Anda di halaman 1dari 66

MORFOLOGI SEL DARAH

ABNORMAL
SERI ERITROSIT
PENDAHULUAN
• Eritrosit matang normal
• bentuk cakram bikonkaf  7.82 + 0.82 
(7.00–8.64 ),
• tebal bag tepi 2.58 + 0.27 
(2.31–2.85 )
• tebal bag tengah 0.81+0.35 
(0.46–1.16 ).
• Volume eritrosit : 94 + 14 fL (80 – 108 fL).
Kelainan morfologi eritrosit dapat
mengenai :
• Ukuran eritrosit (size)
• Warna eritrosit (stain)
• Bentuk eritrosit (shape)
• Adanya benda inklusi dalam eritrosit
KELAINAN UKURAN ERITROSIT
(SIZE)
• MAKROSIT  > 9.0  ,
volume > 100 fL
• MIKROSIT  < 7.0 ,
volume < 80 fL.
• ANISOSITOSIS
Ukuran eritrosit tidak sama besar
dalam satu sediaan apus darah.
makrosit
Makrosit dapat terjadi akibat :
a. gangguan sintesis DNA yang diikuti dengan
gangguan pembelahan sel, yang terjadi pada :
(1) anemia megaloblastik :
defisiensi asam folat atau vitamin B12
(2) mendapat obat kemoterapi,  gangguan
metabolisme asam folat atau sintesis DNA
(3) mielodysplasia,
b. peningkatan eritropoisis, dimana terbentuk
retikulosit yang lebih banyak eritrosit polikrom.
c. Peningkatan jumlah kolesterol dan lesitin pada
membran eritrosit, pada penyakit hati :
tampak sebagai thin macrocyte.
mikrosit
pada semua keadaan dimana
terdapat gangguan pembentukan
hemoglobin
a. Gangguan absorpsi,
penggunaan dan pelepasan
besi (Fe) :
anemia defisiensi besi,
anemia sideroblastik,
anemia penyakit kronik.
b. Gangguan sintesis rantai
globin, pada thalassemia.
anisositosis

• Ukuran eritrosit
tidak sama
besar dalam
satu sediaan
apus darah.
Kelainan warna eritrosit
hipokrom
• Eritrosit hipokrom
dapat dijumpai pada :
a. anemia defisiensi besi
b. thalassemia
c. anemia sideroblastik
d. keracunan timah hitam
Eritrosit polikrom
• ukuran > eritrosit matang.
• Pada pewarnaan Wright
berwarna merah kebiru-
biruan.
• Pada pewarnaan Supra
Vital  retikulosit
• Jumlah di darah tepi >,
bila s. tulang distimulasi
untuk memproduksi
eritrosit dalam jumlah besar.
Eritrosit polikrom (lanjutan)

Polikromasi dapat terjadi pada :


a. perdarahan akut/kronik
b. proses hemolisis.
c. keadaan regeneratif dari proses
eritropoisis : sesudah terapi
anemia defisiensi besi
Sel target (codocyte)
sel sasaran

• Bentuk seperti lonceng (bell-shaped).


• Ditandai ekses membran eritrosit akibat
luas permukaan eritrosit meningkat atau
akibat kadar hemoglobin berkurang.
sel target (sel sasaran)

. Pada penyakit hati obstruktif,


aktivitas enzim lecitin-
cholesterol-acetyl-transferase
(LCAT), mengakibatkan rasio
kolesterol/fosfolipid meningkat
dan mengakibatkan luas
permukaan membran RBC
bertambah.

Pada anemia def.Fe dan


thalassemia : jumlah Hb intra sel
berkurang
Sel target terbentuk pada : (lanjutan)

Penurunan kadar hemoglobin (Hb) di


eritrosit, seperti pada :
anemia defisiensi besi.,
Hbpati : thalassemia, anemia sel
sabit ( HbS), HbC
sferosit
Eritrosit :
a. berbentuk bola,
b. Ukuran lebih kecil
dari eritrosit
normal,
c. tidak ada daerah
pucat di bagian
tengahnya,
Sferosit (lanjutan)

• RBC disentisisasi antibodi, komplemen,


komplek imun : kehilangan kolesterol
sehingga luas permukaan RBC berkurang
berubah bentuk jadi sferosit.
• pada Heinz body, anemia hemolitik,
hemolitik imun terjadi fagositosis parsial
pada bagian sel mengandung timbunan
sisa Hb.
sferosit
• Kelainan kongenital :
sferositosis herediter
• Kelainan di dapat :
a. immune hemolytic anemia.
b. luka bakar yang berat
c. hipersplenisme
d. mikroangiopati
Ovalosit/ Eliptosit

Ovalosit :
Bentuk eritrosit
lonjong seperti telur
(oval),

Eliptosit :
bila bentuk eritrosit
lebih gepeng dari
ovalosit.
Ovalosit/eliptosit (lanjutan)

Dapat dijumpai pada :


a. eliptositosis herediter
b. anemia megaloblastik (makro-ovalosit)
c. anemia defisiensi besi (sel pensil /sel
cerutu)
d. mielofibrosis
e. anemia sel sabit.
eliptosit

• Eliptositosis herediter : kelainan


spectrin dan protein 4.1, yang
merupakan protein utama kerangka
membran RBC.
Stomatosit

Eritrosit berbentuk
seperti mangkuk,
tampak bagian
pucatnya sebagai
celah (tidak
bundar).
stomatosit

• Stomatositosis merupakan bentuk lain


dari sferositosis (jarang)
• Kelainan disebabkan permiabilitas ion
dari membran RBC abnormal
mengakibatkan kadar Na tinggi dan
kadar K intra sel rendah, sel menarik air
dan menjadi makrositik dan hipokromik
Stomatosit

Stomatosit dijumpai pada :


Kelainan kongenital :
sferostomatosis herediter &
sferositosis herediter
Kelainan didapat :
alkoholisme akut,
pengaruh obat (fenotiasin
sel sabit (sickle cell)

Eritrosit berbentuk
menyerupai sabit
akibat polimerisasi
hemoglobin S pada
keadaan kekurangan
O2 (bersifat
reversibel).
Sel Sabit

Dijumpai pada :
hemoglobin S homozigot,
kadang2 juga pada
hemoglobin C Harlem dan
hemoglobin I
akantosit
Eritrosit :
• mempunyai 3 - 12 duri
• ujung duri tumpul,
• duri tidak sama panjang.

kadar kolesterol membran


eritrosit meningkat dan
jumlah lecitin pada
membran menurun.
Akantosit

Dapat dijumpai pada :


a. Abetalipoproteinemia kongenital
b. Penyakit hati kronik
c. Hipotiroidisme
d. Defisiensi vitamin E
e. Pasca splenektomi
Burr cell
eritrosit :
• ada 10 – 30 duri
• duri kecil pendek,
• ujungnya tumpul,
• jarak duri satu
dengan lainnya sama.

Terjadi akibat mekanisme


fragmentasi,
Burr cell dapat dijumpai pada :

• uremia
• penyakit jantung
• keganasan lambung
• ulkus peptik yang berdarah
• sesudah penyuntikan heparin
• hipotiroidisme
• dehidrasi
Helmet cell
Eritrosit berbentuk helm.
Terjadi akibat mekanisme
fragmentasi,
Dapat dijumpai pada :
a. Emboli paru
b. Metaplasia mieloid
c. DIC (disseminated
intravascular coagulation)
fragmentosit

Bentuk eritrosit
tidak beraturan
akibat proses
fragmentasi.
Fragmentosit dapat terjadi karena :

• gangguan sirkulasi cairan dalam


pembuluh darah :
hipertensi,
TTP,
penggantian katup jantung.
• Kelainan pada eritrosit dimana eritrosit
tidak mudah berubah bentuk
Fragmentosit dapat dijumpai pada :
• anemia hemolitik mikroangiopatik
• DIC
• Pembedahan katup jantung atau
• pemakaian katup jantung buatan
• Sindroma hemolitik uremik
• TTP (thrombotic thrombocytopenic
purpura)
• Luka bakar yang berat.
Tear Drop Cell

• Eritrosit berbentuk
seperti buah pear atau
tetesan air mata.
• Dapat dijumpai pada
mielofibrosis dengan
metaplasia mieloid
• Diduga saat benda
inklusi dikeluarkan dari
sel terjadi perubahan
bentuk tersebut.
poikilositosis

• Istilah untuk
menunjukkan
bentuk eritrosit yang
bermacam-macam
dalam satu sediaan
apus darah.

Benda/badan inklusi di
eritrosit
Badan Howell-Jolly

• Sisa inti sel yang


mengandung DNA.
• Ukurannya 1-2 u,
• ditemukan tunggal
atau ganda,
• letaknya eksentrik
dekat membran
eritrosit.
Badan Howell-Jolly dapat dijumpai pada :

• pasca splenektomi
• thalassemia
• anemia hemolitik
• anemia megaloblastik
• hiposplenia fungsional
Titik basofil
Titik basofil
ditemukan di eritrosit
sebagai titik-titik kecil
berwarna biru tua
(basofilik),
diduga merupakan
sisa RNA dan
mitokondria.
Titik Basofil dapat dijumpai pada :

a. keracunan timah hitam.


b. Thalassemia
c. Gangguan sintesa heme
Badan Pappenheimer

• berbentuk benda kecil, irreguler,


• berwarna magenta,
• berkelompok di bag tepi eritrosit.
• menunjukkan ada kelebihan besi bebas
(free iron),
Badan Papenheimer
• Pada pewarnaan Biru
Prusia (akan tampak
berwarna hijau kebiruan)
disebut granula siderotik
• Pada pulasan Wright
disebut badan
Pappenheimer
Badan Pappenheimer dapat dijumpai
pada :

anemia sideroblastik
hemokromatosis
hemosiderosis
hemoglobinopati
pasca splenektomi
Badan Heinz
Badan Heinz akibat denaturasi atau
pengendapan hemoglobin di kerangka
membran eritrosit.
Ukurannya 0.3 – 2 u, kaku,  distorsi
membran eritrosit.
hanya tampak dengan pulasan kristal
violet dan brilliant cresyl blue, new
methylen blue.
Badan Heinz dapat dijumpai :
a. thalassemia
b. defisiensi G6PD
c. unstable hemoglobin syndrome
Cincin Cabot
• dijumpai pada eritrosit
yang mengandung titik-
titik basofilik yang
banyak, dapat
berbentuk angka 8.

• Dapat dijumpai pada :


a. anemia megaloblastik
b. thalassemia homozigot
c. pasca splenektomi
Eritrosit berinti
Eritrosit berinti dapat berupa
metarubrisit dan rubrisit. Dapat
dijumpai pada :
• anemia berat (kecuali
anemia aplastik)
• eritropoisis hiperaktif seperti
pada : anemia hemolitik
Neonatus (HDN)
• Mielofibrosis
• pasca splenektomi
Benda inklusi HbH

• HbH terdiri dari 4 rantai beta.


• Pada thalassemia alfa, dimana
ada gangguan produksi rantai
alfa.
• Diwarnai dengan new
methylen blue atau brilliant
cresyl blue, tampak denaturasi
dan presipitasi HbH pada
membran RBC sebagai “golf-
Aglutinasi.

Eritrosit tampak menggumpal, disebabkan


adanya antibodi terhadap eritrosit dalam
plasma penderita.
Penambahan garam fisiologis tidak dapat
mengurai penggumpalan tersebut.
Dapat dijumpai pada :
cold antibody syndrome
Rouleaux
Eritrosit tampak
berderet membentuk
satu deretan akibat
peningkatan kadar
imunoglobulin atau
fibrinogen dalam
plasma.
Dapat dipisahkan
dengan
penambahan larutan
garam fisiologis.
Rouleaux

• Dapat dipisahkan dengan penambahan


larutan garam fisiologis.

• Dapat dijumpai pada :


mieloma multipel.
Makroglobulinemia Waldenstrome
Penyakit radang kronik
Limfoma.
MORFOLOGI SEL DARAH
ABNORMAL

SERI GRANULOSIT
Umumnya terjadi pada seri neutrofil :
granulasi toksik
badan Dohle
batang Auer
hiperpigmentasi
inti piknotik
vakuolisasi
anomali Pelger-Huet
Smudge cell
Granulasi toksik
• Granula kasar berwarna
kehitaman di sitoplasma
neutrofil segmen
• Pada infeksi berat
• Keracunan obat
• Uremia
• Luka bakar
Badan Dohle
• Badan kecil bentuk
oval/bulat di
sitoplasma neutrofil
• Warna biru muda
• Merupakan sisa RNA
• Dijumpai pada :
• Infeksi berat,
keracunan,
• Luka bakar
Batang Auer
• Batang kecil warna merah
jingga di sitoplasma
mieloblas & monoblas,
jarang di sel granulosit yg
lebih matang.
• Tidak dijumpai pada seri
limfosit, eritrosit,
megakariosit.
• Dijumpai pada :
• Leukemia non limfoblastik
akut
hipersegmentasi
• Inti neutrofil berlobus
5 atau lebih
• Dijumpai pada :
• Anemia megaloblastik
• Uremia
• infeksi
Smudge cell
• inti disintegrasi
akibat proses
degenerasi
• Dijumpai pada :
leukemia limfosik
kronik, dsb
vakuolisasi
• Sitoplasma atau inti
berlubang lubang akibat
proses degenerasi
• Dapat dijumpai pada :
• Infeksi berat
Anomali Pelger-Huet
• kelainan autosomal dominan
• Kegagalan inti untuk
membentuk segmen,
sehingga inti neutrofil hanya
terdiri dari 2 lobus atau
kurang
• Dapat juga dijumpai pada :
• Sindroma mielodisplastik
• Leukemia kronik
Smudge cell
• Neutrofil yang
telah mengalami
disintegrasi inti
Kelainan morfologi trombosit
Trombosit raksasa
(giant thrombocyte)
• Kelainan hanya pada
ukuran, susunan
granulomer dan
hialuromer masih
nyata
Bizzare thrombocyte
• Bentuk dan ukuran
berubah tidak
beraturan
• Susunan granulomer
dan hialuromer tidak
jelas lagi.
• Ditemukan pada :
• ITP
• trombastenia

Anda mungkin juga menyukai