JRA / ARJ 1 M. Sjabaroeddin Loebis, Lily Irsa, Rita Evalina Allergy Immunology Division Pediatrics Departement Medical Faculty Sumatera Utara University PENDAHULUAN Galen (1558-1616) Pertama kali dideskripsikan oleh Still 1897 Yunani : Rheuma = flux (aliran) Yunani : Arthron = sendi Penyakit jaringan ikat Banyak jumlah dan jenis 2 Banyak jumlah dan jenis Ditandai dgn artritis dgn klinis dan penyebab yang berbeda Imunoinflamatorius Artritis kronis pada juvenil Diaktivasi oleh kontak dengan antigen Definisi arthritis Minimal 2 dari : Bengkak, keterbatasan gerak, sakit / nyeri, panas / hangat, eritema Sakit sangat, eritema sangat, atau demam sangat hebat penyebab lain dari sinovitis seperti ARF atau artritis septik KLASIFIKASI o 1970, European League Againts Rheumatism (EULAR) American College of Rheumatology (ACR) dan Juvenile Chronic Arthritis (JCA) 3 College of Rheumatology (ACR) dan Juvenile Chronic Arthritis (JCA) o 1993, International League of Association for Rheumatology (ILAR) Juvenile Idiopatik Arthritis (JIA) o ACR : batasan usia, durasi penyakit, onset artritis (oligoartritis, poliartritis & onset sistemik) o EULAR : istilah JCA untuk kumpulan penyakit dengan artritis kronik pada anak Kriteria RA menurut ACR _________________________________________________ 1. Usia penderita < 16 tahun 2. Artritis pada satu sendi atau lebih 3. Lama sakit > 6 minggu 4. Tipe onset penyakit (dalam 6 bulan pertama) : 4 4. Tipe onset penyakit (dalam 6 bulan pertama) : a. Poliartritis : 5 sendi b. Oligoartritis (pauciarticular) : < 5 sendi c. Sistemik : demam minimal 2 minggu, keterlibatan ekstra-artikular 5. Kemungkinan penyakit artritis lain dapat disingkirkan _________________________________________________ Kriteria EULAR ___________________________________________________ 1. Usia < 16 tahun 2. Artritis pada 1 sendi atau lebih 3. Lama sakit > 3 minggu 4. Tipe onset penyakit : a. poliartritis : > 4 sendi, faktorreumatoid (-) 5 a. poliartritis : > 4 sendi, faktorreumatoid (-) b. oligoartritis (pauciarticular) : < 5 sendi c. sistemik : artritis dengan demam d. artritis reumatoid juvenile : > 4 sendi RF (+) e. spondilitis ankilosing juvenile f. artritis psoriatik juvenil ___________________________________________________ Kriteria ILAR __________________________________________ 1. Sistemik 2. Oligoartritis : persisten, extended 3. Poliartritis : RF (-) 4. Poliartritis : RF (+) 6 4. Poliartritis : RF (+) 5. Artritis psoriatik 6. Artritis terkait enteritis 7. Undifferentiated arthritis : a. tidak memenuhi kategori b. memenuhi > satu kategori Insidens dan epidemiologi Bukan penyakit yang jarang pada anak Insidens tidak diketahui Semua ras dan area goegrafik Insidens antara 2 - 20 / 100.000 Prevalensi antara 16 150 / 100.000 7 Prevalensi antara 16 150 / 100.000 Sistemik dan onset pada usia lebih tua sering pada anak laki-laki Polyarticular and early-onset pauciarticular lebih sering pada perempuan PATOGENESIS Sekumpulan penyakit yang tidak homogen Faktor etiologi banyak Sering dikaitkan dgn imunopatogenesis penyakit kompleks imun Autoimun Autoantigen : agregat IgG dan antigen sinovia produksi dipengaruhi oleh berbagai rangsangan 8 dipengaruhi oleh berbagai rangsangan Kelainan tahap awal : kerusakan mikrovaskuler serta proliferasi sel sinovia Kelainan lanjut : edema sinovium, proliferasi sel sinovia mengisi rongga sendi Tahap awal PMN dominan, selanjutnya limfosit, makrofag dan sel plasma dominan Sel plasma produksi terutama IgG dan sedkit IgM RF (IgM anti IgG) IgG cairan sinovia juga punya aktivitas anti IgG Reaksi Ag-Ab kompleks imun aktifkan komplemen material biologik aktif inflamasi proliferasi dan kerusakan jaringan sinovium Fase kronik (respons imun selular) : - produksi enzim dan pembentukan jaringan granulasi karakteristik : kerusakan tulang rawan, ligamen, tendon, tulang 9 karakteristik : kerusakan tulang rawan, ligamen, tendon, tulang - limfosit, makrofag, dan sel sinovia berbagai sitokin (kolagenase, prostaglandin, plasminogen) aktifkan sistem kalikrein dan kinin-bradikinin reaksi inflamasi dan kerusakan jaringan lanjut Type III hypersensitivity reactions (Arthus Reaction) - Ab-Ag Complexes 10 Critical mediators appear to be C5a-receptor and FcgRIII--probably present on mast cells SUB-GRUP JRA Poliartikular melibatkan > 4 sendi - RF (-) - RF (+) Pauciarticular melibatkan 4 sendi : 11 Pauciarticular melibatkan 4 sendi : - (early childhood-onset) - (late childhood-onset) Onset sistemik (Stills disease) Manifestasi klinis Clinical Polyarticular JRA RF (-) pada semua umur, RF (+) jarang sebelum usia 8 thn, kedua sub grup sering pada anak perempuan Symmetric polyarthritis kecil Sendi Lumbo-sacral biasanya renggang Mungkin dengan manifestasi sistemik ringan 12 Polyarticular (RF negative) 20 30 % JRA Poliartritis simetris pada sendi besar dan kecil Sering pada wanita, biasanya pada usia awal anak ANA (+) pada 25 % Sering terdapat nodul reumatoid Artritis berat pada 10 -15 % 13 Artritis berat pada 10 -15 % Demam tinggi dan rash tidak ada Respons terhadap terapi bagus Polyarticular (RF positive) 5 10 % dari semua JRA Poliartritis simetris pada sendi besar dan kecil Sering pada wanita ANA (+) pada 50 -75 % Artritis berat pada > 50 % Onset mendadak, pada usia > 8 tahun Mungkin mirip dgn RA dewasa 14 Mungkin mirip dgn RA dewasa Sering dengan nodul subkutan Rheumatoid vasculitis Tanpa terapi kerusakan sendi progresif dalam 6 12 bulan Felty syndrome, Sjogren syndrome Pauciarticular JRA Asimetris, sering pada sendi besar Sulit dibedakan berdasarkan sendi yang terkena, 4 sendi Early-onset (before age 6) and late-onset Pauciarticular (early childhood-onset) 15 30-40% JRA, RF (-) dan ANA (+) pada 50% Onset usia 1 5 tahun, sering pada anak perempuan Pengaruhi sedikit sendi, sendi sacro-iliac Berhubungan dengan iridocyclitis (30%) Knees, ankles, and elbows (no sacro-iliitis) Sendi tampak sakit berat tapi tidak terlalu nyeri Pauciarticular (late childhood-onset) 10-15% of JRA, sedikit sendi, sering pada sacro-iliacs lebih sering pada pria, setelah usia 8 tahun, ANA dan RF (-) Berkaitan dengan HLA-B27 (75% +), Riwayat keluarga (+) Mungkin mempunyai spondylo-arthropathy seperti pd dewasa Affects mostly lower limbs (hips, ankles, knees, and feet) 16 Episode artritis dan tidak berkaitan dengan kerusakan sendi Radiographic sacroiliitis Mungkin progresif ke vertebra lumbal toraks, memenuhi kriteria untuk ankylosing spondylitis Kadang dengan iridocyclitis symptomatic, prognosis baik bila terapi lebih awal Iridocyclitis Pada 30% dari early childhood-onset pauciarticular JRA Inflamasi iris dan badan silier Kadang asymptomatic Mungkin dengan photophobia, sakit pada mata atau mata merah Diagnosis awal hanya dengan pemeriksaan slit-lamp rutin 17 Diagnosis awal hanya dengan pemeriksaan slit-lamp rutin slit-lamp tiap 3 bulan untuk 10 tahun pertama sakit Sequelae sisa berupa band keratopathy, cataract formation, glaucoma sekunder, dan kebutaan Iridisiklitis dengan pupil ireguler 18 Band keratopathy pada pasien dengan JRA 19 Manifestasi klinis onset sistemik JRA 10 -20 % dari JRA Manifestasi sistemik Sedikit lebih sering pada laki-laki RF dan ANA negatif Artritis berat pada 25 % Demam tingi intermiten Rash 20 Rash 2/3 dengan lymphadenopathey atau hepato-splenomegaly Sakit perut ringan, peningkatan serum transaminase & hyperbilirubinemia Pleuritis dan ericarditis pada 50% Lekosit meningkat, anemia, DIC Iridocyclitis tidak ditemukan Arthritis pada Systemic-onset JRA Mungkin tidak tampak aktif, anak biasanya dengan mialgia, arthralgia, atau arthritis transient selama episode demam Beberapa anak berkembang menjadi polyarthritis dalam beberapa bulan atau tahun Klasifikasi anak dengan manifestasi sistemik tapi tanpa arthritis masih kontroversi 21 masih kontroversi Arthritis of other Rheumatic Diseases Ankylosing spondylitis : spinal artritis, berkaitan dgn HLA-B27 Reiter syndrome: arthritis dgn urethritis dan conjunctivitis SLE : nephritis, anti-DNA (+), komplemen menurun Dermatomyositis : terutama rash myositis Untuk mengingat tipe RF-positive polyarticular sangat jarang JRA sering pada perempuan kecuali dengan onset sistemik dan late childhood-onset pauciarticular disease RF (+) berkaitan dengan artritis berat Early-onset pauciarticular menyebabkan iridocyclitis 22 Prognosis 75-80% anak bisa survive tanpa kecacatan yang berarti Amyloidosis, sekunder dari JRA bisa fatal tapi jarang terjadi Systemic-onset dan RF (+) risiko untuk kerusakan sendi pemantauan ketat bisa cegah komplikasi iridosiklitis Indikator prognosis buruk JRA Penyakit sistemik aktif dalam 6 bulan Polyarticular onset, wanita, RF, kaku pagi yang persisten Tenosynovitis, nodul subkutan, ANA, sendi kecil tangan & kaki terlibat lebih awal, erosi cepat, berkembang jadi pauciartikular Imaging 23 Imaging Awal : pembengkakan soft tissue, osteoporosis, periostitis Lanjut : subchondral erosi dan narrowing of cartilage spaces, dan destruksi tulang MRI perlihatkan kerusakan sendi lebih awal Differential Diagnosis Infectious: septic arthritis, Lyme disease, reactive arthritis, osteomyelitis, rat-bite fever Malignancy: leukemia, neuroblastoma Non inflammatory conditions: trauma, Legg-Calve-Perthe disease, slipped capital femoral epiphysis, Osgood-Schlatter disease, Discitis, HSP, toxic synovitis Rheumatic Disease : rheumatic fever, ankylosing spondylitis, SLE, dermatomyositis, scleroderma 24 spondylitis, SLE, dermatomyositis, scleroderma Joint Fluid Findings Cairan sinovial : lekosit 10.000 60.000, PMN >> Glukosa sinovial : normal rendah (juga rendah pada artritis septik) Bila curiga artritis septik kultur Laboratorium Tidak ada test diagnostik spesifik LED dan CRP umumnya meningkat, tapi tidak spesifik. Beberapa anak dgn penyakit aktif bisa mempunyai LED normal RF jarang (+). Positif hanya pada 5 -10 % JRA, selalu pada tipe polyarticular 25 tipe polyarticular ANA bisa membantu untuk menentukan subgrup, (+) pada polyarticular and early-onset pauciarticular (chicks) Berkaitan dengan perkembangan iridosiklitis Rheumatoid Factor Antibodi IgM yang bereaksi dengan antibodi host dan antibodi lain dari klas IgG Respons antigen untuk memproduksi RF tidak diketahui Pemeriksaan dengan aglutinasi lateks RF bukan penyebab RA, tapi mungkin ada andil terhadap kerusakan jaringan dengan membentuk kompleks imun Anti-nuclear antibodies 26 Anti-nuclear antibodies SLE, early-onset pauciarticular disease, polyarticular disease Tidak berkaitan dengan sistemik atau late-onset pauciarticular disease (boys) Berkaitan dengan chronic iridocyclitis Tata laksana JRA Basic program : Acetylsalicylic acid, Balanced rest/exercise, Physical and occupational therapy, Education of patient and family, Involvement of school and community agencies Non steroid anti-inflamasi (naproksen 15-20 mg/kgbb/hari) Steroid intra artikular Hospitalisasi Hydroxychloroquine Gold salts 27 Gold salts Penicillamine Sulfasalazine Systemic corticosteroid medications Prophylactic surgery Reconstructive surgery Immunosuppressive drugs and experimental therapy Drug Therapy for JRA Aspirin Nonsteroidal anti- inflammatory agent Hydroxychloroquine Gold salt Medication 75-90 mg/kg/day Varies with drug 7 mg/kg/day 0.75 mg/kg month Dose Control of pain, stiffness, and inflammation Control of pain, stiffness, and inflammation Selective use for arthritis Polyarthritis unresponsive to Indication Toxicity Salicylism (lethargy, hyperpnea, tinnitus), gastrointestinal irritation, bleeding, hepatitis Gastrointestinal irritation, hepatitis, decreased renal function Dermatitis, keratopathy, retinopathy Dermatitis, nephritis, 28 D-Penicillamine Sulfasalazine Corticosteroid drug Systemic Ophthalmic Intra-articular Immunosuppressive agent 0.75 mg/kg month 10 mg/kg/day 40-60 mg/kg.day Prednisone 1 mg/kg/day (aslow a dose as possible) 4 drops/day 30 mg prednisolone-TBA Varies with drug Polyarthritis unresponsive to nonsteroidal anti-inflammatory agents Polyarthritis unresponsive to other regimens Polyarthritis unresponsive to other regimens Life-threatening systemic disease, chronic uveitis Chronic uveitis Selective use for arthritis Life-threatening systemic disease stomatitis, bone marrow suppression Dermatitis, nephritis, lupuslike syndrome Bone marrow suppression, dermatitis, gastrointestinal irritation Growth retardation, infection, Cushing's syndrome Cataracts, glaucoma Infection Infectio, bone marrow suppression, sterility, oncogenesis Pendekatan terapi pada JRA yang mengancam jiwa Corticosteroid program : Prednisone 0.25-1 mg/kg/hari (40 mg) Steroid-pulse therapy : IV MP 10-30 mg/kg 1 3 hari High-dose oral pulse therapy 29 Immunosuppressive regimen - Methotrexate 5-10 mg/M 2 /week orally - Azathioprine 1-2 mg/kg/day orally - Cyclophosphamide Oral:1mg/kg/day, IV pulse: 500 mg/M 2 /month Plasmapheresis Rheumatoid arthritis 30 Therapy NSAID DMARDS Rheumatoid arthritis 31 DMARDS gold penicillamine methotrexate hydroxychloroquine Anti-TNF 32 33 NSAID(non steroidal anti-inflammatory drugs) Untuk mengurangi inflamasi. SE : mual, nafsu makan menurun, sakit perut 50-60% JRA memperlihatkan perbaikan yang signifikan terhadap pemberian NSAID. Methotrexate Digunakan secara luas pada pasien dengan polyarticular JRA 34 Digunakan secara luas pada pasien dengan polyarticular JRA Kortikosteroid untuk sistemik, dosis rendah untuk bridge therapy untuk anak yang belum respons thd penambahan obat spt mtx ocular,oral, IV, intraarticular Eye drops atau subtendon injections: uveitis karena JRA KORTIKOSTEROID.. Rute bervariasi, oral lama efek samping IV untuk penyakit berat, acute systemic connective tissue disease Intraarticular corticosteroids: untuk JRA yang tidak respons terhdp terapi standar, sebagai terapi inisial pauciarticular JRA GOAL Maksimalisasi fungsi aktivitas sehari-hari, Mengurangi rasa sakit 35 Maksimalisasi fungsi aktivitas sehari-hari, Mengurangi rasa sakit Mencegah atau mengurangi kerusakan organ Menghindari / minimalisasi toksisitas obat SEBAGAI DOKTER Kelola penyakit, tetapkan dan monitor pengobatan Koordinasi dgn tim medis lain, edukasi pasien & keluarga mereka TERAPI NON FARMAKOLOGIS TERAPI NON FARMAKOLOGIS 1. 1. Rehabilitasi dan fisioterapi Rehabilitasi dan fisioterapi untuk cegah sendi kontraktur untuk cegah sendi kontraktur 2. 2. Stretching Stretching 3. 3. Hydrotheraphy Hydrotheraphy renang renang 4. 4. Pembedahan Pembedahan untuk memperbaiki deformitas sendi untuk memperbaiki deformitas sendi 5. 5. Nutrisi Nutrisi 6. 6. Edukasi Edukasi pengobatan, sifat penyakit, perkiraan penyakit pengobatan, sifat penyakit, perkiraan penyakit 36 36 6. 6. Edukasi Edukasi pengobatan, sifat penyakit, perkiraan penyakit pengobatan, sifat penyakit, perkiraan penyakit kepada pasien dan anggota keluarga kepada pasien dan anggota keluarga 37 37 38 38 39 39 40