PROGRAM PPI
STERILIS ISOLASI
ASI
HYGIENE &
SANITASI
OLEH :
Ns. Astrid, S.Kep., M.Kep
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran peserta pelatihan
mampu memahami dan mengimplementasikan
audit program PPI di fasilitas pelayanan kesehatan
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran peserta mampu :
A. Menjelaskan dan memahami pengertian audit
program PPI
B. Menjelaskan dan memahami tujuan audit program PPI
C. Menjelaskan dan memahami kapan dan siapa yang
melakukan audit program PPI
D. Menjelaskan dan memahami cara melakukan audit
program PPI
E. Menjelaskan dan memahami tahapan audit
F. Menjelaskan dan memahami teknik pelaporan audit
program PPI
PENDAHULUAN
10
waktu, suhu, tekanan, kelengkapan alat, ketepatan,
ketelitian
• Memeriksa proses pengerjaan meliputi peralatan, bahan,
petugas, lingkungan , metoda standar prosedur
operasional (SPO) , instruksi kerja (IK), hasil
• Memeriksa ketepatan dan efektivitas kontrol yang
ditentukan oleh instruksi kerja (IK) dan spesifikasi proses
• Bertujuan menilai hasil terkait kinerja proses yang diaudit DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
4 TAHAPAN AUDIT
• 1. Persiapan :
• Segala sesuatu yang dipersiapkan sebelum proses audit
oleh semua pihak yaitu auditor, pelanggan, manajer
11
program agar proses audit sesuai objektif / keperluan
pelanggan
• 2. Pelaksanaan
• Tahap pelaksanaan / kerja lapangan meliputi
pengumpulan data sejak kedatangan auditor sampai saat
penutupan kunjungan (exit meeting) terdiri atas audit
manajemen di tempat, bertemu dgn yang DALI
MA.A
diaudit/auditee, mempelajari proses dan sistem kontrol ,
W/PE
memastikan kontrol bekerja, komunikasi dg auditee N/KL/
RDALI
2016
4 TAHAPAN
AUDIT
• 3. Pelaporan
• Melaporkan hasil pemeriksaan memberikan data yang
12
tepat dan jelas sebagai dasar bagi manajemen untuk
mengangkat permasalahan. Proses audit dianggap
selesai / closed setelah laporan temuan oleh auditor
kepala atau setelah tindakan perbaikan dianggap sudah
dilakukan
• 4. Tindak lanjut dan Penutupan
• ISO 19011, klausul 6.6 “ Audit dianggap selesai ketika
semua kegiatan audit telah dilaksanakan atau setelahMA.A
DALI
15
hal yang dapat menimbulkan masalah SEBELUM
menjadi kenyataan
• Hasil proses audit menjadi dasar tujuan
pelatihan /edukasi yang terarah dan terprogram
• Bertujuan meningkatkan kualitas layanan,
komunikasi antar petugas, menurunkan risiko untuk
DALI
pasien termasuk HAIs MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
PELAKSANAAN
AUDIT
16
DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
Wikepedia
1. IDENTIFIKASI
MASALAH
• Umumnya isue/masalah diaudit berdasarkan
standar umum/nasional yang berlaku
17
• Menjadi isue / topik audit bila :
• Seringkali timbul masalah pada ruang lingkup tersebut
• Wilayah dengan high volume, high risk , high cost dimana
perbaikan dapat dilakukan
• Keluhan/saran dari pasien/masyarakat
• Berpeluang untuk meningkatkan mutu pelayanan
DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
2. TETAPKAN KRITERIA DAN
STANDAR
18
• Auditor harus fokus pada pertanyaan tertulis dan
tidak boleh menyimpang
• Kriteria audit harus :
• Menjelaskan apa yang akan diukur
• Unsur yang diaudit harus dapat diukur secara objektif
• Standar yang dipakai : DALI
• Berdasarkan panduan / standar yang diakui MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
3. PENGUMPULAN DATA /
OBSERVASI
• Jumlah sampel yang diaudit biasanya ditetapkan
secara pragmatis atau disepakati bersama
19
pelanggan
• Data dapat berasal dari sistem informasi komputer
atau secara manual
• Tetapkan jenis data yang diambil, asal sumber ,
siapa yang mengumpulkan
• Perhatikan masalah etik dan kerahasiaan bila terkait
DALI
pasien, tidak mencantumkan identitas MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
4. ANALISIS HASIL AUDIT
DIBANDING STANDAR
• Nilai apakah standar terpenuhi 100%
• Bila tidak identifikasi penyebabnya
20
• Bila alasan penyebab dapat diterima dapat
dipertimbangan untuk audit yang akan datang atau
dijadikan dasar untuk perbaikan
• Pada umumnya apabila tidak mencapai 100%
namun sudah mendekati lebih baik fokus
perbaikan untuk area dimana nilai masih jauh dariDALI
angka 100% MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
5. REKOMENDASI /
PENERAPAN PERUBAHAN
• Setelah hasil audit dibacakan perlu kesepakatan dgn
pelanggan terkait rekomendasi untuk perbaikan
21
• Gunakan action plan (rencana tindakan) kapan dan
apa yang akan dikerjakan serta oleh siapa
• Setiap butir temuan perlu didefinisikan dgn jelas, siapa
penanggung jawab dan jangka waktu penyelesaian yg
disepakati
DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
AUDIT
ULANG
• Audit ulang sesuai waktu yang disepakati
• Menggunakan prosedur audit yang sama agar setara
22
• Untuk pastikan perubahan dan tindak lanjut sudah
dilakukan
• Memastikan terjadi perbaikan/kemajuan
• Tahap penting memastikan hasil (outcome) seperti
diharapkan berarti perubahan yang diterapkan
efektif DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
TOOLS /Alat Audit
Tools :
Standar instrumen, akurat
Monitor kepatuhan Nakes konsisten melakukan
praktek PPI RS
Tools antara lain:
Aspek manajerial: pedoman
Aspek Klinikal:SPO
Physical lay out, traffic flow
Supplies & Equipment
Membuat Daftar Tilik
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
CONTOH AUDIT
DLM PPI
• Audit Kebersihan Tangan (Hand Hygiene)
• Audit Kepatuhan Penggunaan APD
26
• Audit Ruang Isolasi
• Audit Lingkungan
• Audit CSSD
• Audit Surveilans
• Audit ICRA
DALI
MA.A
W/PE
RDALI
N/KL/
2016
Audit Kepatuhan HH
Audit Penggunaan
APD
Audit Ruang Isolasi
Audit Lingkungan
Audit Bundle IAD
Tangga No Nama hand Menggun Pembersi Lokasi Slang Swab Spuit Penutup Perawata Menggun
l Pasien/ akan APD han kulit pemasa infuse alcohol yang insersi n lokasi akan
No Bed
hygien lengkap dengan ngan diganti Setiap digunaka dgn insersi stopper
e chlorhexi sesuai sesuai injeksi n transpar setiap 3 needles
dine disposabl at hari dan
e dressing jika kotor
TOTAL
Audit Bundle VAP
Audit
Audit CSSD Ruang CSSD
Audit ICRA Renovasi
ITEM
TANGGAL NO AREA RENOVASI KETERANGAN
IJIN KONST PRA KONST SELAMA KONST POST KONST
SKORING
Skoring formula
Target
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN
PDSA: Angka Kejadian VAP
Penerapan bundle VAP (HH,
patient positioning 30⁰ Menurunkan angka VAP
manajemen sekresi, oral dgn melakukan
care) evaluasi
Monitoring tindakan terhadap faktor
pemasangan dan penyebab terjadinya
pemeliharaan Ventilator. VAP
Melengkapi sarana. diruang ICU,NICU,PICU
Melakukan evaluasi
Hasil Evaluasi dianalisa terhadap pelaku
dan dilakukan tindak tindakan maupun
lanjut sesuai dengan lingkungan, alat
masalah yang ada. sarana dan
prasarana
diruang
ICU,NICU,PICU
Fish Bone - VAP
Faktor Pasien Faktor Staf Faktor Manajemen
•Pasien dengan kondisi •Kepatuhan HH masih •Belum ada SPO
kritis rendah pemantauan VAP
•Pasien dengan •Belum semua •Belum ada SPO intubasi
hemodinamik tidak stabil •Kurangnya sosialisasi
Implementasi Bundle
•Pasien imuno
compromise
VAP dilakukan formulir pemantauan
•Kebersihan mulut yang •Kebocoran pada cuf pasien dengan ventilator
kurang baik •Intubasi tidak sesuai
•Malnutrisi SPO
•Kontra indikasi untuk
VAP
posisi head up
• Beban kerja perawat •Chlorhexidine belum
•Persiapan alat intubasi
overload, rasio perawat tersedia
tidak menggunakan duk
steril dan pasien tidak sesuai •Oral hygiene set
• Belum adanya tim jumlah belum sesuai
monitoring pelaksana kebutuhan
bundle VAP •Tempat tidur rusak
ti dakFaktor
bisa posisi head
Faktor Lingkungan Faktor Tim Fasilitas
up
Kesimpulan
Audit terhadap Program dan praktek PPI RS untuk
menentukan kepatuhan Nakes dalam melaksanakan
program dan praktek PPI RS
Kepatuhan dalam melaksanakan praktek PPI RS dapat
mencegah HAIs sesuai dengan tujuan program PPI RS
Audit PPI RS yang baik akan meningkatkan kinerja /
kepatuhan tanpa adanya kultur disalahkan gunakan metode
PDSA dengan RCA, guna meningkatkan mutu rumah sakit
Rumah Sakit beresiko tinggi terkontaminasi HAIs, namun
HAIs dapat dicegah dengan melaksanakan praktek PPI RS
dengan baik dan benar
Terima Kasih
Referensi
• The Infection Control Audit: The Standardized audit as a tool for
change Elizabeth Ann Bryce,MD,FRCPC, Sydney Scharf,RN,CIC, Moira
Walker,RN,CIC, Anne Walsh,RN
• American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283
(May 2007)
DOI: 10.1016/j.ajic.2006.05.293
• Audit in Infection Prevention and Control Nagwa Khamis, Gertie van
Knippenberg Gordebeke
• Basic Concepts of Infection Control, 2nd ed, pages 71-80 (2011)
• PMK no 27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• IPAC Canada 2017