Anda di halaman 1dari 23

TATA CARA MENGUTIP

Drs. Yamin, M.Pd.


Pengertian mengutip
Adalah meminjam perkataan, pendapat orang
lain untuk membantu pengembangan
karangan (tulisan) kita.
Adab (sopan santun) dalam mengutip
Bila mengutip pendapat orang lain, Pengutip
harus menghargai orang yang telah berjasa.
Penghargaan itu diberikan dengan cara
menuliskan nama, tahun terbit, judul, nama
penerbit, dan halaman tulisan itu diambil.
Ditinjau dari cara mengutip dibedakan:
1. Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil
secara lengkap sesuai naskah aslinya, baik soal
ejaan, urutan kata, tanda bacanya.
2. Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang
hanya mengambil ide pokok, sedangkan
kalimatnya dikembangkan oleh penulis.
Prinsi-prinsip mengutip
(a) Tidak mengadakan perubahan;
(b) Memberitahu bila sumber kutipan
mengandung kesalahan;
(c) Memberitahu kalau melakukan
perubahan;dan
(d) Memberitahu kalau menghilangkan bagian-
bagian yang ada dalam kutipan.
a. tidak mengadakan perubahan;

Jangan melakukan perubahan apa pun


pada naskah asli, sekalipun naskah asli
mengandung kesalahan. Apabila diperbaiki
maka harus diberi keterangan yang jelas
bahwa bagian tertentu dari kutipan itu telah
diperbaiki oleh pengutip. Keterangan itu
diberikan di belakang bagian yang diubah atau
diperbaiki dalam tanda kurung siku.
b.Memberitahu bila sumber kutipan
mengandung kesalahan;
Pertama, mengutip apa adanya tanpa melakukan
perubahan atau perbaikan.
Kedua, bila melakukan perbaikan atau
menyatakan ketidaksetujuannya dengan memberi
keterangan dibelakangnya, baik dengan kurung
siku maupun dengan membuat catatan kaki. Di
dalam kurung siku tertulis [sic!].
Kata [sic!] maksudnya penulis tidak bertanggung
jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh
pengarang asli.
Contoh kesalahan kutipan yang
dibiarkan
“Dengan adanya bahasa maka manusia hidup
dalam dunia yakni dunia pengalaman yang nyata
dan dunia simbolik yang dinyatakan dengan
bahasa. Berbeda dengan binatang maka manusia
mencoba mengatur pengalaman yang nyata ini
dengan berorientasi kepada manusia simbolik.
Bila binatang hidup menurut nurani mereka, dan
kologis mereka, maka manusia mencoba
menguasai semua ini.” (Jujun S.Suriasumantri,
1985:177)
Contoh kesalahan kutipan yang
diperbaiki
“Dengan adanya bahasa maka manusia hidup
dalam dua [tambahan kata dua dari penulis]
dunia yakni dunia pengalaman yang nyata dan
dunia simbolik yang dinyatakan dengan bahasa.
Berbeda dengan binatang maka manusia
mencoba mengatur penalaman yang nyata ini
dengan berorentasi kepada manusia simbolik.
Bila binatang hidup menurut nurani [sic!] mereka,
dan hidup dari waktu kewaktu berdasarkan
fluktuasi biologis dan psikologis [sic!] mereka,
maka manusia mencoba menguasai semua ini.”
(Jujun S.Suriasumantri, 1985:177)
Keterangan
• Kata ’dua’ yang ditambahkan pada kalimat
pertama kutipan di atas layak ditamabahkan
demi kelogisan berpikir.
• Penggunaan kata ‘psikologis’ dan ‘nurani’
dalam konteks binatang meragukan
kebenarannya, maka di belakamgnya diberi
keterangan [sic!] di dalam kurung siku yang
berarti bahwa kesalahan itu bukan menjadi
tanggung jawab pengutip.
c. Memberitahu bila ada perbaikan
Contoh
“tambahan kata ‘dua’ dari penulis”
d. Memberitahu bila menghilangkan
bagian-bagian tertentu
• Bila ada bagian yang dihilangkan selayaknya,
kita memberitahu. Penghilangan bagian-
bagian itu disebut elipsis. Tanda elipsis berupa
tiga buah tanda titik berspasi (. . . ) bila bagian
awal dan tengah yang dihilangkan dan empat
buah tanda titik berspasi ( . . . . ) bila bagian
akhir yang dihilangkan. Bila satu paragraf atau
satu bait puisi yang dihilangkan, maka harus
dengan tanda titik sepanjang satu baris.
Bagaimana cara mengutip ?
A. Cara Mengutip langsung yang tidak lebih dari empat baris adalah :
1. Bagian yang merupakan kutipan diapit oleh tanda kutip;
2. Jarak antara baris dengan baris dua spasi (sama dengan baris teks
lainnya);
3. Setelah tanda kutip akhir diberi nomor urut satu spasi ke atas atau
langsung ditulis nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman di dalam tanda kurung. ( Tarigan, 1998 ; 201)
4. Bila menggunakan nomor penunjuk, harus diikuti dengan
pembuatan catatan kaki di bagian bawah halaman yang sama;
5. Bila dalam kutipan terdapat kutipan lagi, kutipan yang kedua diapit oleh
kutipan kutipan tunggal.
Contoh
Contoh 1
Menurut Garvin dan Mathiot seperti dikutip oleh
Anton M.Moelino bahwa bahasa baku
mempunyai “fungsi pemersatu, bagai kerangka
acuan (frame of reference)”1
Contoh 2
Adapun sifat intrinsik bahasa baku yang diajukan
oleh Mathesius, yaitu “kemantapan yang luwes
(flexible stability)”2 dan Havranek ‘kecendekian
(intelectualization)’3 (Moeliono. 1985 : hlm 110)
lanjutannya….
B. Cara mengutip langsung lebih dari empat
baris adalah :
1. kutipan dapat menggunakan tanda kutip
dan dapat tidak menggunakan tanda kutip;
2. kutipan dibuat paragraf baru dengan jarak 2,5 spasi
dari paragraf teks di atasnya;
3. jarak baris dengan baris kutian 1 spasi;
Lanjutannya…
4. seluruh bagian kutipan ditulis menjorok ke dalam antara 5-7
karakter huruf dan apabila paragraf ditulis dengan paragraf baru
baris pertama dari kutipan ditulis masuk lagi 5-7 karakter huruf;
5. setelah kutipan selesai diberi nomor penunjuk setengah
(0,5) spasi ke atas atau ditulis nama pengarang,
tahun terbit, dan nomor halaman sumber kutipan;
6. bila dalam kutipan ada kutipan lagi, dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu (a) menggunakan tanda kutip
tunggal (‘…’) untuk kutipan yang ada dalam kutipan; dan
(b) bila kutipan tidak menggunakan tanda kutip, kutipan
yang ada di dalam kutipan terebut diapit oleh kutip ganda
Contoh kutipan lebih dari empat baris
Contoh 1

Dalam disertasinya, Amran halim berkesimpulan bahwa;

Tidak ditemukan tekanan kata manapun


dalam bahasa indonesia. Jelasnya, baik
kekuatan tekanan maupun penempatannya
dalam sebuah kata tidak mengandung
perbedaan leksikal sama sekali. Istilah
tekanan kata hanya dibenarkan adanya sejauh
sebuah kata polisilabis tertentu akan terdengar
aneh kalau penempatan tekanan itu keliru.4
Lanjutannya…
Contoh 2
Masri Singarimbun memberi pengertin batasan
penelitian survai adalah

“Penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi


dan menggunakan kosioner sebagai alat pengumpulan data
yang pokok. Pada umumnya yang merupakan unit analisis
dalam penelitian survai adalah individu. Untuk penelitian
tertentu, unit analisa mungkin pasangan suami istri, pasangan
yang sudah bercerai atau rumah tangga sebagai keseuruhan
tetapi satu wawancara untuk kuesioner tetap ditujukan kepada
satu orang” (Singarimbun dan Sofian Efendi ed. 1991 :3)
C. Cara mengutip tidak langsung
Kutipan tidak langsung hanya mengambil
intisarinya saja (ide pokok). Kalimat pada kutipan
merupakan hasil rumusan penulis. Adapun
caranya adalah
1. Kutipan tidak langsung diintegrasikan ke dalam
teks.
2. Kutipan tidak diberi tanda kutip;
3. Tidak dibedakan jarak spasi dengan teks lainnya;
4. Sesudah kutipan diberi nomor terbit, dan nomor
halaman di dalam tanda kurung.
D. cara mengutip pada catatan kaki
Bila cara ini dilakukan caranya adalah
1. kutipan ditulis dalam 1 spasi;
2. kutipan diapit oleh kutip ganda;
3. kutipan merupakan kutipan langsung dengan
mengutip persisi dengan sumbernya.
Contoh kutipan pada catatan kaki

1Mustofa Bisri menulis “Ketika aku kecil dan menjadi muridnya


Dialah di mataku orang terbesar terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Kulihat dia begitu kecil dan lugu
Aku menghargainya dulu karena aku tak tahu harga guru”
(Bisri, 1991: 11)
E. Cara mengutip yang bervariasi
Kutipan bervariasi dilakukan supaya karangan
kita tidak membosankan dan terkesan
monoton. Hal ini bukan berarti segala macam
cara dapat dilakukan dalam sebuah karangan,
tetapi satu yang kita pergunakan diselingi
dengan tipe yang lain yang tidak merusak
konsistensi. Misalnya antara kutipan langsung
divariasikan dengan kutipan tidak langsung
ditambah dengan kutipan pada catatan kaki.

Anda mungkin juga menyukai