Anda di halaman 1dari 29

BAGIAN KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN| UNIVERSITAS HASANUDDIN Mei 2019


MAKASSAR
2019

BUNUH BAYI
Disusun Oleh :
Alce A. F. Suki
Maria C. N. Ganggut
Sri S. N. P. Kusumo
Rhadezahara M. Patrisa

RESIDEN PEMBIMBING:
dr. Indah Wulan Sari

SUPERVISOR PEMBIMBING:
Dr. dr. Annisa Anwar Muthaher, SH, M.Kes, Sp. F

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
SKDI PERSPECTIV

2
PENDAHULUAN

- Kejadian pembunuhan bayi yang


berusia kurang dari 1 tahun Instalasi Ilmu Kedokteran Forensik dan
meningkat di daerah tertentu. Medikolegal RSU Dr. Soetomo Surabaya
(2000 – 2009) menerima 112 kasus:
- Diperkirakan 8,0 per 100.000
terjadi di Amerika Serikat dan 3,0 • 92 (82,14%) dugaan pembunuhan anak
per 100.000 terjadi di Kanada pada • 14 (12,50%) dugaan hasil abortus,
tahun 2005 • 6 (5,35%) dugaan penelantaran

Wilianto W, Haryadi A. Pembunuhan Anak Dengan Jerat Tali Pusat Di Leher Disertai Kekerasan Tumpul Pada Kepala. Dalam : Jurnal Kedokteran Forensik
Indonesia Vol. 14 No.3. Surabaya: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal FK Unair. 2012. p.27-38

3
Departemen IKFML Penyebab kematian
FK UNAIR di RSUD adalah asfiksia, dengan
Dr. Soetomo (2000- 0,83% merupakan cara penjeratan,
2009)  10.968 kasus dugaan pencekikan dan
kasus forensik dengan penyebab pembunuhan pembekapan serta
dugaan penyebab anak membenamkan ke
kematian tidak wajar dalam air

• Amelinda A, Hoediyanto H, Kalanjati V. Profil Kasus Pembunuhan Anak di Departemen Ilmu Forensik dan Medikolegal RSUD 4
Dr. Soetomo. 2018. eJKI Vol 6. No.1
Di Jakarta, ±30-40 kasus bunuh bayi per tahun

90-95% (asfiksia mekanik)


kekerasan tumpul di kepala (5-10%)
kekerasan tajam pada leher atau dada (1 kasus
dalam 6-7 tahun)

• 5
Aflanie I, dkk. 2017. Ilmu kedokteran Forensik & Medikolegal. Jakarta:
Rajawali Pers. Hal. 213-220
Penyebab kematian bayi secara pasti

Pemeriksaan forensik bukan hanya terhadap


bayi yang menjadi korban namun juga
terhadap perempuan yang dicurigai sebagai
ibunya

• 6
Aflanie I, dkk. 2017. Ilmu kedokteran Forensik & Medikolegal. Jakarta:
Rajawali Pers. Hal. 213-220
Filicide
Pembunuhan
Anak (Resnick) Infanticide

Neonaticide

Bunuh • Pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kandungnya terhadap


anaknya sendiri, segera atau beberapa saat setelah di lahirkan,
Bayi karena takut diketahui ia telah melahirkan anak.

Wooster OH. About Children: Filicide, infanticide and neonaticide. The Daily record. October 2010..
Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997 7
FAKTOR RISIKO

Jenis Faktor Abnormalitas


Kelamin Ekonomi Kongenital

8
PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK

Pemeriksaan Bayi

Pemeriksaan Ibu

9
PEMERIKSAAN FORENSIK BAYI
Menentukan bayi lahir hidup atau lahir mati

Menetukan usia bayi

Menentukan bayi tersebut viable atau


tidak

Tanda-tanda perawatan

Sebab Kematian
Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997
Bajanowski T., Vennemann MM. Infanticide in : Handbook of Forensic
10 Medicine First Edition. New York: John Wiley and Sons
Ltd. 2014. p504-515.
• Keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi yang lengkap,
Lahir • Bernapas atau menunjukkan tanda kehidupan lain tanpa
Hidup mempersoalkan usia gestasi,
• Sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan plasenta dilahirkan.
(Live • Tanda- tanda lain : epidermis berwarna putih dan berkeriput, berbau
busuk, tubuh mengalami perlunakan
birth) • Dada belum mengembang

• Kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau dikeluarkan dari


ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan (baik sebelum
ataupun setelah kehamilan berumur 28 minggu dalam kandungan).
• Kematian ditandai oleh janin yang tidak bernapas
Lahir Mati • Tidak menunjukkan tanda kehidupan lain, seperti denyut jantung,
(Still Birth) denyut nadi tali pusat atau gerakan otot rangka.
• Adanya tanda- tanda maserasi ( Aseptic decomposition)
• Tanda- tanda lain : epidermis berwarna putih dan berkeriput,
berbau busuk, tubuh mengalami perlunakan
• Dada belum mengembang

Hoediyanto, Hariandi A. Pembunuhan Anak (Infanticide). Dalam Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Fakultas Kedokteran
11 Edisi 7
Airlangga: Surabaya.
Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997
UJI APUNG PARU
teknik tanpa
sentuh (no touch
technique)

Interpretasi

Paru mengapung Paru tenggelam

(positif) Bayi lahir Bayi lahir mati


hidup

(positif palsu) (negatif palsu) Bayi lahir hidup


Pembusukan namun henti napas walaupun masih
ada denyut jantung
Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997
TES UJI APUNG PARU

Gambar Tes Uji Apung Paru (Hydrostatic Test)

Bajanowski T., Vennemann MM. Infanticide in : Handbook of Forensic Medicine First Edition. New York: John Wiley and Sons Ltd. 2014. p504-515.
Menentukan Usia Bayi

Rumus Haase:
-Usia Kehamilan 1- 5 Bulan
Panjang badan = kuadrat umur gestasi

- Usia kehamilan lebih 5 bulan


Panjang tubuh = usia gestasi X 5 cm

Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997
14
PERKIRAAN UMUR BAYI BERDASARKAN
RUMUS HAASE
Umur Panjang badan

1 bulan 1 x 1= 1cm
2 bulan 2 x 2= 4cm
3 bulan 3 x 3 = 9cm
4 bulan 4 x 4 = 16cm
5 bulan 5 x 5 = 25cm
6 bulan 6 x 5 = 30cm
7 bulan 7 x 5 = 35cm
8 bulan 8 x 5 = 40cm
9 bulan 9 x 5 = 45cm
Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:
Kedokteran Forensik FKUI. 1997
BAYI CUKUP BULAN ATAU TIDAK

 Bayi yang cukup bulan (matur, aterm) = usia gestasi > 36 minggu
 Panjang badan ( kepala – tumit ) 48 Cm
 Berat badan 2500- 3000 gram
 Panjang kepala- tungging 30 -33 cm
 Lingkar kepala 33 Cm
 Penilaian Bayi Cukup Bulan
Lanugo sedikit  dahi, punggung dan bahu
Daun telinga pembentukan tulang rawan yang sudah sempurna
 Susu  putting susu sudah berbatas tegas, areola menonjol > 7
mm
 Kuku jari tangan melampaui ujung jari

Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997

16
BAYI CUKUP BULAN ATAU TIDAK
Garis telapak kaki telah melebihi 2/3 bagian depan kaki
Alat kelamin luar : - testis sudah turun kedalam skrotum
- labia minor sudah tertutup
dengan baik oleh labia mayor
Rambut kepala relatif kasar, masing-masing helai terpisah satu
sama lain dan tampak mengkilat
Skin Opacity jaringan lemak bawah kulit cukup tebal
Processus xiphoideus membengkok ke dorsal
Alis mata lengkap

Afandi dkk. Pembunuhan Anak Sendiri (PAS) dengan kekerasan multiple. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia. 2008. Vol 58 No 9.
Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997
17
GARIS TELAPAK
PUTING SUSU KAKI

LABIUM MAYOR
Menentukan Bayi Viable
 Bayi yang viable adalah keaadan bayi yang dapat hidup di
luar kandungan lepas dari ibunya.
 Kriteria :
 umur kehamilan lebih dari 28 minggu
 panjang (kepala-tumit) lebih dari 35cm
 panjang badan (kepala-tungging) lebih dari 23cm
 berat badan lebih 1000g,
 lingkar kepala lebih dari 32cm dan
 Tidak ada cacat bawaan yang fatal.

Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997
19
Usia Bayi Ekstrauterin

 Udara dalam saluran cerna


 Udara dalam lambung dan duodenum : hidup 30 menit
 Udara dalam usus halus : 1- 2 jam
 Udara dalam usus besar : 5-6 jam
 Udara dalam rektum : 12 jam
• Eritrosit berinti ( retikulosit ) hilang dalam 24 jam pertama
• Ginjal
 Terdapat deposit asam urat yang berwarna jingga -> menghilang
pada hari keempat
• Perubahan sirkulasi darah

20 Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997


Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran
Tanda – Tanda Perawatan
Tanda-tanda belum
Tanda- tanda perawatan mendapatkan perawatan

• Tubuh sudah dibersihkan • Tubuh berlumuran darah


• Tali pusat telah dipotong • Plasenta masih masih
dan diikat berhubungan dengan
• Daerah-daerah lipatan kulit pusat.
telah dibersihkan dari • Pada tali pusat yang telah
verniks kaseosa terpotong, tentukan
• Anak telah diberi pakaian benda untuk memotong
atau pembungkus agar tali pusat
tubuhnya menjadi hangat. • Verniks kaseosa belum
dibersihkan
Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997
Bajanowski T., Vennemann MM. Infanticide in : Handbook of Forensic
21 Medicine First Edition. New York: John Wiley and Sons Ltd.
2014. p504-515.
TANDA-TANDA PERAWATAN
Pemeriksaan pada Ibu

Ibu Tertangkap

Ibu langsung Ibu membela diri karena


mengaku partus precipitatus

23
Pemeriksaan pada Ibu
Pre Morzgue dan Morgue Post Morgue

 Tanda baru melahirkan anak  Memeriksa golongan darah ibu


 Tanda berapa lama telah dan anak
melahirkan  Pemeriksaan histopatologis.
 Mencari tanda-tanda partus
precipitates
 Mencocokkan waktu partus ibu
dengan waktu lahir anak

Hoediyanto, Hariandi A. Pembunuhan Anak (Infanticide). Dalam Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Fakultas Kedokteran Airlangga:
Surabaya. Edisi 7
Larsen, William J. : Human embryology. Sherman, Lawrence S.; Potter,S. Steven; Scott, William J. 3. Ed.
Bajanowski T., Vennemann MM. Infanticide in : Handbook of Forensic Medicine First Edition. New York: John Wiley and Sons Ltd. 2014. p504-
515.
24
Pemeriksaan Histopatologis

Gambar chorionic villi dengan pewarnaan HE


25 Steven; Scott, William J. 3. Ed.
Larsen, William J. : Human embryology. Sherman, Lawrence S.; Potter,S.
Penyebab Kematian

Pembekapan Penjeratan Penenggelaman


(Sufokasi) (strangulasi) (drowning)

Kekerasan
Kekerasan
tumpul pada Pembakaran
tajam
kepala

Keracunan

Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997

26
DASAR HUKUM
• Seorang ibu karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada
saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja
Pasal 341 merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak
sendiri, dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.

• Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan


yang diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tak lama lagi
akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada
Pasal 342 ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada itu,
dihukum karena pembunuhan anak yang direncanakan
(kindermoord) dengan hukuman penjara selama-lamanya
sembilan tahun.

• Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang


Pasal 343 diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dianggap kejahatan itu
sebagai makar mati atau pembunuhan.

Budiyanto A, dkk. Pembunuhan Anak Sendiri dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Kedokteran Forensik FKUI. 1997
Kitab Undang Undang Hukum 27Pidana Buku Kesatu-Aturan Umum
Kesimpulan
Pembunuhan
oleh ibu kandung
sendiri,
segera/beberapa
saat setelah lahir,
karena takut
Aspek Faktor resiko:
diketahui
medikolegal: keyakinan
masyarakat,
KUHP Bab
kejiwaan ibu,
kejahatan tingkat ekonomi,
terhadap kelainan
nyawa kongenital
Bunuh
bayi Cara tersering:
asfiksia
Pemeriksaan mekanik,
ibu: luar dan kekerasan
PA tumpul,
kekerasan
tajam
Pemeriksaan
bayi: luar dan
dalam
28
29

Anda mungkin juga menyukai