Pengertian mengutip Adalah meminjam perkataan, pendapat orang lain untuk membantu pengembangan karangan (tulisan) kita. Adab (sopan santun) dalam mengutip Bila mengutip pendapat orang lain, Pengutip harus menghargai orang yang telah berjasa. Penghargaan itu diberikan dengan cara menuliskan nama, tahun terbit, judul, nama penerbit, dan halaman tulisan itu diambil. Ditinjau dari cara mengutip dibedakan: 1. Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara lengkap sesuai naskah aslinya, baik soal ejaan, urutan kata, tanda bacanya. 2. Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil ide pokok, sedangkan kalimatnya dikembangkan oleh penulis. Prinsi-prinsip mengutip (a) Tidak mengadakan perubahan; (b) Memberitahu bila sumber kutipan mengandung kesalahan; (c) Memberitahu kalau melakukan perubahan;dan (d) Memberitahu kalau menghilangkan bagian- bagian yang ada dalam kutipan. a. tidak mengadakan perubahan;
Jangan melakukan perubahan apa pun
pada naskah asli, sekalipun naskah asli mengandung kesalahan. Apabila diperbaiki maka harus diberi keterangan yang jelas bahwa bagian tertentu dari kutipan itu telah diperbaiki oleh pengutip. Keterangan itu diberikan di belakang bagian yang diubah atau diperbaiki dalam tanda kurung siku. b.Memberitahu bila sumber kutipan mengandung kesalahan; Pertama, mengutip apa adanya tanpa melakukan perubahan atau perbaikan. Kedua, bila melakukan perbaikan atau menyatakan ketidaksetujuannya dengan memberi keterangan dibelakangnya, baik dengan kurung siku maupun dengan membuat catatan kaki. Di dalam kurung siku tertulis [sic!]. Kata [sic!] maksudnya penulis tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh pengarang asli. Contoh kesalahan kutipan yang dibiarkan “Dengan adanya bahasa maka manusia hidup dalam dunia yakni dunia pengalaman yang nyata dan dunia simbolik yang dinyatakan dengan bahasa. Berbeda dengan binatang maka manusia mencoba mengatur pengalaman yang nyata ini dengan berorientasi kepada manusia simbolik. Bila binatang hidup menurut nurani mereka, dan kologis mereka, maka manusia mencoba menguasai semua ini.” (Jujun S.Suriasumantri, 1985:177) Contoh kesalahan kutipan yang diperbaiki “Dengan adanya bahasa maka manusia hidup dalam dua [tambahan kata dua dari penulis] dunia yakni dunia pengalaman yang nyata dan dunia simbolik yang dinyatakan dengan bahasa. Berbeda dengan binatang maka manusia mencoba mengatur penalaman yang nyata ini dengan berorentasi kepada manusia simbolik. Bila binatang hidup menurut nurani [sic!] mereka, dan hidup dari waktu kewaktu berdasarkan fluktuasi biologis dan psikologis [sic!] mereka, maka manusia mencoba menguasai semua ini.” (Jujun S.Suriasumantri, 1985:177) Keterangan • Kata ’dua’ yang ditambahkan pada kalimat pertama kutipan di atas layak ditamabahkan demi kelogisan berpikir. • Penggunaan kata ‘psikologis’ dan ‘nurani’ dalam konteks binatang meragukan kebenarannya, maka di belakamgnya diberi keterangan [sic!] di dalam kurung siku yang berarti bahwa kesalahan itu bukan menjadi tanggung jawab pengutip. c. Memberitahu bila ada perbaikan Contoh “tambahan kata ‘dua’ dari penulis” d. Memberitahu bila menghilangkan bagian-bagian tertentu • Bila ada bagian yang dihilangkan selayaknya, kita memberitahu. Penghilangan bagian- bagian itu disebut elipsis. Tanda elipsis berupa tiga buah tanda titik berspasi (. . . ) bila bagian awal dan tengah yang dihilangkan dan empat buah tanda titik berspasi ( . . . . ) bila bagian akhir yang dihilangkan. Bila satu paragraf atau satu bait puisi yang dihilangkan, maka harus dengan tanda titik sepanjang satu baris. Bagaimana cara mengutip ? A. Cara Mengutip langsung yang tidak lebih dari empat baris adalah : 1. Bagian yang merupakan kutipan diapit oleh tanda kutip; 2. Jarak antara baris dengan baris dua spasi (sama dengan baris teks lainnya); 3. Setelah tanda kutip akhir diberi nomor urut satu spasi ke atas atau langsung ditulis nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman di dalam tanda kurung. ( Tarigan, 1998 ; 201) 4. Bila menggunakan nomor penunjuk, harus diikuti dengan pembuatan catatan kaki di bagian bawah halaman yang sama; 5. Bila dalam kutipan terdapat kutipan lagi, kutipan yang kedua diapit oleh kutipan kutipan tunggal. Contoh Contoh 1 Menurut Garvin dan Mathiot seperti dikutip oleh Anton M.Moelino bahwa bahasa baku mempunyai “fungsi pemersatu, bagai kerangka acuan (frame of reference)”1 Contoh 2 Adapun sifat intrinsik bahasa baku yang diajukan oleh Mathesius, yaitu “kemantapan yang luwes (flexible stability)”2 dan Havranek ‘kecendekian (intelectualization)’3 (Moeliono. 1985 : hlm 110) lanjutannya…. B. Cara mengutip langsung lebih dari empat baris adalah : 1. kutipan dapat menggunakan tanda kutip dan dapat tidak menggunakan tanda kutip; 2. kutipan dibuat paragraf baru dengan jarak 2,5 spasi dari paragraf teks di atasnya; 3. jarak baris dengan baris kutian 1 spasi; Lanjutannya… 4. seluruh bagian kutipan ditulis menjorok ke dalam antara 5-7 karakter huruf dan apabila paragraf ditulis dengan paragraf baru baris pertama dari kutipan ditulis masuk lagi 5-7 karakter huruf; 5. setelah kutipan selesai diberi nomor penunjuk setengah (0,5) spasi ke atas atau ditulis nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman sumber kutipan; 6. bila dalam kutipan ada kutipan lagi, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (a) menggunakan tanda kutip tunggal (‘…’) untuk kutipan yang ada dalam kutipan; dan (b) bila kutipan tidak menggunakan tanda kutip, kutipan yang ada di dalam kutipan terebut diapit oleh kutip ganda Contoh kutipan lebih dari empat baris Contoh 1
Dalam disertasinya, Amran halim berkesimpulan bahwa;
Tidak ditemukan tekanan kata manapun
dalam bahasa indonesia. Jelasnya, baik kekuatan tekanan maupun penempatannya dalam sebuah kata tidak mengandung perbedaan leksikal sama sekali. Istilah tekanan kata hanya dibenarkan adanya sejauh sebuah kata polisilabis tertentu akan terdengar aneh kalau penempatan tekanan itu keliru.4 Lanjutannya… Contoh 2 Masri Singarimbun memberi pengertin batasan penelitian survai adalah
“Penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
dan menggunakan kosioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Pada umumnya yang merupakan unit analisis dalam penelitian survai adalah individu. Untuk penelitian tertentu, unit analisa mungkin pasangan suami istri, pasangan yang sudah bercerai atau rumah tangga sebagai keseuruhan tetapi satu wawancara untuk kuesioner tetap ditujukan kepada satu orang” (Singarimbun dan Sofian Efendi ed. 1991 :3) C. Cara mengutip tidak langsung Kutipan tidak langsung hanya mengambil intisarinya saja (ide pokok). Kalimat pada kutipan merupakan hasil rumusan penulis. Adapun caranya adalah 1. Kutipan tidak langsung diintegrasikan ke dalam teks. 2. Kutipan tidak diberi tanda kutip; 3. Tidak dibedakan jarak spasi dengan teks lainnya; 4. Sesudah kutipan diberi nomor terbit, dan nomor halaman di dalam tanda kurung. D. cara mengutip pada catatan kaki Bila cara ini dilakukan caranya adalah 1. kutipan ditulis dalam 1 spasi; 2. kutipan diapit oleh kutip ganda; 3. kutipan merupakan kutipan langsung dengan mengutip persisi dengan sumbernya. Contoh kutipan pada catatan kaki
1Mustofa Bisri menulis “Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar terpintar Ketika aku besar dan menjadi pintar Kulihat dia begitu kecil dan lugu Aku menghargainya dulu karena aku tak tahu harga guru” (Bisri, 1991: 11) E. Cara mengutip yang bervariasi Kutipan bervariasi dilakukan supaya karangan kita tidak membosankan dan terkesan monoton. Hal ini bukan berarti segala macam cara dapat dilakukan dalam sebuah karangan, tetapi satu yang kita pergunakan diselingi dengan tipe yang lain yang tidak merusak konsistensi. Misalnya antara kutipan langsung divariasikan dengan kutipan tidak langsung ditambah dengan kutipan pada catatan kaki.