0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
70 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum rekomendasi penanganan sepsis berdasarkan Surviving Sepsis Campaign (SSC) yang meliputi resusitasi awal pasien sepsis dalam 6 jam pertama diagnosis untuk stabilisasi hemodinamik, pemberian antibiotik, dan identifikasi penyebab infeksi, serta manajemen selanjutnya selama 24 jam berikutnya yang mencakup pemberian steroid, kontrol gula darah, dan produk darah.
Dokumen tersebut merangkum rekomendasi penanganan sepsis berdasarkan Surviving Sepsis Campaign (SSC) yang meliputi resusitasi awal pasien sepsis dalam 6 jam pertama diagnosis untuk stabilisasi hemodinamik, pemberian antibiotik, dan identifikasi penyebab infeksi, serta manajemen selanjutnya selama 24 jam berikutnya yang mencakup pemberian steroid, kontrol gula darah, dan produk darah.
Dokumen tersebut merangkum rekomendasi penanganan sepsis berdasarkan Surviving Sepsis Campaign (SSC) yang meliputi resusitasi awal pasien sepsis dalam 6 jam pertama diagnosis untuk stabilisasi hemodinamik, pemberian antibiotik, dan identifikasi penyebab infeksi, serta manajemen selanjutnya selama 24 jam berikutnya yang mencakup pemberian steroid, kontrol gula darah, dan produk darah.
Penangan berdasarkan Surviving Sepsis Campaign (SSC) (Napitupulu, 2010):
1. Sepsis Resuscitaton Bundle (initial 6 h)
Resusitasi awal pasien sepsis harus dikerjakan dalam waktu 6 jam setelah pasien didiagnosis sepsis. Hal ini dapat dilakukan di ruang emergensi sebelum pasien masuk di ICU. Identifikasi awal dan resusitasi yang menyeluruh sangat mempengaruhi outcome. Dalam 6 jam pertama Golden hours merupakan kesempatan yang kritis pada pasien. Resusitasi segera diberikan bila terjadi hipotensi atau peningkatan serum laktat > 4mmol/l. Resusitasi awal tidak hanya stabilisasi hemodinamik tetapi juga mencakup pemberian antibiotik empirik dan mengendalikan penyebab infeksi. a. Resusitasi Hemodinamik Resusitasi awal dengan pemberian cairan yang agresif. Bila terapi cairan tidak dapat memperbaiki tekanan darah atau laktat tetap meningkat maka dapat diberikan vasopressor. Target terapi CVP 8-12mmHg, MAP 65mmHg, produksi urin 0,5 cc/kg/jam, oksigen saturasi vena kava superior 70% atau saturasi mixed vein 65%. b. Terapi inotropik dan Pemberian PRC Jika saturasi vena sentral <70% pemberian infus cairan dan/atau pemberian PRC dapat dipertimbangkan. Hematokrit 30% diinginkan untuk menjamin oxygen delivery. Meningkatkan cardiac index dengan pemberian dobutamin sampai maksimum 20ug/kg/m. c. Terapi Antibiotik Antibiotik segera diberikan dalam jam pertama resusitasi awal. Pemberian antibiotik sebaiknya mencakup patogen yang cukup luas. Terdapat bukti bahwa pemberian antibiotic yang adekuat dalam jam pertama resusitasi mempunyai korelasi dengan mortalitas. d. Identifikasi dan kontrol penyebab infeksi Diagnosis tempat penyebab infeksi yang tepat dan mengatasi penyebab infeksi dalam 6 jam pertama. Prosedur bedah dimaksudkan untuk drainase abses, debridemen jaringan nekrotik atau melepas alat yang potensial terjadi infeksi.
2. Sepsis Management Bundle (24 h bundle) a. Steroid Steroid diberikan bila pemberian vasopressor tidak respon terhadap hemodinamik pada pasien syok septik. Hidrokortisoson intravena dosis rendah (<300mg/hari) dapat dipertimbangkan pada pasien syok septik dengan hipotensi yang tidak respon terhadap resusitasi cairan dan vasopressor. b. Kontrol Gula Darah Beberapa peneli! an menunjukkan penurunan angka kematian di ICU dengan menggunakan terapi insulin intensif. Peneliti menemukan target GD < 180mg/dl menurunkan mortalitas daripada target antara 80-108mg/dl. Banyaknya episode hipoglikemia ditemukan pada kontrol GD yang ketat. Rekomendasi SSC adalah mempertahankan gula darah < 150 mg/dl. c. Pemberian Produk darah Pemberian PRC dilakukan bila Hb turun dibawah 7.0 g/dl. Direkomendasikan target Hb antara 7-9 g/dl pada pasien sepsis dewasa. Pemberian trombosit dilakukan bila hitung trombosit < 5000/mm3 tanpa memperhatikan perdarahan.