan
Kategori :
 Patuh > atau = 85 % ( kepatuhan baik )
 Intermediate 76 – 84 % ( kepatuhan sedang )
 Minimal < atau = 75 % ( kepatuhan minimal )
Pelaporan Hasil Audit
• Hasil dilaporkan menurut prosentase yang seharusnya (YA)
dibanding seluruh jumlah item yang ditilik
• Hasil diumpan-balikkan ke unit/fokus area yang diaudit
• Laporan berbentuk diagram atau grafik agar pesan yang ingin
ditampilkan mudah dipahami
• Laporan disertai usulan TINDAKAN terhadap masalah yang
belum sesuai standar (Action)
Contoh Grafik Kepatuhan
Petugas dalam Penggunaan
APD
PDSA
Plan: perencanaan tindakan berdasarkan hasil
asesmen risiko tahunan
Do : menerapkan rencana tindakan perbaikan atau
perubahan sesuai hasil asesmen risiko
Study/Check : menilai bagaimana hasil pelaksanaan
perbaikan atau perubahan
Action: menetapkan tindakan selanjutnya atas hasil
penilaian pelaksanaan perbaikan / perubahan
Diagram Garis
Rate infeksi VAP di ICU RS Sayang
periode jan-Juni 2017
Per 1000 hari terpasang venti

Target
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN
PDSA: Angka Kejadian VAP
Penerapan bundle VAP (HH,
patient positioning 30⁰ Menurunkan angka VAP
manajemen sekresi, oral dgn melakukan
care) evaluasi
Monitoring tindakan terhadap faktor
pemasangan dan penyebab terjadinya
pemeliharaan Ventilator. VAP
Melengkapi sarana. diruang ICU,NICU,PICU

Melakukan evaluasi
Hasil Evaluasi dianalisa terhadap pelaku
dan dilakukan tindak tindakan maupun
lanjut sesuai dengan lingkungan, alat
masalah yang ada. sarana dan
prasarana
diruang
ICU,NICU,PICU
Fish Bone - VAP
Faktor Pasien Faktor Staf Faktor Manajemen
•Pasien dengan kondisi •Kepatuhan HH masih •Belum ada SPO
kritis rendah pemantauan VAP
•Pasien dengan •Belum semua •Belum ada SPO intubasi
hemodinamik tidak stabil •Kurangnya sosialisasi
Implementasi Bundle
•Pasien imuno
compromise
VAP dilakukan formulir pemantauan
•Kebersihan mulut yang •Kebocoran pada cuf pasien dengan ventilator
kurang baik •Intubasi tidak sesuai
•Malnutrisi SPO
•Kontra indikasi untuk
VAP
posisi head up
• Beban kerja perawat •Chlorhexidine belum
•Persiapan alat intubasi
overload, rasio perawat tersedia
tidak menggunakan duk
steril dan pasien tidak sesuai •Oral hygiene set
• Belum adanya tim jumlah belum sesuai
monitoring pelaksana kebutuhan
bundle VAP •Tempat tidur rusak
ti dakFaktor
bisa posisi head
Faktor Lingkungan Faktor Tim Fasilitas
up
Kesimpulan
 Audit terhadap Program dan praktek PPI RS untuk
menentukan kepatuhan Nakes dalam melaksanakan
program dan praktek PPI RS
 Kepatuhan dalam melaksanakan praktek PPI RS dapat
mencegah HAIs sesuai dengan tujuan program PPI RS
 Audit PPI RS yang baik akan meningkatkan kinerja /
kepatuhan tanpa adanya kultur disalahkan gunakan metode
PDSA dengan RCA, guna meningkatkan mutu rumah sakit
 Rumah Sakit beresiko tinggi terkontaminasi HAIs, namun
HAIs dapat dicegah dengan melaksanakan praktek PPI RS
dengan baik dan benar
Terima Kasih
Referensi
• The Infection Control Audit: The Standardized audit as a tool for
change Elizabeth Ann Bryce,MD,FRCPC, Sydney Scharf,RN,CIC, Moira
Walker,RN,CIC, Anne Walsh,RN
• American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283
(May 2007)
DOI: 10.1016/j.ajic.2006.05.293
• Audit in Infection Prevention and Control Nagwa Khamis, Gertie van
Knippenberg Gordebeke
• Basic Concepts of Infection Control, 2nd ed, pages 71-80 (2011)
• PMK no 27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• IPAC Canada 2017

Anda mungkin juga menyukai