Anda di halaman 1dari 21

Di susun oleh : Geani trybella

Tamelarisa
Pembingbing : dr. Donny Prsetyo Sp.An
SMF ILMU ANESTESI
Pendahuluan
• Berdasarkan bulletin yang diterbitkan oleh WHO ( World health organization) pada
tahun 2010, sepsis adalah penyebab kematian utama di ruang perawatan intensif
insidensinya mengalami kenaikan, Setiap tahunnya terjadi 750.000 kasus sepsis di
amerika serikat. Hal ini juga terjadi di Negara berkembang, dimana sebagian besar
populasi dunia bermukim. Kondisi seperti standart hidup dan hiegenis yang rendah,
malnutrisi, infeksi kuman akan meningkatkan angka kejadian sepsis.
Tinjauan pustaka

Inflamasi akut merupakan respon langsung terhadap agen penyebab jejas dan
kejadian yang berhubungan dengan inflamasi akut sebagian besar dimungkinkan
oleh produksi dan pelepasan berbagai macam mediator kimia, Manifestasi klinis
yang berupa inflamasi sistemik disebu systemic inflammatory respons syndrome
(SIRS)
Definisi
2012 2016
Sepsis: adanya infeksi + manifestasi Sepsis: disfungsi organ yang mengancam
jiwa disebabkan oleh disregulasi respon
sistemik dari infeksi.
pejamu terhadap infeksi.
ETIOLOGI

Penyebab dari sepsis terbesar


adalah
bakteri gram (-)
Patofisiologi
2012 2016
SIRS Takikardi ( > 90 x/ menit)
Takipnea (>20 x/menit)
Temperatur (<36) atau > 38 )
Peningkatan leukosit > 11.000 atau < 4000

SEPSIS SIRS Susp atau dengan infeksi


+ 2 dari 3 tanga SOFA Hipotensi ( sistol <
Fokal infeksi 100 mmhg)
Penurunan kesadaran GCS < 13
Takipnea >22 x/ menit
Peningkatan score sofa > 2

SEPSIS BERAT Sepsis + disfungsi organ


Laktat > 2 mg
Kreatinin > 2 mg -
Bilirubin >2 mg
Trombosit <100.000
Koagulopati

SYOK SEPSIS Sepsis + Hipotensi setelah Sepsis + vasopresor untuk mencapai


mendapatkan cairan resusitasi MAP > 65 mmHg+laktat >2mmol/L
adekuat setelah mendapatkan cairan
resusitasi adekuat
Management of 1severse sepsis

• 1. Resusitasi Awal 6. Kortikosteroid

• 2. Diagnosis 7. Produk darah

• 3. Terapi Antibiotik 8. Kontrol gula

• 4. Source countrol 9. Terapi bikarbonat

• 5. Terapi cairan
Resusitasi awal
2012 2016
- Pasien dengan hipotensi persisten setelah • Resusitasi awal
• Sepsis dan syok sepsis merupakan
pemberian cairan awal atau kadar laktat emergensi medis dan direkomendasikan
darah ≥4 mmol/L  tujuan resusitasi penanganannya dilakukan sesegera
mungkin.
cairan 6 jam pertama : • Direkomendasikan, resusitasi saat hipoperfusi
- CVP 8-12 mmHG akibat sepsis, setidaknya 30 mL/Kg
cairankristaloid diberikan saat 3 jam pertama
- MAP ≥ 65 MMhg • Direkomendasikan, setelah resusitasi cairan,
pemberian cairan tambahan dengan
- Urin output ≥ 0,5 ml/kg/jam
pemeriksaan ulang dari status hemodinamik.
- Saturasi vena sentral 70 % atau 65 %
Diagnosis
2012 2016
• Kultur sesuai gejala klinis sebelum pemberian anti • Direkomendasikan kultur mikrobiologi
mikroba jika tidak ada penundaan yang signifikan
rutin (termasuk darah) dapat dilakukan
(.45 menit) diawal pemberian antimikroba
sebelum pemberian terapi antimikroba
• Gunakan 1,3 assay beta-D-glukan,mannan dan tes
pada pasien yang dicurigai sepsis atau
antibodi anti-mannan,jika tersedia dan invasif
syok sepsis jika pemeriksaan tersebut
• Dilakukan pemeriksaan imaging untuk mencari
tidak menyebabkan keterlambatan
potensi sumber infeksi.
pemberian antimikroba.
TERAPI MIKROBA
2012 2016
• Pemberiaan antimikroba intravena efektif • Direkomendasikan terapi empiris
selama satu jam pertama merupakan tujuan
spectrum luas dengan satu atau lebih
terapi
antimikroba pada pasien yang
• Pemberian terapi empiris satu atau lebih obat
menunjukkan sepsis atau syok sepsis
yang dapat melawan semua patogen dan
konsentrasi adekuat mampu penetrasi untuk mencakup semua pathogen
kejaringan yang dianggap sebagai sumber (bakteri, jamur, atau virus).
infeksi

• Durasi terapi antimikroba biasanya selama 7-


10 hari .
KONTROL SUMBER INFEKSI
2012 2016
• 1. Direkomendasikan diagnosis anatomi spesifik dari infeksi
Intervensi dilakukan untuk mengontrol
yang memerlukan control sumber infeksi segera harusdi
sumber infeksi selama 12 jam pertama identifikasi atau dikecualikan secepat mungkin pada pasien
dengan sepsis atau syok sepsis. Dan yang membutuhkan
setelah terdiagnosis intervensi sumber infeksi harus di implementasikan secepat
mungkin setelah diagnosis pasti dibuat.

• Direkomendasikan pencabutan alat akses intravascular yang


memungkinkan menjadi sumber infeksi sepsis dan syok sepsis
setelah akses vascular lainnya ditetapkan.
Terapi cairan
2012 2016
• Cairan awal diberikan kristaloid pada • Direkomendasikan teknik fluid challenge diterapkan dimana

resusitasi sepsis dalam syok sepsis pemberian cairan dilanjutkan selama faktor hemodinamik terus
meningkat.
• Menhindari penggunaan hydroxyethyl
• Direkomendasikan kristaloid sebagai pilihan cairan utama untuk
untuk resusitasi cairan pada sepsis resusitasi awal dan penggantian volume intravascular pada pasien
berat dan syok sepsis dengan sepsis dan syok sepsis.

• Fluid challenge awal pada pasien • Direkomendasikan menggunakan kristaloi datau normal saline

degan hipoperfusi jaringan akibat untuk resusitasi pada pasien sepsis atau syok sepsis.

sepsis dengan kecurigaan akibat sepsis • Direkomendasikan penggunaan albumin sebagai tambahan dari
kristaloid untuk resusitasi awal dan penggantian volume
dengan kecurigaan hipovolemia untuk
intravascular pada pasien sepsis dan syok sepsis.
mencapai minimal 30 mL/kg kristaloid.
KRISTALOID
2012 2016
• Tidak menggunakan hidrokortison IV • Direkomendasikan menghindari
untuk penanganan syok sepsis pasien
dewasa jika resusitasi cairan adekuat hidrokortison intravena untuk
dan terapi vasopressor dapat menangani sok sepsis jika resusitasi
mengembalikan stabilitas
hemodinamik. Dalam keadaan dimana cairan dan terapi vasopressor dapat
hal ini tidak tercapai, disarankan meningkatkan stabilitas hemodinamik.
hidrokortison IV tunggal pada dosis
200mg/hari
PRODUK DARAH
2012 2016
• Sekali hipoperfusi jaringan telah • Direkomendasikan transfuse sel darah merah
hanya jika hemoglobin menurun sampai< 7.0
kembali dan tiddak adanya situasi
g/dL pada dewasa dan tidak adanya keadaan
berbahaya, seperti miokardial
yang meringan kan seperti iskemia
iskemia,hipoksemia berat, perdarahan miokardium, hipoksemia berat, atau
akut, atau penyakit jantung iskemik, perdarahan akut.

direkomendasikan transfusi sel darah • Direkomendasikan penggunaan eritropoietin

merah saat hemoglobin <7,0 mg/dL untuk penanganan anemia berhubungan

dengan sepsis.
TERAPI BIKARBONAT
2012 2016
• Tidak menggunakan terapi sodium • 1.Disarankan menggunakan terapi
sodium bikarbonat untuk
bikarbonat untuk tujuan meningkatkan meningkatkan hemodinamik atau
hemodinamik atau menurunkan untuk menurunkan kebutuhan
vasopressor pada pasien dengan
kebutuhan vasopresor pada pasien hipoperfusi akibat asidemia laktat
dengan asidemia laktat akibat dengan pH < 7,15

hipoperfusi dengan pH < 7,15


KONTROL GLUKOSA
2012 2016
• Kontrol Glukosa • .Kontrol Glukosa
• 1.Direkomendasikan pendekatan menggunakan
• Protokol pendekatan manajemen protokol untuk manajemen glukosa pada pasien
glukosa pada pasien ICU dengan sepsis ICU dengan sepsis, memulai dosis insulin saat
gula darah > 180 mg/dL. Pendekatan ini harus
berat memulai insulin saat glukosa mentargetkan glukosa darah </= 180 mg/dL
darah > 180 mg/dL. Protokol ini harus daripada mengargetkan </= 110 mg/dL.
menargetkan glukosa darah </= 180 • 2.Direkomendasikan kadar glukosa darah
dimonitor setiap 1-2 jam sampai glukosa dan
mg/dL. pemberian insulin stabil, kemudian setiap 4 jam
• Kadar glukosa darah harus dievaluasi setelah itu pasien menerima insulin infus.
• 3.Direkomendasikan kadar glukosa
setiap 1-2 jam sampai kadar glukosa dipertahankan dengan test point-of-care
darah dan pemberian insulin infus menggunakan glucose meter jika pasien
stabil dan selanjutnya setiap 4 jam menggunakan kateter arteri.
KESIMPULAN
• Sepsis adalah keadaan disfungsi organ yang mengancam jiwa
dikarenakan respon tubuh terhadap infeksi yang mengalami disregulasi.
• Pengawasan terus menerus terhadap tanda vital,saturasi oksigen,dan
jumlah urin yang dihasilkan termasuk pemeriksaan laboratorium seperti
pemeriksaan laktat asidosis,disfungsi ginjal dan hepar,abnormalitas
koagulasi harus dilakukan sesegera mungkin pada pasien yang dicurigai
menderita sepsis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai