Anda di halaman 1dari 27

FERRY GHIFARI G

• Juvenile idiopathic Arthritis (JIA) didefinisikan sebagai artritis persisten yang


menetap >6 minggu dengan onset usia <16 tahun, setelah penyebab lain artritis
disingkirkan.

• Artritis  Bengkak pada sendi ditambah ≥ 2 keadaan:


 Gerakan yang terbatas
 Nyeri spontan
 Nyeri pada pergerakan
 Hangat pada sendi
Tidak diketahui
Dianggap berhubungan dengan faktor genetik dan respon autoimun abnormal
sehingga terjadi inflamasi dan destruksi sendi yang progresif
Kriteria International League Against Rheumatism (ILAR)
 Sistemik (sJIA)
 Oligoartikular (oJIA)
 Poliartritis (poJIA) FR (+)
 Poliartritis (poJIA) FR (-)
 Enthesitis Related Arthritis (eJIA)
 Psoriatic Arthritis (pJIA)
Klasifikasi JIA Menurut Kriteria Edmonton 2001
TIPE ARTRITIS DESKRIPSI EKSKLUSI PERSENTASE

Sistemik Artritis dengan atau didahului demam kuotidian minimal 2 minggu, a,b,c,d 2-17%
disertai minimal satu dari: (i) ruam reumatoid; (ii) limfadenopati
generalisata; (iii) hepatomegali/splenomegali; (iv) serositis.
Oligoartritis Artritis ≤ 4 sendi dalam 6 bulan pertama. Apabila setelah 6 bulan pertama a,b,c,d,e
Extended
berkembang menjadi 5 sendi disebut extended oligoarthritis, sedangkan
apabila tetap jumlahnya disebut persistent oligoarthritis. Persistent
12-29%
Poliartritis Artritis  5 sendi dalam 6 bulan, dibagi menjadi 2 yaitu faktor rheumatoid FR (-) FR(-)  10-28%
negatif dan positif. Dikatakan positif apabila pemeriksaan FR (+) pada a,b,c,d,e
FR(+)  2-10%
dua kali pemeriksaan dengan jarak waktu 3 bulan.
FR (+)
a,b,c,e
Psoriatic arthritis Artritis dengan psoriasis atau arthritis dan minimal 2 dari: (i) daktilitis, (ii) b,c,d,e 2-11%
riwayat psoriasis pada first-degree relative, (iii) kuku abnormal (nail pitting
atau onikolisis).
Enthesis-related Arthritis dengan entesitis; atau arthritis atau entesitis dengan minimal 2 b,c,d,e 3-11%
artritis dari: (i) nyeri sendi sakroiliaka dan/atau nyeri inflamasi lumbosakrall; (ii)
HLA B27 (+); (iii) riwayat minimal 1 orang pada first-degree relative
menderita B27-associated disease (ankylosing spondylitis, Reiter ’ s
syndrome, enthesis-related arthritis, sacroiliitis with inflammatory bowel
disease); (IV) uveitis anterior simtomatik; (v) artritis pada anak laki-laki
setelah usia 6 tahun.
Undifferentiated Artritis yang tidak memenuhi kriteria salah satu kategori diatas, atau 2-23%
arthritis memenuhi lebih dari 1 kategori

Sumber: Lovell dkk. 2008


Th1 Hyperplasia

Angiogenesis ↑↑↑ IFN-γ

IL-17
 2-17 % tipe JIA
 Perempuan = Laki-laki
 Puncak usia 1-6 tahun

 Artritis dengan atau didahului demam kuotidian minimal 2 minggu, disertai minimal satu dari:
 Ruam rheumatoid
 Limfadenopati generalisata
 Hepatomegali/splenomegaly
 Serositis
• Artritis ≤ 4 sendi dalam 6 bulan pertama. Apabila setelah 6 bulan pertama

berkembang menjadi 5 sendi disebut extended oligoarthritis, sedangkan


apabila tetap jumlahnya disebut persistent oligoarthritis.

• 24-58% dari semua JIA

• Usia 6 tahun

• perempuan : laki-laki = 4:1


 Inflamasi intraocular pada iris
dan ciliary body
 asymptomatic
 Slit lamp exam  anterior
chamber inflammation
 Perempuan, ANA (+) dan <
7 tahun
• Artritis  5 sendi dalam 6 bulan pertama
perjalanan penyakit.
• Dibagi menjadi 2 yaitu faktor
rheumatoid negatif dan positif.
• FR positif  IgM FR (+) pada dua kali
pemeriksaan dengan jarak waktu
minimal 3 bulan pada 6 bulan pertama
penyakit.
• poJIA FR (+) 2-10%, poJIA FR (-) 10-28%.
• Perempuan:laki-laki = 3:1
Artritis dengan psoriasis atau arthritis dan
minimal 2 dari:
 Daktilitis
 Riwayat psoriasis pada first-degree
relative
 Kuku abnormal (nail pitting atau
onikolisis).
 Arthritis dengan entesitis; atau arthritis atau entesitis dengan minimal 2 dari:

 Nyeri sendi sakroiliaka dan/atau nyeri inflamasi lumbosakrall

 HLA B27 (+)

 Riwayat minimal 1 orang pada first-degree relative menderita B27-associated


disease (ankylosing spondylitis, Reiter’s syndrome, enthesis-related arthritis,
sacroiliitis with inflammatory bowel disease)
 Uveitis anterior simtomatik

 Artritis pada anak laki-laki setelah usia 6 tahun.


 SEPTIK ARTHRITIS
 DEMAM REUMATIK AKUT
 PENYAKIT HEMATOLOGI DAN KEGANASAN
 VASKULITIS (HSP)
 PENYAKIT AUTOIMUN (SLE)
 Anti-nuclear antibody (ANA)
 ANA + sering  oJIA , ♀, onset <7 tahun
 Meningkatkan risiko terjadinya uveitis

 Rheumatoid Factor (FR)


 Tidak bermanfaat untuk menegakan diagnosis JIA  sebagian besar FR(-)
 poJIA ,♀, onset >10 tahun, FR (+)kronik dan progresif
 C-reactive protein (CRP)
 CRP dapat normal oJIA , sedikit meningkat  poJIA
 Menilai aktivitas penyakit pada sJIA dan indikator keberhasilan terapi
 Laju Endap Darah (LED)
 oJIA & poJIA  normal LED
 sJIA  LED sangat meningkat (>60/mm/hour)
 Peningkatan LED pada oJIA,  infeksi, spondyloarthropathy atau keganasan
 Human Leukocyte Antigen-B27 (HLA-B27)
 HLA-B27  membedakan spondyloartropathy dengan eJIA
 Pencitraan (Radiography, Bone Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI))
 Perubahan gambaran tulang dan sendi (kronis)
 MRI  gambaran terbaik tulang rawan sendi, cairan sendi, dan jaringan
lunak sendi sebelum terdeteksi dari radiologis
 Pemeriksaan Oftalmologis Rutin Berkala
 Oftalmoskopi direk tidak dapat mendiagnosis uveitis pada stadium awal
penyakit
 Slitlamp deteksi dini iridocyclitis, oJIA ANA (+)
 OSTEOPOROSIS
 DEFORMITAS SENDI DAN JARINGAN LUNAK SEKITAR
 ATROFI OTOT
 UVEITIS/IRIDOSIKLITIS
 OPHTALMOLOGI
 Deteksi dini uveitis/iridosiklitis
 ORTOPEDI PEDIATRI
 Injeksi intraarticular
 Splint bila perlu
TUJUAN
 Mengontrol perjalanan penyakit, mempertahankan integritas fisik dan psikologis anak dan mencegah
konsekuensi jangka panjang yang disebabkan oleh penyakit ataupun terapinya.
OBAT – OBATAN
 Non steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
 Kortikosteroid

 Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs)


Drugs Dose (/kgBW/d) Frequency (x/day)
Ibuprofen 40 3
Tolmetine 30 3
Naproxen 20 2
Indometacin 3 3
Sulindac 6 2
Diclofenac 3 2
Meloxicam 0,125-0,25 1
Celebrex 4 2
Drugs dose Lama Terapi Efek Samping Keterangan
Methotrexate 10-15 6 months GI tract symptoms, liver Given with folic acid 1 mg/day
mg/m2/weeks function abnormality,
pneumonitis
Sulfasalazine 0,5-2 mg/day 1-2 months Liver function abnormality, Effective for extended
gradually leucopenia oligoarthritis and enthesitis-
related arthritis
Cyclosporine A 3-4 6 months Nephrotoxic, hypertension Treatment for resistant and
mg/kg/day refracter JIA
Hydroxichloroquin 6-6,5 mg/kg 2-4 months Rash, diarrhea, Combined therapy
neuromyopathy,
maculopathy
Azatriopine 0,5-2,5 mg/kg 4 months Bone Marrow Suppression, Malignancy?
for ≥ 1 year Hypersensitivity
Tes darah lengkap, nzim hati, creatinine serum
 NSAID
Sebelum atau segera setelah dimulainya penggunaan rutin
Ulangi 2x/tahun untuk penggunaan sehari-hari yang kronik
Ulang tiap tahun untuk penggunaan 3-4hari/minggu

 DMARDs
sebelum pemberian
1 bulan setelah pemberian
1-2 bulan setelah peningkatan dosis
ulangi tiap 3-4 bulan bila hasil normal dan stabil
>30% penderita JIA pada masa anak akan mengalami keterbatasan fungsional dalam 10
tahun kemudian

Anda mungkin juga menyukai