Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


DIAGNOSA MEDIS GOUT
ARTHRITIS

Disusun oleh :
Lutfiani Barkah P
Shintya
Latar belakang
• Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2008 memperkirakan
bahwa beberapa ratus juta orang telah menderita karena penyakit
sendi dan tulang (reumatik dan asam urat) dan angka tersebut
WHO diperkirakan akan meningkat tajam pada tahun 2020.

• Prevalensi artritis gout di Indonesia sendiri sekitar 1,6-


13,6/100.000 orang, prevalensi ini meningkat seiring dengan
meningkatnya umur. (Tehupelory, E.S. 2009).
Indonesia

• arthritis pirai (asam urat) menduduki urutan kedua yaitu 6-8 %


setelah osteoarthritis dan prevalensi rematik di Indonesia adalah
sebesar 32,2% dengan prevalensi tertinggi di Provinsi Jawa
Indonesia Barat, Papua Barat. (Nainggolan, O. 2009).
Pendahuluan
Definisi

Gout Arthritis merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kelanan


pada metabolisme dengan gejala adanya peningkatan konsentrasi
asam urat dalam darah (Fitriana, 2015).
 Menurut Ongkowijaya (2009) gout merupakan sekelompok
penyakit heterogen yang terjadi akibat deposisi kristal
monosodium urat (MSU) pada jaringan atau akibat supersaturasi
asam urat pada cairan ekstraseluler. Dasar gangguan metabolik
Gout adalah hiperurisemia yaitu kadar asam urat (menurut Council
For International Organisation of Medical Sciences/CIOMS) untuk
pria >7 mg/dl dan untuk wanita >6 mg/dl, sedangkan menurut
Roche kadar normal untuk pria sekitar 3,4 – 7,0 mg/dl dan untuk
wanita 2,4 – 5,7 mg/dl.
Etiologi
Penyakit gout primer penyebabnya kebanyakan belum diketahui (idiopatik) dan
merupakan penyebab langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan,
sedangkan penyakit gout sekunder terjadi karena meningkatnya produksi asam urat
akibat proses penyakit lain dan obat- obatan, serta bisa juga terjadi karena
komplikasi penyakit lain seperti hipertensi dan arterosklerois. (Uripi, V. Et al. 2005;
Price, LM. et al. 2006).
.Manifestasi Klinis
Gout arthritis memiliki tanda dan gejala tertentu dan hampir
pasti terjadi pada penderita, yaitu :
 terjadinya peradangan dan nyeri pada sendi secara maksimal
selama sehari,
 sejumlah sendi meradang (oligoarthritis),
 adanya hiperurisemia atau kadar asam urat yang berlebih
didalam darah,
 terdapat kristal asam urat yang khas di dalam cairan sendi,
 serangan unilateral di satu sisi pada sendi pertama, terutama
pada sendi ibu jari, sendi terlihat kemerahan, terjadi
pembengkakan asimetris pada satu sendi, namun tidak
ditemukan bakteri pada saat serangan atau inflamasi.
 suhu badan meningkat (demam), kepala terasa sakit, nafsu
makan berkurang serta jantung berdebar tidak normal
(Fitriana, 2015).
Faktor resiko
 Usia
 Jenis kelamin
 Konsumsi purin yang berlebih
 Konsumsi alkohol
 Penyakit dan obat-obatan
 Faktor makanan
 Obesitas
 Hiperkolestronemia
 Hipertensi
Upaya Pencegahan
Untuk menghindari gout artrithis, dimulai dari memperhatikan dan menghindari
berbagai makanan yang berpotensi dapat menyebabkan asam urat antara lain
1. Pengganti nasi dan beras
2. Penggant daging
3. Pengganti sayuran (Fitriana, 2015)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan gout arthritis tidak hanya dapat diselesaikan secara farmakologi,
namun dapat juga dilakukan secara non farmakologis dengan melakukan latihan fisik
berupa latihan fisik aerobik dan latihan fisik ringan. Resiko terjadinya goutlebih
besar terjadi pada lelaki yang tidak memiliki aktivitas fisik dan kardiorespiratoris
(Zahara, 2013).
Pathways penyakit
Diagnosa yang muncul
Nyeri persendian b/d ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan pada anggota
keluarga yang sakit
Resiko tinggi gangguan pergerakan b/d ketidakmampuan kelaurga melakukan
perawatan pada anggota keluarga yang sakit
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai