Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 8

Rizka Amalia Rosyadi


Ariel Afirahman
Nami Zahara Putri
Peggy Bhanuwat
Hafizhoh Waldyani
Fitrah Hayat
Citra Mega Rosalina
LATAR BELAKANG

HALAL??????
TUJUAN

Untuk mengidentifikasi titik kritis kehalalan produk


fermentasi kimchi, untuk mengetahui kehalalan
produk fermentasi kimchi, dan untuk mengetahui
tindakan pencegahan dari titik-titik kritis produk
fermentasi kimchi.
KIMCHI
• Makanan tradisional korea berupa sayuran asin hasil
fermentasi yang umumnya diberi bumbu pedas
• Produk fermentasi spontan
• Mikroorganisme utama yang berperan bakteri asam
laktat yang bersifat anaerob fakultatif, mikroaerob,
ataupun anaerob
• Media fermentasi kimchi ialah garam dan pasta yang
terbuat dari tepung beras dan gula.
PEMBUATAN KIMCHI

Sawi Putih
tepung
beras, air, Air Air
Pencucian
gula pasir, bersih kotor
bubuk
cabai, Pemotongan
kecap ikan,
bawang
putih, dan Penimbangan 185 g
bawang
bombay Perendaman larutan
garam 5% t= 4 jam

Air Penirisan dan Air


matang pencucian kotor
Pencampuran
Pasta Pembaluran pasta
kimchi kimchi

Fermentasi t=2 hari

Kimchi
Identfikasi Halal

 Berdasarkan manual halal suatu perusahaan yang


dibuat berdasarkan Sisitem Jaminan Halal.
 Memerlukan dokumen halal berupa sertifikat halal,
diagram alir proses, atau CoA (Certificate of Analysis).
 Pengelompokan bahan menjadi no risk, low risk, dan
high risk
 Penentuan kehalalan berdasarkan diagram keputusan
pada SJH sehingga dihasilkan titik kritis.
DECISION TREE TITIK KRITIS BAHAN NABATI
DECISION TREE TITIK KRITIS BAHAN LAINNYA
PROSEDUR PENETAPAN STATUS BAHAN
ANALISIS RESIKO KEHALALAN BAHAN
Tindakan Pencegahan Resiko Ketidakhalalan Berdasarkan
Titik Kritis Bahan
Tindakan Pencegahan Resiko Ketidakhalalan Berdasarkan
Titik Kritis Bahan

LANJUTAN
IDENTIFIKASI TITIK KRITIS
PENYIMPANAN DAN PRODUKSI
KESIMPULAN
 Kehalalan bahan pada kimchi yang digunakan dapat dianalisis
berdasarkan risiko kehalalan, dengan identifikasi titik kritis sesuai dengan
decision tree yang telah ditentukan oleh LPPOM MUI.
 Dari bahan yang digunakan tingkat risiko kehalalan yang paling tinggi
yaitu pada tepung beras dengan titik kritisnya yaitu bahan tambahan
yang digunakan dikarenakan adanya bahan nabati yang difortifikasi.
 Dari bahan yang digunakan tingkat risiko kehalalan rendah yaitu pada
gula pasir (batas kritis: proses rafinasi) dan kecap ikan (batas kritis: asal
usul bahan dan proses).
 Tindakan koreksi yang dilakukan yaitu bahan ditolak jika tidak sesuai
dengan informasi kemasan dan sertifikat halal.
 Verifikasi dapat dilakukan dengan melakukan komplain ke supplier.
SARAN

Pilihlah supplier yang terpercaya


supaya bahan yang digunakan dapat
dijamin kehalalannya.

Anda mungkin juga menyukai