Anda di halaman 1dari 27

INTRODUKSI

Sepsis, didefinisikan sebagai


disfungsi organ akibat infeksi.
Umumnya dikaitkan dengan
hipotensi karena kombinasi variabel
vasodilatasi perifer, depresi miokard
dan ekstravasasi cairan
INTRODUKSI

Jika sepsis berat, dapat menyebabakan syok sepsis


yang dikarakteristikan adanya hipoperfusi jaringan,
konsekuensi membahayakan sel dan metabolisme
INTRODUKSI

Surviving Sepsis Campaign


(SSC) resusitasi 30 ml/kg IV
cairan kristaloid isotonis, 3 jam
pertama pada pasien dengan syok
sepsis

Publikasi sebelumnya menemukan


efek berbahaya yang dihubungkan
dengan keseimbangan cairan positif
pada pasien yang sakit kritis
INTRODUKSI

Publikasi sebelumnnya, studi eksperimental model syok


sepsis pada domba, menemukan resusitasi cairan IV
menyebabkan peningkatan paradoks kebutuhan
vasopresor berikutnya, dan dikaitkan dengan peningkatan
biomarker stres jantung dan pelepasan glikokaliks endotel
(Byrne L et al, 2018)
INTRODUKSI

Seminal clinical trial yang dilakukan di Afrika


menemukan kematian yang lebih tinggi terkait dengan
volume cairan IV yang lebih besar pada resusitasi syok
septik pada orang dewasa dan anak-anak
INTRODUKSI
Biasanya, vasopresor dimulai setelah
antara 2 dan 3 L cairan IV telah
diberikan.

Pendekatan alternatif untuk memulihkan


tekanan darah yang memadai dengan
pengenalan awal infus vasopressor yang
dapat dianggap “penghematan cairan”
INTRODUKSI

Strategi pemberian volume cairan yang lebih kecil


dengan pengenalan awal vasopresor pada orang
dewasa dengan dugaan sepsis yang memerlukan
resusitasi di negara-negara berpenghasilan tinggi
masih belum pasti
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan utama:
Apakah, di antara pasien yang dinilai di unit gawat darurat memiliki
sepsis dengan hipotensi, volume cairan IV yang dibatasi dan protokol
resusitasi vasopresor dini dapat mencapai pengurangan volume cairan
yang bermakna secara klinis dibandingkan dengan pedoman-
rekomendasi memperbaiki perawatan biasa
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan sekunder:
Menggunakan temuan ini untuk menginformasikan desain
uji klinis acak dimasa depan dengan kekuatan yang
memadai untuk menentukan efek dari pendekatan resusitasi
fluid restricted pada hasil yang berpusat pada pasien.
SUBJEK

Metode • Percobaan klinis, Randomized control trial, open label,


prospektif
Jumlah • Jumlah 99 subjek masuk dalam penelitian
Inklusi • Pasien dewasa yang berada di Emergengy Departement
• Dugaan infeksi
• Tekanan darah sistolik (SBP) < 100 mmHg*, meskipun
1000 ml kristaloid isotonik diberikan secara intravena tidak
lebih dari 60 menit
• Intervensi studi dapat diberikan dalam waktu 2 jam setelah
kriteria inklusi terpenuhi
SUBJEK
Eksklusi • Hipotensi yang diduga karena, atau dikontribusikan oleh,
penyebab non-sepsis (misalnya aritmia, perdarahan)
• Kebutuhan klinis untuk penggantian cairan (misalnya
kehilangan gastrointestinal)
• Transfer dari rumah sakit lain
• Lebih dari 2000 ml* cairan intravena telah diberikan (pra-
rumah sakit, di UGD, atau keduanya)
• Kemungkinan kebutuhan untuk operasi segera
• Usia di bawah 18 tahun
• Kehamilan (dikonfirmasi atau dicurigai)
• Pasien dalam keadaan ekstrem atau kematian dianggap sudah
dekat dan tak terelakkan
• Keinginan pasien atau komorbiditas sehingga pemberian
cairan atau dukungan vasopresor tidak dianggap sesuai
secara klinis
METODE
Tempat, waktu Multicenter study Emergency Depatement
8 RS di Australia (7 RS Pendidikan,1 RS
umum diperkotaan) , Oktober 2016- Maret
2018
Output Output Primer:
Total volume cairan yang diberikan secara intravena
(termasuk pra-pengacakan) pada 6 jam
Output Skunder:
Mortalitas (semua penyebab) pada 90 hari setelah
pendaftaran
• Lama perawatan di ICU
• Lama rawat inap di rumah sakit
• Hari bebas rumah sakit hingga hari ke 90
• Kegagalan organ
METODE
Analisis statistik • Outcome primer diabandingkangen dengan
uji chi squared/ Fisher test dan Wilcoxon
rank sum-test)
• Analisis sensitivitas mengggunkan post hoc
tidak termasuk pasien yang tidak memenuhi
kriteria sepsis (SOFA <2 saat masuk)
• STATA versi 14
• Nilai p<0,05 --> signifikan
METODE

Semua subjek mendapat:


 Antibiotik spektrum luas yang diarahkan ke sumber yang dicurigai dalam
waktu 1 jam setelah randomisasi.
 Penggunaan dan waktu pemantauan invasif, dukungan hemodinamik tambahan
(misalnya, vasopresin, dobutamin) dukungan ventilasi, produk darah dan
terapi penggantian ginjal semuanya merupakan kebijakan tim yang merawat.
HASIL
HASIL
HASIL
DISKUSI
Studi ini menunjukkan bahwa pendekatan restricted
volume/vasopressor awal selama 6 jam pertama
resusitasi pada pasien yang datang ke UGD dengan
dugaan sepsis dan hipotensi

pengurangan relatif 30% dalam total cairan


yang diberikan hingga 24 jam dan tidak
terkait dengan sinyal bahaya apa pun.
DISKUSI

Meskipun proporsi yang lebih tinggi dari pasien dalam


kelompok restricted volume yang menerima vasopressor di
awal UGD, ini tidak menghasilkan durasi penggunaan
vasopressor yang lebih lama secara keseluruhan pada
kelompok ini.
DISKUSI

Sebuah pilot uji klinis multisenter dari rejimen hemat cairan


(fluid sparing) di antara pasien ICU dengan syok septik di
Scandinavia menemukan tingkat cedera ginjal akut yang lebih
rendah. Namun median volume cairan yang diberikan
sebelum pengacakan adalah lebih dari 4 liter.
(Hjortrup PB et al, 2016)
KEKUATAN PENELITIAN

Kekuatan uji coba pilot ini adalah desain multisenter,


kriteria pendaftaran pragmatis, informasi klinis dan
protokol yang dapat diterima yang menghasilkan pemisahan
yang bermakna, pengumpulan data keselamatan dan hasil
yang berpusat pada pasien, dan tingkat tindak lanjut yang
lengkap.
KETERBATASAN PENELITIAN

Ada lebih banyak penyimpangan protokol yang berkaitan dengan


volume cairan pada kelompok perawatan biasa dibandingkan pada
kelompok restricted volume. Ini mungkin mencerminkan bias di antara
para klinisi yang mendukung pembatasan cairan IV dalam percobaan
yang tidak tersamarkan ini
KESIMPULAN

Untuk pasien yang datang ke UGD dengan dugaan sepsis


dan hipotensi, restricted volume dan vasopresor awal
menghasilkan pengurangan total volume cairan yang
diberikan dalam 24 jam pertama. Tidak ada peningkatan
durasi penggunaan vasopresor secara keseluruhan dan tidak
ada bukti bahaya.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai