Anda di halaman 1dari 23

Refarat

divisi perinatologi

TERAPI HIPOTERMIA
PADA HYPOXIC ISCHEMIC
ENCEPHALOPATHY NEONATUS

PENYAJI : MUHAMMAD AKBAR


HARI/TANGGAL : FEBRUARI 2019
PEMBIMBING : DR. PERTIN SIANTURI, MKED(PED),SP.A(K)
SUPERVISOR :PROF. DR. GUSLIHAN DASA TJIPTA,SP.A(K)
DR. PERTIN SIANTURI, MKED(PED),SP.A(K)
DR. EMIL AZLIN, M.KED(PED),SP.A(K)
DR. BUGIS MARDINA LUBIS,M.KED(PED),SP.A (K)
DR. BEBY SYOFIANI H, M.KED(PED),SP.A
DR. SYAMSIDAH LUBIS, M.KED(PED),SP.A
DR. FERA WAHYUNI, M.KED(PED),SP.A
PENDAHULUAN
• Hypoxic-ischemic encephalopathy (HIE): kelainan neuropatologis dan
klinis yang diperkirakan terjadi pada bayi baru lahir akibat asfiksia
intrapartum atau neonatal.
Volpe JJ. Hypoic-Ischemic Encephalopathy: Biochemical and Physiological Aspects. Dalam: Volpe JJ, editor. Neurology of The Newborn. Edisi kelima. New York: Saunders; 2004

• HIE sebagai akibat sekunder dari asfiksia neonatal  penyebab utama


kematian dan defisit neurologis pada neonatus.
Perkin RM, Ashwal S. Hypoxic-Ischemic Encephalopathy in infants and Older Children. Dalam: Swaiman KF, Ashwak S, Ferriero DM, Schor NF, editor.
Swaiman’s Pediatric Neurology: Principles and Practice. Edisi kelima. USA: Elsevier; 2012
PENDAHULUAN
• Kelainan neurologis yang dapat ditimbulkan :
– Kejang
– Gangguan intelegensia
– Gangguan perkembangan psikomotor
– Kelainan motorik (palsi serebral)
Ambalavanan N, Carlo WA. Hypoic Ischemic Encephalopaty. Dalam: Kliegman RM, editor. Nelson Textbook of pediatrics. Edisi kedua puluh. USA: Elsevier; 2016

• Kematian terjadi pada 10% sampai 60% bayi, sedangkan sedikitnya


25% bayi yang bertahan hidup akan mengalami sequele
neurodevelopmental.
Tagin, M.A.,Woolcott, C.G., Vincer, M.J., Whyte, R.K, Stinson,D.A. Hypothermia for neonatal hypoxic ischemic encephalopathy. Arch.Pediatr.Adolesc.Med.2012
PENDAHULUAN
• Terapi hipotermia (TH) : hipotermi moderat dimana suhu tubuh didinginkan
ke 33 – 350C selama 72 jam diikuti oleh rewarming lambat (0,2-0,50c/jam),
dimana dalam pelaksanaannya memerlukan perangkat teknologi tinggi

• Terapi hipotermia  tatalaksana neuroprotektif yang dianjurkan untuk


intervensi perinatal asfiksia Hypoxic-ischemic encephalopathy (PA-HIE)
Ergenekon E. Therapeutic hypothermia in neonatl intensive care unit:challenges and practical points. J Clin Neonatol. 2016

• Landau, dkk (2011):


– Bayi asfiksia  terapi hipotermia 6 jam setelah kelahiran.
Penurunan angka kematian dan kegagalan perkembangan neurologis
Landau Y, Berger I. Therapeutic hypothermia for asphyxiated newborns: experience of an israeli tertiary center. IMAJ.2011
Membahas mengenai
Tujuan terapi hipotermia pada
hypoxic ischemic
encephalopathy
neonatus.
Davidson JO, Wassink G, Heuji LG, Bennet L, Gunn AJ. Therapeutic hypothermia for neonatal hypoxic-ischemic encephalopathy – where to from here? Frontiers in Neurology 2015
MEKANISME TERAPI HIPOTERMIA
• Efek hipotermia paling baik jika dilakukan segera setelah cedera hipoksik –
iskemia.

• Setelah 6 jam telah terjadi proses apoptosis dan bersival ireversibel.

• Tujuan terapi: menurunkan suhu otak dalam ganglia basalis 32-340C.

• Untuk mencapai suhu otak tersebut dibutuhkan penurunan suhu pusat tubuh
hingga dibawah 350C

Polderman KH. Mechanism of action, physiological effects, and complications of hypothermia. Crit Care Med. 2009
FASE TERAPI HIPOTERMIA

Polderman KH. Mechanism of action, physiological effects, and complications of hypothermia. Crit Care Med. 2009
INDIKASI TERAPI HIPOTERMIA PADA
HIE
• Pengenalan awal penting untuk memulai terapi
• Keadaan yang dapat menyebabkan HIE :
– Riwayat plasenta abruption
– Ruptur uteri
– Emboli amnion
– Lilitan tali pusat di leher
– Prolaps tali pusat
– Perdarahan maternal
– Persalinan yang lama

Polderman KH. Mechanism of action, physiological effects, and complications of hypothermia. Crit Care Med. 2009
SKOR THOMPSON

Olsen SI, Dejonge M, Kline A, Liptsen E, Song D, Anderson B, et al. Optimizing therapeutic hypothermia for neonatal encephalopthy. Pediatrics. 2013
SARNAT STAGING

Ambalavanan N, Carlo WA. Hypoic Ischemic Encephalopaty. Dalam: Kliegman RM, editor. Nelson Textbook of pediatrics. Edisi kedua puluh. USA: Elsevier; 2016
INDIKASI TERAPI HIPOTERMIA
1. Usia gestasi ≥ 36 minggu
2. Kurang dari 6 jam setelah kelahiran
3. Memenuhi kriteria HIE sedang atau berat.
4. Bukti mengalami HIE peripartum : minimal terdapat 2 dari tanda-tanda
dibawah ini:
 Nilai Apgar ≤ 5 pada menit ke 10 dan/ atau
 Ventilasi mekanis ( balon/ neopuff dengan sungkup atau endotracheal
tube (ETT) atau membutuhkan resusitasi pada menit ke-10 dan/atau
 Ph darah tali pusat < 7,0 atau defisit basa ≥ 16 dalam 1 jam setelah
lahir
Comiittee on fetus and newborn. Hypothermia and neonatal encephalopathy. American Academy of Pediatr J. 2014
Stimbruner G, Mittal R, Rohlmann F, Muche R, neo.nEURO. network Trial Participants. Systemic hypothermia after neonatal encephalopathy: Outcomes of
neo.nEURO.network RCT. Pediatrics. 2010
KONTRAINDIKASI TERAPI
HIPOTERMIA
1. > 6 jam setelah kelahiran
2. Barat badan < 2 kg
3. Kebutuhan oksigen lebih dari 80%
4. Kelainan kongenital mayor
5. Koagulopati berat
6. Kematian tidak dapat dihindari
7. Anus imperforata (dapat dipertimbangkan oesophageal thermistor )
Stimbruner G, Mittal R, Rohlmann F, Muche R, neo.nEURO. network Trial Participants. Systemic hypothermia after neonatal encephalopathy: Outcomes of neo.nEURO.network RCT.
Pediatrics. 2010
METODE DAN DURASI TERAPI COOLING

SELECTIVE HEAD COOLING


(SHC) W H O L E B O DY C O O L I N G ( W B C )
METODE DAN DURASI TERAPI
COOLING
SELECTIVE HEAD COOLING
(SHC) W H O L E B O DY C O O L I N G ( W B C )

• Otak bayi memproduksi 70% • Hipotermia yang homogen


dari panas tubuh keseluruhan sehingga memungkinkan cooling
pada seluruh bagian otak
• Hipotermia sistemik  dampak
fisiologis merugikan pada • Memungkinkan tercapainya
derajat hipotermia yang dalam dan
neonatus yang sakit
mencapai struktur otak interna
• Mendinginkan otak perifer
dibandingkan otak sentral
EFEK MERUGIKAN PADA TERAPI
COOLING
• Sinus bradikardia • Leukopenia ( <5000/µL)
• Interval QT memanjang • Trombositopenia ( <150.000/µL)
• Aritmia • Koagulopati
• Hipotensi (mean arterial pressure • Hipoglikemia
< 40) • Hipokalemia
• Perlu disokong dengan obat-obat • Peningkatan laktat ( >2mmol/L)
inotropik.
• Gangguan fungsi ginjal
• Anemia (Hb < 10g/dl,
• Sepsis
Hematokrit <30)
EFEK MERUGIKAN PADA TERAPI
REWARMING
• Peningkatan frekuensi jantung • Hipoglikemia
(6-8 kali/menit/1oc) • Peningkatan risiko kejang
• Penurunan tekanan darah • Peningkatan konsumsi oksigen
• Penurunan produksi urin • Peningkatan produksi CO2
• Gangguan elektrolit
(peningkatan kalium, penurunan
kalsium dan magnesium)
PERAWATAN DAN PEMANTAUAN SELAMA
TERAPI HIPOTERMIA (COOLING)
• Pemantauan suhu rektal selama proses cooling, re-warming dan selama
12 jam setelah re-warming.
• Cooling sebaiknya dihentikan jika
– Terjadi perburukan PPHN
– Koagulopati berat
– Aritmia yang membutuhkan terapi medis
– Terdapat keputusan untuk menghentikan bantuan hidup
• Penghentian cooling sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada
konsultan neonatologi
Ergenekon E. Therapeutic hypothermia in neonatl intensive care unit:challenges and practical points. J Clin Neonatol. 2016;5:8-17.
Landau Y, Berger I. Therapeutic hypothermia for asphyxiated newborns: experience of an israeli tertiary center. IMAJ.2011
Azzopardi D. Clinical management of the baby with hypoxic ischaemic encephalopathy. Early Hum Dev. 2010
TABEL PEMANTAUAN SELAMA TERAPI
HIPOTERMIA (COOLING)
LUARAN YANG DIDAPATKAN DARI
TERAPI HIPOTERMIA
Berdasarkan studi yang dilakukan di Inggris tahun 2014 :
Terapi hipotermia (target suhu 33° C - 34° C selama 72 jam yang dilakukan
sejak 6 jam setelah lahir memiliki fungsi kognitif yang baik pada usia 6
sampai 7 tahun
Azzopardi DV, Broklehurst P, Goodwin J, Kapellou O, Thoresen M, et al. Effects of hypothermia for perinatl asphyxia on childhood outcomes. N Engl J Med. 2014
RINGKASAN
• Hypoxic-ischemic encephalopathy (HIE) dapat disebabkan dari suatu
keadaan asfiksia perinatal.
• Hipotermi (cooling) merupakan tatalaksana neuroprotektif yang
dianjurkan untuk intervensi Perinatal asfiksia dimana memiliki luaran
yang baik untuk perkembangan fungsi neurokognitif bayi pada usia
selanjutnya.
• Dua metode yang dapat diterapkan dalam terapi cooling pada neonatus
dengan HIE adalah selective head cooling (SHC) dan whole body
cooling (WBC).
RINGKASAN
• Sebelum memutuskan terapi hipotermia (cooling) haruslah disesuaikan
dengan indikasi serta mengetahui kontraindikasi dari terapi tersebut.
• Selama cooling dan re-warming, perawatan tetap dilakukan
sebagaimana mestinya ( misalnya terapi cairan, anti kejang, AGDA, dan
pemeriksaan gula darah), selain itu pemantauan yang ketat selama
proses cooling dan re-warming perlu dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai